Naruto dan Boku No Hero bukan punya author

Author : Syai69

Genre : Adventure

Pair : -

Rate : M


Chapter 1

Ujian Surat Izin Pahlawan Sementara adalah ajang dimana semua siswa jurusan pahlawan dari seluruh sekolah yang ada dijepang berkumpul dan mengikuti ujian untuk mendapatkan surat izin pahlawan sementara.

Arena Nasional Dagoba

Tap,tap,tap

"Haaaa kenapa juga aku harus melakukan ini….", ucap malas seorang remaja bersurai pirang jabrik. Dilihat dari ukiran nama yang berada di saku baju nya, nama remaja itu adalah Namikaze Naruto.

Dengan malas Naruto berjalan menuju gedung arena nasional Dagoba, tempat dimana ujian akan dilaksanakan.

"sekolah lain setidaknya mengirimkan 1 kelas siswa nya, sedangkan aku….", jeda Naruto menghelas nafas sedih, mengingat dari sekolahnya cuma dia yang dikirimkan dan itupun karena dipaksa.

Flashback

Kantor kepala sekolah Konoha Highschool.

Diruangan yang tidak terlalu luas, dua orang pria berbeda umur duduk dengan pembatas sebuah meja.

"Jadi Naruto aku akan langsung ke inti nya saja, kau sudah didaftarkan mengikuti ujian Surat Izin Pahlawan Sementara", ucap Kepala sekolah padat dan jelas.

"haaaa?", respon Naruto bingung, bagaimana pun juga di Konoha Highschool ini tidak ada jurusan kepahlawanan, dan lucu nya disini dia mengambil jurusan tataboga yang sangat jauh menyimpang dari apa namanya pahlawan itu.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan Naruto, tapi dengan bakat hebat yang kau miliki, kau sama sekali tidak cocok untuk menjadi seorang koki Naruto",

"Tapi a_","dan itu juga merupakan keinginan ibu mu, dan jika kau tidak mengikutinya maka kau akan dipulangkan ke amerika", potong Kepala sekolah menyeringai.

Dong!

Naruto terdiam, kalau sudah keinginan ibu nya dia tidak bisa menolak sama sekali. "Baikah-baiklah, aku hanya perlu melakukannya kan", ucap Naruto pasrah.

Seringai kepala sekolah semakin lebar, "Tentu saja tidak, kau harus bersungguh-sungguh melaksanakan ujian itu", ucapnya sambil menyerahkan dua dokumen kepada Naruto.

!

Mata Naruto seketika membulat melihat judul dari salah satu dokumen yang kepala sekolah berikan kepadanya, satu dokumen merupakan berkas pendaftaran ujian sedangkan dokumen satu lagi yang membuat Naruto terkejut adalah dokumen itu bertuliskan surat pindah sekolah ke UA Highschool, "A-apa-apaan ini? Saya saja belum genap satu semester disini",

"Jangan tanya aku, kedua berkas ini anak buah ibu mu yang membuat atas perintahnya. Kau akan dipindahkan ke UA Highschool setelah selesai mengikuti ujian itu, tapi dalam ujian itu kau harus menjadi pusat perhatian supaya bisa diterima di UA Highschool, itu syarat yang sekolah itu buat untuk menerima mu",

"Dan jika aku tidak berhasil menjadi pusat perhatian?", tanya Naruto lemas sambil mengambil kedua dokumen itu.

"Maka UA Highschool tidak akan menerima mu dan….", jeda Kepala sekolah tersenyum misterius.

Gluk, "dan…?", tanya Naruto merasakan sesuatu yang buruk.

"…ibu mu tercinta akan datang menjemput mu", lanjut Kepala sekolah tersenyum jahat.

Flashback off

Naruto menghela nafas lalu memandang kearah langit, "Haaaaa hidup tenang ku sudah menguap entah kemana", gumam nya puitis.

