Revenge and Love
Disclaimer: mereka punya masing-masing penciptanya.
Pair: Naruto x Sakura
Typo/AU
Genre: Romance, School, Angst
Summary: Naruto menyamar dan masuk ke sekolah elit Konoha untuk mencari informasi siapa pembunuh orang tuanya sampai dia bertemu gadis yang menjadi belahan hidupnya. Dapatkah sang gadis menghapus kebencian pada diri Naruto
Chapter 1
Seorang pemuda penampilan culun dengan kacamata besar pada matanya dan rambut yang lurus berwarna pirang sedang menuruni tangga untuk ke perpustakaan. Pemuda tersebut bernama Naruto.
Banyak orang yang melihat dengan tatapan aneh. Tapi Naruto tidak terlalu menghiraukannya. Karena dia tidak terlalu peduli dengan hal sepele seperti itu.
Sesampainya diruang perpustakaan Naruto langsung mengembalikan buku yang dipinjamnya dan kembali ke kelas.
"Hari ini katanya akan ada ulangan dadakan." Kata salah satu teman sekelas Naruto bernama Ino
"Ah jangan bercanda Ino. Lagipula aku belum sempat belajar." Jawab sahabatnya bernama Sakura
"Tenang saja lagipula dibelakangmu ada si kutu buku. Minta aja ke dia, dia pasti akan memberikan jawabannya kok." Ucap Ino melihat Naruto
Naruto pun langsung di kursi dibelakang Sakura. Kiba yang melihat Naruto langsung menghampirinya.
"Hei anak kutu buku, nanti berikan aku jawabannya ya." Ucap Kiba merangkul leher Naruto dan Naruto hanya mengangguk tanda setuju.
"Nah gitu dong." Ucap Kiba meninggalkan Naruto
Sakura yang melihatnya tidak suka dengan sikap Kiba. Tapi dia sendiri juga butuh jawaban, mana mungkin dia minta Sasuke yang duduknya didepan atau Shikamaru yang duduknya di pojok belakang.
"Hei, nanti aku boleh minta jawabannya juga." Ucap Sakura
Naruto yang melihat Sakura hanya mengangguk tanda setuju. 'anak yang pemalu.' Batin Sakura.
Seorang guru pun masuk kelas 2-5 dan para murid yang melihat guru tersebut langsung duduk ditempat masing-masing
"Berdiri, beri salam." Ucap Shion selaku ketua kelas
"Konnichiwa Sensei." Ucap para murid
"Konnichiwa." Balas sensei
Para murid selesai memebri salam langsung kembali duduk ditempatnya masing-masing
"Baiklah sekarang kalian ulangan biologi." Ucap sensei
Sensei pun langsung memberikan kertas soal kepada para murid. "Baik waktunya dua jam, dan dimulai dari sekarang." Ucap Sensei
Para murid pun langsung mengerjakan jawaban, bahkan ada beberapa yang menyontek. Seperti Kiba yang melempar kertas kepada Naruto. Disana tertulis soal no satu sampai no dua puluh lima. Naruto pun langsung membaca soalnya dan menuliskan jawabannya. Dan kembali menggelindingkan kertas tersebut ke Kiba
Sakura yang tidak tau jawaban no dua puluh tiga. Akhirnya bertanya kepada Naruto.
"Hei no dua puluh tiga apa jawabannya." Bisik Sakura
"Jawabannya B." bisik Naruto
Dua jam sudah para murid pun telah selesai mengerjakan soal dan mengumpulkannya masing-masing. Para murid selesai ulangan banyak yang bertanya jawaban kepada yang pntar seperti Sasuke dan Shikamaru. Sedangkan Naruto pun meninggalkan kelas dan menuju atap sekolah. Ya mau gimana lagi soalnya itu pelajaran terakhir.
Naruto pun melihat para murid keluar dari sekolah menuju rumahnya masing-masing berbeda dengan Naruto yang tetap disekolah. Ya itu semua dikarenakan Naruto tidak memiliki tempat tinggal, dia pun bersekolah dengan uang yang pas-pasan dengan gaji dari supermarket tempat dia bekerja, walau sebetulnya itu dilarang oleh pihak sekolah.
Setelah sekolah sepi Naruto pun mulai meninggalkan sekolahnya dan pergi ketempat dia bekerja. Di jalan menuju tempat Naruto bekerja.
"Copet..Copet…" teriak salah satu orang di pinggir jalan yang meneriaki copet.
Naruto pun yang melihat hal itulangsung berusaha menolong. Walau dia tidak punya apa-apa. Dia selalu berusaha menolong orang lain, tanpa pamrih. Karena itu selalu diajarkan oleh kedua orang pas masih hidup.
