You're My Treasure
Cast: Kaisoo
Support Cast: EXO member
Genre: School life, romance, drama
Warning: Genderswitch for uke, OOC, typo(s), tidak sesuai EYD, dll
.
.
.
.
.
CHAPTER 1
Sorang gadis sedang berjalan di trotoar, pagi ini seperti biasa, ia akan pergi ke sekolahnya. Ia bersenandung kecil mengikuti irama yang berada di earphonnya yang terpasang di kedua telinganya. Tiba-tiba sebuah mobil sport bugatti veyron berwarna hitam melintas dan tak sengaja mencipratkan air kotor yang tergenang di jalanan dan mengenai seragam sang gadis.
Kyungsoo –gadis tersebut- memekik heboh. Ia meneriaki sang pemilik mobil dan menyumpahi dalam hati. Ia mencoba merekam bentuk mobil serta mengingat nomor platnya. Ia berjanji dalam hati jika ia bertemu dengan mobil itu, ia akan membuat perhitungan.
Ia menatap seragamnya miris. Bis yang hendak ia naiki sudah tiba di halte. Ia segera berlari agar tidak tertinggal bis. Setelahnya ia memikirkan cara untuk mengganti seragamnya. Ah! Baekhyun! Ia mengambil ponselnya yang berada di tasnya, lalu menghubungi sahabatnya.
"yeoboseyo Baekhyun-ah."
"ne ada apa Kyung?"
"ngg.. itu begini Baek, seragamku kotor—"
"kotor? Bagaimana bisa?" tanya Baekhyun di sebrang sana dengan suara melengking. Kyungsoo meringis mendengar suara sahabatnya itu.
"nanti akan aku ceritakan Baek, sekarang bisakah aku meminjam seragammu?"
"baiklah sayang, aku akan membawakannya untukmu."
"terimakasih Baekhyun-ah!"
"ne, sampai bertemu di sekolah kalau begitu."
..
"jadi, bisa kau ceritakan?"
Setelah sampai di sekolah, Kyungsoo sudah janjian dengan Baekhyun di toilet. Ia segera mengganti seragamnya dengan seragam yang dibawakan Baekhyun dari rumah. Dan Kyungsoo berjanji akan menceritakannya saat sudah sampai di kelas.
"jadi, saat aku tadi sedang berjalan menuju halte, sebuah mobil mencipratkan air kotor yang berada dijalanan. Yah, meskipun aku tau dia pasti tidak sengaja. Tapi aku sudah mencoba meneriakinya, masa ia tidak dengar?" Kyungsoo mendengus mengingat kejadian tadi. Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya.
"sudahlah, itu hanya masalah sepele Kyung." Ujar Baekhyun santai. Kyungsoo mendelik.
"apanya yang sepele? Astaga demiapapun Baek! Seragam ini harganya mahal. Kalau noda itu tidak bisa hilang bagaimana aku bisa menggantinya?"
"baiklah-baiklah. Aku kan bisa membantumu Kyungsoo. Kau tidak usah berlebihan seperti itu."
"tapi kan tetap saja—"
"sudahlah, sepertinya Kang songsaenim sebentar lagi akan masuk. Lagipula untuk apa kau mendumal? Semuanya tidak akan kembali seperti semula jika kau terus mendumal." Kyungsoo makin merengut mendengar nasihat sahabat sekaligus teman sebangkunya ini.
Baekhyun itu orang kaya. Sedangkan Kyungsoo hanya anak sederhana, yang hidup sebatang kara. Setelah ditinggalkan ibunya, ayahnya dan kakaknya, ia pergi meninggalkan Busan untuk merantau nasib di Seoul dan menumpang tinggal di flat kecil sahabat satu satunya yang ia punya di Seoul. Tak tau kemana saudara-saudaranya. Kyungsoo tak peduli. Ia sudah cukup beruntung bisa hidup seperti sekarang. Sekolah di Seoul International High School, sekolah yang sangat diimpikannya. Dan ia juga mendapat beasiswa disini –sekarang ia sudah duduk di tahun kedua- jadi ia tak perlu memikirkan biaya sekolahnya. Walaupun hanya ia satu satunya anak yang mendapat beasiswa di sekolah ini. Meskipun tidak ada pembullyan atau semacamnya, tetap saja ia tidak disukai oleh siswa siswi disini, karena menurut mereka Kyungsoo adalah anak emas para gutu, padahal ia hanya murid beasiswa yang tidak ada apa apanya di bandingkan mereka. Namun, Kyungsoo mencoba mengerti dan memakluminya. Hanya Baekhyun sahabat satu satunya yang ia punya di sekolah inii.
