Disclaimer: Bukan punyaku loh -_-

Warning: Gaje ! Gajee !


Sudah lebih 3 tahun ikuto pergi di luar negeri dan Amu sudah kelas 3 SMP. Atau bahkan sudah mau lulus. Kini, Amu sudah menemukan impiannya, yaitu menjadi seorang pemain biola. Berkat Ikuto, ia juga ingin mencoba memasuki dunia musik. Dari yang awalnya hanya iseng-iseng saja, akhirnya jatuh cinta dengan biola. Baru 2 tahun ia belajar, tetapi sudah membuat terkesan gurunya

"Amu ! Kemampuanmu berkembang cepat, ya !" Kagum guru biola Amu, Kirikho-sensei

"Masa sih? Tapi, terima kasih sensei" Amu tersipu malu

"Bagaimana kalau kau ikut kontes musik di inggis?" Tanya sensei

"Hah? Inggris? Sensei yakin?" Amu terkejut dengan lebaynya

"Iya ! Bapak dapat surat pernyataan bahwa bapak dapat mengirimkan 1 orang untuk mewakili nama bapak" Jelas sensei..

"Uhm.. Bagaimana ya pak? Kayaknya tidak bisa.." Ucap ragu Amu..

"Kenapa tidak? Semuanya bukan ditanggung sendiri, kok !" Amu masih bingung dan masih memikirkannya.

'Yah ! Inggris itu asing bagiku..' Batin -tiba datanglah Utau dari pintu karena tidak mungkin dari jendela (?).

"Kenapa tidak bisa? Ada aku, kok !" Ucap Utau tiba-tiba

"U-utau? Kenapa kau bisq disini?" Tanya Amu.

"Hah? Kau lupa, ya? Inikan tempat dulu Ikuto belajar biola.. Jadi aku tahu tempat ini.. Bagaimana kalau kau ikut kontes itu? Aku akan menemanimu.." Ucap Utau..

"Uhmm.. Unn.. Ba-bagaimana ya?" Amu ragu-ragu untuk mengatakan iya maupun tidak. Utau sudah jengkel menunggunya.

"Dia mau sensei ! Silahkan rekomendasikan dia" Ucap Utau kepada sensei

"Hee? Tunggu a-" Mulut Amu tiba-tiba ditutup oleh Utau sehingga kata-kata Amu terpotong.

"Hnn.. Uhmm.. Hnnn" Amu memberontak tetapi ia tetapi ia tetap ditahan oleh Utau.

"Baiklah.. Bapak senang sekali.. Akan bapak urus.. Siapkan dirimu dalam 3 hari ini" Ucap sensei dengan matanya yang sparkle sparkle

"Ya sudah, sensei ! Aku dan Amu pergi dulu ya…" Utau langsung menarik Amu keluar

"Utau ! Kau ini menjengkelkan sekali ! Sejak kapan aku bilang ia?" Geram Amu. Utau tersenyum licik

"Hee? Tapi bagaimana ya jadinya kalau kau menolaknya lagi? Pasti sensei bakalan kecewa dan nangis 1 liter" Senyuman Utau membuat Amu merinding

"Hii ! Tapi ia juga ya" Amu mulai membayang-bayangkan reaksi senseinya itu. Yah ! Tak ada pilihan lagi buat Amu selain pergi

"Ya sudah ! Tapi kau benar-benar menemaniku, kan?" Ucap Amu

"Iya ! Aku akan menyemangatimu.. Mungkin" Utau tersenyum dan Amu juga ikut-ikut tersenyum

Sementara itu, di inggris atau lebih tepatnya di sebuah universitas yang besar, terdapat seseorang laki-laki dengan rambut dan mata yang berwarna biru violet sedang bermain biola. Yah ! siapa yang tidak kenal dia. Siapa coba? SIAPA? Si pemeran utama laki-laki kita ini, TSUKIYOMI IKUTO !

"Kyaa !" "Kyaaa !" "Ikuto !" "I love you!" Begitu banyak teriakan-teriakan penggemar Ikuto yang mayoritas atau semuanya adalah perempuan

Setelah permainan Ikuto berakhir, semua orang disana berteriak histeris dan kagum

'Apa setiap hari harus begini?' Batin Ikuto yang sweatdrop

"Ikuto.. Lihat sini ! Lihat sini!" Teriakan-teriakan dari fansnya tidak diperdulikannya. Ia justru langsung pergi meninggalkan fansnya

"Yahh ! Tapi kami tetap setia kepadamu, Ikutoo~" Para fans Ikuto kecewa tetapi tetap setia

Ikuto terus berjalan dan tak memperdulikan sekelilingnya yang sedang mengangguminya. Tiba-tiba, tampak seseorang berambut kuning dengan mata berwarna ungu..

