Chap.1 aku ingin bahagia.

.

.

Disiang yang cerah seorang gadis kecil berumur sekitar 6 tahun sedang menggoyang goyangkan kaki mungilnya dibangku taman, bibir tipisnya yang indah dipoutkan dan pandangannya berputar mengelilingi taman tersebut, lama matanya berputar mengelilingi taman hingga dia lelah dan kepalanya jadi pusing sendiri karna sedari tadi matanya tak henti hentinya melihat kepenjuru taman, sesekali dia melihat jam yang melilit indah ditangan mungil yang berkulit putih , sudah lama dia menunggu ditaman , meski dia tak mengerti jam tapi dia tau karna jam digital yang dia gunakan itu sudah berubah angka, bukannya itu sudah menunjukan jika dia melewatkan waktu yang lama. 'Huffss' gadis kecil itu meniup poni yang hampir menyentuh alisnya,

"mengapa siwonie lama sekali sih" gadis kecil itu mengeluh.

"aku bosan..." dagunya dia sandarkan ketelapak tangannya yang dia topang kekaki mungilnya. Sedangkan kedua kakinya masih setia dia goyangkan berlawanan arah.

Tiba-tiba bibirnya yang cemberut berubah jadi senyuman manisnya dan kepalanya diangkat dia langsung turun dari bangku taman dan langsung berlari kerah seorang pria kecil yang terlihat seumuran dengannya sedang tersenyum memperlihatkan dimple yang membuat pria kecil itu terlihat tampan dan juga menggemaskan. Ditanganya terlihat dia sedang membawa boneka ikan berwarna orange dengan belang belang putih. Dia juga ikut berlari kecil menghampiri gadis tersebut.

"yah.. doanghae-ya jangan berlari, nanti kamu terjatuh" pria kecil itu berteriak kepada gadis kecil yang berlari menghampirinya.

"aku terlalu senang kau datang siwonie..." donghae gadis kecil itu terlihat bahagia dan langsung memeluk pria kecil yang membawa boneka, hampir saja dia terjatuh kebelakang karna pelukan dadakan yang dilakukan oleh gadis kecil yang dipanggil donghae.

"ais kau ini.. aku hampir terjatuh".

Donghae melepaskan pelukannya dan tersenyum lima jari, donghe melihat sesuatu yang dipegang siwon dan langsung bertanya "mengapa kau bawa boneka siwonie, apa kau ingin ermain boneka?".

Siwon tersenyum dan boneka ikan itu dia berikan kepada donghae dan diambil oleh donghae dengan wajah yang terlihat bodoh karna bingung mengapa siwon memberikan boneka itu kepadanya dan itu menggemaskan dimata siwon, siwon mencubit pipi donghae gemas

"ahh sakit siwonie .." keluh donghae yang tak bisa melepaskan cubitan siwon karna tangannya sibuk memegang boneka ikan yang menyita kedua tangannya.

"apa kau suka?" siwon mengganti cubitan dengan mengusap lembut pipi donghae yang tadi dia cubit.

Donghae mengangguk "aku suka, aku sangat menyukainya" donghae tertawa terlihat dia sangat bahagia dan melupakan kekesalan menunggu siwon terlalu lama diaman "apa ini untukku?" lanjutnya

"iya ini aku belikan untukkmu, karna aku tak tau kapan ulang tahun mu dan kau juga tidak tau, jadi aku memutuskan jika ulang tahun kita bersamaan?"

"jadi kau memberikan ini sebagai kado ulang tahun ku?" siwon mengangguk.

"Yeee..." donghae melompat lompat kecil dengan wajah yang sangat ceria dan bahagia dia tersenyum memperlihatkan deretan gigi mungilnya.

"itu sebagai kado ulang tahun untuk mu, maaf aku telat memberikannya karna aku ada dijepang untuk menghadiri pernikahan paman ku, sekalian kami merayakan ulang tahunku disana"

"tak apa siwonie, aku sangat senang karna ada yang memberikan kado untukku, ini kado pertama untukku dan ku sangat bahagia" dongha memeluk siwon " trimakasih"

Siwon tersenyum dan membalas pelukan donghae " apa aku orang pertama yang memberikan mu kado?"

Donghae mengangguk "kau yang pertama, tak ada yang memberkan kado untukku sebelumnya" tak ada kesedihan diperkataan donghae dia masih terlihat bahagia seolah itu adalah hal yang tak perlu menjadi beban untuknya.

Berbeda dengan siwon dia memandang kasian dengan gadis kecil didepannya yang sedang tersenyum kepada nya sambil memperat pelukan boneka ikan tersebut

"siwonie boneka ini sangat lembut, apa nama boneka ini?" tanya donghae ketika menyatukan boneka dengan kepalanya.