Bugh,

Karena tidak melihat jalan, Naruto menabrak seseorang didepannya, "Maaf…",respon Naruto namun terhenti ketika dia menyadari kalau dia sekarang berada di tengah-tengah obrolan dari dua sma terkuat dijepang, UA Highschool di timur dan Shiketsu Highschool dibarat. "haaaaaaa",batin Naruto meringis ketika kedua sekolah ini melihat kearahnya, namun dengan cepat Naruto memutuskan untuk tidak lama-lama disitu, melihat ke seseorang yang dia tabrak, dapat dia lihat seorang siswa bersurai coklat panjang dari Shiketsu sedang melihatnya, "Maaf, ini salah ku. Karena tidak melihat jalan aku jadi menabrak mu, sekali lagi aku minta maaf", ucap Naruto.

"Ah iya tidak apa",balas siswi tersebut.

Naruto mengangguk lalu pergi dari sana, "Haaaa untunglah", gumam Naruto menghela nafas.

"Namikaze Naruto",

!

"Sekarang apa lagi…", batin Naruto meringis lalu mengarahkan pandagannya ke asal suara, dapat dia lihat seorang pria berpakaian serba hitam dengan wajah tak terurus melihat kearahnya. "Iya ?", balas Naruto.

"Namaku Eraser Head, guru UA Highschool. Aku yang akan mengamati dan menentukan kau diterima atau tidak", ucap Eraser Head.

"Ah, hai' Sensei, mohon bantuannya", balas Naruto sambil menundukkan tubuhnya lalu pergi dari sana.

.

Ujian Tahap Pertama

Disebuah ruangan, semua peserta ujian dari seluruh sekolah pahlawan yang ada dijepang berkumpul mendengar arahan dari panitia pelaksana, termasuk Naruto didalamnya.

"inilah derita dari kaum minoritas", ngeluh Naruto ketika dia berdiri dibagian pojok sendirian, sedikit banyaknya dia sudah mengetahui tentang ujian tahap pertama ini, walaupun dalam menjelaskan ujian tahap pertama intrukstur ujiannya sangat terlihat tidak semangat namun penjelasannya cukup jelas.

Dan tibalah saat dimana ujian tahap pertama ini dimulai, semua peserta dari masing-masing sekolah dipisahkan ditempat yang berbeda-beda untuk menghindari pertempuran di awal ujian. Dan sekali lagi, Naruto sendiri di ujung lokasi ujian.

"Haaaa sampai kapan ini akan menimpa ku…", gumam Naruto malas, lalu terdengar bunyi bel pertanda ujian tahap pertama ini di mulai, "…yosh, baiklah semangat", ucap Naruto dengan tindakan yang sama sekali tidak mencerminkan kata-katanya, bukannya berlari Naruto malah berjalan dengan santainya.

Ujian Tahap Pertama Dimulai

Sudah 30 menit ujian tahap pertama berlangsung, sudah hampir 60an peserta yang berhasil lolos dan hal itu membuat semua pertarungan yang terjadi makin intens dan cepat, mereka semua berfikir untuk cepat-cepat lolos dari ujian tahap pertama ini yang hanya meloloskan 100 peserta saja.

Namun itu tidak berlaku terhadap Naruto, dia masih tetap saja berjalan santai dan bahkan belum memulai kontak dengan siapapun, seketika mata Naruto menajam melihat penampakan yang cukup aneh baginya, dia melihat seorang siswi bersurai coklat panjang yang kalau tidak salah dia tabrak tadi sedang berbicara sendiri, namun bukan itu yang aneh, melainkan keadaan siswi itu yang tanpa busana yang membuatnya aneh.

"Kenapa kau tidak memakai baju?", tanya Naruto ketika sudah cukup dekat dengan siswi tersebut.

!

Dengan cepat siswi tersebut mengarahkan pandangannya keasal suara, seketika matanya membulat, "Aku tidak menyadari dia sama sekali, jangan-jangan dia…?", batinnya penasaran.

Kedua alis Naruto terangkat, "Halooo?", sapa Naruto, namun seketika Naruto memiringkan kepalanya menghindari sebuah batu sebesar genggaman tangan meluncur cepat kearah kepalanya,

"waah jangan langsung serang gitu dong", tegur Naruto namun ketika melihat kearah siswi tadi, dia tidak mendapatkan siswi tersebut disana."…kemana dia?", gumam Naruto.

