Hai! Balik lagi dengan author gila. Kali ini saia tidak ditemani oleh partner saia karena dia sedang marah tanpa sebab dengan saia. Bagi yang membaca fict saia yang Come Back To Me, diminta kesabarannya. Ya udah, dimulai aja.

Silakan dibaca n jangan lupa review-nya!

Disclaimer: Riichiro Inagaki and Yusuke Murata

Warning: OOC, gaje n kawan-kawan.

Dream Come True

Chapter 1: Prologue

By: Shield Via Yoichi

"Kamu diterima bekerja disini." kata seorang lelaki tua dengan rambut bak duri landak hitam kepada orang yang ada di depannya.

"Yang benar, Paman?" tanya orang itu dengan suaranya yang lembut itu. Seorang gadis berambut cokelat kemerah-merahan sebahu dan berparas cantik.

Lelaki tua— yang di panggil paman itu tersenyum, "Tentu saja. Apa yang tidak untuk anak sahabat-ku."

"Terima kasih, Paman." kata gadis itu membalas senyuman paman itu.

"Kamu akan bekerja sebagai manager dari orang yang akan duduk disini nanti." seru paman itu melihat ke arah pintu, "Silakan masuk, calon bos."

Jantung gadis itu berdetak kencang menunggu siapa yang akan menjadi bosnya. Otaknya mulai memikirkan sifat-sifat sang bos. Berharap bosnya adalah orang yang baik.

CEKLEK!

Bunyi bahwa pintu telah dibuka. Masuklah seorang pemuda tinggi, berambut spike kuning yang mengenakan setelan jas serta dari yang berwarna merah maroon bak orang kantoran. Tangannya dimasukkan kedalam saku celana dan dengan santai mulutnya mengulum sesuatu yang ternyata adalah permen karet. Karena sesekali bunyi letusan dari balon permen karet yang diciptakannya terdengar dari mulutnya.

"Yo Mamori, si manager sialan!" sapanya tanpa menoleh ke arah gadis itu.

Sementara gadis—namanya Mamori itu diam. Matanya terbelalak. Wajah ceria-nya berubah menjadi murung. Jantungnya yang berdetak kencang itu kini semakin berdebar dengan penuh emosi. Dia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Hi-Hiruma-kun? Apa dia yang akan menjadi bosku? Kukira dia... dia..." tanya Mamori mulai lemas.

Paman itu tertawa kecil, "Ya, mungkin kamu mengira bos-mu adalah istriku 'kan? Kami sudah tua. Jadi sudah sewajarnya kalau Yoichi yang menggantikan kami menjadi bos di perusahaan ini."

Keheningan terjadi di antara mereka. Rasa bosan berpancar di raut wajah Hiruma.

"Sudah selesai bicaranya, Ayah Sialan?" katanya agak marah.

"Kamu kasar sekali kepada ayahmu ini, Yoichi." kata ayahnya.

"Cih, aku bosan dengan suasana kantor sialan ini." jawab Hiruma mulai berjalan mendekati pintu, hendak keluar dan pergi begitu saja.

"Ya sudah, Mamori. Mulai besok kamu sudah bisa bekerja." kata ayah Hiruma mengulurkan tangannya ke arah Mamori. Berniat menyalami karyawan barunya itu.

"E-eh, iya. Arigatou gozaimasu." kata Mamori menyambut salam dari ayah Hiruma, "Permisi."

Mamori keluar dari kantor yang besar itu. Terletak ditengah kota yang ramai dengan gedung-gedung perkantoran. Tinggi menjulang menghiasi langit kota Deimon.
Diatas gedung itu tertulis 'Hiruma Corporation'. Salah satu perusahaan yang kemajuannya sangat pesat akhir-akhir ini. Merupakan suatu kebanggaan bisa masuk ke perusahaan ini. Tapi, tidak untuk Mamori. Dewi Fortuna tidak lagi bersamanya. Meninggalkannya begitu saja seperti sampah. Sangat menyedihkan.

-eyeshield21-

Mamori berjalan menelusuri trotoar dengan langkah yang amat sangat berat.

"Huh, ini semua gara-gara Otou-san! Menyuruhku bekerja disana." gerutunya.

Di acaknya rambutnya yang tertata rapi itu, frustasi.

"ARGH...! HARI INDAHKU PERGI, NERAKA MENANTI." teriaknya ketika memasuki jalan yang agak sepi.

TBC..

Huh... Capek. Ini masih prologue-nya. Diminta review-nya ya...