"boneka itu namanya nemo"

"nemo!"

"iya" siwon tersenyum kepada donghae

"waahhh nama yang sangat lucu, aku sukaaa" lanjut donghae bahagia

"Ahh .. ayo kita merayakan ulang tahun kita" siwon menarik salah satu tangan donghae.

"oh kita tak main ditaman?" donghe mengikuti langkah siwon.

"tidak, kita akan merayakan ulang tahun dengan memakan eskrim kesukaan mu" siwon tersenyum kepada donghae. Dan donghae pun menambah kebahagiaan ketika mendengar ajakan siwon.

.

.

.

Dikedai eskrim donghae dan siwon duduk didekat cendela yang memperlihatkan orang orang berlalu lalang dijalan mereka berdua duduk setelah memesan eskrim mereka, mereka duduk berhadapan, donghae yang duduk dengan kaki yang digoyang goyangkan dan siwon yang duduk dengan tenang, meski siwon masih berumur 6 tahun, siwon sangat pintar dan terlihat dewasa, sedangkan donghae, entahlah siwon bahkan tak tau umur donghae berapa tahun dan dia bahkan tak menunjukkan jika dia akan mendapatkan kedewasaanya dengan cepat, siwon selalu bertingkah layaknya pria dewasa yang selalu menjaga donghae, dia tak ingin kehilang satu orang lagi dalam hidupnya, oleh karena itu dia sangat melindungi dongahe.

Pesanan mereka pun datang dan mereka langsung memakannya, sesekali tamu yang berkunjung melihat tingkah lucu kedua anak tersebut. Bayangkan saja, sekarang donghae yang sendang makan eskrim seperti anak balita yang sekitar bibirnya sudah banyak eskrim yang menempel dan juga jangan lupakan baju berwarna biru mudanya yang sudah kotor dengan lelehan eskrim yang berceceran ketika dia makan, sesekali siwon yang setia dengan mengelap mulut donghae dengan telaten. Sukurlah boneka nemo yang siwon berikan kepada donghae sudah terselamatkan terlebih dahulu sebelum mereka makan, boneka tersebut diletakan diatas meja sehingga boneka tersebut tidak terkena amukan cara makan donghae.

"kapan kamu bisa makan dengan benar donghae?" tanya siwon setelah membersihkan bibir donghae, donghae tersenyum

"aku tak tau" .

Siwon tersenyum" kapan kau akan pergi?"

"appa bilang, seminggu lagi"

"secepat itu"

Donghae mengangguk disela memakan eskrimnya.

"aku akan merindukan mu"

Donghae mengangkat wajahnya dan tersenyum. "aku juga akan sangat sangat merindukan mu siwonie..." donghae berkata sambil merentangkan tangaannya yang masih memegang sendok eskrim sehingga eskrim yang masih tersisah disendok tersebut bercecran keatas meja dan juga kelantai.

"ahh.. bagaimana dengan sekolah mu?" siwon memakan eskrimnya yang baru sedikit dia makan karna dia sibuk membersihkan wajah donghae.

"kata appa aku akan disekolahkan disana" donghae menjawab dengan sangat bahagia

"kamu sudah bisa membaca?" goda siwon kepada dongahe

"heehehe.. belum" donghae menggaruk kepalanya, kali ini donghae menggunakan tangan yang tidak memegang sendok.

"ah sudah ku duga, kapan kamu akan bisa membaca?, setau aku disana menggunakan bahasa yang berbeda dengan kita, dan itu lebih rumit, aku kawatir kepada mu?" siwon melipat tangannya kedadanya, Seperti orang dewasa. Dia melihat donghae sudah selesai dengan makan eskrimnya dan untuk kesekian kalinya dia membersihkan wajah donghae kali ini dengan tangan donghae juga menggunakan tisu yang sudah disediakan oleh kedai eskrim tersebut.

"disana aku akan belajar dengan rajin, nanti akan aku buktikan kepada mu, jika aku akan lebih pintar darimu " donghae menjulurkan lidahnya kepada siwon dan dia tersenyum, seolah hal yang dia capai adalah hal yang sangat membanggakan untuknya.

"bisakah kau tidak pergi?" siwon menundukan kepalanya

"hm?" donghae belum mencerna pertanyaan siwon.

Siwon menaikan kepalanya, dia menggenggam tangan donghae yang berada diatas meja.

