Ketika sesosok malaikat jatuh ke bumi bersama tangisan langit.

.

.

.
Naruto © Masashi Kishimoto

Fallen Angel © RainKim

.

.

.
Sore itu, hujan masih setia mengguyur sebagian wilayah kota Konoha, namun ribuan tetesnya tak sedikitpun menghalangi niat seorang pemuda blonde untuk melangkah pulang ke apato sederhana miliknya yang terletak beberapa blok dari kedai ramen tempatnya bekerja.

Dengan sedikit berlari, Uzumaki Naruto -nama pemuda blonde itu- menyusuri jalanan kota yang mulai lengang. Tak peduli dengan jaket orange kesayangannya yang mulai basah kuyup. Yang Naruto inginkan saat ini hanyalah sampai di rumah. Tinggal melewati satu gang lagi dan ia akan tiba di apato-nya yang hangat dan nyaman.

Namun langkahnya tiba-tiba terhenti, ketika ia melihat sesuatu yang ganjil di sudut gang kecil yang harusnya ia lewati. Dan entah mendapat dorongan darimana, kaki jenjangnya justru mulai melangkah memasuki gang sempit itu.

Sepasang mata shappirenya terbelalak, ketika jarak antara dirinya dan objek yang menarik perhatiannya semakin dekat. Kini, Naruto dapat dengan jelas melihat bahwa 'sesuatu' yang tadinya ia kira sebuah benda, ternyata adalah sesosok manusia, tengah duduk bersimpuh dan bersandar di sudut gang yang cukup gelap karena terhalang bayangan gedung di sebelahnya.

Pakaian si pemuda yang berwarna hitam itu sudah basah kuyup. Pun dengan rambut ravennya yang jatuh menutupi sebagian wajahnya yang tertunduk dan kelihatan pucat pasi. Sesekali Naruto dapat mendengar desisan lirih dari bibir pemuda raven yang nampak mulai membiru karena kedinginan.

'Apakah ia terluka?'

'H-hei..." ragu, Naruto menyapa.

Sosok itu nampak begitu terkejut hingga refleks mendongak ke arahnya.

Pandangan mereka bertemu...

Shappire dan onyx...

Dan sejenak Naruto kehilangan kemampuannya untuk bernapas. Waktu seolah terhenti dan pandangannya tak mampu lepas dari sepasang onyx yang indah itu.

Srakk

Sebuah suara mengalihkan tatapan Naruto dari kepingan onyx yang memikat, menuju kearah punggung si raven dan shappirenya dibuat kembali terbelalak ketika mendapati sesuatu yang menyembul di baliknya.

'A-apa itu? Kenapa aku baru menyadarinya?!'

Sepasang sayap muncul dari balik punggung si raven. Bulu-bulunya yang basah nampak berkilauan di mata Naruto.

'Mustahil, mana mungkin?!'

Tapi ketika sayap itu kembali membuat gerakan kecil, Naruto sadar bahwa apa yang dilihatnya itu nyata.

"K-kau... Si-siapa...?"

Naruto tak mampu menyembunyikan kegugupan dari nada suaranya. Well, saat kecil sang ibu memang sering menceritakannya dongeng tentang peri dan malaikat. Yang memiliki ciri fisik hampir sempurna dengan sepasang sayap berwarna putih yang lembut dan berkilau di balik punggung mereka. Saat itu, Naruto kecil percaya bahwa malaikat dan peri itu memang ada. Tapi seiring bertambahnya usia, Naruto sadar bahwa itu hanyalah sekedar dongeng pengantar tidur semata.

Dan sekarang, di usianya yang ke-21, Naruto bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, sosok dalam cerita dongeng yang pernah di ceritakan ibunya dulu benar-benar ada, tepat di hadapannya.

Semua sesuai dengan yang di katakan dalam cerita. Wajah rupawan dengan sepasang sayap di punggung. Namun bedanya, sayap sang raven bukan berwarna putih melainkan-

Hitam kelam...

'Mungkinkah...?'

Kedua sayap itu kembali bergerak membuka, diiringi desisan lirih setelahnya, membuat Naruto tersadar ada luka yang cukup lebar di sayap sebelah kiri sang raven. Warna bulunya yang kelam menyamarkan darah yang menetes dari sana namun kini Naruto dapat dengan jelas melihatnya.

'Apa yang terjadi sebenarnya?'

Pertanyaan itu seketika muncul dalam benak Naruto. Kenapa malaikat itu ada disini? Kenapa ia terluka? Siapa dia sebenarnya?

Lama Naruto berdiri disana. Memandangi sesosok malaikat yang tengah terluka dan terlihat tak berdaya. Malaikat bersayap hitam sekelam malam dengan wajah yang begitu menawan. Ia bahkan tak menyadari jika hujan telah berhenti dan hanya menyisakan gerimis kecil.

Matahari yang mengintip malu-malu dari celah awan kelabu mulai beranjak ke ufuk barat, meninggalkan kemilau jingga untuk menemani pelangi menghias langit senja, ketika Naruto akhirnya berjalan mendekat, lalu membungkuk di sisi sang malaikat guna menyelipkan kedua lengannya di punggung dan tungkai kaki si raven, sebelum dengan mudah mengangkat tubuh malaikat itu dan membawanya pulang ke rumah...