PERTANYAAN DALAM DENTING HATI NURANI

Base : Manga X 1999 karya CLAMP

Central Character : Yuzuriha

Time Line : Sesaat setelah Yuzuriha bertempur dengan Satsuki di Shinjuku

Sosok itu kian menjauh. Wajahku terasa panas. "INUKIIIII!" jeritku histeris diiringi tetes demi tetes air mata di wajahku.

Aku tersadar. Rupanya aku tadi pingsan. Tapi dimana ini? Seorang pria yang sangat kukenal duduk di tepi ranjang.

"Kusanagi…." bisikku lemah.

"Tenanglah, kita berada di Rumah Sakit Militer di Ichigaya sekarang."

Aku tersentak. Kalau sekarang kami berada di Ichigaya, lalu bagaimana dengan….

"SHINJUKU…!" jeritku panik, "Bagaimana dengan Shinjuku?!"

Kusanagi menggeleng pelan, "Banyak gedung pencakar langit runtuh."

Tiba-tiba seolah ada palu godam raksasa yang menghantam jantungku. Tanpa kusadari buliran bening mengalir menelusuri wajahku. "Itu semua salahku…." rintihku pilu. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku. Akan tetapi air mata ini tak terbendung lagi. "Dan Inuki…." kupejamkan mata erat-erat. Sosok Inuki muncul di sana. Saat-saat dimana dia membiarkan tubuhnya dikoyak demi melindungiku! "Ini semua salahku… hiks… salahku…." desahku di sela-sela tangis.

"Itu bukan salahmu…." Kusanagi berusaha menghiburku. Tapi aku tahu, akulah yang bertanggung jawab terhadap kematian orang-orang di Shinjuku…. Akulah yang menanggung dosa peristiwa pembantaian itu…. Aku terlalu lemah…. Aku tak bisa menjadi Naga Langit yang bertugas melindungi bumi! Dan itu semua karena aku tak dapat menjawab pertanyaan wanita itu!

"A-ku tak bisa menjawab pertanyaan wanita itu…. Apa salahnya membunuh manusia…. Aku tahu bahwa itu salah…. Tapi.… tapi aku tak mampu menjelaskannya...!" Kuucapkan semua penyesalan di batinku dengan terbata-bata. Kususupkan wajahku ke bantal. Berharap bahwa ini semua hanya mimpi. Namun itu tak akan pernah terkabul. Karena ini semua nyata! Dan akulah yang bersalah! Nafasku tersengal-sengal. Perasaan sesal, kecewa, sedih dan bersalah menggumpal menjadi satu dalam dada. Pandangan mataku sudah makin kabur akibat banyaknya air yang keluar dari sana.

"Kau tahu jawabannya…."

Kalimat Kusanagi mengagetkanku, "A-aku tidak tahu.…"

"Kau tahu…" ujarnya lagi. Matanya menatapku lembut. Diusapnya air mataku perlahan. "Lihatlah, inilah jawabannya."

Tak percaya kutatap wajahnya.

"Apa kau merasa sedih saat Inuki tak ada di sampingmu lagi?" Perih…. saat pertanyaan itu terdengar di telingaku. Namun aku hanya bisa mengangguk.

"Apa kau merasa sedih saat banyak orang di Shinjuku meninggal?" lanjutnya.

"Ya.…" lirih kuucapkan kata itu sembari mengusap mataku.

"Alasan kenapa manusia tidak boleh dibunuh adalah karena akan ada yang bersedih. Begitu bukan?"

Aku merasa seolah sedikit beban yang bergolak dalam jiwaku terangkat.

"Ya… kau benar…." kugenggam tangan Kusanagi yang hangat.

"Menangislah…." Kusanagi tersenyum, "Merataplah untuk Inuki dan orang-orang yang tewas di Shinjuku. Tapi jangan sia-siakan hidup yang telah di selamatkan Inuki!"

"Ya.…" Lagi-lagi hanya kata itu yang mampu terucap dari bibir yang gemetar.

Dibelainya keningku perlahan, "Beristirahatlah, aku akan menjagamu!"

Tangan Kusanagi menentramkan riak batinku sejenak. "Kusanagi…." panggilku lirih. "Terima kasih!" Kupejamkan mata diiringi anggukannya.

Ia benar. Aku tak boleh menyia-nyiakan hidupku. Nyawa yang telah diselamatkan Inuki dengan mengorbankan kehidupannya sendiri. Aku adalah satu dari tujuh Pelindung. Dan tugasku sebagai Naga Langit adalah melindungi bumi dari kehancuran. Setelah ini aku berjanji akan tetap tegar meski tanpa Inuki di sisiku. Tapi biarkan aku meratap sejenak. Biarkanlah aku menumpahkan segala sesak dalam dada dengan tangisan….

SELESAI

(Special untuk Peipei yang udah minjemin X-nya! Kamar Kos 2004)