Disclaimer :Takaya Kagami
Warning:OOC,Typo (S),Rated M for Gore,Death Chara and Crack Pair.
~DLDR~
HAPPY READING !
"Aku harus cepat pergi dari sini." Ucap wanita bersurai pirang ketakutan.
Ia tampak berjalan tertatih-tatih sambil memegangi lengannya yang terus meneteskan cairan berwarna merah pekat.
Tap Tap Tap
'Gawat dia sudah kembali.' Batin wanita itu mencari tempat untuk bersembunyi di dalam ruangan yang gelap itu.
Cklek
Terdengar bunyi pintu yang dibuka dan bayangan seseorang memasuki ruangan itu.
"Hei cepatlah keluar percuma kamu bersembunyi,karena aku pasti menemukaanmu." Ucap bayangan itu diikuti tawa keras.
Wanita itu masih bergeming di tempat persembunyiannya.
"Jadi kamu tidak mau keluar,biar aku mencarimu." Ucap bayangan itu mulai mencari.
Wanita itu mulai gelisah rasa sakit di tangannya sudah tak dihiraukan lagi iapun mulai mencari barang apa saja di sekitarnya untuk ia menemukaan sebuah balok kayu dan mulai keluar dari tempat persembunyiannya sambil mengendap-endap.
Zrash
"Ketemu dasar bodoh kau fikir bisa mengalahkanku dengan mudah." Ucap bayangan itu mulai memutar gunting yang masih tertancap di tubuh wanita berambut pirang itu.
"Argh Kau Gila !" Ucap wanita itu memuntahkan darah segar dari mulutnya.
"Benarkah,Arigatou." Ucap bayangan itu sambil tertawa kesurupan.
Tak ada lagi teriakan kesakitaan hanya ada keheningan yang menyelimuti malam berdarah itu.
Esoknya Shibuya Gakuen
Terlihat kerumunan orang dan sebuah mobil ambulance yang mewarnai pagi cerah itu.
Sementara itu di gerbang sekolah Terlihat gadis bersurai lavender tengah berlari menghampiri gadis bersurai hitam dengan tergesa-gesa.
"Ohayou Mahiru-chan,ada apa ?" Ucap gadis bersurai hitam pada sahabatnya yang sedang mengambil nafas dalam-dalam.
"Ohayou Shigure-chan,kamu tau Horn-sensei dia dibunuh." Ucap Mahiru setelah berhasil mengatur nafasnya seperti semula.
"Bagaimana bisa ?.Siapa yang membunuhnya ?" Ucap Shigure terkejut.
"Sampai sekarang masih tidak ada yang dia orang yang cukup baik." Ucap Mahiru sambil mengingat Horn guru Fisikanya.
"Ya sudah jangan membicarakaan dia terus,bagaimana kalau nanti dia malah tidak tenang ?" Ucap Shigure menakut-nakuti sahabatnya.
"Huft...Iya sudah ayo kita ke kelas sebelum pelajaraan Crowley-sensei dimulai." Ucap Mahiru menarik lengan sahabatnya.
Kelas XII
"Ohayou minna." Ucap Crowley memasuki ruang kelasnya.
"Ohayou sensei." Ucap para siswa siswi serempak.
"kalian pasti sudah tahu bukan akhir akhir ini banyak pembunuhan yang tak pihak sekolah menyarankan agar para muridnya untuk sudah ada di rumah di bawah jam 6 malam." Ucap Crowley menghela nafas kasar.
"Ha'i sensei." Ucap mereka malas.
Selama pelajaran Crowley hanya membiarkan para muridnya untuk mengobrol tanpa nnya sedang berantakan atas kejadian tadi pagi,ia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Horn orang yang ia cintai diam diam tewas terbunuh.
Shigure yang melihat itupun merasa iba dan mulai berjalan mendekati meja Crowley.
"Crowley-sensei." Ucap Shigure menyadarkan Crowley dari lamunannya.
"Ah...Ha'i Shigure-chan ada apa ?" Ucap Crowley agak kaget.
"Jangan memikirkan Horn-sensei ia pasti sudah tenang disana." Ucap Shigure mencoba menenangkan suasana hati Crowley.
"Hm...Arigatou aku akan mencoba mengikhlaskannya." Ucap Crowley dengan senyuman yang dipaksakan.
"Jika Crowley-sensei butuh teman saja padaku." Ucap Shigure dengan seulas senyum tipis.
"Daijobu,Arigatou atas tawarannya." Ucap Crowley menghela nafas panjang dan memulai pengajarannya.
...
...
Kantin SG
...
...
"Itadakimasu..." Ucap Shigure dan keluarga Hiiragi serempak.
"Huft..." Mahiru menghela nafas.
"Ada apa Mahiru-chan ?" Ucap Seishiro bingung dengan sikap Mahiru akhir akhir ini.
"Aku tidak habis fikir kenapa banyak sekali pembunuhan akhir akhir ini ?,dan para korbannya tidak punya masalah dengan siapapun." Ucap Mahiru memijat keningnya.
"Benar juga,bahkan korbannya beragam." Ucap Seishiro menimpali.
"Ya,semoga saja tidak ada lebih banyak korban menurutmu Kure-kun ?" Ucap Shigure meminta pendapat Kureto.
"Sudahlah jangan difikirkan lebih baik cepat makan bel akan berbunyi sebentar lagi." Ucap Kureto masih berkutat pada buku pelajarannya.
"Bahkan kamu sendiri belum memakan makananmu terlalu terobsesi dengan nilai terbaik fikirkan juga kesehatannya." Ucap Shigure menyodorkan sepotong ebi pada Kureto.
"Hah...Ha'i." Ucap Kureto pasrah disambut tawaan Seishiro dan Mahiru,karena Kureto hanya menurut jika Shigure yang menyuruh.
TBC
A/N:maaf jika ceritanya jelek atau ada kata yang ini nantinya lebih ke psikopat daripada mahluk halus ?
Mind To Review?
