Aloha…. Aku Uchiha El Blake. Initial UEB :D.

Saya datang membawa puisi dari Fandom naruto, lebih tepatnya SasuSaku. Wkwkwk….

(emang ada yang ketawa kayak gini?)

Special Challenge #MariBerpuisi

Kategori Prompt: " Aku mencintai kau yang diam. Kau yang hidup dalam kenangan". + "jangan pergi kau adalah elipsis di antara kesedihanku"

Happy reading

Disclaimer:

Naruto milik Masashi Kishimoto.

Saya tidak mengambil keuntungan materil dari karya ini. (yang ini berani sumpah)

.

.

.

Yang Ku Nanti

By Uchiha El Blake

Yang hitam akan selalu hitam.

Yang putih akan selalu putih.

Di satu dunia. Mereka bisa selaras.

Di dunia Piano, keduanya menciptakan Irama syahdu

Di lain dunia, mereka bisa bertentangan.

Yang Hitam menodai yang putih.

Yang putih, bisakah menodai yang Hitam?

Itulah kebenaran sejati dan kemunafikan

Aku haruno Sakura. Si pink, sang pengagum di antara pengagummu. Tapi selalu ku bertanya, apakah aku pejuang pantang menyerah dan atau si bodoh yang tak tahu kapan waktu untuk berhenti.

Engkau, Si serba Hitam, Uchiha Sasuke. Bisakah Pink mengubah si kelam?

Di saat engkau membentengi dirimu dengan benteng tinggi terjal yang terbuat dari es terdingin. Di saat di sentuh, akan terasa adanya tusukan dari rasa dingin.

Di saat semua orang yang ingin menggapaimu berjatuhan dan menyerah.

Akulah si pejuang yang terlalu bodoh untuk berhenti. Sakit menusuk dari tebing es yang curam di hiasi stalakmit tajam dari ketidakpedulianmu. Aku tetap menerobos meski luka dan duka ku menyayat di setiap indera ku.

Aku tak berhenti.

Engkau semakin jauh kedalam lapisan diinding es itu.

Engkau pergi.

Haruskah ku berteriak?

Ingin sekali ku berteriak, "Jangan pergi. Karena engkaulah elipsis dari setiap dukaku"

"Kenapa? Engkau malah semakin jauh kedalam"

Aku mengulurkan tanganku. Menggapaimu. Menggali dinding itu dengan kedua tanganku. Demi menarikmu ke sisiku.

Mampukah?

MariBerpuisi

Semakin ku menjauh, berlari dari mu. Semakin ku merasa kau malah berada di depanku.

Aku Uchiha Sasuke. Aku membuat dinding es untuk diriku sendiri dan menyendiri.

Saat yang lain membakar es yang sepertinya abadi, dan gagal. Kau malah menggunakan senyummu dengan harapan dindingku itu runtuh.

Sebuah harapan yang tak masuk akal, bahkan untukku.

Tapi kau menyebalkan

Kau selalu berkata, "Bisakah aku menggali es abadi itu? Bagaimana caranya kau menciptakan es abadi itu"

Tidak! Kau salah. Tidakkah kau tahu, dari dalam dinding itu, aku menatapmu. Aku mencintaimu dalam diamku di dalam selimut es itu

Dan tidakkah kau tahu pula. Aku sebenarnya tidak bisa menciptakan dinding es itu.

Itu adalah kodrat. Dinding itu ku bentuk dari waktu. Dan waktu itu ada sebelum aku.

Tapi seperti apapun aku mempertahankan tegaknya dinding itu.

Akhirnya, daku sadar, dinding itu hanya bisa terbentuk pada musim dingin.

Akhirnya akan luluh dan cair oleh hangatnya musim semi.

Dinding esku yang di bentuk oleh kebohongan kakakku, luluh oleh hangat cinta dan senyummu, serta penantian dan perjuanganmu.

Aku menyerah.

"Aku pulang Sakura"

"Aku mencintaimu. Terima kasih"

Si Pink tak akan bisa merubah si hitam. Tapi yang pasti, si pink memberi warna baru pendamping si hitam

The End

..

Dedicate to…. Semua readers dan penyelenggara #MariBerpuisi