.
.
.
You're My Treasure
Kyungsoo sedang berjalan dikoridor sekolah. Ini sudah pukul lima, dan sekolah sudah membubarkan siswanya sejak satu jam yang lalu. Ia baru saja selesai membantu Jung songsaenim mengerjakan tugasnya di perpustakaan. Selalu seperti ini. Ia memang sering pulang belakangan di karenakan guru guru yang memintanya untuk membantu mereka. Mau tidak mau ia harus menurutinya. Lagipula ia baru mulai bekerja pada pukul tujuh.
Saat ia melewati parkiran, tak sengaja ia melihat mobil yang mirip dengan mobil yang tadi pagi membuatnya kesal. Ia memicingkan matanya untuk memastikan. Perlahan ia berjalan mendekat. Setelah sampai di depan mobil tersebut barulah Kyungsoo bersorak dalam hati. Ternyata benar! Ini mobil yang tadi pagi membuat seragamnya kotor. Tidak heran sih si pemilik mobil ini bersekolah disini, tapi kok rasanya ia baru melihat mobil ini disini ya? Ah, yang penting ia harus balas dendam terlebih dulu.
Ia mengeluarkan spidol silver permanen dari dalam tasnya. Lalu ia mendekati pintu kemudi dan memulai aksinya. Sesekali ia terkikik melihat hasil karyanya.
"apa yang kau lakukan?"
DEG
Sebuah suara dengan nada datar dan sedikit berat menginstrupsi kegiatannya. Kyungsoo perlahan membalikkan tubuhnya dan ia bisa melihat lelaki dengan wajah datarnya sedang menatapnya dingin. Kyungsoo keringat dingin, sial sekali jadi ini pemilik mobil itu? Batin Kyungsoo.
"ku tanya apa yang kau lakukan?" ia menatap Kyungsoo tajam. Kyungsoo menjadi gugup. Dalam hatinya ia membuhkan pertolongan yang datang.
"ah kau tidak bisa bicara ya? Yasudah, minggir. Kau menghalangi jalanku." Kyungsoo menggeleng. Lelaki itu sempat mengernyitkan dahinya lalu segera merubah kembali dengan wajah datarnya. Kemudian dia berjalan kearah Kyungsoo dan menggeser kasar tubuh mungil itu.
"apa yang kau lakukan dengan mobilku?" lelaki tadi menekan setiap ucapannya menahan geram. Kyungsoo hanya cengengesan lalu ia hendak akan kabur namun kalah cepat dengan gerakan lelaki itu.
"ehehe ngg i-itu—"
"apa?"
Kyungsoo mendengus. Betapa menyebalkannya orang ini. Lagipula kenapa juga dia harus takut? Orang ini yang bersalah, bukan dirinya. Ia menatap lelaki itu dengan pandangan kesal. Sedangkan yang di tatap tetap mempertahankan wajah dingin nan tajamnya.
"YA! Harusnya aku yang marah karena tadi pagi kau mengotori seragamku. Kau ingat? Ah ya orang sepertimu mana mungkin ingat. Kau hanyalah orang kaya yang selalu menganggap rendah orang orang sepertiku. Kenapa pula aku harus takut dengan orang sepertimu. Aish betapa sialnya aku selalu berada di lingkungan orang-orang kaya." Ucap Kyungsoo panjang lebar dengan sedikit ngotot. Lelaki tadi tak menunjukkan ekspresi apapun.
