Pairing: SasuFemNaru

Rating : K+ (Mungkin)

Genre: Romance

Language : Indonesian

Disclaimer : Naruto punya om Masahi Kishimoto dan First Date milik tante Miyuki Kobayashi tapi yang ini versi SasufemNaru


"Besok kita kencan, yuk!" teriak seorang cewek dengan rambut kuncir dua sekuat tenaga dan dengan sepenuh hati.

Hari ini adalah upacara kelulusan murid SMP. Tak lama lagi musim semi tiba. Tadi sewaktu cewek itu sedang berjalan dihalaman sekolah, dia mellihat cowok idamannya lewat. Cowok yang selalu mengisi mimpinya. Namanya adalah Uchiha Sasuke.

Cewek yang sudah berteriak tanpa tahu malu tadi seperti kita semua sudah tahu adalah Naruto Uzumaki. Usianya 15 tahun dan musim semi nanti akan menjadi anak SMU. Sejak SD Naruto sudah bersekolah di kompleks sekolah bernama Konoha School ini. Sekolah ini mulai dari TK, SD, SMP, SMU bahkan Universitas yang berada dalam satu kompleks. Makanya Naruto bisa melihat Sasuke setiap hari. Kalaupun pagi tidak sempat bertemu, Naruto akan sengaja berjalan ke kompleks SMU. Entah ke kantin atau sekedar lewat. Yang penting bisa melihat Sasuke *kaya stalker aja sudah jadinya dech si Naruto ini, ckckck*

Naruto mulai menyukai Sasuke waktu melihatnya di musim panas tahun lalu saat hujan turun cukup lebat. Pada waktu itu Sasuke sedang berusaha menolong anak kucing yang hampir tenggelam disungai tanpa menghiraukan bajunya yang akan jadi basah dan kotor serta keselamatan dirinya sendiri karena waktu itu aliran sungai cukup deras. Naruto tidak menyangka Sasuke bisa berbuat seperti itu karena di sekolah Sasuke terkenal dengan sebutan Ice Prince, mengingat sifatnya yang dingin terutama pada cewek, memiliki wajah stoic serta sangat hemat (kalau tidak mau dikatakan pelit) kata.

Seperti yang telah kita semua tahu, si Naruto kita ini suka banget melihat Sasuke, tapi sayangnya mulai besok hingga tahun ajaran baru dimulai, Naruto tidak akan bisa melihatnya. Dan itu bagi Naruto adalah malapetaka. Naruto belum pernah tidak bertemu atau melihat Sasuke lebih dari dua hari. Dan sekarang, oh no... lebih dari seminggu dia akan kehilangan Sasuke. *lebay banget deh lu Naruto*

Dalam pikiran Naruto berulang-ulang bergema kata-kata 'tidak bisa, tidak adil!', dan karenanya Naruto pun telah merancang sebuah rencana untuk mengatasi perasaan rindu yanng nanti akan dideritanya.

Pertama, Naruto akan menyapanya bila Sasuke melintas di depannya. Meskipun Naruto bilang bila tapi kayaknya lebih pada kata pasti melintas di depannya. Yah, pasalnya si Naruto udah tahu kalau Sasuke akan melewati jalan tempatnya menanti ini, buah hasil pengamatan (kalau tidak mau dibilang stalking) Naruto terhadap segala hal yang berhubungan dengan Sasuke. Dan seperti biasa Naruto menunggu Sasuke diam-diam. Kalau biasanya Naruto hanya akan menggoda dan menjahili Sasuke sampai topeng stoicnya luntur diganti kesal, sekarang tidak. Besok Naruto sudah tidak bisa bertemu lagi dengannya, karena itu dimulailah rencananya.

Naruto diam nemplok ditembok pagar. Begitu ujung kaki Sasuke yang memakai sepatu kinclong itu muncul, dia langsung mendekat. Dua... tiga langkah Sasuke melewati Naruto dan... dari belakang Naruto langsung meloncat ke pundaknya dan bergelantungan dilehernya lalu berteriak, "Sasuke!"