"Tsukasa?" Ya.. Orang itu adalah Tsukasa

"Aku ada sedikit pemberitahuan kepadamu.. Yah ! Aku ingin kau menjadi juri dalam kontes musik" Ucap Tsukasa. Sorotan mata ikuto menunjukan malas-banget-deh dan itu di sadari Tsukasa. Ekspreksi Tsukasa kemudian berubah jadi rada-rada gitu deh.. !

"Padahal ada sesuatu yang menarik loh ! Hehehe!" Tsukasa mengeluarkan aura yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata

"Apa itu?" Tanya Ikuto yang sepertinya tidak tertarik

"Uhmm.. Kasih tau gak ya !" Ucap Tsukasa dengan idiotnya

"Ya sudah.. Tapi hanya untuk babak pertama!" Ikuto kemudian langsung pergi melewati Tsukasa dengan image coolnya

"Hehehe" Tsukasa hanya cengar-cengir

Kita kembali ke Amu. Kini sudah berada di bandara. Bersama Utau tentunya dan juga beberapa temannya.

"Berjuanglah, Amu-chan" Ucap Tadase

"Iya.. Kami akan selalu mendukungmu" Yaya memeluk Amu

"Jangan panik, ya kalau dipanggung" Tegur Rima

"Minna.. Terima kasih" Ucap senang Amu

"Utau ! Kau jaga Amu, ya" Kukai mengacak-acak rambut Utau

"Huh ! Iya Iya" Wajah Utau sudah menjadi merah ditambah dengan senyuman

Setelah acara dukung-mendukung, berangkatlah Amu dan Utau menuju inggris

'Aku datang.. Inggris'

Ketika sesampainya di Inggris. Amu melihat ke kanan dan kiri dengan mata bersinar-sinar.

"Kyaa ! Senangnya.. Jadi ini inggris, ya" Kagum Amu

"Kau norak sekali, ya" Kata-kata Utau tetap sasaran menusuk di hati Amu

"Mouu ! Utau ! Aku kan baru pertama kali kesini" Ucap Amu kesal. Utau menjulurkan lidahnya

"Ya sudah ! Ayo ke hotel" Ajak Utau.. Amu hanya mengangguk

Sesampainya di hotel, mereka beristirahat sebentar sampai esok hari. Dan esok harinya mereka bersiap untuk menuju tempat yang akan menjadi penampilan

"Sebelumnya, aku ingin dengar kau bermain biola" Utau meminta kepada Amu

"Baiklah.." Kemudian Amu mengambil biolanya dari tas khususnya. Berlahan-lahan ia memainkan lagu. Melodinya indah dan serasa Amu bukanlah Amu yang ceroboh saat itu. Setelah selesai, Amu meminta pendapat Utau

"Bagaimana, Utau?" Tanya Amu

"Yah ! Permainan Ikuto masih jauh lebih baik.. Kau itu masih jauh dibawahnya! Kalau kau mau setingkat dengan Ikuto yang professional, kau harus lebih banyak belajar !" Kata-kata pedas Utau mulai keluar

'Coba saja dia bilang masih harus belajar lagikah, lumayankah.. Jangan disamain dong sama Ikuto.. Sudah jelas Ikuto professional' Batin Amu

"Tapi.. Dari semua permainan biola yang sudah kudengar.. Kau orang kedua sesudah Ikuto yang benar-benar menyentuh" Ucap Utau sambil tersenyum dan Amu pun juga ikut tersenyum

Sesudah itu,mereka segera pergi menuju ke tempat yang dituju. Sesampainya, Amu segera turun dan terkagum-kagum melihat bangunan yang besar di depannya.. 'Jadi ini tempatnya?'

Utau yang melihatnya hanya bisa sweatdrop melihat Amu yang memperlihatkkan sisi NORAKnya itu. Kalau saja

'Sumpah deh ! Amu ! NORAK banget sih jadi orang !' Batin Utau

"Amu.. Ayo !" Utau menarik tangan Utau.. "Ehh.."

