A/N Mizurin Namikaze:
Lihat-lihat! Fict baru lagi! Padahal dua author sesat ini masih punya tanggungan fict-fict yang belum selesai! *Lidyacchi ngelirik Mizurin dan ngedumel,"Bukannya cuma kamu ya?"* *Cue sweatdropped*
Ahahah! Pokoknya ini fict collab dari kami! Mohon dukungannya ya! XD
Now, on with the story! XD
DISCLAIMER
KHR © Belongs To Amano Akira
Sawada Family Love Story © Belongs To Mizurin Namikaze and Me
.
RATE
T
.
PAIRING
Let's see later *ditabok*
Pokoknya hampir semua pair ada! XD.
.
GENRE
Romance and Humor
.
Warning
BL / BoyxBoy/ YAOI, typo(s).
Tsuna dan Tsunayoshi adalah dua orang yang berbeda. Tsuna adalah dame-Tsuna, sedangkan Tsunayoshi adalah HyperTsuna.
.
SUMMARY
Giotto, Tsuna, dan Tsunayoshi merupakan saudara kandung. Giotto sang kakak sulung serta Tsuna dan Tsunayoshi merupakan sepasang anak kembar, yang entah mengapa sifat mereka sangat bertolak belakang satu sama lain. Namun apa jadinya jika sang sulung dan sang kakak kembar memiliki rasa yang tak wajar pada si bungsu? Apakah seorang Dame-Tsuna bisa memahami rasa tak wajar yang sedang dialami oleh kedua saudaranya?Tidak lupa kisah sang paman sadis yang hidup bersama mereka bertiga, turut mewarnai kisah unik, aneh dan ajaib dalam keluarga Sawada.
.
"Bla bla bla" : Bicara normal
'Bla bla bla' : Bicara dalam hati
.
DON'T LIKE? DON'T READ!
.
.
.
PROLOGUE :
"A-ayah! I-ibu! Ke-kenapa ka-kalian ti-tidak b-bangun-bangun juga!"
"Pssttt... Tsuna, tenanglah. Nanti Nii-san jelaskan."
"Ta-tapi, kenapa Ayah dan Ibu…S-setelah keluar dari rumah sakit, bukannya sembuh malah terus tertidur… B-bukankah Rumah Sakit untuk membuat orang sembuh,Gio-nii-san? Dan kenapa dirumah kita banyak yang memakai baju hitam dan…G-gio-nii kenapa menangis?"
"Sudahlah Tsuna, sakarang kau tenang, dan semua nanti nii-san jelaskan."
"Ta-tapi..."
"Tsuna, jangan melawan kata – kata Gio-nii."
"Ta-tapi Tsu-nii.."
Author POV
"Tsuna..."
"Ung..."
"Tsuna... Bangun..."
"Enghhh..."
Terlihat seorang pemuda yang sudah rapi memakai seragam sekolah sedang membangunkan seseorang yang begitu mirip dengannya. Namun bedanya, pemuda yang sedang tertidur itu-yang dipanggil Tsuna oleh pemuda yang sedang berusaha membangunkannya- terlihat lebih imut dan manis.
"Ayo bangun. Kau harus sekolah..."
Sang pemuda yang memiliki paras sama persis dengan Tsuna, kembali berusaha untuk membangunkan Tsuna. Dan,
BRAK!
Terdengar suara gebrakan pintu dari kamar tersebut.
"KALIAN CEPAT BANGUN!" Ucap (baca:teriak) seseorang yang menggebrak pintu kamar tersebut.
Pria tersebut memakai setelan jas dan topi fedora. Ah, pakaian tersebut menambah kesan cool dan sadis pada pria itu.
"Aku sudah bangun, paman." Ucap seorang pemuda yang memang sudah bangun sedari tadi.
"Ho... Kau sudah bangun Tsunayoshi..." ucap pria-yang dipanggil paman-menyebutkan nama sang pemuda beriris orange itu, "Tapi, adikmu belum!" Lanjutnya saat melihat sang keponakannya yang paling bungsu masih terlelap.
"Aku sedang membangunkannya."
"Hn, pastikan dia cepat bangun. Fon sudah menyiapkan sara–"
"ARRRRGGHHHH!"
Ucapan sang paman terpotong akibat teriakan yang tiba-tiba terdengar dari sang pemuda yang masih tertidur itu yang sontak membuat seluruh penghuni rumah kaget.
"TSUNA!"
"Dame-Tsuna!"
Dengan segera Tsunayoshi mengguncangkan bahu Tsuna lebih keras.
"Ugh... Hosh... Hosh..."
"Tsuna, tenanglah... Ada apa?" Tanya Tsunayoshi seraya merangkul bahu Tsuna.
