cast : Kwon Soonyoung

Lee Jihoon

Seventeen member's

Rating : T

Warning : BL. OOC se OOC nya. Typo(s). Alur kecepatan. Sekali lagi OOC.

Summary :

Hujan yang mempertemukan kita dan hujan juga yang memisahkan kita. " Andai aku bisa mencium bau darahmu saat hujan, semuanya tidak akan seperti ini." - Kwon Soonyoung. " Aku menyukai hujan Soonyoung-ie" - Lee Jihoon.

Bus dari Busan menuju Seoul itu mendadak berhenti, karna seorang namja dengan warna rambut mencolok 'biru' berdiri dijalan tepat didepan bus. Padahal hari itu hujan sangat lebat, tapi namja dengan warna rambut mencolok itu sepertinya tidak peduli.

"Ajushii, bisa aku naik bus ini?" tanya namja itu pada supir bus. " Boleh, tapi kau tetap harus bayar walaupun kau naik ditengah jalan " jawab supir. Tanpa menjawab pertanyaan supir namja itu langsung menaiki bus, ia duduk disebelah namja dengan warna rambut yang tak kalah mencolok dengan rambut nya 'merah muda'.

Tanpa sengaja tangan nya menyentuh tangan namja di sebelah nya, yang tersentuh terbangun, terkejut tangan nya merasakan sesuatu yang sangat dingin.

"Hai, aku Kwon Soonyoung" sambil tersenyum lebar namja berambut biru berujar. "Eng..., oh kau sangat basah, apa kau tak kedinginan? " tanya namja berambut merah muda dengan mata yang agak memicing khas baru bangun tidur. "Aku tak kedinginan sama sekali. Maaf aku membangun kan mu." Soonyoung mengatakan nya sambil menunduk kan kepala. "Tak apa, dan aku Lee Jihoon" jawab namja berambut merah muda sambil tersenyum manis. 'Senyum mu sangat manis, sama seperti bau darah mu Lee Jihoon-ssi' batin Soonyoung.

Sesampai di pemberhentian bus."Soonyoung-ssi apa kau yakin tidak ingin memakai jaket? Aku yakin kau pasti sangat kedinginan" tanya Jihoon dengan nada khawatir karna sebelumnya Soonyoung menolak tawarannya. "Aku tak...baiklah aku akan menggunakannya, tapi bagaimana cara aku mengembalikannya?" jawab Soonyoung dengan senyum manis tapi batinya tersenyum penuh kemenangan karna ia menemukan cara agar bisa bertemu dengan Jihoon lagi.

"Berikan aku alamat mu, akan ku antar setelah aku mencucinya" tanya Soonyoung lagi karna yang ditanya tak menjawab. "Maaf, aku tak bisa memberikan alamat rumah ku ke orang yang baru ku kenal, bagaimana jika kau mengantarkanya ke sekolah ku saja?" tawar Jihoon. "Baiklah, dimana kau sekolah?". "WM High School" jawab Jihoon dengan senyum manisnya. 'Jihoon-ssi berhentilah tersenyum. Atau aku akan menggigit mu' batin Soonyoung menggeram.

"Baiklah, sampai jumpa di sekolah Jihoon-ssi" ucap Soonyoung sambil berbalik meninggalkan Jihoon, tak ingin berlama lama karna Soonyoung takut kehilangan kendali pada dirinya sendiri.

.

.

.

"Annyeooooooong..." sapa Soonyoung dengan sangat keras saat masuk ke rumah yang cukup megah. "Soonyoung-ie, kapan kau sampai? Kenapa tak memberitahuku? Aku bisa menjemputmu. Dan kenapa kau basah begini? Apa kau baik baik saja? " tanya seorang namja berambut panjang tanpa henti sambil memeluk Soonyoung.

"Jeonghan hyung biarkan aku bicara, bagaimana aku bisa menjawab pertanyaan yang kau tanya bertubi-tubi" Soonyoung menggerucutkan bibirnya lucu. "Baiklah, mian" jawab Jeonghan sambil melepas pelukannya. "Sekarang cerita padaku bagaimana kau bisa basah seperti ini?" tanya Jeonghan. "Hyung di daerah Busan hujan lebat, jadi...ya beginilah" jawab Soonyoung apa adanya sedikit malas menjelaskannya pada Jeonghan.

"Arraseo, sekarang masuk kamar mu, lalu mandi dengan bersih. Setelah itu turun untuk makan malam" perintah Jeonghan, Soonyoung hanya mengangguk mengerti dan mengerjakan semua yang di perintahkan Jeonghan.

