Kalau misalnya aku ditanya kenapa memilih proof of life-nya kagamine rin sebagai songfic asakiku (walaupun sudah ada)? Maka aku menjawab karena japan itu cocok sebagai kagamine rin dan England sebagai kagamine len. . .
proof of life
rin&len kagamine hidekaz himaruya
japan pov's
fuyu o tsugeru kaze no koe ni
mimio katamuke furueru karada
tonari ni iru anata no iki
shiroku natte samusō
salju salju mulai berjatuhan di luar dari jendela aku bisa melihat anak anak kecil bermain main dan satu orang yang menarik perhatianku panggil saja ia ' arthur ' (tidak memang namanya Arthur Kirkland). Shit, ia menuju kemari sekarang aku harus mengenakan syalku kalau tidak mau kena marah.
kotoshi mo mata inochi wa kare hate
yagate kuru haru o machi wabiru
inochi no rensa o kiki nagara
mebuite yuku hikari no naka de
huff, beruntung syalku ketemu kalau tidak . . . uhhh, dia datang dan membawakanku coklat hangat "untukmu" katanya singkat kuperhatikan sedikit demi sedikit "ada racunnya tidak?" ah, aku bodoh menanyakan hal itu bisa mati aku "APA MAKSUDNYA ITU, HUH?" kyaaaaaa, menakutkan, menakutkan sekali dia kalau marah "urrhhh, bercanda" kataku sambil mengacungkan dua jari "hhh, minum coklatnya lalu tidur" Arthur mendekati dan membelai rambutku PRRRAAAANNGG gelas ditanganku jatuh dan pecah begitu saja sementara tanganku sakit dan bergetar sendiri "ada apa ?" Arthur mulai panik (bisa kulihat raut mukanya berubah) "uhm, tidak ada apa apa hanya kepeleset dari tanganku" well, tidak masuk logika mungkin karena seharusnya aku bisa menangkapnya sebelum jatuh tapi setidaknya ia tidak perlu tahu.
kuchite yuku sadame to
wakatte nao tsuyoku
iki shite itai yo utatte itai
watashi nimo nanika nokoseru to īna
watashi ga ikita inochi noakashi o...
kyaaaaaa, dia mengajakku bermain salju. Kalau ditanya apakah aku bahagia? Tentu saja apalagi kalimat pada saat ia mengajakku "kamu mau bermain salju kan? Ayo keluar kita bermain salju" ajakan itu membuatku gembira sampai sampai aku terjatuh dari tangga (beruntung tidak apa apa) kyaaaaa, waktunya main snowboard.
kanashī uta niwa shitaku nai yo
nē onegai ima kono toki dake wa
waratte itai yo... anata no yoko de
yasashī uta o utatte itai
sekarang ia sudah tahu. Sudah tahu semuanya tentang gelas itu, pendengaranku dan penyakitku. Sungguh tidak adil dunia ini. Sekarang ia sedang bermain piano di depanku dengan tersenyum "bernyanyilah kau bisa mendengarnya kan?" Arthur mengajakku bernyanyi tapi aku tidak mau menyanyi lagu itu aku benci lagu sedih "maaf, Arthur-san aku tidak mau menyanyikannya aku tidak mau menyanyikan lagu sedih yang aku mau hanya menyanyikan lagu kesenangan" aku takut menatap wajahnya, takut ia tahu kalau aku menangis, takut kalau semisalnya aku tidak . . . melihatnya lagi. Arthur mengahampiriku dan memelukku "aku percaya kamu pasti tetap hidup" saat itu yang kurasakan adalah hangat.
ikudo me kano fuyu o koete
yatto kizuita kono kimochi wa
tsugeru koto wa deki nakatta kedo
kokoro wa itsumo tsunagatte ita yone...
hari ini aku sendiri Arthur pulang malam ada resitalnya hari ini katanya. Hhh, bosan.
kurakute mie nai yo...
nani mo kikoe nai yo...
kowai yo...
kurushī yo...
samishī yo...
Arthur masih belum pulang aku tidak tahu kemana jadi saat ini yang kulakukan adalah mencoba menunggu dan menghibur diri.
nani mo kamoa subete ga
kiete iku naka de
anata no egao dake ga
ima kie nai...
Arthur sudah pulang ia memberikanku oleh oleh dari Okinawa "Arthur , kalau aku mati apakah kamu mau meneruskan hidupmu?" kututup mulutku aku bodoh sekali menanyakan hal itu "ayo bermain salju" itukah jawaban hanya itu bermain salju. Aku memakai syalku turun kebawah ya, sebenarnya aku tahu itu bukan jawabannya.
yasashī uta o uuatte ite ne
kodoku nasekai ni tsutsumaretemo
zutto soba ni iru yo wasure naide ne
anata wa itsumo hitori ja nai yo
senang bisa bermain dengan Arthur untuk kedua kalinya. Shit , lihat saja kau kubalas nanti.
samishiku nai yo anata ga iru
daki shimete kureru atatakai te de
kikoe nai keredo tsutawatte iru yo
fureta yubisaki kara aishiteru...tte
Arthur masih melempariku salju aku kesal tentu saja lihatlah dengan belagunya ia melempariku tanpa henti tapi aku senang kok masih bisa melihatnya tersenyum. Aishiteru, Arthur.
kanashī uta niwa shitaku nai yo
nē onegai ima kono toki dake wa
waratte itai yo anata to tomo ni
yasashī uta o utatte itai
anata ni sasage tai sekibetsu no uta
saigo ni tsutae tai yo arigatō...
sungguh, entah kenapa mendadak aku mengantuk sekali "Arthur-san aku mengatuk aku mau tidur du . . . lu" tubuhku jatuh begitu saja aku tidak bisa menggerakkan tubuhku mungkin sudah saatnya "KIKU . . ." Arthur memelukku "kau tidak apa apa" tangan Arthur bergetar basah tubuhku basah , airmata? Itulah yang pertama kali kupikirkan "aku . . ." sudah saatnya maka pada saat terakhir aku hanya bisa mengatakan "arigatō, Arthur-san" semuanya gelap yang kuingat hanya "aishiteru, kiku" terima kasih sudah menjawab perasaanku Arthur.
Owari.
