Don't Deserve Your Love

Cast : Kai, Sehun, etc

Genre : Romance, Hurt/comfort

Untuk ff yang lain, aku masih belum bisa update dulu ya... belum ada ide yang benar-benar pas untuk ngembangin alur yang ada, dan aku lagi ga pengen berpikir terlalu keras juga. Hehe...

Ini ff yang rencananya akan aku bikin untuk pengganti ff Bukan Istri Pengganti yang masih menyisakan satu epilog lagi dan juga ff Imperfect Love yang masih ada sisa beberapa chapter lagi.

No edit, typo bertebaran.

KaiHun Lovea

.

.

.

.

.

.

"Maukah kau pacaran denganku?"

Namja jangkung yang berdiri tepat di hadapan namja berkaca mata yang baru saja mengucapkan kalimat itu, hanya bisa mengerjapkan matanya, menoleh sekilas ke sekeliling di mana banyak siswa lain yang menatap ke arah keduanya dengan penuh minat. Bagaimana tidak namja jangkung itu merupakan pangeran sekolah yang banyak di idolakan murid baik itu para gadis ataupun para uke yang menginginkannya untuk menjadi kekasih mereka dan kini sang pangeran tengah di tembak oleh seorang namja yang bisa dikatakan paling tidak populer di sekolah.

"Apa kau gila?" tanya namja jangkung itu dengan suara dingin.

"Tidak Chanyeol, aku bersungguh-sungguh."

Sekali lihatpun namja jangkung itu, Park Chanyeol, bisa melihat kesungguhan dari namja di depannya. "Aku menolakmu."

"Apa?" wajah namja di depannya memucat dan Chanyeol sama sekali tidak merasa kasihan melihatnya.

"Aku tidak menyukaimu, lihatlah dirimu, kau seharusnya berkaca dulu di depan cermin, apakah pantas seorang namja setampan aku memiliki kekasih seperti dirimu."

"Huuuu..."

"Dasar tak tahu malu."

"Tak tahu diri, dia pikir kalau dirinya cantik apa, wajah jelek begitu menginginkan seorang pangeran."

Cemoohan para siswa yang mengerumuni keduanya membuat namja berkaca mata itu menunduk malu dengan mata berkaca-kaca.

"Enyahlah kau dari sekolah ini Oh Sehun, kau memang memalukan, bisa-bisanya kau membuat pangeran sekolah kita terhina karena perbuatanmu."

Sehun mengerjapkan matanya, ketika mengingat hal paling memalukan yang pernah ia perbuat setahun yang lalu. Seharusnya dulu ia tidak melakukan hal itu, mencintai Chanyeol adalah kesalahan, tak seharusnya ia mencintai namja yang populer di sekolah kalau akibatnya hanyalah bullian yang ia terima di sekolah sepanjang tahun. Hal itulah yang membuatnya akhirnya memutuskan untuk pindah ke sekolah ini. Sekolah baru yang ia harapkan tak akan membuatnya jadi bahan olok-olok orang lain. Dan satu hal yang penting bagi Sehun adalah, jangan sampai ia jatuh cinta dengan murid populer lagi, ia tak mau mendapatkan rasa sakit yang sama seperti yang ia alami setahun yang lalu.

"Aku tidak menyukaimu, lihatlah dirimu, kau seharusnya berkaca dulu di depan cermin, apakah pantas seorang namja setampan aku memiliki kekasih seperti dirimu."