Saat Soonyoung menuruni tangga seseorang menubruk tubuh nya dan memeluknya erat sambil berteriak "Hyuuuung". "Seungkwan-ie lepassss, aku susah bernapas" desis Soonyoung disela usahanya melepaskan pelukan Seungkwan darinya.

"Soonyoung-ie kapan kau datang?" tanya namja berwajah emo dengan suara rendahnya memeluk Soonyoung sebentar. "Baru Wonwoo-ya, dimana Minghao?" tanya Soonyoung saat menyadari anggota keluarganya kurang.

"Aku disini hyung" jawab namja bernama Minghao dengan mata bulat berkedip polos. "Oh, Minghao-ya" yang di sapa hanya tersenyum dan memeluk sebentar hyungnya. "Sudah selesai acara melepas rindunya? Tidak bisakah sekarang kita makan?" tanya Jeonghan yang sedari tadi hanya diam.

"Hyung untuk apa kau memasak sebanyak ini?" tanya Soonyoung saat menyadari meja makan mereka penuh dengan makanan. "Untuk menyambut kedatanganmu?" tanya Jeonghan balik. "Ehhh hyung, kau tau aku tidak makan, jika kau ingin menyambut kedatanganku berikan saja darah mu pada ku hyung" jawab Soonyoung sambil menaik turunkan alisnya.

"Ya! Jangan bicara seperti itu saat di meja makan, kau ingin semua dongsaeng mu kehilangan nafsu makannya?" tanya Jeonghan dengan geram, sedangkan para dongsaeng yang dimaksud Jeonghan hanya diam tidak peduli. "Mian hyung, aku hanya bercanda. Mana makanan ku?" tanya Soonyoung saat tak menemukan makanan nya. "Di dalam lemari es, ambil sendiri!" perintah Jeonghan.

Soonyoung hanya mengangguk dan menuju ke lemari es mengambil sekantong darah segar dan menuangkannya ke dalam gelas. "Hyung, darimana kau mendapatkan darah segar ini?" tanya Soonyoung menuju ruang makan dengan segelas darah ditangannya. "Bukannya kau yang pesan? Tadi pengantar biasa yang mengantarnya" sahut Jeonghan disela kegiatan makannya. "Oh iya, aku lupa..hehehe" cengir Soonyoung yang sudah kembali duduk disebelah Wonwoo.

.

Selesai makan malam mereka menonton TV di ruang tengah "Hyung kapan aku mulai sekolah?" tanya Soonyoung tanpa melihat lawan bicaranya matanya masih fokus ke TV.

"Besok Soonyoung-ie, semua keperluanmu sedah aku siapkan kau hanya perlu bangun pagi siap siap ke sekolah dan berangkat ke sekolah!" titah Jeonghan sambil melirik Soonyoung sekilas. "Arraseo, gomawo hyung" jawab Soonyoung menatap Jeonghan lalu memeluk nya. Jeonghan hanya tersenyum sambil membalas pelukan dongsaeng nya itu.

.

.

"Hyuuung, Soonyoung hyuung" Seungkwan tanpa henti mengguncang tubuh Soonyoung yang masih terlelap. "Wonwoo hyung, Soonyoung hyung tak mau bangun!" teriak Seungkwan dari lantai dua, tentu saja karna kamar Soonyoung berada di lantai dua.

"Seungkwan-ie katakan pada Soonyoung jika dia tak bangun maka makananya akan di sita Jeonghan hyung!" teriak Wonwoo tak kalah keras nya. Soonyoung yang sayup sayup mendengar perkataan Wonwoo bangun, "Arraseo..." jawab Soonyoung dengan wajah bantal dan suara serak khas bangun tidur.

.

.

"Soonyoung hyung kau lumayan keren ternyata" kalimat itu langsung Seungkwan ucapkan setelah melihat Soonyoung turun dari lantai dua menuju meja makan. "Kau baru menyadarinya? Dan kau mengatakan 'lumayan'? Itu salah Seungkwan-ie bukan lumayan tapi sangat keren!" jawab Soonyoung sambil mendudukan dirinya di kursi meja makan.

"Terserah kau hyuung" jawab Seungkwan malas melayani Soonyoung dipagi yang cerah, tak ingin hari nya diawali dengan mood yang buruk.

Setelah selesai makan, mereka merapikan meja makan. Bergegas keluar rumah takut terlambat sampai di sekolah. Mereka semua berada di satu sekolah, tapi tentu saja di kelas yang berbeda.

Sesampai di depan gerbang sekolah, Soonyoung tersenyum lebar saat membaca tulisan yang tertera pada gerbang sekolah nya itu. 'WM High School'. 'Jihoon-ie tunggu aku' batin Soonyoung senang.

.

TBC/END?

RnR please ^^