GET STARTED
Warning: SPOILER TENTANG KASUS NAKAMURA SHINYA (FILE:00 / File 5.5)
Ajin merupakan maha karya Gamon-sensei. Boku hanya ingin melampiaskan sedikit angst pada fandom ini.
"…La..ri…..Shinya…"
Diri Shinya masih termenung mengingat kalimat Yuusuke yang diucapkan padanya beberapa jam yang lalu, kalimat terakhirnya, sebelum malaikat maut memutuskan rantai hidup Yuusuke, menutup kisah hidup seorang manusia yang bernama Yuusuke. Petang itu Shinya masih berkeliaran tidak jelas di jalan-jalan sudut kota tanpa alasan yang jelas. Dia tidak tahu dan tidak peduli berapa lama dia berkeliling. Juga tidak ada niat sedikitpun kembali ke apartemennya.
Secercah ingatan hangat akan diri Yuusuke yang berusaha melindunginya dari sang peluru terus berputar-putar di pikiran Shinya. Perlahan mata sendu Shinya menoleh ke langit menuju malam yang kala itu tengah diisi dengan candaan hujan yang tiada ampun membasahi Shinya. Rambut cokelatnya, hoodie merah mudanya, wajah tertekannya. Semuanya.
"Oniichan."
"Eh?" Shinya mendapati dirinya ditatap oleh anak kecil yang umurnya berkisar kurang lebih 7 tahun, lengkap dengan jas hujan dan boots cokelat miliknya. Hitam bola mata anak tersebut menandingi aura gelapnya Shinya. Rambut hitamnya terlihat tertutup oleh tudung. Bocah laki-laki tersebut terus menatap Shinya. Shinya yang terkejut dengan keberadaannya sepintas mengamati kondisi sekeliling anak tersebut. Tidak ada tanda-tanda keberadaan orang tua atau kerabat didekatnya.
"Dik, apa kamu terpisah dari dari keluargamu?"
Anak tersebut hanya menggelengkan kepalanya dan menunjuk sebuah toko kelontong yang berada disamping mereka berdiri, "Itu rumahku. Aku sudah minta izin dengan kaasan untuk berbicara dengan oniichan."
Shinya mengangkat kedua alis ketika mendengar pernyataanya, "Apa ada perlu denganku?"
Sebuah anggukan semangat diberikan oleh bocah itu, "Ano...Silahkan gunakan ini," seraya memberikan payung lipat berwarna biru tua kepada Shinya. Dia melanjutkan, "Aku melihat bolak-balik disekitar sini sejak beberapa jam lalu, tidak peduli hujan sudah turun. Awalnya kukira oniichan sedang menunggu orang atau mencari barang hilang, namun entah kenapa melihat wajah oniichan membuatku sedih," anak itu menjeda penjelasannya. Ekspresi wajahnya berubah menjadi murung, "Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kumohon jangan bersedih, oniichan."
Tercengang oleh penuturannya, Shinya yang di waktu itu juga baru menyadari dirinya berjalan-jalan di daerah yang sama mengakui hanya mengikuti derap langkah yang diambil oleh kakinya. Hal itu merupakan kenyataan yang sebenarnya, 'Mungkin...ini cara requiem-ku untuk Yuusuke.'
'..Yuusuke...'
Senyum kecil tampak mengembang di wajah Shinya, diikuti dengan perubahan mimik matanya yang menjadi lembut, "Shinpai sunna. Mou daijoubu da...oniichan wa. Berkatmu, dik."
"Hontou?! Yokatta na!" melihat riang yang ditunjukkan bocah tersebut membuat senyum Shinya semakin melebar.
"Nee oniichan, sini sebentar," ujarnya sambil meminta Shinya menurunkan kepalanya. Tidak tahu rencana yang dipikirkan bocah itu, Shinya menyejajarkan posisinya dengannya. Wajah ingin tahu sangat terlihat dari Shinya.
Lalu anak tersebut mengeluarkan sesuatu dari salah satu kantung jas hujannya yang tidak lama kemudian diketahui berupa tisu, "Kaasan sering bilang tidak baik berlama-lama di bawah hujan," diikuti penyekaan air hujan yang membasahi rambut dan wajah Shinya.
Tidak lama waktu berlalu bocah tersebut menghentikan kegiatannya ketika air mata mulai mengairi kedua pipi Shinya yang masih belum kering akan bekas air hujan, "Tisu itu…" seka Shinya sebelum memberikan kesempatannya untuk bertanya. Tisu yang dimiliki oleh anak tersebut tidak diragukan lagi persis dengan tisu yang Yuusuke punya. Tisu Fashion Health yang mana cover-nya bergambar murid perempuan.
"Ini? Kami punya banyak di toko, kok."
Setelahnya anak itu terdiam sebentar sebelum, "G-Gomen na, oniichan. Aku tidak tahu kalau tisu membuat oniichan sedih," dengan mimik terlukanya.
"Iie, iie. Daijoubu da. Hontou. Kamu tidak salah kok. Aku tadi….hanya…..sepintas teringat sahabat oniichan yang fanatik dengan tisu itu. Itu saja," ujar Shinya seraya menggarukkan tangannya di pipi kanannya, sedikit panik membuat anak yang polos itu bersalah.
Selanjutnya muncul senyuman terbaik dari bocah itu. Senyum terbaiknya untuk Shinya, "Kalau begitu, oniichan boleh ambil ini biar teman oniichan juga ikut menghibur oniichan. Aku yakin teman oniichan ingin membantu oniichan. Habisnya, tidak ada teman yang mau melihat temannya sedih atau kesusahan. Aku sangat yakin itu!"
"Nee Shinya…..kenapa kau menangis?"
Teringat kembali dengan kelakuan Yuusuke membuat hati Shinya yang mulanya seperti tercengkeram oleh genggaman takdir telah terasa agak longgar. Meski begitu, Shinya menahan sekuat tenaga untuk tidak menunjukkan gemetaran tubuhnya di depan anak tersebut. Dengan wajah lelah, namun terhias senyuman sepenuh hati Shinya berkata, "Arigatou. Oniichan sangat terbantu. Hontou ni arigatou..."
"Kembali~" jawabnya dengan penuh semangat.
Hari-hari yang kulalui bersamamu yang baik hati itu...
...akan kuukir di dada ini.
.
.
.
-THE END-
Note:
Shinpai sunna. Mou daijoubu da...oniichan wa = Jangan khawatir. Aku sudah tidak apa-apa.
Hontou?! Yokatta na = Benarkah?! Syukurlah.
Iie, iie. Daijoubu da. Hontou = Tidak, tidak. Tidak apa-apa. Benar kok.
Ps. Wuahahaha siapa sangka berkat pv OVA File:00 bisa buat boku bangkit dari hiatus bertahun-tahun. LAGIAN SIAPA YANG NYURUH PAKAI 'How Close You Are' JADI LAGU BG-NYA?! TEGA BANGET STAFF-NYA. Kasihan hati ini dengan berbagai cobaan di awal Mei nanti, mulai dari movie Shoutotsu, OVA, serta Ajin vol 2 yang bahkan memuat kisah Shinya (Semoga nggak diundur jadwal terbitnya). *dikesampingkan tugas ataupun laporan*
Pss. Bila Reader-san sekalian 'nemu cerita yang mirip ini di tumblr, itu juga karya saya. Hanya versi lebih singkat.
Psss. #KEEPSTRONGSHINYA #MENUNGGUSHINYAMUNCULDIMAINSTORY #JUGAKAIDANKOTOBUKI
Terimakasih telah baca drabble ini. Jangan lupa Review ya, /balik ke laporan