Siswi tersebut muncul dibelakang Naruto, dengan kedua tangan yang terbuka siswi tersebut berniat menangkap Naruto.

"Ah disitu", respon Naruto yang seketika membalikkan badannya dengan tangan kanan yang refleks mengarah kedepan.

Nyuut

Hening.

"Kenyal", batin Naruto ketika tangan kanannya menyentuh itu , namun seketika Naruto menarik tangannya cepat, "Maafkan aku,aku nggak sengaja", ucap Naruto cepat merasa bersalah.

Siswi tersebut menunduk sambil kedua tangan melindungi bagian berharganya.

Melihat tidak ada respon dari sang siswi Naruto merasa semakin bersalah,"Sungguh aku tidak sengaja",

"Mesum", respon siswi tersebut.

Dong!

"aku tidak mesum, aku tidak mesum, aku tidak mesum", bisik Naruto pada dirinya sendiri.

Tanpa sepengetahuan Naruto, sekali lagi siswi tersebut sudah berada di belakangnya, siswi itu menyeringai.

Nyuuut!

Deg!

"Kau menikmatinya kan?", tanya Siswi itu yang sedang memeluk Naruto dari belakang. Seringai siswi itu semakin melebar ketika melihat ekspresi terkejut Naruto berbubah menjadi malu-malu.

"Ten_tu saja tidak", bantah Naruto gugup, "Apa yang kau lakukan?", lanjut tanyanya.

"hmmm aku sedang memeluk mu, memang apa lagi?", tanya siswi itu semakin kuat memeluk Naruto.

"Apa-apaan wanita satu ini", batin Naruto bingung, Namun ekspresi Naruto seketika serius,"Kenapa kau menyamar?",

!

"Kau mengetahuinya?", tanya siswi itu tak percaya sambil melepaskan pelukannya.

"Raut wajah dengan tindakan mu sama sekali tidak seiras, kau tahu semua orang pada dasarnya sudah terbiasa dengan apa yang dia lakukan sehari-sehari sehingga raut wajah juga secara tidak langsung akan mencerminkan tingkah dari dirinya sendiri, dan dirimu sama sekali tidak sesuai", jelas Naruto malas.

Ekspresi terkejut siswi itu berubah menjadi seringai, "Kau mengetahu tentang itu yah, kau benar-benar menarik, aku jadi ingin mengenal mu lebih dalam",balas siswi tersebut dan perlahan dari sekujur tubuhnya keluar lender-lendir yang perlahan menampilkan sosok asli siswi itu. Dan terlihatlah seorang gadis mungil dengan rambut pirang dikuncir dua kiri dan kanan.

"hmm seperti pernah lihat…", gumam Naruto pada diri nya sendiri dan seketika dia ingat, "…kau salah satu anggota League of Villains kan, hmm siapa namamu aku tidak ingat",

Seringai wanita itu semakin lebar, "Himiko Toga, kau bisa memanggil ku Toga-chan", jawab Toga sambil memiringkan kepalanya.

"Salam kenal Toga, perkanalkan namaku Namikaze Naruto, kau bisa memanggil ku Naruto", balas Naruto santai.

"Jadi..?",tanya Toga.

"Jadi?",respon Naruto tak mengerti.

Toga menyeringai, "…apa Naruto-kun tidak melaporkan Toga-chan ke panitia ujian?", tanyanya.

"hmmm benar juga…", balas Naruto yang baru sadar. Mendengar respon Naruto, Toga langsung memasang posisi siaga, fokusnya saat inilah adalah untuk kabur dari sini secepatnya."…tapi tidak, saat ini aku belum jadi pahlawan, bahkan calon pahlawan saja belum, sekarang aku hanya seorang siswa jurusan tataboga, baiklah sampai jumpa lagi Toga", lanjut Naruto lalu berjalan menjauh dari sana.

"Eh…?", respon Toga berkedip beberapa kali bingung.

.

Ujian tahap pertama selesai.