"Nah ! Bersiaplah ! Aku sudah membawakan pakaian untuk penampilanmu" Ucap Utau sambil mengambil gaun yang ada di tasnya serta sepatu yang anggun

"U-utau.. Inikan bukan acara pesta" Amu hanya bisa sweatdrop

"Amu.. Ngotot banget sih ! Coba liat peserta yang lain" Perintah Utau. Amu melihat ke beberapa peserta. Benar saja, semuanya berpakaian rapi dan sopan.

"I.. Iya juga ya ! Ya sudah.. A-aku ganti !" Kemudian Amu mengambil pakaian yang sudah disiapkan oleh Utau. Setelah ia keluar, sungguh terlihat manis Amu ! Gaunnya pendek berwarna putih tanpa tali atau lengannya. Bagian bawahnya diberi renda renda. Serta sepatu tinggi yang diberi Utau dipakainya. Rambutnya yang sepunggung terurai

'Hee.. Bagus juga, ya ! Nanti bagaimana reaksinya Ikuto?' Batin Utau. Ternyata eh tenyata! Ia mempunyai tujuan tersendiri membawa Amu ke inggris

"U-utau ! Apa ini tidak terlalu terbuka?" Ucap Amu malu karena pakaian

"Sudahlah ! Tidak terlalu terbuka.. Nah, Bejuang ya ! Aku akan melihat dari kursi penonton" Ucap Utau sambil memumukul punggung Amu. Amu tersenyum

"Terima kasih, Utau" Amu berterima kasih kepada Utau lalu kemudian masuk ke ruang peserta.

Ketika di ruang peserta, banyak orang disana. Yah semuanya cantik dan tampan. Amu terkagum-kagum..

"Bruak !" Terdengar suara tabrakan. Tapi bukan dari Amu, loh! Itu dari seseorang..

"Jalan hati-hari, dong !" Teriak seseorang gadis dengan rambut kuning panjang dengan pengikutnya di belakang.. 'Gadis itu cantik sekali' Guman Amu

"Ma-maafkan aku" Ucap salah seorang gadis dengan rambut coklat pendek.. 'Yang itu manis sekali' Guman sekali lagi Amu

Gadis berambut kuning itu kemudian mendorong gadis berambut coklat. Tak bisa memibiarkan itu, Amu segera mendekati mereka..

"Apa-apaan kalian ini? itu perbuatan pengecut" Ucap Amu dengan image coolnya seperti biasa.

"Hah? Siapa kamu? Ini bukan urusanmu!" Ucap gadis berambut merah

"Siapa? Namaku Amu ! Sepertinya aku harus memberi pelajaran kepada kalian !" Keluarlah tatap Death glare dari Amu yang dapat membuat orang merinding..

"Kita pergi saja, Yuk" Ucap gadis berambut kuning itu.. Dalam hati Amu ia bersyukur taktiknya berhasil..

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Amu kepada gadis berambut coklat

"Ti-tidak apa-apa ! Tapi terima kasih !" Ucap gadis itu

"Namaku Amu.. Siapa namamu?" Tanya Amu

"Namaku.. Alicia.. Oh ya ! Kau juga peserta, kan? Apa keahlianmu?" Ucap gadis bernama Alicia

"Salam kenal, Alicia.. Ia, keahlianku biola. Kalau kau?" Jawab Amu

"Benarkah? Aku? Aku piano.. Kuharap kau bisa mendapat kesan yang baik dari pangeran biola" Ucap Alicia.. Amu mengangkat alis sebelahnya

"Pangeran biola?" Tanya bingung Amu

"Pangeran biola itu seorang pemain biola muda yang jenius di universitasku.. Sangat jenius.. Bukan hanya keahliannya, dia juga tampan dan menjadi idola.. Dia itu seperti sempurna.. Aku saja suka padanya" Jelas Alicia

'Hah? Jadi aku harus berhadapan dengan orang sehebat itu?' Batin Amu Syok

"Oh ya.. Aku ada keperluan sebentar.. Maaf, ya !" Kemudian Alicia pergi meninggalkan Amu.. Sedangkan Amu masih sangat gugup..

