SUATU HARI YANG INDAH
A/N :Hidupku bergelimangan harta dan tinggal di rumah hatiku kosong sejak kedua orang tua kandungku meninggal dan aku tinggal bersama kedua saudara kandungku beserta kedua orang tua tiriku dan kedua saudara aku menemukan sosok yang membuatku jatuh cinta ketika aku menjadi artis film.
Disclaimer :Naruto milik Masashi Kishimoto
Author :8998fans-uzuhina
CHAPTER I :ISTANA YANG DISELIMUTI KABUT HITAM
Hari ini kuakui tak mampu membuat hatiku merasa 'istana' yang aku tempati ini diselimuti kabut hatiku saat cepat-cepat keluar dari kamar mandi dan berpakaian sebelum Kak Neji dan Hanabi meninggalkanku pergi ke ,aku pergi ke sekolah setelah meminum segelas kuperkenalkan namaku pada Hyuuga Hinata,biasa dipanggil ,aku tinggal bahagia bersama ayah dan ibu kandungku yang amat menyayangiku dan kebahagiaanku berkurang saat ibuku meninggal memutuskan untuk menikah lagi dengan perempuan yang bernama Karin yang menjadi ibu tiriku masih merasakan kasih sayang yang tulus dari ayahku walaupun ibu tiriku mulai bersikap kurang baik ,kebahagiaanku benar-benar menghilang bersama ruh ayahku yang terbang ke langit karena ayahku meninggal benar-benar terpukul akibat kematian setahun setelah ayahku pergi,Karin menikah lagi dengan seorang pemuda yang seumuran dengannya bernama ,dalam hati aku tidak setuju Juugo dan Karin tinggal di rumah ,ketidaksetujuanku membeku saat aku ingat bahwa aku dan Hanabi masih membutuhkan orang aku berjalan gontai masuk ke dalam -sayup aku mendengar seseorang memanggilku 'yatim' seperti panggilan Karin aku duduk di samping sahabatku bernama Ino."Selamat pagi Hinata!"sapa Ino."Selamat pagi juga Ino."balasku sembari tersenyum lebar melihat aku tersenyum."Oh ya kamu sudah mengerjakan PR belum?" " kenapa?" "Hehehe!Boleh tidak aku mencontek PR aku kemarin ketiduran setelah syuting selesai."Aku menahan geli dalam yang bernama asli Yamanaka Ino dan memiliki nama panggung Ino Margaretha suka sekali lupa membuat suka mencontek PR saja,guruku tidak curiga melihat jawaban kami yang sama."Ya kerjakan PR ini sampai selesai."ujarku sambil menyodorkan buku PR ku pada tersenyum riang dan menyalin PR ku di buku PR pun mengalihkan tatapan mataku ke papan melamunkan karir Ino sebagai artis sinetron di Tv dikenal oleh banyak kalangan walaupun tidak menggunakan nama dia sudah mencari uang sendiri,nyatanya kedua orang tuanya masih sekolah pun masih ditanggung orang biaya sekolahku bahkan biaya hidupku ditanggung oleh Kak Neji yang sekarang mengelola ketiga kontrakan milik mendiang merasa kasihan padanya karena harus menjadi tulang punggung keluarga akibat kedua orang tua tiriku yang sibuk dengan pekerjaannya sebagai penyanyi dan politisi (ibu tiriku adalah seorang penyanyi di Konoha Tv dan ayah tiriku adalah seorang politisi sebuah partai politik).Dan,uang hasil pekerjaan mereka hanya untuk mereka sendiri."Hinata,sudah selesai!Terima kasih ya sahabatku yang cantik!"ucap berbalik menatapnya dan tersenyum memperhatikanku lekat-lekat."Hmm!Sebentar lagi,akan ada audisi pemain film lagi di akan ada anak dari ekskul teater yang diikutsertakan lagi."kata Ino."Ya,tapi siapa yang akan mengikutinya selain dirimu?"tanyaku."Mungkin saja kamu!Soalnya kamu anak teater dan koreografer kita sering memujimu pandai."jawab tersenyum simpul."Tapi,peranku selama ini hanya peran pembantu bahkan dibilang peran figuran karena aku jelek."kataku mengangkat wajahku."Tidak saja kamu terlalu pemalu."komentar memang anak yang tidak berani tampil ke depan sampai akhirnya Ino mengajakku ikut ekskul pemaluku mulai berkurang setelah aku beradu akting bersama anak-anak teater yang pun