Penjahat tersebut pun berlari sekuat tenaga, walau begitu masih tetap terkejar oleh Naruto, disaat Naruto sudah berhasil mendekatinya Naruto langsung menghead punch sang penjahat. Naruto pun langsung mengambil tas tersebut.
"Jangan melakukan itu lagi, jika kau butuh uang carilah dengan cara yang halal." Ucap Naruto sambil membetulkan posisi kacamatanya
Sayangnya disaat Naruto mulai menjauh dari sang penjahat, sang penjahat pun bangun kembali dan menembak lengan Naruto dan kabur secepat mungkin.
Naruto yang tertembak hanya meringis kesakitan, walau begitu dia tetap menegmbalikan tas kepada pemiliknya sambil memegang lengannya yang tertembak.
"Ini nyonya, tasnya." Ucap Naruto sambil memberikan tasnya kepada wanita muda berambut merah.
"Oh terima kasih." Ucap wanita tersebut.
Naruto hanya membungkuk dan meninggalkan wanita tersebut sambil masih memegang lengannya.
"Hei nak kamu tidak apa-apa." Kata sang wanita yang ditolong oleh Naruto
"Tidak apa-apa kok bi." Ucap Naruto
"sudah sekarang ikut bibi kerumah bibi." Ucap wanita tersebut menarik Naruto
"Tapi bi saya harus bekerja." Kata Naruto
"Kalau begitu mulai hari ini kau bekerja dirumah bibi." Kata wanita tersebut
Sesampainya dirumah tersebut Naruto sangat terkejut dengan rumah didepannya. Karena bukan hanya luas, tapi juga didalam terdapat beberapa mobil sport. Namikaze itulah nama yang tertera didepan rumah tersebut
Naruto pun bersama wanita tadi masuk kerumah tersebut. Saat masuk pintu pun di buka kan oleh pelayan. Dalam rumah tersebut pun tidak kalah mewah bahkan walau sampai puluhan tahun, Naruto mana mungkin bisa membeli salah satu barang disini dengan gaji miliknya yang pas untuk biaya sekolah dan makan sekali sehari.
"Nah kamu silahkan ganti baju dulu. Oh iya perkenalkan nama bibi Namikaze Kushina." Kata sang wanita tersebut bernama Namikaze Kushina
"Nama ku Naruto." Ucap Naruto.
Setelah itu Naruto diantarkan oleh pelayan untuk mengganti bajunya. Naruto pun mengikuti sang pelayan untuk mengganti bajunya dan mengobati lengannya yang tertembak tadi, setelah mengeluarkan peluru dari lengan Naruto. Sang pelayang langsung membalut luka Naruto.
Naruto pun terlihat lebih rapi dengan setelan baju hitam tanpa lengan dan celana hitam panjang. Setelah selesai sang pelayan mengantarkan Naruto ke tempat ruang makan.
Disana sudah ada Namikaze Minato sang kepala keluarga, Namikaze Kushina, Namikaze Sasori dan Namikaze Sakura. Sakura yang melihat Naruto cukup terkejut.
"Apa yang kau lakukan disini." Ucap Sakura
"Dia disini karena telah menyelamatkan Kaa-san." Ucap Kushina
"Silahkan duduk Naruto." Ucap sang kepala keluarga dengan menawarkan tempat duduk.
Naruto pun duduk dihadapan Sakura dan Sasori melihat makanan yang melimpah, cukup membuat Naruto menelan ludahnya.
"Naruto, sebagai ucapan terima kasih dari saya, silahkan hidangan yang ada dimeja dan anggap saja rumah sendiri." Ucap Kushina
"Sebelum itu Naruto, dimana kau tinggal dan dimana kedua orang tuamu." Kali ini sasori angkat bicara
Naruto yang baru saja ingin memasukkan nasi kemulutnya. Langsung terdiam, dia tidak tau bagaimana memberitahukan dimana dia tinggal dan dimana kedua orang tuanya. Dikarenakan Naruto sendiri juga tidak punya tempat tinggal tetap. Kadang dia tidur ditaman, kadang tidur ditampat kerjanya dan soal orang tuanya mereka telah meninggal dunia.
"Hei Sasori, tidak baik berbicara tentang hal pribadi seseorang saat sedang makan." Kata Kushina walau Kushina sendiri juag penasaran
"Maaf, sepertinya sya tidak lapar. Terima kasih atas jamuan makanannya." Ucap Naruto meninggalkan ruang makan dan disaat itu Sasori yang mendapat aura hitam dari kedua orang tuanya.
