PERFECTLY BOYFRIEND
Doll-1.
Strory-line:: Ai Shirohime,Dobe,Shi (Me,Myself and I)
Based on:: Sara's Great Ideas (My Lovely Friends and Mom)
Genre:: Supernatural/Romance
Rated:: T
Disclaimer:: Masashi Kishimoto and Co.
Warnings:: Yaoi. Freak Author-Lazy ass- ~
Full Summary:: Kehidupan Naruto, selalu sama setiap hari… Tetapi, ada satu rahasia yang di simpannya sendirian selama ini. Ternyata, ia seorang gay! Okay, mungkin biseksual… Hari-harinya semakin terasa begitu panjang dan lama… Keinginannya hanya satu, yaitu memiliki seseorang yang bisa ia cintai, dan orang itu balik mencintainya. Ia rela mengorbankan apa-pun! Tetapi, apakah ia mau… Jika kekasih yang di tunggunya selama ini adalah seorang boneka?
.
.
.
"Uzumaki Naruto-kun!!"
"H-hai! Sensei!"
"Berdiri di lorong kelas! SEKARANG!!"
"Nani?! Apa salah-ku sensei!"
"Bertanyalah pada buku pe-er-mu!!"
"Ehh? Bukannya buku benda mati?"
"BERDIRI DI LUAR!!"
"H-hai…"
Sudah tak terhitung, Naruto si Anak Bengal berdiri di lorong sekolah. Bukan salahnya,'kan… Jika ia tak mampu mengerjakan pe-er dari sensei-nya. Dari pada teman-temannya yang menyalin pekerjaan orang lain. Paling, tidak dia sudah berusaha 'kan? Kenapa sensei-nya itu tidak bisa menghargai hasil pekerjaan Naruto?
Selalu seperti ini…
Ini adalah Tahun terakhirnya di Konoha Private School, selama 3 tahun bersekolah di sini… Tidak ada yang terlalu berkesan di hatinya kecuali beberapa kejadian, sewaktu membakar Ruang Kepala Sekolah dan memberi pewarna merah di dalam kolam renang sekolah. Yahh… Bukankah masa-masa SMA adalah masa yang menyenangkan? Tetapi, bagi Naruto… kehidupan SMA hanyalah sebuah kebosanan dan jadwal yang berulang-ulang setiap hari selama 2 tahun belakangan ini.
Yang kurasakan hampa…
Tak ada yang menarik sama sekali… Hanya hal yang itu-itu saja.
Dengan keadaan-ku yang seperti ini…
Seorang ga..! Uhm.. Biseksual…!
Kalau saja ada seseorang yang mau… Yah,mengisi hidup-ku ini, menjadi sedikit lebih berwarna... Dan,
Menerima-ku dengan suka rela…
Akan kukorbankan apa saja… Apa saja.
'Benarkah?'
Iya benar… Eh, suara siapa itu?!!
"Siapa di sana?" Hanya kekosongan menjawab pertanyaan Naruto, ia menatap sekeliling-nya mencari-cari asal suara itu, lorong di kanan dan kiri-nya melompong tanpa ada orang lain selain Naruto.
'Dobe… Benarkah itu?'
"Siapa itu?!!" bentak Naruto sekali lagi, pintu dorong di sampingnya membuka lebar, sesosok wanita bermuka sangar menatap Naruto dengan marah, si Uzumaki bergidik ketakutan.
"UZUMAKI NARUTO-KUN!! Jangan berteriak di lorong sekolah!!"
Naruto menelan ludahnya, "Ta-tapi sensei 'kan juga te-teriak…"
"DIAM!!"
"Ha-hai…"
Ahh… Kenapa wanita begitu menyeramkan?
.
Sekali lagi Naruto pulang paling akhir gara-gara di suruh membersihkan WC, oleh Sensei-nya itu. Tampaknya masalah selalu menempel seperti magnet dengan diri Naruto. Sedikit saja melangkah keluar dari rumah maka masalah melekat padanya layaknya bayangan.
"Uhff…" ia mengelap dahi dengan punggung tangannya.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, dengan lesu ia berjalan menjauhi bangunan sekolah dan menuju apartemen-nya yang 6 blok dari sana. Naruto, itu yatim-piatu… Sejak setahun yang lalu, kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan mobil dan kakak-nya… Entah ada di mana… Oleh karena itu… Dia harus selalu berhemat menggunakan uang tabungan yang di tinggalkan orang tuanya, dan ia belum boleh mencari uang sendiri karena aturan di sekolah melarang semua semua siswa-nya untuk bekerja.
