Chapter 1
Broken
Disclaimer: EXO are belongs to God and them self
Genre: Family/Angst (?)
Rated: T
Cast: Kaido, HunHan, Baekhyun and KrisTao
Warn: OOC tingkat rumah susun (?), typo (s), Alur dan cerita gaje -yang dengan seenak jidat diubah-ubah oleh author-, aneh, ide pasaran, mengandung unsure kekerasan dalam rumah tannga (?), menyebabkan mual-mual dan muntah-muntah. Segera hubungi dokter jika gejala bertambah parah (?)
A/N: Bold for Kai's Fiction/Imagination
Don't Like? Don't Read!
.
.
Chapter 1: Prologue
"Hei! Coba lihat apa yang sedang dilakukan anak autis ini!"
Teriakan itu menggema keseluruh sudut ruang kelas. Beberapa anak terlihat menghampiri anak yang berteriak itu. Sedangkan sisanya mulai berbisik sambil sesekali melihat kearah anak tadi.
"Wah, dia menggambar lagi!" teriak anak tadi. "Bagus sekali ya?" tanyanya sambil tersenyum –menyeringai-. Anak-anak yang menghampirinya tadi mengangguk. "Tapi sayang.. ini bukan kelas menggambar.." lanjutnya seraya menyobek kertas yang dipegangnya tadi. Sontak, perbuatannya tadi membuat seisi kelas tertawa.
"Andwae! Jangan dirusak! Itu.. itu untuk.. Dio hyung!"
Beberapa anak menatapnya iba lalu tersenyum meremehkan, "Dio hyung? Siapa itu? Apa dia sama autisnya denganmu? Hahaha!"
Xiumin menggelengkan kepalanya melihat kejadian yang sering dia lihat. Dipukulkannya (?) sebuah penghapus ke papan tulis –berharap anak-anak itu memberikan perhatian padanya-. Dan benar saja, perhatian mereka teralihkan kearah depan. "Jangan mengganggunya terus! Cepat kerjakan tugas dari songsaengnim!" ujarnya membuat suasana yang tadinya ramai menjadi sunyi seketika.
.
.
"Hyungdeul! Cepatlah! Aku tidak mau terlambat! Ini kan penampilan pertama kita setelah debut!"
Suho hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang lead dancer. Beberapa member mulai keluar dari kamar dengan terburu-buru.
"Dimana topiku? Hei! Apakah ada yang melihatnya?"
"Ya! Itu sepatuku! Jangan dipakai!"
"Jangan menghalangi jalanku! Aku sedang terburu-buru!"
"Ya! Hyungdeul! Kalian berisik sekali!"
"Tutup mulutmu Oh Sehoon!"
Suho tersenyum. Ya, inilah keluarga barunya. Walaupun kadang merepotkan, tapi ia tetap menyayangi mereka semua. "Kalian sudah siap?" tanyanya seraya menatap kelima member lainnya. Mereka mengangguk lalu dengan kompak mereka menyerukan, "EXO-K! Hwaiting! Hwaiting! Hwaiting!"
.
.
Sehun menatap namja dihadapannya dengan malas. Ditepuknya pundak namja itu, pelan. "Di bully lagi eh?" tanyanya. "Hyung! Kau harusnya melawan!" lanjutnya sedikit menaikkan nadanya.
Namja dihadapannya hanya menatap Sehun sekilas lalu tersenyum, "Gwaenchana. Aku baik-baik saja Sehun-ah," jawabnya kembali menatap kosong makanan yang ia pesan tadi. Sehun hanya memutarkan bola matanya bosan. Selalu saja seperti ini. "Ne arraseo."
Kai –namja dihadapannya- menatap Sehun dengan pandangan yang tidak dapat dijelaskan. Sehun yang menyadari tatapan Kai hanya mengernyitkan alisnya bingung, "Waeyo hyung?" tanyanya sambil sesekali meniup-niup ramyum yang masih panas itu.
Kai menggeleng, "Aniyo.." jawabnya sambil memperhatikan sekelilingnya. "..Aku hanya sedikit bingung.." lirihnya lalu mulai memakan ramyumnya yang sudah mulai mendingin.
Sehun meletakkan ramyum yang ia pesan diatas meja. "Bingung kenapa? Apa ada pelajaran yang tidak kau mengerti hyung?" tanyanya polos. Kai menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Aniyo, lupakan saja ne? Aigoo, sebentar lagi jam pelajaran terakhir dimulai! Aku pergi kekelas dulu ne? Annyeong Sehun-ah!" Kai berlari meninggalkan Sehun yang masih memproses apa yang terjadi. Sehun hanya mengedikkan bahunya lalu pergi meninggalkan kantin menuju kelasnya.