"Ugh!" Sasuke tersedak dan sedikit kehilangan keseimbangan. Tubuhnya tampak melengkung ke belakang. Tentu saja, bukannya tiba-tiba dia ada yang nemplok dipunggungnya gitu, semoga Sasuke tidak menderita encok aja ntarnya.

Kesempatan bagus. Itu yang ada dipikiran Naruto lalu semakin menguatkan pelukannya dan menekankan kepalanya ke kerah baju Sasuke.

"Uukh!" sekali lagi Sasuke tersedak.

Naruto tidak peduli dan tetap bergelantungan. Wangi aroma mint tercium dari badannya. Dengan semangat Naruto berkata, "Besok kita kencan, yuk!"

Orang-orang yang ada disekeliling mereka langsung menengok. Tapi dasar Naruto muka badak, mana peduli dia. Baginya ini adalah kesempatan bagus. Satu-satunya kesempatan. Kalau dia tidak bilang sekarang, dia bisa mati karena dua minggu mendatang tidak melihat wajahnya. Aku tidak boleh gagal! Itulah yang ada dipikirannya.

Di hari natal kemarin, Naruto juga pernah mengatakan hal yang sama. Waktu itu dia datang dengan sungguh-sungguh mengajaknya. Sasuke sedang berkumpul dengan teman-temannya. Naruto langsung menyeretnya keluar dari kerumunan. Sasuke berontak tapi pegangan tangan Naruto semakin kuat. Diiringi ledekan temanya, dia ikuti Naruto. Waktu itu mereka akan memasuki liburan semester.

Tetapi, Sasuke menolak mentah-mentah dan bilang, "Aku sibuk, lain kali saja. Aku tidak punya waktu menemani cewek berisik sepertimu" lalu pergi begitu saja.

Naruto sedih sekali. Kata-kata Sasuke terus diingatnya sampai hari ini.

"Aduuh! Ukh... dobe!" kata Sasuke dengan aura negatif serta deathglare terkenal Uchiha, waktu menengok ke belakang.

Sasuke selalu menyebut Naruto dobe gara-gara ini cewek kaga ngerti-ngerti juga disuruh jangan dekat-dekat bahkan kata-kata 'get lost' pun sudah dideklarasikannya. Padahal Sasuke sudah mengucapkannya dengan penuh aura dingin yang menyaingi kutub selatan lengkap dengan ultimate deathglare Uchiha. Yah, tapi dasar Naruto emang dobe and tidak peduli, ne cewek malah cengengesan aja menanggapinya.

Sasuke berusaha untuk melepaskan tangan Naruto yang melilit dilehernya. Cengkeraman tangannya begitu keras sehingga tangan Naruto sampai nyeri. Naruto meringis, pegangannya pun mengendur. Sasuke memanfaatkan itu segera berbalik dan berkata dengan aura kegelapan dan deathglare Uchiha. "Dobe!"

Naruto langsung cengar-cengir dan menyapanya, "Selamat siang!"

Setelah itu, dengan wajah serius Naruto memberondong Sasuke dengan pertanyaan yang sama.

"Besok kencan, ya? Besok kencan, ya? Besok kencan, ya?"

"Hoi!" Sasuke melotot. Lalu dia melihat sekitar dengan malu dan kesal karena orang-orang pada menengok. Naruto tidak peduli. Apa urusannya dengan mereka? Naruto Cuma punya urusan dengan Sasuke. Orang-orang itu mana tahu perasaannya? Mereka sama sekali tidak paham kalau dia tidak bisa menunda keinginannya.

"Kamu suka main ke taman ria, nggak?"

"Hn, kenapa memangnya?"

Sasuke mulai tenang. Wajahnya kembali stoic cuma kali ini alisnya agak berkedut tanda kesal. "Hoho... ternyata kalau kesal begini dia makin cakep," pikir Naruto. "Tapi akan lebih baik lagi kalau dia mau tersenyum."