"ya! Kau mendengarku tidak? Dan lepaskan tanganmu ini, aku mau pulang." Bukannya dilepaskan, lelaki tadi malah menyeret Kyungsoo masuk kedalam mobilnya.
"aish apa yang kau lakukan bodoh?!" lelaki itu pura-pura tidak mendengarkan teriakan Kyungsoo dan mulai menjalankan mobilnya.
"apa kau tidak dengar? Turunkan aku ish dasar bodoh."
"aku Jongin, bukan bodoh." Ucap lelaki tadi dengan nada datar.
"aku tidak peduli. Sekarang turunkan aku atau aku akan melompat."
"lompat saja kalau berani." Jongin menambah kecepatan mobilnya. Kyungsoo memekik heboh dan memukul bahu Jongin.
"dasar bodoh! Gila! Aku bisa mati astaga." Kyungsoo mengelus dadanya yang sempat berdetak karena kecepatan mobil sport Jongin. Ia menghela napasnya. Lebih baik dia diam saja daripada buang buang tenaga untung berbicara dengan batu seperti Jongin ini.
Tak lama mereka sampai di sebuah rumah, oh bukan. Ini adalah mansion! Kyungsoo sempat melongo di tempatnya, Jongin bukanlah orang kaya sembarangan. Kyungsoo merutuki dirinya yang ceroboh. Jongin keluar dari mobilnya dan Kyungsoo mengikutinya. Jongin menariknya ke pintu kemudi dan menunjuk di bagian pintunya.
"kau tau kan apa kesalahanmu?" Kyungsoo meringis menatap pintu bugatti veyron limited edition milik Jongin ternodai tulisannya 'minta maaflah jika kau merasa gantle' beserta gambar emoticon abstrak, begitulah kira-kira tulisan yang ditulis Kyungsoo saat di parkiran sekolah tadi.
"aku tau kau tidak mungkin mampu menggantinya. Bahkan seumur hidupmu kau bekerja kau tak akan mampu mengganti mobilku." Ucap Jongin dengam nada datar andalannya. "dan sebagai gantinya, mulai besok kau harus menjadi pembantu pribadiku selama satu tahun penuh. Tanpa di bayar."
"MWO?"
.
.
.
You're My Treasure
Kyungsoo berjalan lesu menuju tempat kerjanya. Ia mengingat kejadian tadi, tepatnya beberapa menit yang lalu saat di mansion Jongin.
Flashback
"aku tau kau tidak mungkin mampu menggantinya. Bahkan seumur hidupmu kau bekerja kau tak akan mampu mengganti mobilku." Ucap Jongin dengam nada datar andalannya. "dan sebagai gantinya, mulai besok kau harus menjadi pembantu pribadiku selama satu tahun penuh. Tanpa di gaji."
"MWO?"
"tidak ada protes."
"aku tidak mau!"
"apa kau bilang?"
"aku tidak mau. Apa kau bodoh? Hey, ingat ya. Aku tau aku ini bukan orang kaya. Tapi bukan berarti kau menginjak injak harga diriku! Bekerja menjadi pembantu pribadimu tanpa di bayar? Oh astaga lelucon macam apa ini." Kyungsoo membulatkan matanya, wajahnya merah padam karena terlalu emosi. Oh neptunus, mimpi apa ia harus berurusan engan manusia batu seperti makhluk yang ada didepannya ini.
"kurasa sebenarnya itupun belum setimpal. Kau pasti tau berapa harga bugatti veyron ku ini bukan? Lalu jika aku membayarmu sama aja kau bukan mengganti rugi namanya." Ucap Jongin santai. Kyungsoo menggeram.
"lalu aku membiayai hidupku dari mana?! Aish jinjja." Kyungsoo menjambak rambutnya frustasi. "jika aku bekerja padamu aku akan kehilangan pekerjaan part time ku, lalu aku mendapatkan uang darimana?"
"kau bisa pindah ke rumahku."
"APA?"
"berisik."