.
.
"Kita berhasil! Yeah!" Chanyeol berteriak senang saat mereka sampai di backstage diikuti kelima member lainnya. Suho hanya tersenyum memperhatikan empat member yang sekarang sedang ber-high five ria tersebut. Dialihkannya pandangannya saat iris matanya tidak menangkap bayangan sang main dancer.
"Jongin-ah, gwaenchanayo?" tanyanya saat dilihatnya Kai memasuki ruangan mereka sambil memegang kepalanya. Kai menatap Suho dan mencoba tersenyum, seakan mengatakan kalau ia baik-baik saja.
"Tapi wajahmu pucat Jongin-ah. Dan itu artinya kau sedang tidak baik-baik saja. Kau sakit?"
"Gwaenchana hyung. Aku tidak apa-apa. Gomawo sudah menghawatirkanku," ujar Kai tersenyum lalu melangkahkan kakinya kearah Dio. Suho hanya menghela nafas pasrah melihat sifat keras kepala Kai.
"Aku mau menelepon Luhan-hyung! Mengabarkan bahwa perform peertama kita sukses!" suara Sehun memecahkan suasana canggung diantara Suho dan Kai. Sehun mulai menekan beberapa digit angka di handphone touchscreen-nya.
"Kau sangat menghawatirkan namjachingu-mu itu ya? Wah, aku jadi iri!" kata-kata polos dari Baekhyun tersebut sukses menghadirkan gelak tawa diruangan itu.
.
.
Kai membuka pintu rumahnya dengan perlahan seakan takut mengeluarkan suara. Dilihatnya keadaan rumahnya melalui celah kecil dari pintu tersebut. Dia menghela nafas lega lalu mulai memasuki rumahnya dengan tenang. Ditutupnya pintu itu sama pelannya seperti saat ia membuka pintu tadi.
"Kau brengsek Kris! Bisa-bisanya kau bermain wanita dibelakangku!"
Teriakan itu sontak membuat Kai menghentikan langkahnya. Dia kembali menghela nafas lalu dengan langkah perlahan ia mendekati sebuah ruangan disebelah kiri tangga. Dibukanya pintu tersebut pelan lalu dilihatnya pemandangan yang bahkan sudah ia ketahui itu.
"Brengsek katamu? Kau yang brengsek! Kau itu tidak ada gunanya Tao! Kau pikir apa yang bisa kau lakukan tanpaku hah? Kau bahkan tidak akan bisa membiayai anak-anak bodohmu itu!" teriakan selanjutnya disusul dengan bunyi pukulan yang keras membuat Kai menutup matanya.
"Umma.. Appa.." lirihnya sambil kembali menatap kedua orang tuanya tersebut. Dia menatap iba Tao –ummanya- yang terduduk dilantai akibat pukulan Kris.
"Bahkan mendidik mereka pun kau tidak bisa! Lihat! Lihat akibatnya bodoh! Baekhyun menjadi seorang berandalan! Dan Kai.. lihat! Dia bahkan persis seperti orang sakit jiwa!"
DEG!
Teriakan demi teriakan kembali terdengar diiringi dengan isak tangis dari Tao. Kai menelan ludahnya dengan susah payah. 'Appa.. apa kau begitu membenciku?' batinnya. Dilangkahkannya kakinya menuju kamarnya. Dikuncinya pintu tersebut lalu dijatuhkannya tubuhnya kelantai. Dan ia kembali menagis dalam diam.
.
.
A/N: Annyeong ^^ Saya datang untuk meramaikan EXO fanfiction ^^ *digaplok*
Bagaimana pendapat readerdeul tentang FF ini? Aneh? Abal? Gaje? OOC? Iya, saya tau *plak* Saya berterima kasih jika ada readerdeul yang menyempatkan membaca fict abal ini. Gomawo untuk waktunya ^^
Mian ya Kris-nya jadi jahat gitu T-T tapi saya suka dia yang kayak gitu ^^ hehe *digiles* Ohiya, saya sadar masih banyak kekurangan di fict saya ini, dan saya harap readerdeul mau membantu saya untuk memperbaikinya ^^
Oke, akhir kata (?) saya ucapkan (?)
RnR please? Gomawo ^^