"Apa… Ramen instan di rumah masih ada,ya?" gumam Naruto, menatap langit sore yang kemerahan, langkah kakinya tiba-tiba saja terhenti saat melihat sekumpulan anak kecil sedang melempari seekor kucing. Beberapa anak melempar dengan mengunakan batu dan yang lain hanya melihat sambil tertawa-tawa, keadaan pinggir sungai Shiroku yang tadinya tenang seketika berubah ramai. Naruto berjalan mendekat, ia menuruni tangga dari tepi jalan dengan terburu-buru,
"He-Hey! Apa yang sedang kalian lakukan!!"
Anak-anak kecil itu, berlari ketakutan menjauhi benda yang tadi mereka lempari di pinggir sungai. Segera saja Naruto, menghampiri 'kucing' malang itu dengan muka cemas, tetapi saat ia mengangkat buntelan kotor yang di kira-nya 'kucing'….
"Terima kasih sudah menolong-ku…" Kata si'kucing' melempar tersenyum ke arah Naruto.
"…Wu…WUAHHH!!!! Kucing-nya bicaraaaa!!!"
GABRUK!!
Naruto menjatuhkan si'kucing' ajaib dari pegangannya, ia lalu mengambil jarak sekitar 5 meter dari si'kucing', mukanya pucat akibat ketakutan.
"Aku bukan kucing,Baka!" Katanya ketus, membuat Naruto bergidik ketakutan, "Aku ini Angel!! Liat,nih…Aku punya sayap!!"
Benar sekali, setelah memutar badannya si 'kucing' eh, Angel itu memang mempunyai sayap di kedua sisi punggung-nya! Keringat turun dari pelipisnya, Naruto berkata dengan terbata-bata, "A-apa… Ka-kamu… Mau mengambil ny-nyawaku?" Si angel hanya tertawa nyaring, lalu menggelengkan kepalanya, "Itu bukan tugas-ku… Lucifer 13 yang lakukan itu." Naruto menghelakan napas lega.
"Lagi pula aku ini Angel dari Purgatory! Bertujuan, menyampaikan permintaan Orang Tua-mu untuk memberikan sebuah 'hadiah'!" kata-nya sambil membersihkan pakaiannya, si Angel adalah seorang anak kecil seukuran kucing dengan baju serba putih dan berambut hijau panjang… Benar-benar tidak dapat di percaya! Ternyata malaikat itu nyata! Pikir Naruto dengan semangat.
Mata merah si malaikat bertemu dengan mata biru Naruto, yang berada tepat di depan hidung si malaikat, "BENARKAH?!!!" jerit Naruto histeris.
"Ahh!! Aku jadi TBC!! Jauh-jauh! Jangan teriak-teriak di depan hidung-ku dong!!" Dorong si angel dengan tangannya yang mungil.
Naruto bersimpuh di atas tanah pinggir sungai, menatap dengan bahagia ke arah si Angel. Ia bertanya-tanya dalam hati, apakah 'hadiah' yang di kirimkan oleh orang tuanya.
"Pertama-tama…Kita kenalan dulu! Nama-ku Misa, Angel Purgatory di Pasukan Messengger 11. Yah… Aku udah tau nama-mu! Jadi langsung aja! Apakah kamu mau menerima hadiah dari orang-tuamu ini?" Kata Misa sambil mengepak-epakkan sayapnya dan terbang mengelilingi tubuh Naruto, lalu berhenti di depan wajah si pirang.
"Tentu saja,aku Mau!!"
Dengan seulas senyuman tipis, Misa menyentuh hidung Naruto menggunakan telunjuk kecilnya.
"Walaupun itu akan mengambil 'setengah dari nyawa-mu'?" Desis Misa pelan dengan penuh aura kelam.
Mata Naruto membesar, "E…EHHH!!!!"
.
.
.
End Of Doll-1.
.
.
.
Untuk apa aku hidup?
Aku ini ada untuk membunuh orang lain selain diri-ku…
-Aku membunuh ibu-ku sendiri.-
Ai… Cinta?
Shi:: Misa yang di atas itu buka Misa-misa loh!!! *tereak2*
Sara:: *makan ramen* Jadi siapa dunn?
Shi:: Err… Ada dehh!!! *kedip-kedip* emang mami nggak nyadar??
Sara:: Lo katarak? *dijitak* nyadar?? nggak tuh?!
Shi:: *ngela napas* Dan setengah dari nyawa itu juga bukan ngambil dari death note!!! Dan ini gag ada hubungannya dengan death note!!
+Emang death note itu apa?!!+ *dijitak rame2*
Sara:: Death note itu… Nama Makanan!!! *dilempar-keJepang*
Shi:: Yo weis-lah!! Shi minta 10 review!!! Kalo belom 10 gag mau ngelanjutin fic ini! *maksa*
Sara:: Puresuuu…!!! *chu*
Shi&Sara:: Sampai jumpa minggu depan!!!
Jaa!!