"tidak ada kah cara lain?" tanya Kyungsoo dengan suara pelan. Wajahnya sudah siap untuk menangis putus asa. Jongin berpikir sejenak, "jam berapa kau bekerja?"
"huh?"
"ku tanya jam berapa kau bekerja?"
"tujuh."
"baiklah begini saja. Kau satu sekolah denganku bukan? Kebetulan sekali aku baru saja diangkat menjadi ketua osis dan aku membutuhkan pembantu. Jadi kau bisa melaksanakannya saat di sekolah. Dan setiap sabtu minggu kau pagi-pagi harus kerumahku untuk membersihkan kamarku, dan mencuci pakaianku. Kali ini tidak ada tawar menawar lagi karena aku sudah baik kepadamu. Sekarang kau bisa pergi." Setelah berkata panjang lebar Jongin meninggalkan Kyungsoo yang membulatkan mulutnya. Ia menatap punggung Jongin yang berjalan memasuki mansionnya yang disambut beberapa maid disana.
"sudah banyak maid kenapa pula aku harus membereskan kamarnya dan mencuci bajunya? Ish." Kyungsoo menghentakkan kakinya dan mulai berjalan keluar dari mansion Jongin. Ia berdoa semoga besok Jongin melupakan omongannya barusan, meskipun rasanya amat sangat mustahil.
Flashback off
Kyungsoo berjalan memasuki kafe tempat ia bekerja melalui pintu belakang dan langsung disambut oleh temanya disana.
"KYUNGIE CHAGI!" pekik salah satu temannya, Minseok. Kyungsoo hanya balas tersenyum lalu segera menuju ruang ganti untuk mengganti bajunya. Minseok terbengong melihatnya. Biasanya Kyungsoo akan membalasnya dengan panggilan yang heboh sepertinya. Tapi kali ini Kyungsoo hanya—ah pasti dia punya masalah.
"yak Kyungsoo, ada apa? Ceritakan padaku ppalliwa!"
"gwenchanayo eonni. Mungkin aku hanya lelah. Sudah ya aku mau bekerja dulu, kau pulanglah duluan." Setelah mengatakan itu Kyungsoo langsung melesat untuk melayani para pembeli. Minseok mendumal. Ia akan menunggu cerita Kyungsoo dirumah nanti.
..
"halo paman Lee, aku mau kau mencari tau data siswi yang berada di sekolahku."
"..."
"aish aku lupa bertanya namanya."
"..."
"aku juga lupa melihat namtagnya karena tadi kami sibuk bertengkar."
"..."
"ciri-cirinya kira-kira tingginya sebahuku, rambutnya hitam sepunggung, memakai poni depan, dan ah! Matanya bulat seperti burung hantu."
"..."
Tapi aku butuh secepatnya. Malam ini harus sudah ada!"
"..."
"baiklah 30 menit."
Tak lama Jongin mendapatkan pesan beserta foto seseorang. Segera ia membalas pesan tersebut dan mengirimnya. Tak butuh waktu lama, apa yang ia cari akhirnya ia dapatkan.
Nama: Do Kyungsoo
Lahir: 12 Januari, Busan.
Keluarga: ayah, ibu, kakak. Tapi mereka mennggal dalam kecelakaan beruntun 4 tahun yang lalu.
Sekarang Kyungsoo tinggal di rumah sahabatnya yang bernama Minseok di jalan xxx, mendapat beasiswa di Seoul International High School di kelas 2-A, dan bekerja part time di espresso cafe sebagai waitress.
Jongin menganggukan kepalanya membaca biodata gadis yang membuat ulah dengannya. Ia menyeringai, "Do Kyungsoo kau tak akan bisa lari dariku."
.
.
.
TBC
A/N: wkwkwk apaan iniiiiii-_- maapin ya lagi bm banget bikin kaisoo, jadinya ya begini deh. Ada yang mau di lanjut? Atau di delete aja?
Di review aja yaa kalo mau di lanjut. Diusahakan fast kok hehehe-_-
TBC/Delete?
