For You

A Naruto Fanfic (re.: A Naruto Poetry)

Naruto © Masashi Kishimoto

For You © Oh-chan is Nanda

Warn.: Abalz, gaje, gak pernah punya pengalaman bikin puisi yang bagus, bikin pas lagi ngerjain tugas rangkuman IPA kimia pada pukul 3 kurang 2 menit dini hari (siapa juga yang nanya).

Enjoy aja. N jangan lupa review.

.

.

.

Apapun yang terjadi… kau selalu menolongku.

Tapi mengapa, saat kau sedang dalam masalah, ku tak bisa menolongmu?

Dimanapun… kau selalu menemaniku.

Tapi mengapa, saat kau kesepian, ku tak bisa menemanimu?

Siapapun yang mengganggu… kau selalu membelaku.

Tapi mengapa, saat kau sedang diganggu, ku tak bisa membelamu?

Mengapa… mengapa bisa begitu? Padahal aku mencintaimu, dan aku tahu kau tidak mengetahuinya.

Maafkan aku, ku tak bisa mencurahkan seluruh isi hatiku padamu.

Apakah kau menyadarinya?

Apakah kau mengetahuinya?

Dan… apakah kau ingin tahu?

Bahwa aku mencintaimu…?

Dari saat pertama kali kita bertemu, ku tak bisa melepaskan pandanganku darimu….

Rambut panjangmu yang berwarna merah muda membingkai wajahmu yang cantik rupawan, kulitmu yang seputih susu melapisi setiap bagian tubuhmu, mata emerald-mu yang tiada duanya, membuatku ingin menyeka setiap mikroliter air mata yang mengalir dan keluar dari mata itu….

Tetapi… tak bisa.

Setiap aku melangkah untuk mendekatimu, kakiku menolak niat itu. Kakiku tak membiarkan ku mendekatimu.

Setiap aku bergerak ingin mengelus pipimu yang halus dan putih, tanganku mencegah niat itu. Tanganku kaku dan tidak mau bergerak. Tidak ingin memelukmu, mengelusmu, atau bahkan menyentuhmu.

Aku benci. Aku benci diriku yang sekarang. Benci.

Tuhan, kumohon. Buatlah agar aku tidak sekaku ini. Buatlah agar aku tidak menjauhinya lagi. Buatlah agar ia sadar… aku menyukainya.

Mencintainya.

Menyayanginya.

Dan ingin melindunginya.

Dari segala bahaya yang menghadang.

.

Sepertinya, Kau tidak dapat mengabulkan permohonanku yang satu ini, Tuhan.

Kenapa? Kenapa Kau tidak mau mengabulkannya? Padahal ia bagaikan bunga di hatiku. Aku ingin terus bersamanya.

Apakah Engkau melarangku untuk terus berada di sampingnya? Apakah salah jika aku ingin melindunginya? Apakah aku tidak berhak berada di sebelahnya… untuk menjaganya?

Tuhan, kau sungguh tidak adil.

Mungkin hanya permohonanku saja yang tidak kau kabulkan.

Lalu bagaimana dengan dia? Kau kabulkan-kah permohonannya?

Tak apa, Kau mengacuhkanku. Yang penting adalah dia.

Dia yang selalu kutatap.

Dia yang selalu kuangankan.

Dia yang selalu kupuja.

Dia yang selalu kupikirkan.

.

.

.

ABALZ BANGEDH! Gile, ngasal banget nih bikinnya! Plis de ah! Orang mah bikin puisi mikir dulu, eh ini mah yang terlintas di otak aja ditulis! Hhhh!

Oke, jelek, tapi mau review gak?