Naruto Cuma Punya M K
Hehhehehe Aku Cuma Pinjem Char Mohon Izin ya...
Sebenarnya aku gak suka nulis, tapi aku juga dari dulu pengen bikin fanfict naruto, ya baru sekarang bisa kesampaian, kritik dll aku terima. ok..
White lie's
Someone POV
Hidup kadang sulit untuk dimengerti, kita sebagai manusia hanya bisa mengikuti takdir yang sedang berjalan tanpa mengerti apa yang akan dihadapi selanjutnya.
Hidupku selalu seperti kereta api yang selalu berjalan ditempat yang sama dan tak pernah keluar lintasan, bila memaksa keluar maka kau akan terluka.
.
.
.
"Kemana saja kau sudah larut malam baru pulang?", tanya seorang wanita paruh baya yang terbangun dari ditempat tidur, berjalan mendekat seorang laki-laki yang umurnya tidak jauh darinya yang sedang membuka dasinya!
"Aku habis meeting!",
"Benar kau meeting?", kata wanita tersebut dengan ketus.
"Hn!",
"Aku tidak percaya kalau kau meeting atau ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku Hm?" Tanya sang istri.
"Sekarang kau ingin memulainya lagi? Aku lelah menghadapimu yang seperti ini, sebenarnya apa masalahmu?", Tanya sang suami masih dalam keadaan tenang dan datarnya.
"KAU yang memulai ini semua sebenarnya aku ini dianggap apa Fugaku Hiks… Hiks…?" Tanya sang istri berusaha untuk mengendalikan emosinya.
"Hn", sambil berjalan keluar rumah.
"FUGAKU! Kau mau kemana hah?",
Tapi sebelum sampai didepan pintu kamar terdengar suara pintu yang dibanting,
BRAKK
Fugaku berbalik "Kau lihat kelakuan anakmu, jangan ikut campur urusanku sementara kau tidak becus untuk medidik seorang anak!", Fugaku melanjutkan langkahnya untuk keluar tanpa memperdulikan sekitarnya.
Sementara sang istri menangis melihat kelakuan suaminya.
"Kami-sama kenapa semua ini terjadi? Apakah aku melakukan kesalahan yang fatal sehingga semua ini terjadi pada keluargaku!", namun tiba-tiba ia merasakan sakit pada perutnya.
"Akh… Kanapa harus sekarang?, dengan susah payah ia berdiri dan mengambil beberapa butir obat yang terdapat dalam lacinya dan langsung meminum semuanya.
Dan berjalan ke tempat tidurnya, sehingga rasa sakit yang tadi menyerang perlahan menghilang. Matanya mulai merasakan kantuk, dan secara perlahan menyelami alam mimpinya.
Seorang anak berumur sekitar 18tahun baru saja pulang dalam keadaan mabuk, sungguh ironis disaat umurnya yang masih semuda itu dia sudah merusak tubuhnya yang seharusnya masih dalam masa pertumbuhan.
"Hik... mereka... hik ... mulai ... hik ... lagi !"
BRUUUK
"Hei otouto kau bodoh sekali kenapa mabuk-mabukan? Hah?", seorang laki-laki yang terpaut 7 tahun diatasnya menghampirinya anak yang terjatuh tadi yang sebenarnya adalah adiknya sendiri dan memapahnya berdiri.
"Hei ... aniki ... hik ... baka ... hehehehe!",
"sudah diam baka, aku antar kau kekamarmu?!".
.
.
Sesampainya dikamar sasuke, itachi membaringkannya diatas tempat tidur dan membuka sepatunya dan menyelimuti adiknya dan memandang miris terhadap adiknya yang menjadi korban keegoisan orang tuanya sendiri, adiknya ini terlalu rapuh untuk menahan beban dihatinya yang disebabkan keadaan yang ada. Dulu semua tidak seperti sekarang, namun semuanya berubah tanpa disadari secara perlahan-lahan semua berubah.
"Haah, kau tambah berat?!", Gurau Itachi.
Itachi keluar untuk melihat keadaan ibunya.