100 peserta yang lulus ujian tahap pertama saat ini berkumpul disebuah ruangan yang cukup besar, mereka semua sedang mununggu instruktur untuk menjelaskan ujian tahap kedua atau tahap final ini.

Kembali disudut ruangan, saat ini Naruto bediri menghadap dinding dengan kepala disandarkan ke dinding, terlihat dia sedang despresi sekarang. "Karna Toga aku jadi lupa kalau aku harus menonjolkan diri di ujian ini", gumam Naruto lemas, iya karena mengobrol dengan Toga selama ujian tahap pertama tadi dia jadi lupa tujuan dia mengikuti ujian ini, apalagi cara dia lolos pada ujian tahap pertama ini sungguh tidak ada hal yang bisa dibanggakan, menemukan siswa yang pingsan, lalu menempelkan bolanya ke arah target yang terpasang pada siswa itu, begitulah cara Naruto lolos tadi, sungguh tidak ada yang dibanggakan.

"Yatta, akhirnya aku menemukan mu Naruto-kun",

"Hmmm,…", Naruto mengarahkan pandangannya keasal suara dan dia melihat Toga dalam mode penyamarannya berdiri didepannya.,"…oh To_hump",mulut Naruto seketika didekap oleh Toga.

"Di ujian ini, nama ku Camie Naruto-kun, jadi tolong panggil Camie yah", pinta Toga, melihat Naruto mengangguk Toga melepaskan dekapannya.

"Ada apa Camie?",tanya Naruto.

"Hmmm?", respon bingung Toga.

Naruto mengehela nafas, "Kau sedang mencari ku kan, pasti ada sesuatu yang ingin kau sampaikan kepada ku kan", jelas Naruto.

Toga menggelang, "tidak ada, aku hanya ingin bertemu dengan mu dan mengenal mu lebih dalam",

"Haaaa kau benar-benar tertarik dengan ku yah", balas Naruto.

Toga menyeringai, "hehehe tentu saja…",Naruto menghela nafas,"…Ne Naruto-kun, kau juga bisa mengendalikan akal dan hawa nafsu kan?", lanjut tanya Toga sambil mengambil posisi disamping Naruto.

"Hmmm kenapa kau berpendapat seperti itu Camie?", tanya Naruto.

"Karena Naruto-kun sama seperti ku", balas Toga senang.

"Hmmm yah bisa dibilang seperti itu", balas Naruto.

Seringai Toga semakin lebar, "Ne ne jadi bakat apa yang Ku _","diam Camie, instruktur nya mau menjelaskan ujian terakhir ini", potong Naruto sambil focus kearah instruktur ujian.

"Hump", respon kesal Toga.

Ujian Tahap Dua Dimulai ~Operasi Penyelamatan~

Setelah mendengar intruksi dari instruktur ujian tentang ujian tahap kedua, ke 100 peserta kembali ke arena untuk memulai ujian tahap akhir ini. Pada ujian tahap kedua ini tidak seperti ujian pertama, dimana peserta harus mengalahkan satu sama lain, pada ujian kedua ini peserta harus melakukan operasi penyelamatan, dimana akan ada orang-orang yang akan berakting sebagai korban terjebak dalam suatu bencana dan lain-lainnya, dan tugas dari peserta ini adalah menyelamatkan semua korban dengan mengikuti prosedur penyelamatan yang baik dan benar.

Kembali ke arena.

Dan untuk kesekian kalinya, sebagai kaum minoritas Naruto kembali ditempatkan diposisi pojok walaupun sekarang agak sedikit berbeda.

"Haaa mungkin sebentar lagi aku akan terbiasa dengan ini tapi….", jeda Naruto menarik nafas lalu melihat ke kirinya, ",….apa yang kau lakukan disini Camie?", tanya Naruto tak mengerti, "…Bukankah seharusnya kau bersama teman-teman sekolah mu",

Camie menyeringai, "hehehe tentu saja karena aku menyukai mu Naruto-kun", jawabnya senang,"…bolehkah aku menusuk mu?", tanyanya sambil memegang sebuah pisau.