Naruto pun berjalan ketempat dia ke ruang dia berganti baju. Disaat itu Naruto melihat pelayan yang membawa banyak pakaian yang sepertinya ingin dicuci. Naruto menawarkan bantuan kepada sang pelayan
"Maaf, sini saya membantu anda." Ucap Naruto
"Ah tidak apa-apa kok, ini sudah tugas saya." Ucap sang pelayan
Baru saja sang pelayan berjalan beberapa meter dari Naruto, sang pelayan pun langsung terjatuh.
"Aduh…" ucap sang pelayan kesakitan
Naruto pun mendekati sang pelayan dan mengambil setengah pakaian tersebut. "Udah biar saya bantu." Ucap Naruto
"Terima kasih." Balas sang pelayan yang melihat Naruto
Naruto yang melihat sang pelayan cukup terkejut karena sang pelayan mirip dengannya tapi versi perempuannya.
"Ano maaf bisa kita segera berjalan." Ucap sang pelayan yang telah berdiri dan mengambil baju kotor sisanya
"A..ah iya." Ucap Naruto
Mereka berdua pun berjalan bersama dalam perjalanan itu Naruto bertanya kepada sang pelayan dan bukan hanya rupanya nama nya pun sedikit mirip dengannya bernama Naruko.
Setelah sampai tempat dibagian pencucian baju. Lagi-lagi itu membuat Naruto terperangah dengan banyaknya mesin cuci disana.
"Kau kenapa ayo masuk." Ucap Naruko
"A..ah iya"
Setelah selesai Naruto pun pamit dan kembali ke tempat dia berganti baju tadi. Sesampainya disana Naruto pun mencari pakaian sekolahnya
"Aduh dimana sih itu, kalau begini bagaimana besok aku bisa kesekolah. Apalagi sekarang aku tidak masuk bekerja, apa yang harus aku lakukan." Ucap Naruto mengacak-acak rambutnya dan rupanya itu menyebabkan rambutnya kembali ke model semula
Sementara itu Sasori dan Sakura sedang asyik bermain game diruang tengah. Sampai Kushina masuk ke ruang itu
"Hei kalian berdua melihat Naruto." Ucap Kushina
"Tidak lihat kaa-san." Balas Sakura
"Sudah pergi mungkin, lagipula anak tidak jelas begitu." Tambah Sasori.
Kushina pun langsung menarik telinga sang kakak dikarenakan memang tidak ada sopan-sopannya terhadap tamu
"Hei kaa-san dan tou-san tidak pernah mengejari seperti itu. Jika kau masih seperti itu Sasori. Koleksi boneka mu akan kaa-san bakar." Ucap Kushina dengan aura hitam. Sakura pun langsung merinding melihat itu.
"Iya..iya….aduh maaf…aduh..iya Sasori minta maaf kaa-san." Ucap sasori sambil meringis kesakitan
Kushina pun melepaskan tarikan tangannya dari telinga Sasori dan langsung pergi mencari Naruto
Sekarang Naruto berada dihalaman rumah Namikaze, baginya halaman itu sangat indah dengan berbagai jenis bunga dan air mancur ditengahnya. Walau begitu pandangan Naruto terlihat sendu. Itu semua dikarenakan disaat Naruto sedang mencari seragam sekolahnya dia melihat foto keluarga namikaze. Melihat foto tersebut mengingatkan Naruto kepada keluarganya.
Mata safirnya pun melihat sang rembulan yang bersinar malam itu. Mata safir berwarna seindah samudra itu sekarang tidak memancarkan kilau birunya lagi.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang kaa-san, tou-san dan rinto." Ucap Naruto menyebut kedua orang tuanya dan nama adiknya
Kushina melihat hal itu dari lantai dua rumahnya entah kenapa dia sangat sayang kepada pemuda itu saat pertama kali bertemu, walau penampilannya culun. Tapi Kushina merasa sudah sangat mengenalnya.
To Be Continue
Ini Fanfic ketiga ku. Maaf saya tidak jadi untuk menambhakan Naruko x OC dan cerita ini masih banyak typo dikarenakan fanfic pertama dan kedua ku. Kurang disukai oleh reader karena lebih mengutamakan OC.
Oh iya soal Fanfic Savior of the world mungkin akan tetap berlanjut sampai selesai dan untuk fanfic zaman berikutnya masih belum tau kapan chapter keempatnya terbit. Karena masih belum ada ide
Riviewnya jangan Lupa
Terima kasih telah membaca
VVVV
VVV
VV
V
