Bibir pemuda 18 tahun bernama Kenma itu bergetar. Perlahan ia menempelkan bibirnya pada kaki di hadapannya. Tubuh telanjangnya bergetar di lantai dalam posisi tangan dan kaki menahan berat tubuhnya. Sehingga memperlihatkan lubang anusnya yang terbuka lebar dan kejantanannya yang mengantung tanpa sehelai benang pun. Lehernya dipasangi kalung dengan rantai yang terikat erat. Kenma masih mencium kaki dibawahnya ketika tangan pemuda berambut kelabu, Lev meremas pantatnya dan tanpa aba-aba memasukkan benda keras dan dingin berongga. Dengan cepat benda tersebut membesar memenuhi anusnya.
Mereka berdua adalah pelanggan tetapnya. Haiba Lev pemuda berambut kelabu, berumur sekitar 25 tahunan. Dan Mashiro Yaku, pemuda berambut oren. Biasanya mereka hanya bermain sendiri dengannya menggunakan banyak sex toys. Entah kenapa kini mereka bersama dan pasti mereka akan melakukan threesome. Namun keadaan Kenma kini adalah dua orang yang mendominasi. Ia tidak bisa berbuat banyak ataupun menolak toh, mereka yang membayarnya untuk service. Istilah yang digunakan dalam perusahaan untuk memuaskan pelanggan.
"Eng.." Kenma mengerang pelan ketika bagian belakangnya dimasuki semacam vibrator yang merobek dinding anusnya secara tiba-tiba. Lev memasukkannya tanpa peringatan sehingga membuatnya tidak siap. Ia mencoba bernapas mengalihkan rasa sakitnya. Keringat meluncur turun dari punggungnya, padahal mereka baru saja mulai namun dua pria yang tengah dilayaninya terlalu terburu-buru.
"Kenapa kau berhenti," ujar Yaku yang duduk telanjang di atas sofa. Terlihat oleh Kenma kejantanan milik Yaku mulai menegang. "Baiklah, sekarang jilat kakiku."
Kenma menurut dengan menjulurkan lidahnya dan mulai menjilat sembari menahan getaran. Ia memejamkan matanya, merasa hampir roboh saat itu juga ketika benda di dalam tubuhnya mulai bergetar. Gerakannya pelan kemudian bertambah semakin cepat. Menusuk-nusuk maju dan mundur pada lubangnya seakan berusaha masuk lebih dalam. Kenma menjilati sembari menahan erangannya keluar.
Tangan Lev meremas-remas pantat kenyal Kenma yang tersodor dihadapannya. Dia memandangi vibrator pada lubang Kenma yang memerah dan basah. Lev memegang kendali remote pengatur kecepatan yang terhubung dengan besi ke lubang Kenma. Dia memutarnya sehingga memelan kemudian memaksimalkan getarannya. Tak cukup dengan itu dia memegang kejantanan Kenma yang menggantung lemas dan tegang. Dia memainkannya dengan meremasnya kasar sehingga membuat desahan keluar dari bibir Kenma.
Air liur Kenma meleleh keluar tak kuasa menahan getaran hebat di bagian bawahnya, membasahi kaki Yaku.
"Lev, jangan bermain-main cepatlah. Aku tidak punya banyak waktu." Ujar Yaku.
"Yosh.." Lev mengambil sebuah cock ring berongga berbentuk seperti kandang yang melingkar menyerupai penis berbahan dasar besi.
Kenma membelalak. Ia melepaskan jilatannya, menjatuhkan tubuhnya dan perlahan menjauh. Punggung mengesek karpet. "Tidak.. jangan itu."
"Jadilah anak baik. Kami ingin mencobakan mainan baru padamu." Yaku menarik tali leher Kenma.
Lev mendekat melepaskan ikat pinggang dari celana yang masih menempel ditubuhnya. Ia menahan tangan Kenma keatas, mengikatkan ikat pinggangnya pada pergelangan tangan Kenma dengan erat. Dia membuka paha Kenma lebar, memperlihatkan vibrator dalam lubang Kenma serta kejantanannya yang mulai mengeras. Dia berada diantara tubuh Kenma yang mengelinjang di karpet. Tangannya memegang kejantanan Kenma yang mengeras, terasa berdenyut-denyut saat dipegangnya. Ujung kepala kejantanannya yang berbentuk seperti jamur tersebut mulai mengeluarkan cairan precum.
Tangan Lev memijat kejantanan Kenma untuk mempercepat ejakulasi. Dia memijat puting Kenma dengan sebelah tangannya. Bibirnya menjilati leher Kenma. Disana Yaku yang hanya melihat mulai mengocok kejantanannya yang telah menegang sejak awal.
