"Kalian putus?"
Guanlin melongo kaget. Ia baru beberapa detik menginjakkan kakinya di rumah Siyeon dan gadis itu sudah bertanya macam-macam.
Siyeon berdecak melihat reaksi Guanlin. "Kalian putus?" tanyanya lagi dengan suara yang lebih tinggi dari sebelumnya.
"Siapa yang putus?" Guanlin membalikkan pertanyaan Siyeon dan melangkahkan kakinya memasuki rumah Siyeon.
Siyeon langsung merentangkan tangannya untuk menahan Guanlin. "Kaki lo ga boleh gerak sebelum lo jawab pertanyaan gue," kata Siyeon dengan mata melotot galak.
Guanlin memutar matanya malas dan mengulang pertanyaannya. "Makanya gye tanya dulu sama lo, siapa yang putus?"
"Lo sama Kak Jihoon lah!"
"Oh," Guanlin terdiam sesaat sebelum mengangkat bahunya. "Menurut lo?" tanya Guanlin lagi lalu berjalan memasuki rumah Siyeon sementara pemiliknya melongo di beranda.
.
.
.
"Ji, lo gak kenapa-kenapa kan?"
"Hah?"
"Lo gak kenapa-kenapa?"
Jihoon menatap Yeri kesal. "Apaan sih? Gue dari tadi cuma duduk di sini, ya gak kenapa-kenapa lah!"
"Ih, galak," kata Yeri sambil menggeser bangkunya mendekati Jihoon. Tangannya meraih tangan Jihoon lalu menggenggamnya. "Lo baru putus kan?"
"Hah?" Jihoon melebarkan matanya sambil membebaskan kedua tangannya dari genggaman Yeri.
"Iya, kan lo—"
"Gak usah pegang-pegang, gue geli."
Yeri cemberut dan langsung menghempaskan tangan Jihoon. "Sumpah, gue cuma pengen jadi sahabat yang baik kaya di film-film, tau ga?"
Jihoon mendesis kesal. "Bodo, gue gak suka dipegang-pegang," jawab Jihoon galak.
"Oh, jelas. Lo cuma suka dipegang sama Guanlin kan? Iya lah, kan lo cuma sayang sama di—"
Ucapan Yeri langsung membuat Jihoon membeku di tempatnya. Yeri masih melanjutkan kata-katanya sampai menyadari Jihoon yang hanya terdiam di bangkunya.
"Kenapa? Bener kan kata gue, lo cuma suka di— oh, astaga, gue lupa kalian udah putus," Yeri langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Yeri menyentuh bahu Jihoon dengan satu tangannya dan langsung ditepis oleh Jihoon. "Apaan sih? Udah sana lo, jauh-jauh dari gue!" Jihoon langsung menyembur Yeri dan berdiri, meninggalkan Yeri dengan tampang kebingungannya.
"Orang baru putus emang sesensi itu ya?"