Seketika sebiji keringat muncul dikening Naruto, "Apa-apaan gadis gila ini…",tanpa menjawab, Naruto langsung berlari mencari keberadaan korban yang harus diselamatkan.

"Eh tunggu Naruto-kun!", teriak Camie yang juga berlari menyusul Naruto.

Skip time.

15 menit sudah ujian tahap kedua berlangsung, dan sudah banyak korban-korban yang berhasil diselamatkan oleh peserta termasuk Naruto, sudah beberapa korban yang dia selamatkan, dan Camie hanya berlari kesana-kemari menemani Naruto.

"Ne Naruto-kun, kenapa kau terburu-buru begitu?", tanya Camie yang sedang berlari disamping Naruto.

"haaa bagaimana pun aku harus melakukan ujian ini dengan sungguh-sungguh supaya aku bisa diterima di UA Highschool", balas Naruto sambil melihat sekeliling untuk menyelamatkan korban lainnya.

"Ne bagaimana kalau aku bantu? Tapi sebagai gantinya setelah ini biarkan aku menusuk mu", tawar Camie senang.

Naruto meringis akan nasibnya, "haaaa tentu…", balas Naruto yang membuat seringai Camie semakin lebar, "…tidak", sambung Naruto membuat Camie seketika tersandung jatuh.

"Hahaha", tawa Naruto sambil menghentikan larinya.

"hehehe kau jahat Naruto-kun", balas Camie kesal sambil berdiri.

DEG!

Seketika insting mereka berdua menajam, dan benar saja dari seluruh penjuru arah, terdapat beberapa orang berpakian serba hitam dengan senjata tembakan mengelilingi mereka berdua

"Apa yang sebenarnya terjadi sekarang?", tanya Naruto sambil mengambil posisi siaga. Dia dan Camie sekarang saling memunggungi.

"Mungkin ini rintangan dalam ujian kali ini Naruto-kun", jawab Camie.

BOOOM!,

Tak jauh dari mereka sebuah ledakan besar terjadi.

"Ayo kita cepat selesaikan ini lalu pergi kearah ledakan itu Camie", ajak Naruto sambil memasang posisi bertarung.

"Hai'", balas Camie sambil mengeluarkan dua pisau.

Melihat itu Naruto seketika sweetdrop, "jangan menusuk orang Camie, cukup membuat mereka pingsan saja", ucap Naruto.

"Hehehe, baiklah-baiklah", balas Camie sambil menyimpan kembali pisaunya.

"Dasar psikopat", batin Naruto yang langsung menghilang dari sana, begitu juga dengan Camie.

Menghilang itu bukanlah bakat mereka berdua, itu hanya sebuah teknik bersembunyi dengan mengalihkan pandangan dan pendengaran lawan dari diri sendiri. Tak sampai 5 menit, semua pasukan serba hitam itu tumbang tak sadarkan diri.

Dilokasi ledakan

Di sisi lain arena ujian, terjadi pertarungan antara Gang Orca melawan Todoroki dan Yoarashi. Pertarungan itu berat sebelah dikarenakan Todoroki dan Yoarashi sama sekali tidak bisa bekerja sama dan malah menggagalkan serangan satu sama lain. Akibatnya mereka dalam kondisi yang tidak menguntungkan dimana mereka berdua tumbang akibat serangan gelombang otak yang dilancarkan oleh Gang Orca.

"Apa yang kalian berdua pikirkan? Apa yang kalian lakukan sama sekali tidak mencerminkan seorang pahlawan", ucap Gang Orca dengan suara beratnya, "…menyedihkan", lanjut Gang Orca dan dengan refleks yang sudah terlatih Gang Orca langsung menangkis sebuah tendangan yang mengincar tubuhnya.

"Mundurlah!", teriak Midoriya sang pelaku penyerangan.

"Midoriya", balas Gang Orca sambil berniat menangkap kaki Midoriya tapi gagal karena Midoriya terlebih dahulu melompat menjauh.

"Gerakan bag_","Maaf, apakah kau bosnya?", tanya Naruto yang sudah berada di depan Gang Orca dengan tangan kanan terkepal.

!

