- Chapter 1 : "Murid Baru" -

Kuroko Tetsuya melangkahkan kakinya memasuki sebuah lapangan basket yang selalu ia gunakan setiap ingin latihan sendiri. Tapi ia tidak datang sendirian, ia ditemani seekor anjing berjenis Siberian Husky yang masih kecil dan mengekor padanya. Dilihat dari lapangannya, sudah dipastikan kalau sudah cukup tua, dengan papan ring yang sudah mulai luntur catnya. Kuroko mendribble bola oranye di tangannya dengan gayanya yang biasa, gaya pemain amatir yang payah. Ia berdiri tepat di garis free throw, dan melempar bola oranye itu. Bola oranye itu kemudian melambung namun tidak sampai pada pinggir bibir ring tua itu. Tiba tiba terdengar suara tawa riang seseorang di belakangnya.

"Wah... hebat juga!" tukas gadis ber-hoodie itu riang mendekat ke arah Kuroko. Kuroko mengambil bola yang kini terjatuh tidak jauh dari tempatnya semula berdiri. Kuroko menatap gadis berutubuh mungil itu dengan pandangan aneh. "Teman temanku jauh lebih hebat dariku" tukas Kuroko tanpa peduli pada gadis itu. Gadis itu menggeleng singkat. "Bagiku bisa dribble termasuk hebat." kata gadis itu tersenyum riang. Kuroko memandang gadis itu dengan pandangan aneh. 'Hanya bisa dribble sudah di katakan hebat?' pikir Kuroko dengan mata heran.

"Aku baru pindah ke tempat ini. Jadi mohon bantuannya, ya" kata Gadis itu riang gembira, menatap mata babyblue Kuroko dengan mata hazel miliknya yang bersinar jenaka. Kuroko mengangguk singkat. Tampaknya sang gadis bermata hazel itu tampak tertarik pada suatu olahraga bernama Basket itu. "Ini pertama kalinya aku bertemu orang sepertimu" kata gadis itu sambil berjalan ke luar dari lapangan sambil mengayunkan tangannya seperti anak kecil.

"Sampai jumpa, pengguna misdirection!"

Dan gadis itu segera meloncati pagar dengan lincah, dan hilang dari pandnagan Kuroko yang mencerna baik baik perkataan misterius gadis bermata hazel itu. 'Ini pertama kalinya aku bertemu orang sepertimu' ulang Kuroko mengingat kata kata gadis itu. Kuroko kembali memantul mantulkan bola basket ke lapangan, dengan wajah datar seperti biasa. namun, ujung bibirnya tertarik ke atas, membentuk lengkungan kecil berupa senyuman.


KRIIIIIINGG!

Shin segera mematikan jam weker yang ultra berisik itu, yang berada di sampingnya dengan penuh semangat. Rambutnya yang panjang+berwarna gelap itu segera ia kuncir dua seperti anak kecil. Tubuhnya yang hanya 153 cm tampak tidak sesuai dengan seragam yang kini di gunakannya. Seragam SMA Seirin. Shin tersenyum menatap ke arah cermin yang tidak begitu jauh darinya, dan segera merampas tasnya. Tak lupa ia berteriak lantang hingga bisa saja kaca jendela pecah akibat suaranya yang bersemangat itu.

"AKU BERANGKAT!"

-^U^-

Azuna Shin berdiri dengan semangat yang meluap luap di depan kelas 1-B. Ia tidak peduli murid murid di kelas itu bergosip mengenainya atau tidak. Yang ia pedulikan kini hanya mendaftar pada sebuah klub yang sudah di inginkannya sejak beberapa hari sebelumnya, ketika ia berjumpa dengan pemuda berambut babyblue.