"Ahhn.. Mhmm.." Kenma menggerang dan mengelinjang akibat rangsangan di tubuhnya dari pemuda diatasnya. Air liur menghiasi wajahnya. Helaian rambut kuningnya berantakkan, basah oleh keringat.
"Aaahhhhh.." Kenma mendesah keras, kejantanannya mengeluarkan cairan sperma yang menciprati wajah Lev juga perutnya sendiri. Dadanya naik turun cepat, mengambil udara yang terasa sesak.
Lev menghentikan rangsangannya. Tangannya tetap memegang kejantanan Kenma. Getaran vibrator pada lubang Kenma mencapai tingkat maksimal sehingga membuat Kenma teralihkan dari rasa sakitnya. Perlahan dia memasukkan cock ring pada kejantanan Kenma.
"Tenanglah ini akan sedikit sakit, namun kau akan menikmatinya." Ujar Lev.
Kenma membelalak, tubuhnya melengkung ke atas. Besi tipis dari cock ring tersebut menembus membuka lubang ureternya, lubang keluarnya sperma dan air kencing.
"Akhh.. sakit, levv.. hen-henti-kan." Ujar Kenma disela rasa sakitnya. Kejantanannya berdenyut merasakan sensasi menyakitkan menghampiri lubang yang tidak seharusnya dimasuki. Kenma dapat merasakan Besi tipis tersebut secara perlahan masuk ke dalam kejantanannya. Tangannya mencengkram karpet tak kuasa menahan sakit.
Yaku memasukan dua jarinya pada bibir Kenma. Membuat Kenma meredam suaranya.
Besi tipis tersebut masuk cukup dalam menahan keluarnya apapun dari kejantanannya. Ujungnya berbentuk bulat berada di ujung kejantanan Kenma. Bentuknya yang menyerupai kejantanan menahan kejantanan Kenma dalam bentuk melengkung. Testinya pun ditahan dengan rapat oleh alat tersebut. Kejantanan kini tampak mengembung terasa sakit dan penuh.
Lev mengurai senyum cukup puas dengan hasil kerjanya. Mereka membawa Kenma ke ranjang. Kenma terbaring lemas di atas ranjangnya dengan sex toys terpasang ditubuhnya. Kedua kakinya bergetar. Getaran di lubangnya belakangnya telah mereda.
Kenma hanya menatap sayu ketika Yaku mengambil sebuah botol cairan. Kedua tangannya yang terikat mulai terasa kebas.
Yaku naik ke atas tubuh Kenma, mendekatkan wajahnya pada dada Kenma. Dia mulai mengigiti ujung puting kecoklatan Kenma, sesekali menghisapnya hingga membuat tubuh dibawahnya mengelinjang. Dia melepaskan hisapannya lantas mengoleskan cairan gel yang dingin ditangannya pada dada Kenma yang putingnya menguncup. Sesekali ia akan meremas dada yang rata tersebut, memberi Kenma pijatan kenikmatan.
Kini nipple clamp terpasang di dada Kenma yang tersambung dengan ball gag dimulutnya. Nipple clamp tersebut menjepit kedua putingnya membuat semakin menengang. Putingnya akan terasa tertarik ketika ia banyak menggerakkan kepalanya. Kenma merasakan sengatan listrik dari putingnya yang mengalir ke seluruh tubuhnya.
"Akhh.. ah"
Nipple clamp di dadanya mengalirkan aliran listrik kecil ketika Lev memainkan remote ditangannya. Kini Lev memegang dua remote sekaligus. Rangsangan yang mulai terasa di lubangnya juga di putingnya membuat kejantanannya perlahan mulai menegang.
"Akkhh.." Desahan Kenma terendam oleh ball gag dimulutnya. Ia mengigit bibir bawahnya menahan rasa sakit serta kenikmatan.
Air liur bercampur air mata telah membasahi seluruh wajah Kenma. Ditengah rasa nikmat yang mendera tubuhnya, justru kejantanannya terasa sangat sakit. Kejantanannya yang menegang dicengkram erat dalam kandang, tertahan dalam posisi melengkung. Ketika mencapai puncak ejakulasi cairan spermanya tidak dapat keluar sehingga ia hanya dapat merasakan ejakulasi kering. Dan vibrator terus mengenjot lubangnya yang mulai terasa perih akibat gesekan yang terus-menerus.
Lev dan Yaku membuka paha Kenma. Menampakkan sedikit bercak warna merah pada seprai. Mereka memposisikan kejantanan mereka yang telah menegang pada lubang Kenma. Kenma hanya dapat mendesah dan mengerang dalam dominasi dua pemuda tersebut.
.
.
"Kenma... Ko-chan.."