Uh, Sehun mengusap keningnya dengan kasar, kenapa ucapan Chanyeol kembali terngiang di telinganya. Ucapan yang menyadarkan Sehun pada kenyataan dirinya sendiri, bahwa ia tidak menarik, tingginya tidak seperti kebanyakan orang Korea lain yang tinggi menjulang, tinggi Sehun hanyalah 160 dan itu termasuk pendek untuk ukuran anak laki-laki, rambut dan matanya berwarna hitam legam sangat kontras dengan kulitnya yang putih pucat, bibirnya tipis, hidungnya tidak begitu mancung dan wajah yang tirus. Ibunya sering mengatakan kalau Sehun itu manis yang membuat setiap orang tidak akan bosan melihatnya tapi menurutnya dirinya sama sekali tidak manis, tatapan matanya tajam dan ia sungguh tak bisa berekspresi dengan baik seperti orang lain, dengan kata lain, wajahnya selalu datar dan itulah yang menurut teman-teman sekolahnya dulu menambah poin tidak menarik dari diri Sehun.

"Hei, kau murid baru ya?"

Sehun menoleh dan menemukan namja yang sedikit lebih tinggi darinya tengah tersenyum ramah. Perlahan Sehun mengangguk ketika merasa kalau namja itu tidak berbahaya untuknya.

"Ah, pantas saja kau terlihat kebingungan. Kau mau ke ruang kepala sekolah kan. Ayo, aku temani." Tanpa canggung namja itu menarik tangan Sehun dan mengajaknya melangkah.

"Tunggu, aku belum mengenalmu," Sehun membetulkan letak kaca matanya dengan sebelah tangannya yang bebas.

"Baekhyun, Byun Baekhyun. Kau bisa memanggilku Baekhyun, Baekkie, atau yang lain terserah padamu, dan namamu siapa?" namja bernama Baekhyun itu mengedipkan sebelah matanya.

Sehun tersenyum tipis, "Oh Sehun, panggil saja aku Sehun."

"Baiklah Sehunie, aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini. Kau masuklah ke dalam, aku juga akan pergi ke kelasku. Semoga kita bertemu lagi nanti ya." Baekhyun menepuk pundak Sehun sebelum berlalu.

"Terima kasih atas bantuannya," ucap Sehun, dengan hati berdebar ia mengetuk pintu dan menanti hingga satu suara tegas memintanya untuk masuk. Sehun menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, mencoba untuk rileks sambil berdoa semoga saja sekolah barunya ini akan menyenangkan untuknya.

.

.

.

.

.

Sepertinya Tuhan mengabulkan doa Sehun kali ini, pertama ia sangat senang karena ternyata ia satu kelas dengan Byun Baekhyun, namja yang menolongnya pagi tadi. Dan juga ia mendapatkan sambutan yang cukup hangat dari teman-teman sekelasnya. Walau sedikit ada perasaan tak percaya diri juga terpancar di diri Sehun melihat betapa bersinarnya wajah teman-teman barunya di sini, apakah mereka deretan para selebriti kenapa tampan-tampan dan cantik semua, sangat berbeda dengan dirinya.

"Hei, jangan melamun." Baekhyun menyenggol lengan Sehun.

"Ah, maaf..." Sehun mengusap tengkuknya dengan malu-malu.

"Sudah waktunya istirahat siang, ayo ke kantin."

Sehun mengangguk, ia juga merasakan perutnya lapar karena itu dengan senang hati ia menuruti ajakan Baekhyun.

Saat asyik berjalan di koridor sambil mengobrol, tiba-tiba saja terdengar keributan di ujung sana. Semua murid tampak tengah ribut menyerukan satu nama.

"Ada apa? apa terjadi perkelahian?" tanya Sehun bingung.

Baekhyun memutar matanya. "Jangan dipikirkan itu pasti ulah para pangeran sekolah." Baekhyun menarik tangan Sehun dan memintanya untuk berdiri merapat pada dinding. "Kalau kau mau aman dari mereka, kita harus berdiam di sini sampai mereka lewat."

Sehun mengangguk paham, batinnya terus berdoa semoga kali ini ia tidak jatuh cinta saat melihat murid populer itu. Dan saat kerumunan itu makin mendekat, Sehun bisa melihat empat orang namja tampan tengah berjalan ke arah mereka.