"Tsu-nii..." Lirih Tsuna saat merasakan rangkulan Tsunayoshi. Dan, saat matanya melihat seorang pria yang mendekatinya,dia berucap,
" R-Reborn jii-san…"
"Ada apa, dame-Tsuna? Mimpi buruk?"
Saat mendengar pertanyaan pamannya-yang kita ketahui ternyata bernama Reborn-, Tsuna menganggukkan kepalanya seraya meremas sprei kasur yang dia tempati.
"Dame-Tsuna. Itu karena kau tidur hingga jam segini."Ucap Reborn dengan nada kesal, meskidari sorot matanya terlihat sekali bahwa dia 'mengkhawatirkan' sang keponakkan.
Setelah mengatakan hal itu, Reborn pun keluar dari kamar tersebut dan menutup pintu yang sempat dia buka.
"Go-gomen..."
Tepat setelah pintu tersebut tertutup, Tsuna meminta maaf.
"Ssshh... Sudahlah, lebih baik kau mandi dulu. Kita harus sekolah, dan paman bilang kalau Fon-nii sudah menyiapkan sarapan."
"Ba-baiklah..."
Dengan gontai, Tsuna menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
TOK TOK TOK
Kini terdengar sebuah ketukan cukup keras pada pintu kamar tersebut.
CKLEK
"Gio-nii? Ada apa?" Ucap Tsunayoshi saat membuka pintu dan melihat sang kakak sulung mengetuk pintu kamarnya.
"Aku mendengar suara teriakan Tsuna dari kamar kalian. Apa yang terjadi?" Ucap seorang pemuda yang mirip dengan pemuda kembar tersebut, hanya dia berambut pirang-yang kita ketahui bernama Giotto-seraya masuk ke dalam kamar tersebut.
"Tsuna... Dia mimpi buruk..."
"Mimpi buruk? Apa yang dia mimpikan?"
"Entahlah... Dia terlihat shock,aku tak bisa bertanya lebih jauh…."
"Hm... Sou..." ucap Giotto menanggapi jawaban Tsunayoshi,"Kuharap bukan mimpi tentang 'kejadian itu'." Lanjut Giotto dengan pandangan menerawang, mengingat masa lalu.
"'Kejadian itu'?" Tanya Tsunayoshi.
"Kejadian sembilan tahun yang lalu. Ah, kau baru berumur lima tahun saat itu. Wajar jika kau lupa."
"Tidak. Aku sangat ingat dengan 'kejadian itu'." Ucap Tsunayoshi dengan pandangan yang tiba – tiba menjadi sendu.
Sebenarnya apa yang telah terjadi? Kenapa Tsunayoshi menjadi sedih? Dan apa yang dimaksud oleh mereka tentang 'kejadian itu'? Apa hubungannya dengan mereka?
.
.
.
"Tsuna! Bertahanlah!"
"G-Gio-nii..."
"Kumohon Tsuna!"
"Tsu-nii... Ka-kau tak terluka`kan?"
"Jangan banyak bicara dulu! Tenagamu bisa habis!"
.
"Kumohon Tuhan, kau boleh mengambil orang tua kami, tapi tidak dengan adik kami."
.
.
.
TBC
A/N Mizu-senpai :
Aaaaand! Cukup bersambung sampai disini dulu, kami memang bermaksud membuat anda sekalian penasanan, kuhehehe~ *Dibunuh reader*
Dan… Apa yang anda harapkan? Tentu saja akan ada hukum incest dan selfcest disini! *Bersorak bareng reader* XD
A/N Me :
Fiuh... Hola minna! Gomen untuk sapaan pertama diawal fict hanya ada senpai*nunjuk Mizurin Namikaze*
Dan ya! Ini adalah fict collab antara diriku dan Mizu-senpai a.k.a Mizurin Namikaze dengan pair G2772 a.k.a GiottoTsunaHyperTsuna. Lalu kami sepakat untuk mempublishnyadi akun milikku!
Daku harap minna suka! Yah, daku memang pengen nyoba collab, walau sepertinya daku malah ngerusak karya orang lain~... *pundung dipojokkan**abaikan*
Pendek? Ya, karena ini baru prologue. Sungguh ternyata sangat sulit menyatukan dua pendapat hanya untuk prologue saja!
Daku yang terlalu banyak protes. Hingga sepertinya membuat Mizu-senpai bingung... *ditebasMizu-senpai*
Tapi, ternyata collab juga cukup mengasyikkan! Kuharap Mizu-senpai tetap semangat bercollab ria denganku sang author abal nan gaje! *ngarep**ditendang*
Ah, yappari~... Daku memang terlalu banyak bacot, ya sudah!
For now, R&R please~...! (^/\^)