"aku akan mengajari mu membaca sampai kau lebih pandai dariku, dan aku akan mengajarkan kamu menulis, menemani mu bermain, memberikan mu hadiah, memberikahn eskrim dan segalanya, tapi bisakah kau tak pergi, aku akan kesepian tanpamu" siwon menggenggam tangan donghae. Donghae masih belum mencerna pekataan diwon, lama sion menunggu perkataan donghae, donghae masih diam siwon ingin melepaskan genggamannya, dan ditahan oleh donghae, donghae tersenyum dan kemudian dia berkata

"aku juga tak ingin pergi siwonie, tapi appaku akan pindah dan aku pastinya harus ikut appaku, aku dengar , cina itu memiliki sekolah yang bagus, dan gurunya juga baik baik oleh karena itu aku yakin, disana aku akan bisa membaca" donghae tersenyum dan siwon masih belum menampakan senyumnya.

"siwonie tersenyumlah... aku tak sedih ketika kau pergi kejepang, dan ketika kita tak bertemu lama sekali, yah meski sejujurnya aku merindukan mu, sangaat, tapi aku tak bersedih dan selalu menunggu mu, jadi kamu tak boleh bersedih tunggulah aku, aku pasti akan datang kembali untuk mu" donghae menarik narik tangan siwon agar siwon tersenyum kepadanya.

"aku pergi hanya seminggu donghae-ya tidak lama sekali"

"kamu pergi sangat lama siwoniee"

"tidak lama donghaee"

"lama"

"tidak"

"lama"

"tidaaaakk"

seminggu lagi donghae gadis kecil mungil tersebut akan pindah kecina tempat diman ayahnya akan membuka usahanya disana, mereka akan menetap disana, setidaknya itulah yang dikatakan ayah siwon kepadanya. Ketika mengetahui hal tersebut siwon sangat sedih dan ingin selalu bersama donghae bahkan menyuruh ayahnya untuk ikut pindah bersama donghae, tapi tetap saja tidak bisa karna ayah siwon mempunyai usahnya disini.

Lima bulan lalu ibu donghae meninggal akibat kecelakaan mobil yang menewaskan ibu beserta kakek nenek dan juga adiknya –Kyuhyun, setelahnya donghae hanya tinggal dengan ayahnya, donghae tak menangis ketika dia mengetahui jika ibunya tak bisa bersamanya, donghae anak yang polos, dia tak seperti anak lain, dia tak pernah menangis, selalu menerima apapun yang diberikan padanya, keadaan baik dan buruk dia akan selalu tersenyum dan menerima dengan lapang dada, awalnya donghae adalah anak yang sesekali menangis, hingga suatu hari ibunya berkata padanya "jangan pernah menangis, kau tau? tak kan ada orang yang menyayangi orang yang suka mengangis" oleh karena itu dia menjadi anak yang sangat ceria ditambah dia mempuanyai siwon yang selalu bersamanya, meski orang tua nya tak pernah ada untuknya, dia tak pernah kesepian karna dia selalu bersama siwon dan orang tua siwon pun sangat sayang kepadanya. Bahkan sebelum kyuhyun meninggal, kyuhyun selalu menyayangi dan melindunginya.

Rumah mereka bersebelahan, oleh karena itu ibu donghae sangat dekat dengan ibu siwon, mereka berdua sangat akrab sampai sampai mereka ingin menjodohkan siwon dan kyuhyun, ketika melihat anak mereka berdua sangat akrab dan saling menyayangi. Hingga tuhan mengambil nyawa ibu donghae dan kyuhyun dan ayah donghae yang memilih pindah kecina.

.

.

.

Setelah perdebatan mereka yang cukup sengit antara lama dan tidak akhirnya mereka memutuskan untuk menyelesaikan perdebatan mereka dengan mengambil jalan tengah ya itu lama dan tidak, meski terdengar aneh, tapi yaa terima sajalah namanya juga anak kecil.

Mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan dengan siwon yang membawa boneka nemo donghae. Mereka berjalan menghabiskan hari libur sekolah untuk merayakan hari ulang tahun mereka yang mereka lewatkan, karna siwon harus pergi kejepang, anak kecil tersebut berjalan melewati toko toko kecil yang berada dipinggir jalan didekat kedai eskrim yang mereka datangi tadi, mereka berdua berhenti berjalan ketika siwon menghentikan langkahnya karna melihat toko aksesoris yang menjual macam macam gelang, cincin, jepitan dan sebagainya.

Mata siwon bersinar ketika melihat sepasang cincin perak polos yang sama, dia jadi teringat pernikahan pamananya yang memberikan cincin kepada sang pengantin wanita, tiba tiba terlintas sebuah ide dikepalanya, hingga iya memutuskan membeli cincin tersebut, sebelum membelinya dia terlebih dahulu mencocokan dengan jarinya dan juga jari donghae, donghae yang tak tau apa yang dilakukan siwon, hanya menurut saja, donghae kan anak yang penurut.