"Azuna Shin! Yoroshiku! Sensei, boleh aku duduk sekarang?" tanyanya terburu buru. Sensei yang menjadi wali kelasnya hanya bisa mengangguk setuju. Shin melangkahkan kakinya riang ke tempat duduk di samping belakang seorang pemuda tinggi besar yang menyerupai raksasa berambut merah kehitaman. Shin duduk dengan riang, sampai baru menyadari sesosok pemuda bersurai babyblue yang kini ada di sampingnya. Shin terhenyak kaget. Di sampingnya, terdapat pemuda yang ia temui berlatih basket sendirian! Mata Shin bersinar terang seakan ingin tahu. 'Wuaaah... benar benar nyaris tidak tampak saat pertama kali kulihat' pikirnya sedikit merasa aneh pada pemuda shota itu. Pemuda shota itu menatap ke arah Shin, yang dari tadi menatapnya.

'Mata hazel itu... rasanya aku pernah melihatnya...' pikir Pemuda berambut babyblue itu. Tangannya yang dari tadi memegang sebuah novel langsung menutupnya dan memulai sesi perkenalan dengan siswi baru di kelasnya itu. "Kuroko Tetsuya. Yoroshiku gozaimasu" kata pemuda itu formal sekaligus dengan membungkukkan badan 90 derajat. Shin tersenyum riang membalasnya. "Yoroshiku ne, Kuroko-kun!" ucap Shin riang. Kuroko tersenyum tipis padanya. Hingga akhirnya Shin menatap ke arah bangku di depan Kuroko yang berisi pemuda dengan tubuh besar bak raksasa dengan rambut merah kehitaman. pemuda berambut merah itu menyadari ada yang menatapnya segera balas menatap ke serong kanannya.

"hn...? oh... murid baru, ya? Kagami Taiga. Yoroshiku" kata pemuda dengan alis bercabang dua tersebut dengan nada agak menyeramkan... mungkin(?). Shin menatap ke arah Kagami dengan tenang. "Yoroshiku, Alisbercabang-kun" kata Shin dengan wajah tanpa dosa. Kagami berdiri dan meraih sebuah kursi terdekat, mau melemparkannya pada Shin. Untunglah suara datar Kuroko menyelamatkan nyawa Shin. "Kagami-kun, Azuna-san seorang perempuan. Jangan melukainya karena masalah sepele" yang membuat Kagami meletakkan kembali kursi tersebut. Shin tersenyum riang, sementara tangannya sibuk menyusun rencana suatu penyamaran.


- Lapangan -

'PRIIIIT!' bunyi pluit terdengar dari seorang gadis berambut pendek cokelat. Semua orang yang ada didalam lapangan itu langsung mengkerubutinya dengan pandangan bertanya tanya. "Pelatih, ada apa?" tanya sang kapten yang jago three-point, Hyuuga Junpei, dengan pandangan bertanya tanya. Aida Riko, sang pelatih segera menjawabnya singkat dengan senyuman lebar. "Kita akan mendapatkan anggota baru lagi. Namanya Azuna Shiro" kata sang pelatih dengan riang. Tak lama kemudian, muncul sosok mungil seorang pemuda bertubuh 153 cm. err... mungkin bisa disebut kerdil...

Pemuda itu berambut gelap pendek, dengan topi cokelat yang menutupi sebagian matanya. Tubuhnya pendek-seperti yang saya bilang tadi- tapi matanya menunjukkan semangat yang membara. Pemuda itu tersenyum pada semuanya. "Aku Azuna Shiro. Yoroshiku" kata pemuda itu... sedatar datarnya. Semua nya terdiam atas perkenalan pemuda bernama Shiro itu. Beberapa pemain Seirin berteriak gaje, ada yang bertanya dari dalam hati 'apakah ia bisa main basket?', dan ada yang juga berpikir 'apakah ia tersesat? gedung SD sebelah sana...' Pemuda baru itu tidak peduli atas apa pun yang berada di pikiran mereka. Yang ia khawatirkan sekarang hanyalah beberapa pikiran aneh dan pendek

'Apakah aku tidak ketahuan sebagai Azuna Shin? Apa aku bisa hidup di tempat ini sebagai Shiro? Lalu... Apakah aku bisa main basket?'

TBC


YEY! CHAP 1! (nari tor tor gaje) Lagi suka sukanya nih... sama Kurobas... ^U^