Tittle:Count of Pain
Author:Izumi Akita Suzuki a.k.a Ichan
Rated:T
Fandom:the GazettE,Alice Nine,DELUHI,and maybe more character added
Genre:Crime,Drama,Friendship,Romance
Pairing:Reituki,Toga,Toshou,Aggy x Leda
Chapter:1
Sumarry:Semua ini memang perlu diselidiki.
Douzou*
Normal's PoV
Hari sudah malam tepatnya jam telah menunjukan pukul 12 pemuda bernama Torapun juga tertidur seperti orang dia banyak bergerak di tidurnya seolah tidurnya tak ia memiliki mimpi ia memiliki perasaan buruk soal ,ia memutuskan untuk pergi kerumah sahabatnya itu.
Dilihatnya seorang pemuda berwajah cantik bernama Saga yang merupakan sahabatnya ada pria bertopeng yang berdiri di depan pria bertopeng membuka setengah topengnya ia memperlihatkan senyuman seorang psikopat sambil menatap Saga sebagai tali di tempat gantungan baju dan ia berusaha mengikat tubu Saga ke tali itu.
"Akhhh..Jangan apa - apakan aku!"berontak Saga.
"Ck,kau pikir apa hakmu menyuruh - nyuruhku cantik"ucap sang pemuda misterius itu sambil memegang dagu Saga.
"Sebenarnya aku tak tega tapi ini kan misiku"ucap pemuda misterius itu sambil menampar Saga.
Dihajarnyalah juga pipi Saga.
"Ittai"rintih Saga.
Tak menggubris rintihan sang korban si pria misterius justru menyerang Saga semakin terus memukuli dan menampar wajah Saga.
"Uhuk..Uhuk"Saga terbatuk - batuk dan memuntahkan darah segar.
Pemuda misterius yang melihat darah segar itupun langsung menendang dan menghajar perut Saga secara berubi - tubi.
"Uhuk..Uhuk"Saga kembali memuntahkan darah segar.
Pemuda misterius itu menunjukan senyum psikopatnya lagi.
"Ck,kau ini lemah"ucapnya sambil memegang dagu Saga yang langsung dihempaskannya dan ditamparnya lagi.
"JANGAN!"Jerit Tora berusaha melindungi Saga dengan menubruk sang pria misterius itu.
Namun,ternyata usahanya gagal dan Torapun justru tersungkur lemah di tempat itu karena ternyata gerakan pemuda misterius itu sangat lincah.
"Berusaha melawan jadi?"kata sang pemuda misterius"Ck,pikirkan sendiri"sahut Tora datar
"Sayangnya aku tak akan mau melawanmu Amano-san"ucap sang pria misterius
"Dari mana kau tau namaku?"tanya Tora keheranan
"Tentu saja aku tau,lagipula semua anggota mafia mempunyai data untuk mengetahui orang - orang yang terdekat dari sang mangsa"sahut pemuda misterius itu.
"Sial"guman Tora.
"Lihat saja ini"ucap sang pemuda sambil menendang dagu Saga dengan kuat
"Akhhh"rintih Saga yang lagi - lagi memuntahkan darah.
"Tenang cantik,sebentar lagi penderitaanmu akan berakhir"ucap sang pemuda.
Tora tak dapat merasa kekuatan mafia yang sering dikabarkan itu kembali warga Tokyo bernafas lega selama 2 tahun karena hilangnya para ,para mafia menghilang ternyata untuk mencari korban dan menyusun dengan kini kembali maraknya kasus pembunuhan yang diyakini berasal dari geng mafia yang sama dengan 2 tahun lalu.
Sang pemuda mengambil pisau lipat yang ada pisau itu ke urat nadi Saga.
"Ini belum selesai"ucap sang pemuda pada Tora dengan senyum psikopat lagi.
"Hah?bagaimana bisa?"tanya Tora keheranan ia tau Saga sudah tak ada tapi kenapa pemuda itu mengatakan belum selesai.
Ternyata sang pemuda mengambil kapak yang ada ditaman.
Ia langsung kembali ke dalam dan mengapak tubuh Saga hingga terbelah menjadi 3 bagian.
"Hahahha,begini baru selesai"ucap sang pemuda sambil menatap Tora.
"Sampai jumpa lagi kalau kau tak jadi incaran kami"ucap sang pemuda yang langsung meninggalkan Tora
Tora's PoV
A-aku melihat semua pembunahan kenapa aku tak bisa bertindak apakah aku terlalu lemah?Aku telah membuat sahabatku meninggal dengan keadaan termutilasi seperti benar - benar merasa menangis dianatara darah segar bekas muntah khawatir apakah ada korban yang akan dimakannya lagi?Oh,tentu saja merekakan mafia terbesar di mereka sangat terorganisi,sampai - sampai aparat belum pernah mencekal salah satu anggota geng mafia ,aku menyesal tak bisa menolongnya. Kurogoh kantong celanaku untuk menguhubungi polisi dengan nomer darurat.
Normal's PoV
"Ya ada apa?"tanya sang polisi dengan lugas
"Bisakan anda ke rumah Sakamoto Takashi pak?"tanya Tora
"Uh,baiklah kami akan segera kesana"sahut sang polisi
"Terimakasih"sahut Tora sambil menutup telpon.
-10 menit kemudian-
Mobil polisi berbondong - bondong mengitari rumah masuk ke dalam rumah dan terkejut melihat Saga yang meninggal dalam keadaan termutilasi.
