Naruto : Masashi Kishimoto
Naruto U - Hinata H
Drama - Hurt/Comfort
AU, OOC, Typos Maybe(?), Mainstream, dll.
Rate T
Andai takdir dapat diubah...
.
.
.
Menatap malas pada tumpukan dokumen yang ada dihadapanku saat ini. Seharusnya semua dokumen ini sudah beres kalau saja kemarin aku masuk kerja. Bukannya aku malas untuk datang ke kantor tapi kondisiku yang memaksaku untuk tidak datang ke kantor.
Aku menghela nafas untuk yang kesekian kalinya dan melanjutkan untuk membaca dan menandatangani dokumen-dokumen tersebut.
Sudah hampir 3 tahun lamanya aku duduk diruangan ini sebagai seorang direktur di salah satu kantor ayahku ini. Seharusnya jabatan ini di miliki oleh kakakku tapi dia malah mengambil alih perusahan Tou-san yang berada di Amerika. Sebenarnya alasan aku bisa berada di jabatan ini karena aku memang tidak memiliki pekerjaan, dan hanya menghabiskan waktuku dirumah mengurus rumah dan lelaki kesayanganku. Jadi Tou-san memberikan jabatan ini padaku. Itu juga karena memang aku lulusan Bisnis dan Manajemen.
Akhirnya dokumen ini berkurang, walau belum selesai semua, setidaknya pekerjaanku berkurang. Aku menghentikan pekerjaanku sebentar dan memandangi foto yang berdiri di meja kerjaku, aku tersenyum melihatnya. Disana terdapat diriku bersama lelaki pirang kesayanganku, tiba tiba aku rindu padanya, dan juga aku teringat kenangan kelamku.
*tok*
*tok*
"Hinata-sama, sebentar lagi rapat akan segera dimulai"
"Ya, saya akan kesana sekarang. Arigatou"
...
Namaku Hinata Hyuga, putri dari Hyuga Hiasi, anak ke-2 dari 3 bersaudara. Seorang direktur di perusahaan ayahku. Disamping seorang direktur aku juga memiliki toko kecil dekat rumah yang menjual berbagai macam dessert yang tentu manis. Karena memang hobiku membuat makanan manis maka dari itu aku membuka toko kecil tersebut.
.
.
.
.
.
Sudah hampir pukul 16:00 sebaiknya aku segera pulang, ku yakin dia pasti sudah menungguku dirumah ditambah aku juga memang merindukannya.
Jalanan sore seperti ini memang selalu ramai, karena memang ini jam ideal pulang kantor. Walau tidak seramai jalanan malam minggu tapi ini cukup menyita waktuku yang seharusnya sebentar lagi sudah sampai dirumah.
*drrrt*
*drrrt*
"Moshi-moshi?"
"..."
"Ya, aku masih dijalan. Kali ini jalanan lebih ramai dari biasanya. Bisakah kau tunggu sebentar lagi?"
"..."
"Baiklah akan aku usahakan"
Aku membunyikan klakson mobilku lagi, padahal aku tinggal mengambil jalan ke kiri menuju jalan ke perumahan tempatku tinggal, tetapi mobil didepanku ini tidak bergerak sama sekali. Kalau aku mengambil jakan ke kanan pasti akan dipergoki polisi. Apa mobil didepanku ini mogok, atau pengendaranya yang tidak mendengarku. Ada niatan untuk turun dan bertanya, tapi ku urungkan niatku karena hujam mulai turum dan aku tidak membawa payung. Setelah sekian lama akhirnya mobil itu jalan lagi.
.
.
.
"Gomenne, aku pulang terlambat" ucapku pelan dengan menundukan kapalaku. Karena memang ini sudah lewat dari jam pulangku kalau tidak lembur.
"Ya..ya.. Tak apa, tapi sekarang dia sudah tidur" jawabnya.
Aku menghela nafasku. "Arigatou, ini pesananmu. Maaf karena aku selalu merepotkanmu"
"Tak apa, kalau begitu aku pulang dulu. Arigatou Hinata" Ucapnya setelah membawa pesananya dan segera pergi dari rumahku.
Aku pun segera naik ke lantai 2 untuk mengistirahatkan tubuhku, karena hari ini pekerjaanku cukup banyak.
Kubuka perlahan pintu kamar, Karena aku takut dia terbangun karena kehadiranku. Wajah tidurnya yang damai seakan punya sisi ajaib yang membuat rasa lelahku sedikit menghilang.
"Oyasuminasai" ucapku sambil mengecup sayang dahinya. Setelah itu aku pun keluar untuk membersihkan badanku yang sudah tidak terasa enak ini.
Setelah selesai membersihkan badan, aku tak langsung mengistirahatkan tubuhku. Aku duduk di meja makan sendirian ya sendirian dengan segelas teh hangat. Tapi tiba-tiba mataku memberat dan aku langsung memejamkan mataku yang lelah.
.
.
.
.
.
Membuka mataku paksa karena aku merasa ini sudah waktuku untuk bangun. Sejak kecil aku memang di didik untuk disiplin dan mandiri agar saat sudah dewasa aku tidak merepotkan siapapun, tapi nyatanya sekarang aku malah sering menyusahkan orang lain walau sifat itu telah tertanam didalam diriku.
Aku baru tersadar kalau ternyata aku tertidur di meja makan lagi. Melihat jam dinding, kini hampir pukul 6 aku harus segera membuat makanan untuk sarapan setelah itu mandi dan pergi ke kantor.
Pagi ini aku hanya membuat chicken katsu dan cheese omelet dengan rebusan wortel sebagai sayuran. Karena gizi pada makanan itu sangat penting!.
*ting tong*
'Siapa yang bertamu sepagi ini sih?' Seketika aku kesal sendiri karena sedang asik menyiapkan makanan malah ada yang bertamu. Aku pun segera menuju pintu depan untuk membuka pintu.
"Hinata Hyuga?" Tanya seseorang, sepertinya di seorang kurir.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan"
"Ini barangnya..." Dia memberikanku sebuah kotak sedang "dan anda bisa tanda tangan disini" lanjutnya sambil memberikan secarik kertas bukti penerimaan barang.
Aku segera menanda tangani kertas itu. "Arigatou" ucapnya kemudian pergi.
Setelah menerimanya aku pun kembali masuk kedalam menuju ruang makan. Melihat jam kembali, sekarang sudah jam setengah 7 lebih sepertinya dia sebentar lagi akan turun. Karena penasaran aku pun segera membuka kotak tersebut agar mengetahui isi kotak tersebut.
Kotaknya dibungkus dengan sangat rapi, aku sampai tak tega merusak bungkusannya, lupakan! Segera ku buka tutup kotak tersebut, ternyata isinya...
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