"Yang paling depan itu, Zhang Yixing, namja keturunan China, di sampingnya yang lebih pendek itu namanya Kyungsoo dan yang berdiri agak kebelakang itu Chen dan Xiumin," Baekhyun mengatakannya dengan setengah berbisik.

"Mereka tampan."

"Tentu saja, karena itulah mereka populer." Baekhyun menghembuskan napasnya lega saat ke empat pangeran sekolah itu sudah lewat dan ia serta Sehun bisa melangkah dengan bebas lagi menuju kantin. "Tapi ada satu orang lagi yang populer di sekolah ini."

"Oh ya?"

"Menurut gosip yang ku dengar ia adalah anggota sebuah mafia, tapi itu hanya sekedar gosip sih tak ada yang tahu apakah itu benar atau tidak, kau harus berhati-hati padanya jangan sampai membuatnya marah."

"Kenapa?"

"Terakhir kali ada siswa yang tak sengaja menabraknya di lorong, dan kau tahu apa yang terjadi kemudian?"

Sehun menggeleng,"Memangnya apa yang terjadi?"

"Dia membuat siswa itu masuk rumah sakit, patah tulang kaki."

Sehun melongo, "Kalau begitu aku tidak akan bertubrukan dengan orang it..."

Brukk

"Awww..." Sehun jatuh setelah bertubrukan dengan sesuatu yang keras, ia jatuh terlentang di lantai dan tangannya secara otomatis menyentuh kepalanya yang berdenyut sakit.

"Sehun kau tak apa?" tanya Baekhyun panik, ia menoleh pada orang yang tak sengaja Sehun tabrak, mata sipitnya terbuka lebar, "Omo..." tangannya membekap mulutnya sendiri saat melihat siapa orang itu.

Sehun yang masih mengelus kepalanya tak menyadari wajah Baekhyun memucat dan namja jangkung yang tak sengaja ia tabrak tadi perlahan berjongkok sebelum kemudian duduk dengan di paha Sehun dekat dengan area kejantanannya.

Sehun yang merasakan ada beban berat di pahanya segera membuka matanya dan ia langsung tertegun ketika melihat wajah dingin namja yang kini duduk di atas pahanya itu. Sehun melirik ke samping dan menemukan wajah pucat Baekhyun di sana. Otak Sehun memproses dengan lambat semua yang terjadi, hingga satu kesimpulan membuat wajahnya ikut memucat, mungkinkah orang ini yang di maksud Baekhyun tadi? Ya Tuhan, ia benar-benar dalam masalah besar, apa orang ini akan mematahkan kakinya juga?

"Siapa namamu?" suara namja itu terdengar berat dan dalam.

"A... aku..." Sehun luar biasa gugup, tangannya bergetar dan ia merasa sebentar lagi ia pasti akan pingsan karena takut.

Sret

Eh... mata Sehun mengerjap pelan, saat kaca matanya terlepas.

"Aku tanya sekali lagi, siapa namamu?" namja itu membungkukkan badan di atas Sehun, jarak tubuhh mereka begitu dekat hingga Sehun harus menelan ludahnya dengan susah payah karena terlalu takut dan juga gugup, apalagi sekarang posisi wajah namja itu tepat berada di depan wajahnya, sedikit saja Sehun bergerak maka hidung dan juga bibirnya akan bersentuhan dengan milik namja itu.

"Sehun..." ucapnya dengan nada bergetar. "Oh Sehun..."

Namja itu menyeringai, "Oh Sehun... mulai detik ini kau adalah milikku."

Dan sebuah benda lembut nan kenyal menempel di bibir Sehun, menjilat dan kemudian melumatnya dengan lembut.

.

.

.

.

.

.

TBC or Delete

Ada yang minat? Please review ya

Aku juga akan update ini di wp, jadi kalau ada yang mau baca di sana, silahkan.

For Leon, Maaf.

Salam Kaihun HardShipper

KaiHun Lovea