"Dari mana dia muncul?", batin Gang Orca terkejut sambil menyilangkan kedua tanganya berniat menahan pukulan Naruto.

"Sepertinya iya", ucap Naruto sambil melancarkan serangannya.

BUGHH!,

Terjadi ledakan disaat pukulan Naruto bersarang dikedua tangan Gang Orca.

Setelah debu yang menyelimuti Naruto dan Gang Orca menghilang, terlihatlah mereka berdua masih berdiri tegap dengan Gang Orca terseret 5 meter kebelakang.

"Kuat",batin Gang Orca sambil melihat pemberat ditangannya retak dan kemudia hancur berkeping-keping. Lalu Gang Orca mengarahkan pandangnnya ke Naruto, "…Siapa namamu?", tanyanya.

"Namikaze Naruto", balas Naruto singkat, "…Camie,tolong bawa mereka berdua menajuh dari sini", pinta Naruto,

"Hai' ", balas Camie yang langsung bergerak kea rah Yoarashi.

"Aku juga akan membantu", ucap Midoriya sambil berlari kearah Todoroki.

Naruto mengangguk, lalu kembali mengarahkan pandangannya ke Gang Orca.

"Baiklah,mari kita lanjutkan", ucap Naruto mengambil langkah ke kiri dan kemudian ke kanan lalu menghilang.

Dalam waktu sekian detik Naruto sudah berada di kanan Gang Orca, dan sekali lagi Naruto berniat menyarangkan pukulannya ke tubuh Gang Orca.

"Trik murahan tidak akan bekerja dua kali pada ku", balas Gang Orca sambil melakukan serangan tandingan kearah Naruto.

BUGH!,

Sekali lagi terjadi ledakan udara disaat dua tinju itu beradu.

"Dengan sonar aku bisa mengetahui keberadaan mu Naruto", lanjut Gang Orca.

"Pahlawan pro memang hebat", balas Naruto sambil melompat mundur,melakukan sedikit peregangan Naruto kembali memasang posisi bertarung.

"Majulah, buktikan dirimu sudah layak menjadi pahlawan pro", tantang Gang Orca.

Naruto tersenyum dan seketika menghilang dari sana,begitu juga dengan Gang Orca. Dengan gerakan cepat mereka saling menyerang, menangkis dan membalas.

Semua peserta ujian yang melihat pertarungan mereka terdiam kagum, terlebihterhadap Naruto. Seorang siswa bisa mengimbangi pahlawan pro, tentu saja itu membuat mereka kagum. Para penonton dan juri juga merasakan hal yang sama.

Kembali ke Naruto dan Gang Orca.

"Disetiap serangan yang dia lancarkan ditambahkan dengan sonar untuk mengacaukan sistem kerja tubuh ku, walaupun aku menghindar , sonar tersebut akan tetap mengenaiku selama aku masih dalam jangkauannya, baiklah kalau begitu",pikir Naruto sambil menahan semua serangan Gang Orca.

!

"Serangan sonar ku tidak berdampak lagi padanya…",Batin Gang Orca sambil terus melancarkan serangannya, namun seketika dia tersenyum. "…begitu yah, dengan gerakan yang lebih menghentakkan kaki ketanah dia membuat gelombang yang berasal dari hentakan kakinya untuk mengacau sonar ku, bagus sekali",

Dengan gerakan cepat Gang Orca memajukan kepalanya mendekati kepala Naruto.

"Gawat", gumam Naruto yang langsung mengambil langkah mundur, bagaimana pun terkenan serangan gelombang otak akan membuat nya lumpuh dah itu benar-benar bahaya. Namun Naruto merasakan hal yang buruk ketika melihat senyum Gang Orca.

Bukh!

Deg!,

Punggung Naruto menabrak dinding tanah, "Sejak kapan?", tanya Naruto terkejut, namun ketika melihat kedepan dia hanya bisa menangkap pandangan kepalan tangan memenuhi penglihatannya.

"Selesai Sudah", ucap Gang Orca dengan tinjunya yang sedikit lagi mengenai Naruto.

