Judul: Simbiosis Mutualisme

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Chapter 1: Relationsex

New Author

RnR

Thank you

.

.

.

"Dia menyukaimu dan ingin tidur denganmu. Bahkan dia sudah memberikan 30.000 dollar agar aku mau memenuhi keinginannya," kata Naruto sambil terus menjalankan aksinya, "Bagaimana Sasuke? Apa aku perlu mengembalikan uang itu?" menciumi wajah tampan pemuda bernama Sasuke.

Sasuke mendengus sambil meraba-raba celana Naruto, "Bagaimana dengan dirimu?" berharap sang kekasih segera memberikan apa yang ia inginkan.

"Seperti biasa," Naruto beranjak dari tindihannya pada tubuh Sasuke, "Demi kenyamananmu," memelorotkan celana, "kuberikan kamu kebebasan menentukan sikap," mengeluarkan batang kejantanannya.

Sasuke langsung mendudukkan diri, "Aku akan melakukan apapun yang menyenangkan," mengulum penis Naruto yang teracung di depannya.

Naruto menyeringai memandang Sasuke yang begitu lihai mengoral kejantanannya, "Kamu memang kekasih terbaik yang pernah kumiliki, Sasuke."

"Emhhh..." Sasuke tersenyum sambil terus mengulum penis Naruto yang semakin menegang di mulutnya.

"Ahhh..." Naruto puas melihat tatapan kepasrahan dari kekasih mudanya yang begitu mengundang untuk disantap, "Kerjakan terus Sasuke," ia memajumundurkan pinggulnya untuk mendorong penisnya agar lebih masuk ke dalam mulut Sasuke, "Dan aku akan memberikan hadiah yang kau inginkan..."

Sasuke tersenyum menyudahi kulumannya. Sekarang ia menciumi kedua buah zakar Naruto.

"Ahhhh..." membuat Naruto semakin mengerang, "Bersiaplah. Kau pasti sudah tak sabar menerima hadiahmu."

Sasuke menyudahi servisnya dan segera mengambil posisi menungging. Naruto sendiri segera melucuti celananya, hingga sekarang tubuhnya telanjang, sama dengan Sasuke yang lebih dulu telanjang.

"Ahhh..." desah Sasuke saat Naruto meremas-remas pantatnya yang putih dan padat. "Ohhh... ahhh..." desahan Sasuke semakin menggaung di kamar apartemen itu saat Naruto menjilati lubang pantatnya. Sambil sesekali menghisap lubang kenikmatannya sebagai kaum gay itu.

"Ukhhh..." tapi desahan itu berganti erangan saat Naruto memasukkan dua jari ke lubang anusnya.

"Kau tetap saja ketat meski berbagai penis memasukimu, Sasuke," komentar Naruto sambil merenggangkan lubang Sasuke dengan tiga jarinya, "Tidak rugi aku memilikimu sebagai gratifikasi," Naruto tersenyum memandang lubang Sasuke yang berkedut, pertanda sudah tak sabar menerima kehadirannya.

Sementara Sasuke hanya mendesah atas kenyataan ini. Ia adalah pelayan sebuah club malam. Sudah dua bulan ini ia bekerja secara eksklusif dengan Naruto, seorang Bandar judi di club malam tempatnya bekerja. Gajinya sebagai pelayan tak cukup membiayai kuliahnya. Belum lagi biaya perawatan ibunya yang terkena kanker payudara stadium lanjut. Karena itulah ia menawarkan diri kepada Naruto.

Sebagai Bandar judi, Naruto memberikan gratifikasi berupa seks untuk menarik pejudi pemula, maupun yang sudah profesional. Menang atau kalah akan tetap mendapat gratifikasi, sehingga menang atau kalah pun mereka tetap berjudi di atas gelanggangnya. Begitulah strategi Naruto menanamkan candu judi agar bisnis kotornya itu tetap berjalan dan berjaya. Mereka tidak sadar jika semakin sering berjudi, justru semakin banyak menelan kekalahan. Karena Naruto adalah pejudi handal yang sulit ditaklukkan.

Terkadang Naruto meniduri sendiri para pegawainya. Seperti sekarang ini. Ia sedang memasangkan kondom di penisnya yang sudah mencicipi banyak perawan maupun perjaka itu.

"Ouhhh..." Sasuke mengerang saat lubangnya diterobos dengan kasar oleh penis Naruto yang panjangnya tidak seberapa, namun diameternya sangat besar dengan diselubungi otot-otot keras.

Naruto pria yang cukup nakal. Ia sudah dua kali menikah dan semuanya berakhir di meja hijau. Itu karena sikapnya yang gemar bermain cinta. Namun setelah menemukan Sasuke, ia tak lagi berganti-ganti teman tidur. Karena Sasuke mau melakukan apapun yang diinginkannya. Tidak seperti Sakura dan Hinata. Kedua mantan isterinya itu selalu mengeluh setiap diajak petualangan seks.

"Ahhh... ohhh... uhhh..." desah Sasuke merasa nyeri tak tertahankan. Kebesaran penis Naruto memang selalu menyakiti anusnya, sementara panjang penis Naruto yang tak seberapa menyulitkan pencarian prostatnya. Tak jarang terjadi insiden, dimana anus Sasuke hampir robek, sementara titik kenikmatannya belum tersentuh sama sekali. Hingga akhirnya, sex itu berlangsung lama sekali dan menyakitkan bagi Sasuke. Belum lagi berbagai petualangan sex yang sering ditawarkan Naruto. Serta 'adik kecil' Naruto yang pada dasarnya suka 'berjingkrak-jingkrak'.

.

.

.

Bersambung...