Atra esterni ono thelduin. Kvetha Fricai! Yoo~! AnD mungkin bakal discontinue. Ini gantinya. Mianhaeyo~

.

An Eyeshield 21 fanfiction

My Dreams Come True

Eyeshield 21 © Riichiro Inagaki & Yusuke Murata

Warning : Shoujo-ai

.

Aku selalu melihatmu dari jauh.

Mengamatimu bercengkrama dengan teman-temanmu.

Menasehati dan memberi masukan-masukan.

Aku ingin menjadi temanmu.

Berbagi pikiran dan ide.

Menjadi dekat denganmu.

Walau aku tahu itu hanyalah mimpi belaka.

Aku mengagumi sosokmu.

Sudut-sudut wajahmu.

Setiap lekuk tubuhmu.

Setiap gerakan yang kaubuat.

Membuatku semakin tertarik padamu

Mereka berkata kau seperti seorang malaikat.

Bagiku, kau bukan seperti malaikat.

Melainkan malaikat itu sendiri.

Malaikat yang jatuh dan tinggal di bumi.

Mereka berkata aku seperti setan cilik

Benarkah itu?

Aku tidak tahu, dan tidak mau tahu.

.

Akhirnya kita saling bertemu.

Bertatap muka hampir setiap hari.

Aku tidak tahu, apakah itu sebuah kebetulan atau memang takdir.

Yang aku tahu, aku sangat mensyukurinya.

Kemudian kita berteman.

Mimpiku bertahun-tahun kini jadi kenyataan.

Kini aku bisa berjalan berdampingan denganmu layaknya seorang teman.

Tapi, aku merasa belum cukup.

Aku semakin menyukaimu.

Bukan hanya fisik.

Aku juga menyukai sifatmu.

Apa aku salah jika menginginkan lebih dari ini?

Apa aku salah mempunyai perasaan ini?

.

Aku tahu umurku hanyalah 17 tahun.

Aku tahu umurmu lebih tua dua tahun dariku.

Aku tahu matamu diam-diam menyimpan perasaan yang sama.

Dan aku tahu kita berdua berjenis kelamin perempuan.

Bisakah kita mempunyai hubungan lebih dari teman baik?

Kurasa bisa.

Aku menguatkan diri dan mengambil langkah pertama.

Aku mengungkapkan perasaan yang selama ini kupendam.

Takut-takut, kulihat reaksimu.

Aku kaget melihatmu berurai air mata.

Tapi aku lebih kaget saat kau tersenyum dan memelukku.

Dan kau masih berurai air mata.

Kemudian aku tahu.

Air matamu adalah air mata kebahagiaan.

Akhirnya kita menjadi sepasang kekasih.

.

Aku takut.

Aku takut menghadapi caci maki masyarakat.

Aku menyadari kau juga takut, sama sepertiku.

Tapi aku jauh lebih takut kau akan melarikan diri.

Melarikan diri dan meninggalkanku sendirian.

Aku memeluk tubuhmu erat.

Hal terakhir yang kuinginkan adalah terpisah darimu.

Aku ingin kita bisa selalu bersama.

Aku tidak akan mengatakan selamanya.

Itu terlalu muluk dan mustahil.

Karena aku tahu sepasang kekasih tak akan bisa selalu menjadi sepasang selamanya.

Tapi melihat pandanganmu yang perlahan menjadi rileks sekaligus tegas, aku tahu.

Aku tahu kita bisa melewati semua ini.

.

Aku menguatkan peganganku pada tanganmu.

Aku tak mau melepaskan tanganmu barang sedetik pun.

Aku ingin kita menghadapi dunia.

Dan aku tidak ingin menghadapinya secara sendirian.

Aku ingin kita menghadapinya sebagai sepasang kekasih.

Aku sudah tak peduli apa kata orang tentang kita.

Aku tidak ingin memikirkan perbedaan umur kita.

Aku 17 tahun.

Kau 19 tahun.

Aku Suzuna Taki.

Kau Mamori Anezaki.

Kita berdua akan menghadapi dunia kejam ini bersama.

Aku tahu kita akan berhasil.

Pasti.

Aku yakin itu.