PRRRIIIITTTTT

"UJIAN TAHAP AKHIR SELESAI".

Whooos, tinju Gang Orca yang hanya berjarak kurang dari setengah centi itu berhenti.

"Haaaa hampir saja",ucap Naruto lega, kalau tidak sudah dapat dipastikan dia bakal K.O.

Gang Orca menarik tinjunya, menarik nafas lalu mengeluarkannya secara peralahan dan kemudian menatap tajam Naruto, "Pertarungan yang hebar Namikaze Naruto", ucap Gang Orca dengan suara seraknya lalu pergi dari sana.

"Pahlawan pro memang hebat yah Naruto-kun", ucap Camie yang tiba-tiba muncul disamping Naruto.

"Hai' dia benar-benar hebat", balas Naruto.

"Ne boleh sekarang aku menusuk mu?", tanya Camie sambil mengeluarkan pisau dari sakunya.

Bruk, Naruto jatuh terduduk, "Kapanlah hari yang menyebalkan ini berakhir", ringis Naruto.

Ujian Surat Izin Pahlawan Sementara Selesai

Sesaat setalah bel pertanda ujian selesai, semua peserta dikumpulkan didepan sebuah podium besar untuk mengetahui hasil ujian mereka.

Setelah sepatah duapatah kata diberikan oleh instruktur, sebuah hologram muncul dimana menampilkan nama-nama yang lulus pada ujian surat izin pahlawan sementara ini. Semua peserta dengan antusias mencari nama mereka dilayar.

"Haaaa nama ku ada. Akhirnya ini selesai juga", ucap Naruto lega melihat namanya ada di layar.

"Selamat Naruto-kun, boleh aku_hump", Naruto langsung membekap mulut Camie sebelum dia selesai menyelesaikan ucapannya.

"Nama mu tidak ada Camie", ucap Naruto setelah mencari nama Camie di daftar.

"hehehe itu tidak penting Naruto-kun, aku mengikuti ujian ini hanya untuk bersenang-senang", balas Toga menyeringai.

"oh iya aku penasaran, bagaimana dengan Camie yang asli, apa yang kau lakukan padanya?", tanya Naruto serius.

"hihihi…", Toga menyeringai sadis,"…dia sedang tidur dirumahnya",

"Hmmm?", kedua alis Naruto mentaut.

"hehehe tidur dalam artian sebenarnya Naruto-kun, aku member dia obat tidur", jawab Toga.

"hooo, baguslah kalau begitu", balas Naruto lega.

"Nee Naruto-kun, kita harus berpisah sekarang. Aku harus pergi", ucap Toga.

"hmm baiklah, jaga diri mu Toga", ucap Naruto

"hai', semoga kita bisa cepat bertemu kembali Naruto-kun", balas Toga lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Dan semoga itu situasi yang bagus", sambung Naruto yang juga pergi dari sana berlawanan arah dari Toga.

Sesampainya didepan gerbang keluar gedung Dagoba, Naruto sudah ditunggu oleh Eraser Head.

"Jadi bagaimana keputusannya Sensei?", tanya Naruto.

"Datanglah besok ke UA Highschool, bawa semua barang-barang mu, kau akan tinggal di asrama dan akan mulai sekolah lusa", jawab Eraser Head.

"Hai'arigato Sensei", balas Naruto sambil sedikit membungkukkan dirinya,lalu kembali tegak. "….entah aku harus senang atau tidak, kehidupan normal ku benar-benar sudah berakhir",

..

.

Oke Cut dan bersambung.

Chapter Selanjutnya

"Benar-benar sial", gumam Naruto yang sekarang berada didepan gerbang besar bertuliskan UA Highschool, gerbang itu tertutup.

Kenapa gerbang itu tertutup. Yah karena saat ini sudah malam hari, tepatnya jam 9 malam.

"Masa iya aku tidur disini malam ini?", Naruto menghela nafas lelah, melihat sekeliling "….disini ada penginapan mura_",

BOOOOM!

!

Seketika mata Naruto menajam mendengar suara ledakan yang berasal dari dalam UA Highschool.

...

...

..

.

See youuuuu~~~~