SasuNaru~~~~

Matahari menerobos jendela, menyinari wajah tan pemuda berambut pirang yang masih terlelap. Tidak berapa lama, Si Pirang mengerjapkan matanya dan berbalik.

"Ngh... Teme tutup tirainya!" Rengeknya pada pemuda raven yang membuka tirai kamarnya.

"Hn. Ini hari Senin Dobe." Kata Si Raven, a.k.a Uchiha Sasuke, datar.

"NANI?!" Teriak Si Pirang a.k.a Uzumaki Naruto, yang langsung terlonjak kaget. Naruto bangkit dan hendak menuju kamar mandi dengan heboh. Tapi...

GREEP

Tangan Sasuke menahan lengan Naruto dan menatap Naruto dengan intens.

BLUSH!

Naruto yang ditatap seperti itu langsung ber-blushing ria.

"Ap, apa yang kau lihat Teme!?" Tanya Naruto gugup. Sasuke memasang smirk andalannya, yang membuat Naruto merinding, dan mendekatkan wajahnya. Naruto refleks menutup matanya. Sasuke tersenyum geli melihat reaksi Naruto, senyum yang tidak dilihat Naruto. Ia lalu mengecup dahi Naruto. Naruto mengerjapkan matanya, bingung. Dan ekspresinya membuat Sasuke hampir tidak dapat menahan diri, jika ia tidak terlatih untuk selalu berwajah stoic khas Uchiha.

"Kau kenapa Dobe?" Tanya Sasuke datar. Wajah Naruto makin memerah, kali ini karna malu dan kesal.

"Aku kira kau akan, kau akan... Arghh, lupakan! Aku mau mandi!" Naruto memalingkan wajahnya dan langsung melepaskan cengkraman Sasuke. Belum dua langkah Sasuke menarik tangan Dobe-nya, yang refleks menoleh dan...

CHU~~

Sasuke mendaratkan bibirnya di bibir merah Naruto. Awalnya hanya mengecup, tapi kecupan berubah menjadi lumatan, yang membuat Naruto mendesah dan melingkarkan tangan di leher Sasuke saat ada yang menginvasi rongga mulutnya, mengabsen deretan giginya dan mengajak lidahnya bergulat.

"Nghhh~~" Desahan Naruto terdengar di sela ciuman panas mereka. Setelah beberapa menit, Naruto memukul dada bidang Sasuke, menandakan habisnya persediaan oksigen di paru-parunya. Dengan sangat berat hati Sasuke melepaskan bibir Naruto, setelah memberi satu kecupan terakhir di bibir Naruto. Wajah Naru sudah lebih merah dari tomat kesukaan Sasuke. Sasuke tersenyum melihat wajah Naruto yang menggoda iman(?).

"Hn. Terimakasih untuk morning kissnya Dobe,

"Hah, hah, apa kau mau membunuhku Teme?!" Seru Naruto dengan nafas yang memburu.

",kau manis seperti biasa." Lanjut Sasuke, mengabaikan protes Naruto, dengan senyum yang mampu membuat semua orang terpesona termasuk Dobe tercintanya. Naruto mempoutkan bibirnya sebal, karna tidak diacuhkan oleh Sasuke. Wajahnya makin terlihat manis dengan pouting dan rona di pipinya.

"Kau ingin aku 'memakanmu' sebelum sarapan Dobe?" Kata Sasuke dengan nada seductive. Naruto berlari ke kamar mandi sambil berteriak:

"PERVERT TEME!" Dan membanting pintu kamar mandi. Sasuske hanya memasang senyum, err pervert-nya (?). Dan berjalan keluar dari kamar Naruto, melanjutkan kegiatannya membuat sarapan untuk mereka. Meninggalkan Naruto yang masih menetralkan jantungnya di kamar mandi.

'Teme sialan!' Batinnya. Sementara inner Sasuke.

'Khukhukhu, aku beruntung mendapat morning kiss dari Dobe koi'

OWARI