"Siapa yang melakukan ini?"tanya sang polisi
"Seorang pria bertopeng yang merupakan mafia"sahut Tora.
Sang polisi berfikir ia tau ciri khas mafia yang telah menghilang selama 2 tahun itu.
"Apa ada bercak darah?"tanya sang polisi
"Ada,disana"sahut Tora sambil menunjuk lantai yang ada dibawah tali yang merupakan bekas pengikatan Saga.
Sang polisi memperhatikan serius motif darah itu dan ternyata ada sebuah tulisan dari darah itu yang bertuliskan
"Don't search we if you want life"
"Benar"kata sang polisi
"Apanya yang benar?"tanya Tora keheranan
"Ini dari mafia yang sudah lama menghilang"sahut sang polisi
"Darimana kau tau?"tanya Tora penasaran
"Tadi tulisan dari bercak darah yang berisi ancaman hanya dari mafia terbesar itu"sahut sang polisi
"Jadi,kesimpulanmu?"tanya Tora
"Kita harus lebih waspada karena para mafia itu telah kembali dengan ancaman lebih mengerikan"sahut sang polisi.
"Mafia itu memang dulu sedahsyat apa sih?"tanya Tora yang memang acuh tak acuh dengan berita kriminal.
"Masa kau tidak tau?Dulu mereka telah memakan sekitar 210 korban itu dalam jangka waktu setahun"sahut sang polisi
"Setelah itu?"tanya Tora penasaran
"Mereka hilang,begitu saja dan menurut beberapa penyelidik mereka berusaha menyusun strategi agar pembuhan mereka lebih lancar tanpa tercium sama sekali"sahut sang polisi
"Sebenarnya mulai kapan serangan mereka dimulai lagi?"tanya Tora yang benar - benar bingung
"Sekitar April,ada yang melaporkan keluarganya terbunuh secara misterius"sahut sang polisi
"Itu mengerikan"sahut Tora.
Tora merasa ada masalah besar yang harus diselesaikannya.
"Jaga dirimu baik - baik,jangan sampai kau ikut menjadi korban,kami mau kembali berdinas dan melakukan otopsi terhadap mayat ini"sahut sang polisi sambil melihat polisi lain menggotong mayat Saga ke mobil dinas.
"Ok,terimakasih"ucap Tora.
Air mata jatuh membasahi pipi benar - benar merasa bersalah karena membiarkan sahabatnya dibunuh begitu dia sempat melawan tapi ia tak juga baru saja menyadari bahwa perasaannya untuk Saga sebenarnya lebih dari pada ,ia terlambat menangis menyesali ia tak menyadarinya langsung ketika Shou mengatakan hal itu membayangkan Shou sama saja mengingat masa lalu yang kelam
*** Flashback ***
Pagi itu pagi yang cerah tepat ada didepan rumah dua orang pemuda saling bercerita dengan seorang diantara mereka berdua menganggap semua ini hanya sebagai ia ingin mengintrogasi kekasihnya itu.
"Tora"panggil sang pemuda cantik bernama Shou
"Iya,kenapa?"kata Tora sambil membelai lembut rambut Shou
"Kemarin kau kemana sih?"tanya Shou
"Ehm,aku ada janji dengan ketua penerbit"sahut Tora yang berbohong.
Sayangnya Shou menyadari tatapan kebohongan dari Tora.
"Kumohon jawab dengan jujur!"seru Shou
"Ok,aku ada janji dengan Saga dan aku melanggar janjiku padamu,maaf"sahut Tora lirih
'PLAKK'
tamparan mendarat tepat dipipi Tora.
"SEBENARNYA KAU ANGGAP AKU INI APA?LALU SAGA KAU ANGGAP APA?"tanya Shou kasar tapi air mata jelas jatuh dipipinya
"Maaf"kata Tora lirih
"Tak ada maaf bagimu pergilah"sahut Shou
"Tidak Shou!Aku mencintaimu dan hanya menganggap Saga sebagai sahabt"sahut Tora.
Ternyata diam - diam Saga mengawasi pembicaraan dua orang mata membasahi pelupuk sadar bahwa tak mungkin ia mendapatkan ia tetap mencintai Tora,sulit rasanya melepas rasa cintanya untuk cinta tak harus memiliki?Tapi ia merasa tak lagi sanggup mendengar pembicaraan kedua orang langsung berlari dari tempat persembunyiannya itu. Tora yang tanpa sengaja melihatnya mengejarnya.
"SAGA!"teriaknya memanggil Saga.
Shou hanya menangis melihat pemandangan merasa ia telah dikhianti untuk kedua terus berlari-tentu masih dengan aliran air mata-tanpa memandang ke ia tau kalau suara itu suara kelelahan mengejar tak melanjutkan pengejarannya itu.
"Kita putus!"ucap Shou santai sambil meninggalkan Tora.
Torapun hanya diam menatap Shou yang meninggalkannya sakit dan ,ia sadar bahwa mungkin Shou bukan cinta sejatinya
*** Flashback End ***
Tora mengedarkan pandangannya kesekitar dan tampak melihat seorang pemuda yang sangat familiar dimatanya.
TBC
Apakah kurang sadis pembunuhannya?#plakk xD
Segelan bentuk kritikan,saran,komentar diterima
yg minta tag silhakan :3