berhenti mengangkat wajahku tapi masih memperhatikanku."Kalau kuperhatikan,rambutmu lurus dan langsing dan kulitmu pantas sekali jika menjadi artis film."Aku menghela nafas."Mana mungkin perempuan sepertiku menjadi artis film."batinku memperhatikan dadaku."Wah apalagi buah dadamu besar!Jika kamu menjadi artis film,pasti kamu dijadikan peran utama!"ucap Ino tidak habis pikir dengan kata-kata begitu bernafsu menyebutku pantas menjadi artis tidaklah mudah menjadi artis film ada kemampuan selain pesona yang tidak sebagus akting harus mengulang beberapa kali saat latihan sebelum tampil di panggung juga harus mengingat improvisasi pada saat tampil supaya tidak kelihatan ,Ino tidak terpikir sampai disitu."Tidak menutup kemungkinan kalau kamu yang dipilih menjadi artis kamu rajin latihan saja sepertiku."ujar Ino memperhatikan ke papan ,Pak Kakashi sudah datang lebih cepat dari pun belajar seperti ketika pulang sekolah,aku masih memikirkan kata-kata Ino Sabtu pulang sekolah,aku dan Ino mengikuti ekskul mengajariku semua gerakan pada ,aku merasa percaya diri dan aku bisa selama ini aku seringkali salah dalam latihan."Wah wah sepertinya kamu merenungkan kata-kataku tempo hari padamu!"seru tersenyum bersyukur di dalam hati karena aku bisa mengikuti gerakan-gerakannya dan lebih baik dari sore,semua anak teater termasuk aku di rumah,aku melihat Hanabi memegang sebuah foto sambil duduk di lantai mendekati Hanabi untuk tahu foto siapa yang dipegang ,foto itu adalah foto terkejut karena foto itu bisa ada di tangan ini,ayahku selalu menyimpan foto-fotonya di dalam kamarnya dan hanya dia yang mengetahui letaknya."Hanabi,kamu mendapatkan foto ayah darimana?" "Tadi aku temukan tergeletak disini,kak."Tanpa sengaja,aku melihat ada sebuah buku agenda berwarna hitam dan foto kedua orang tua kandungku di kotak sampah yang ada di sudut mengambil kedua barang tidak menyangka mengapa barang-barang berharga bagi ayahku ini bisa kutemukan di kotak aku menemui Ushio,pembantuku,sambil membawa kedua barang itu."Kak Ushio,apa kakak membuat kedua barang ini di kotak sampah?"tanyaku." saya lihat Tuan yang membuangnya di kotak sampah dapur."jawab itu,setetes air mata jatuh dari sudut teganya ayah tiriku membuang buku agenda ayahku dan foto kedua orang tua tidak pernah memikirkan perasaanku saat melihat kenyataan aku menghampiri Hanabi meminta foto yang dipegangnya dan dia memberikannya kusimpan semua barang-barang berharga bagi ayahku itu di dalam kamarku supaya tidak dibuang hari,aku masuk ke dalam kamar ,aku sering masuk kesana pada sore ,ayahku mengalungkan sebuah kalung emas yang mainannya adalah cincin kawin ibuku di leherku ketika aku berada berdua bersamanya di tiba-tiba seseorang mengejutkanku."Hei yatim!Kamu mau mencuri disini ya?"Aku menoleh ke arah orang kutebak dari suaranya yaitu Karin."Tidak, hanya melihat-lihat saja." menarik tanganku."Kamu jujur mana yang kamu ambil?" "Tidak ada."Mendengar itu,Karin mendorong tubuhku sampai terjatuh ke lantai."Awas kalau ada barangku yang hilang disini!Aku akan memotong kedua tanganmu jika itu terjadi!"ancam aku keluar dari kamar itu dengan menahan air ada lagi senyuman indah yang kudapat dari kamar sirna setelah ayahku pergi meninggalkanku menghadap Yang Maha Kuasa."Oh Tuhan,aku ingin sekali memoriku di kamar ayahku terulang apa daya Karin dan Juugo tidak akan sebaik ayahku." sebenarnya ingin ,aku menahannya karena belajar di dalam kamarku sembari melupakan kejadian itu,aku merebahkan diriku untuk memulai hari esok.
TBC
A/N :Maaf ya readers segini dulu soalnya aku capek kulanjutin chapter keduanya insya allah izinkan kalian untuk review.