Setelah membeli dan membayar cincin tersebut siwon melepaskan cincin yang sebelumnya dia coba dan begitu juga cincin yan dicoba oleh donghae hingga donghae jadi tambah bingung, dia bertanya apa maksudnya siwon memberikan cincin kemudian dilepaskan lagi, tapi jawaban siwon adalah, lihat saja nanti kamu juga akan tahu, itulah jawabannya, jadi donghae juga tidak menanyakan terlalu banyak lagi soal itu.

Mereka berjalan pulang karna waktu juga sudah mulai sore mengingat ini sudah jam 3 sore, siwon takut orang tuanya khawatir meski sebelumnya dia sudah meminta ijin kepada orang tuanya jika dia akan pergi bersama dongahe.

Diperjalanan pulang mereka melewati sebuah greja yang indah menurut donghae, gereja yang tak terlalu jauh dari taman yang sering mereka datangi untuk bermain. Siwon mengajak dongahe mendekati gereja tersebut, dan sebelum mereka memasuki greja, siwon mengarahkan tangan donghae kelengannya, boneka nemo yang dipegang siwon diberikan kepada donghae untuk dipegangnya dengan tangan donghae yang terbebas, donghae menurut meski dia bingung apa yang dilakukan oleh siwon tapi dia tetap menurut saja. Siwon tersenyaum kepada donghae dan dibalas oleh senyuman yang lebih menawan oleh siwon.

"kamu siap?" tanya siwon kepada donghae

"siap apa?"bingung donghae matanya dia arahkan kesiwon

"untuk menikah"

Donghae tertegun dan masih belum bisa mencerna apa yang dikatakan oleh siwon.

"mari kita melangkah kedalam dan karna kita tak memiliki bunga, jadi boneka nemo itu kita jadikan pengganti bunga" lanjut siwon.

Donghae mengangguk setelah mencerna semua perkataan siwon."mengapa kita menikah? Bukankah kita masih kecil?" donghae terlihat bingunh

"karna kau akan pindah, jadi kita harus menikah, agar nanti kita akan bertemu lagi" jawab siwon dengan percaya diri.

"tapi baju ku kan kotor siwonie.. pasti jelek deh" donghae menunduk kebawah melihat baju dress selutut berwarna biru yang terkena noda eskrim.

"tidak apa apa donghae, meskipun begitu kamu masih terlihat cantik dan menggemaskan"

Donghae tersipu.

Mereka memasuki greja tersebut bersama sama, donghae yang merangkul lengan kanan siwon dan siwon yang tangan kiri siwon menyentuh tangan donghae yang merangkul lengannya, setidaknya itulah yang siwon contoh ketika melihat pernikahan pamannya.

Sesamapainya didepan altar mereka berhenti dan siwon melepaskan rangkulan donghae dan kemudian menggenggam tangan donghae, saling berhadapan.

"donghae-ya .. maukah kamu menjadi istriku dan berjanji akan setia kepadaku" siwon menirukan perkataan pamannya ketika menikah dengan bibi iparnya.

Donghae mengangguk "iya aku mau menjadi istrimu dan selalu setia kepadamu siwonie"

Siwon mengeluarkan dua cincin dari kantong celana jeansnya cincin yang tadi dia beli, kemudian dia pakaikan cincin tersebut dijari manis donghae, dia menyuruh donghae untuk melakukan hal yang sama kepadanya.

"nah sekarang kau sudah menjadi istriku, dan kamu tidak boleh berhubungan atau dekat dengan pria lain oke selain diriku, kamu hanya boleh dekat dengan ku karna aku adalah suami mu "

Donghae mengangguk, donghae dan siwon tersenyum. Kemudian siwon berfikir hal apa lagi yang harus dia lakukan, jari telunjuknya dia letakkan dikepalanya sambil mengingat ngingat hal apa lagi yang pamannya lakukan ketika melaksanakan pernikahan. Tiba tiba dia teringat.

"ah donghae karna kita sudah menikah..dan sudah menjadi suami istri, jadi kita harus saling berciuman" kata siwon dan diangguki oleh donghae

Siwon mendekatkan wajahnya kewajah donghae lalu mereka mempertemukan bibir mereka hanya kecupan biasa dan kemudian mereka berdua melepaskannya.

Mereka tersenyum "jadi siwonie sekarang adalah suami donghae" ucap donghae dengan wajah lugu yang terlihat sangat menggemaskan.

Siwon mengangguk dan kemudian berkata "iya, oleh karena itu meski kita jauh kita akan tetap bersama, jadi aku akan menunggu kamu sampai kamu kembali, karena karna kita sudah menikah jadi aku akan menuggu kamu sampai kamu kembali, aku menyayangi mu donghae "

Mereka berpelukan menyalurkan kasih sayang dan rindu, meski mereka belum berpisah mereka sudah saling merindu.

"aku juga menyayangimu siwonie.." kata donghae didalam dekapan siwon yang lebih tinggi darinya

.

.

.

Tbc.