Title: Rokok

Pairing: Han Jumin x Zen (Ryu Hyun)

Rating: T

Genre: romance gagal(?) wkwk

Ini pendeeeeeeek banget ffnya, gaje juga. Review please :D

Happy reading.

"JUMIN!!"

Zen yang ada di ambang pintu kamar mandi berseru pada Jumin yang sedang membuang rokok miliknya ke dalam lubang kloset. Jumin hanya menoleh pada Zen dengan ekspresi datarnya.

"Apa yang kau lakukan?!" seru Zen lagi.

"Aku sedang mandi. Ya tentu saja aku sedang membuang rokokmu. Tidak lihat ya?" jawab Jumin.

"Sudah kubilang kan, jangan buang rokokku!" Zen berusaha merebut bungkus rokok Black Angel yang kini sudah tak ada isinya. (udah ga ada isinya ngapain diambil lagi dah?)

"Makanya, sudah kubilang kan, jangan merokok."

"Argh! Cerewet! Aku buang Elizabeth-mu ke tong sampah!"

"Mendekati kucing saja kau sudah alergi. Memangnya kau sanggup menggendongnya dan membuangnya?"

"Brengsek." Zen dengan emosi pergi meninggalkan Jumin. Tapi Jumin menarik tangan Zen.

"Lepaskan!" Zen meronta.

"Jangan beli rokok lagi."

"Jangan sok tahu! Aku tidak-- Ah!"

Jumin mendorong tubuh Zen ke dinding kamar mandi pelan. Dia mendekati Zen, dan berbisik ke telinganya.

"Daripada kau membahayakan kesehatanmu dengan menghisap rokok, kau bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat." bisiknya.

Jantung Zen berdegup kencang setelah mendengar suara bisikan Jumin. "A-Apa maksudmu?"

"Kau boleh menghisap bibirku."

Pipi Zen langsung merah padam. "HAH?! TIDAK MAU!"

"Kalau begitu aku yang melakukannya."

Jumin langsung memberikan ciuman panas kepada Zen. Dia melumat bibir Zen yang tampak pasrah diperlakukan seperti itu.

"Mmhh, Juminhh.."

"Tuan Han?"

Jumin langsung menghentikan aktivitasnya setelah mendengar suara Jaehee dari luar kamar mandi. Dia lalu meninggalkan Zen yang pipinya sudah sangat memerah dan sekarang menatap Jumin kesal.

"Mengganggu saja." gumam Jumin. Jumin berjalan keluar kamar mandi dan menemukan Jaehee membawa beberapa buah map.

"Ada apa, Asisten Kang?" tanya Jumin.

"Saya sudah menyelesaikan laporan untuk iklan makanan kucing yang akan dimodeli oleh Zen." kata Jaehee.

"Terima kasih, Asisten Kang." Jumin mengambil map-map yang diserahkan Jaehee lalu hendak pergi ke ruangannya.

"Um, Tuan Han?"

"Ada apa?"

"Zen kenapa?" Jaehee menatap Zen yang bersandar di dinding dalam kamar mandi sambil menunduk dengan wajah merahnya.

"Mungkin dia marah karena aku baru saja membuang semua rokoknya di lubang kloset." jawab Jumin datar.

Jaehee tertawa kecil. "Kurasa kau terlalu kejam, Tuan Han."

"Biarkan saja." Jumin lalu pergi bersama Jaehee.

"Dasar keparat. Kenapa sih aku tidak melawan?" Zen menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Seharusnya kutendang selangkangannya tadi."

Fin