Tenipuri milik Takeshi Konomi
30 Catatan Mini Hari Imperial
Chapter 1: Satu-satu, aku sayang kamu
"Hey, Tezuka."
Tezuka mengangkat kepala dari buku yang dibacanya. Ia menatap Atobe yang sedang tidur-tiduran di kasurnya, kasur milik Tezuka Kunimitsu –bukan Atobe Keigo.
"Apa?"
Yang berarti saat ini Atobe ada di kamar Tezuka.
"Aku baru saja belajar sebuah lagu. Lagu anak-anak. Mau dengar?"
"Tidak," sahut Tezuka cepat.
Pemuda berkacamata itu kembali menekuni bukunya. Meninggalkan Atobe yang berdecak kesal.
Padahal tidak seharusnya Tezuka menolak dengar lagu yang akan Atobe nyanyikan. Suaranya tidak jelek-jelek amat. Tidak ada namanya suara jelek tapi bisa membuat serombongan gadis kya kya jamaah dan mendadak on fire atau semaput bahagia. Dan lagi Atobe pernah juara lomba nyanyi saat masih TK. Oke, abaikan yang terakhir.
Intinya suara Atobe itu tidak jelek. Bagus malah.
Maka tanpa peduli Tezuka mau mendengarkan atau tidak, Atobe mulai menyanyi.
"Satu-satu, aku sayang ibu..."
Tezuka masih membaca.
"Dua-dua, juga sayang ayah..."
Tezuka membaca tapi tidak konsen.
"Tiga-tiga, sayang adik kakak..."
Tezuka berusaha untuk kembali membaca.
"Satu-dua-tiga, sayang semuanya~"
Tidak pernah lagu Satu Satu dinyanyikan seseksi itu sebelumnya. Tezuka sudah tak lagi membaca bukunya. Atobe hanya menyeringai ke arah Tezuka yang menatapnya.
Mereka hanya saling tatap sebelum akhirnya Tezuka membuka suara, "Bagian tiga-tiga rasanya aneh."
"Ha?"
Atobe menyanyikan ulang lagunya dalam hati kemudian tersadar sesuatu. Benar juga. Rasanya aneh.
"Kita berdua sama-sama anak tunggal sih, ya."
Tezuka mengangguk membenarkan.
"Kalau begitu aku ubah liriknya."
Kali ini Tezuka memasang telinga benar-benar.
"Satu-satu, aku sayang kamu..."
Krik. Hening. Tezuka tidak bersuara. Atobe juga tak melanjutkan nyanyiannya.
"Atobe..."
"Ya?"
"Kau norak."
Dan Tezuka kembali berkencan dengan bukunya. Atobe hanya tertawa, tidak marah ataupun tersinggung. Dibeginikan oleh Tezuka, dibilang norak atau didiamkan tiap kali ia mengucapkan sesuatu yang fuwa fuwa atau berbau cinta cinta, sudah sangat biasa.
Sudah hilang mood menyanyi, Atobe pun tidur siang di kasur Tezuka yang tak seempuk kasur kamarnya –yang toh tetap membuat Atobe nyaman. Garis bawahi dan stabilo dua warna pada bagian kasur Tezuka kalau kau tanya kenapa.
Tidak butuh waktu lama untuk Atobe terlelap.
Tanpa Atobe ketahui, Tezuka melanjutkan lagu yang tadi ia nyanyikan.
"Dua-dua, juga sayang kamu..."
Ah, Atobe. Andai kau tahu Tezuka hari ini juga sama noraknya denganmu.
***(' '-' ')***
11 Oktober 2015. 9:04 PM.
Ayo ramaikan kembali kapal Imperial~