"Yak ! Hadirin sekalian ! Selamat datang di kontes biola.. Dengan juri-juri kita. Dan salah satunya ialah.. TSUKIYOMI IKUTO, violinst muda yang jenius"

"Kyaa !" "Ikuto !" "WE LOVE YOU!" Teriakan-teriakan dari fans Ikuto terdengar lagi. Ikuto hanya tersenyum tipis

"Kyaa !" "Tersenyum lagi, dong !" "Ikuto!" Senyum tipis saja sudah membuat fansnya meriah. Apalagi kalau tersenyum versi fullnya (Author: Mau dong ! Download dimana? ^^ #Plaak)

"Kita sambut, peserta kita.. Alicia Kylienia.." Alicia memulai permainan pianonya..

"Masih sedikit kaku.. Tapi tidak buruk.." Ucap beberapa juri.. Sedangkan Ikuto hanya terdiam dan memperhatikan saja

"Selanjutnya.. Marry Franchelouise" Kemudian terlihat gadis berambut kuning dengan mata biru. Dia adalag orang yang mendorong Alicia tadi. Ia membawa sebuah biola. Ternyata, keahliannya adalah dalam bidang biola.

'Aku akan membuat kagum Mr. Ikuto' Batin Marry. Ia mulai memainkan biolanya.

"Hebat sekali dia.." "Kemampuannya memang hebat" "Dia sudah memainkan biola sejak kecil" "Bagaimana pendapat anda, Mr. Tsukiyomi" Itulah ucapan yang dikeluarkan para juri (-Ikuto).. Ikuto hanya menggelengkan kepalanya..

"Sepertinya tidak ada yang membuat Mr. Tsukiyomi kagum?" "Iya.. Jadi bagaimana orang yang dia anggap hebat?" Bisik-bisik para juri yang melihat tindakan Ikuto

"Plok ! Plok ! Plok !" Suara tepuk tangan meriah terdengar

"Dengan begini, pasti Mr. Ikuto akan kagum" Ucap Marry kecil

Sementara itu, Amu yang ada di belakang panggung sudah gugup. Jikakalau dia salah, apalagi katanya ada violinst muda yang jenius (NB: Ceritanya Amu belum tahu itu ikuto :P)

"Tenang.. Tenang.. Asalkan bermain dengan senang.. Tidak ada masalah" Amu berbicara pada dirinya sendiri agar ia bisa tenang. Beberapa peserta sudah maju.. Giliran amu sudah semakin dekat. Jantung Amu juga berdegup semakin cepat

1 menit

5 menit

10 menit

Kini, giliran Amu untuk segere maju. Amu panik setengah mati.

'Kyaa ! Bagaimana ini? Tenang Amu ! Tenang !' Batin Amu..

Sementara itu, Ikuto yang melihat daftar nama peserta, ia terkejut ketika melihat peserta selanjutnya adalah Hinamori Amu lengkap dengan fotonya. Ikuto mengamati nama itu denga seksama

"Peserta selanjutnya berasal dari jepang. Itu tempat asal Mr. Tsukiyomi, kan?" ucap salah satu juri. Ikuto hanya mengangguk

'Hee.. Jadi ini hal menarik yang bilang Tsukasa.. Sejak kapan ia tertarik pada biola?' Batin Ikuto sambil tersenyum

Amu berjalan diatas panggung "Plok.. Plok.. Plok" Terdengar suara tepuk tangan yang meriah.. Awalnya Amu merasa gugup. Tetapi ia sudah bisa menenangkan dirinya . Ia tersenyum di depan para penonton. Ketika ia melirik ke arah juri. Terkejutlah ia, karena ia melihat Ikuto yang sedang mengamatinya dengan senyum menyeringai..

'I.. I.. Ikuto ! Di-dia ada disini ? Ba-bagaimana ini?' Batin Amu. Tadi Amu yang sudah tenang kini jantungnya berdegup kencang lagi.. Bagaimana tidak? 3 tahun tidak bertemu. Dan tiba-tiba dia sudah di depan Amu ! Sebagai juri lagi !.. Batin Amu belum siap == !

'Ayo Amu ! Tunjukan keahlianmu' Batin Ikuto. Senyum menyeringainya masih ada dan membuat Amu semakin gugup. (Author: Nantang juga nih -_-)

To Be Continue


Okee ! Chapter 1 selesai .. Karena saya masih pemula.. Minta kritik dan sarannya, dongg !