Karena mereka berdiri ditengah trotoar, Naruto lalu menyeret tangan Sasuke ke pagar tembok. Sasuke yang tidak mengira gerakan cepat Naruto, badannya terhuyung dan menabrak pundak Naruto.

"Auuu!" teriak Naruto sengaja dikeraskan. Nah... kan, orang-orang menoleh lagi. "Biar saja," pikir Naruto, "biar mereka mengira Sasuke sengaja. Aku suka,kok"

"Jangan berteriak begitu! Nanti orang mengira yang nggak-nggak," gerutu Sasuke sambil mengibaskan tanganku. "Kalau mau menyuruh minggir, ngomong dong. Jangan main seret melulul."

Naruto meringis. " Habis dari tadi kamu marah-marah terus. Mana mau kalau kusuruh minggir."

"Hn. Sekarang cepat bilang, ada pa?"

Naruto tersenyum lebar. "Aku punya dua tiket. Pergi bareng, yuk!"

Sasuke mengernyitkan keningnya. "Ti...,"

Naruto pura-pura tidak melihatnya dan langsung memotong. "Mau ya! Ini permintaan yang pertama dan terakhir," rengeknya sambil berkali-kali menundukkan kepala.

Tampang Sasuke jadi aneh. Dia tidak mengira Naruto akan nekat begitu. Walau biasanya juga sering nekat mengganggu sih.

"Mau ya! Mau! Aku sudah memohon-mohon begini."

"Hn..."

"Waktu Natal kemarin, kamu bilang lain kali. Nah, lain kalinya itu sekarang!"

"Hn?!" Sasuke semakin terlihat kesal.

"Hari minggu ini. Mau, ya!"

"Hhh, tapi hari itu..."

"Kenapa!? Nggak bisa lagi?"

" ...," Sasuke jadi agak melemah melihat kegighan Naruto.

"Sibuk lagi, kan!"

Mata Naruto berkaca-kaca. Air matanya sudah di ambang batas. "Aku nangis nih!"

"Hn. Nanti juga ceria lagi!" balas Sasuke sengit. Rupanya dia tidak gentar dengan gertakan air mata Naruto. Padahal itu bukan gertakan tapi air mata sungguhan.

"Ayolah. Bilang saja iya," Naruto terus mendesaknya.

"Hn, baiklah!" Sasuke beranjak pergi.

"Hei, mau kemana?"

Naruto terkejut melihat Sasuke berbalik. Dia kurang tanggap terhadap gerakannya. Kalau tahu pasti tadi kakinya sudah menjegal duluan. Gara-gara air matanya yang merebak, dia jadi tidak bisa mellihat jelas.

"Pulanglah."

"Tunggu!" Naruto menarik lengan Sasuke. "Kita nanti ketemu di mana? Kamu nanti telepon aku, ya?!"

"Hn." Naruto sudah lama berinteraksi dengan Sasuke, sehingga entah bagaimana caranya dia bisa membedakan arti 'Hn'nya Sasuke. Dan kali ini artinya adalah iya.

"Ini nomor teleponku!" kata Naruto sambil memasukkan secarik kertas ke tangan Sasuke yang halus.

Wajah Sasuke tampak tidak percaya melihat Naruto. Tetapi seperti biasa Naruto tidak peduli. Ia yakin kalau Sasuke pasti akan menelponnya.

TBC


Note :
Mohon bimbingan and petunjuknya ya buat para autor-senpai sekalian juga masukan and reviewnya dari para reader, meski shia udah lama jadi readernya FFN terutama untuk fandom Naruto dengan pairing SasuNaru, tapi ini baru pertama kalinya shia ngepubllish cerita. Sebenarnya ini cerita buat percobaan shia buat belajar publish cerita, hehe. shia punya banyak ide buat cerita tapi sayangnya shia kurang mahir menulis, jadi mohon dimaklumi ya, kalau jelek n banyak typo-nya.

Please leave reviews (^w^)