"Kaasan….!", melihat ibunya terbaring tidak sesuai tempatnya, Itachi memperbaiki posisinya, dan menyelimuti Ibunya, melihat ada sisa air mata di pipinya menghapus dengan ibu jarinya.
"Haaah, sepertiny yang waras hanya aku saja", berjalan keluar tapi sebelum beranjak dari tempat itu ia menemukan sesuatu yang aneh didalam laci dekat tempat tidur ibunya.
"Ini obat apa kenapa bnyak sekali?", mengambil inisiatif itachi membawa obat tersebut untuk menanyakan kepada temannya besok.
.
.
"Itachi-kun...!", seseorang gadis oh bukan gadis lagi dia sudah menjadii wanita yang seutuhnya, menghampiri laki-laki yang sedang langit malam yang merupakan suami dari wanita tersebut. Itachi menoleh dan langsung memeluk wanita tersebut yang sudah setahun ini menyandang nama Uchiha dan resmi menjadi istrinya Uchiha Hana.
Hana mengerti Itachi akan memeluknya bila ada suatu masalah "Hei tadi aku baru pulang dari supermarket dan melihat pintu tidak dikunci, dan dirumah sepi aku khawatir, sehingga aku mencarimu, kenapa Itachi-kun?"
"..."
Hana yang mengerti akan situasi ini mengusap punggung suaminya "Kau harus bertahan untuk adikmu dan aku, Itachi-kun!", Itachi semakin membenangkan wajahnya kedalam leher istrinya dan Hana mengeratkan pelukannya agar suaminya ini merasa nyaman.
"Hana-chan aku takut Sasuke akan semakin jauh lagi kalau seperti ini terus, aku harus bagaimana Hana-chan ?", Hana melepas pelukannya perlahan memandang mata onyx suaminya yang terpancar sendu dan mengelus pipi suaminya tersebut dan memberikan senyuman yang lembut.
"Padahal dulu tidak seperti ini, sebenarnya ada apa dengan keluarga ini? Aku rindu dengan semua akankah keluarga ini kembali seperti dulu sayang?!",
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan yang dapat kita lakukan sekarang hanya berdo'a pada Kami-sama dan berusaha untuk memperbaiki semuanya." Jawab Hana dengan tersenyum lembut.
Itachi kembali memeluk istrinya kembali.
"Hei mana Itachi-kun yang kukenal? Kau ini siapa hei? Cepat beritahu dimana suamiku?", Itachi mendengus melihat kelakuan istrinya tersebut.
"Kau kenapa! ini suamimu, bukan orang lain", dengan mengkrucutkan bibirnya, hanya Hana yang bisa melihat prilaku suaminya yang seperti ini.
"Hahahaha! Akhirnya kau tidak sedih lagi ya! Kau jangan seperti itu kau seperti orang lain bagiku Itachi-kun, kau harus kuat karena kau adalah orang satu-satunya yang memperhatikan Sasuke dan kakak satu-satunya yang dimiliki sasuke saat ini. Jadi kau harus kuat! OK !", dan memberikan senyum yang hangat kepada suaminya dan memberikan ciuman dikening suaminya itu.
"Terima kasih Hana-chan, aku beruntung memilikimu, seandainya kau tak ada di sampingku aku tidak tahu aku akan jadi seperti apa!, Arigatou."
"Karena tadi mempermainkaku kau haru kuhukum malam ini!,".
Hana yang panik segera melepaskana pelukan suaminya namun sayang Itachi lebih cepat sehingga Hana tertangkap kembali.
"Kau mau kemana Hana-chan~." Hana yang sudah tahu bahwa dia tidak akan lepas dari jerat suaminya ini hanya pasrah.
"Kau menyerah hem?", goda Itachi
"Tidak aku hanya tidak mau buang energi saja! Karena setelah ini aku tidak akan lepas darimu walaupun aku berusaha sekuat tenaga!", jawab Hana dengan lesu.
"Ok! Kalau begitu kita mulai ya!",
"Kyaaaa … "
TBC
