Warning! Sasuke-Itachi fic, Fantasy content, OOC, typo, no Yaoi content.
Naruto © Masashi Kishimoto
Evangel created by Mademoiselledi
.
.
Evangel
.
.
[Kantor pusat hubungan manusia dan malaikat]
"Seperti biasa, situasi di dunia manusia lebih buruk daripada dunia malaikat, tingkat polusi udara juga meningkat." ujar Kakashi sambil memonitoring keadaan bumi dari layar-layar monitor di kantornya.
"Omong-omong apa kau sudah mendengar tentang proyek terakhir? Sepertinya proyek itu sudah mulai dijalankan." Yamato menambahkan.
"Apa ini?! Ada sebuah sinyal dari kekuatan jiwa yang luar biasa di wilayah Kyoto, sepertinya dia adalah seorang malaikat...!?" seru Iruka melihat kejanggalan di layar monitor. wuzzz. Gambar dimonitor semakin jelas menampakan seorang pria berambut raven.
"Oi! Bisakah kau mendengarku? Dunia manusia adalah wilayah kami. Keluar dari sana sekarang juga!" Iruka menegaskan.
"Kau... Sasuke?! Kau turun ke bumi tanpa pakaian pelindung?! Mana mungkin..." Yamato menyanggah.
"Hmm, kalau begitu kau itu proyek prototype.." Kakashi menggumam.
"Benar, akulah Sasuke sang Evangel, senang bertemu dengan kalian."
.
.
[Bumi]
"Baiklah kalau begitu, sekarang misiku disini, untuk menemukan domba kecil yang sedang kesusahan." ujar Sasuke dari atap sebuah gedung sambil memperhatikan keadaan bumi.
*flashbackON*
"Tolonglah Sasuke... kau adalah harapan kami satu-satunya..." para petinggi langit memohon pada Sasuke.
*flashbackOFF*
Meskipun... aku tak terlalu yakin apa rencana mereka sesungguhnya... hmm, akan tetapi yang ingin kutolong bukan para lelaki...
"Jadi klien seperti apa yang kau inginkan?" sebuah suara menyahut.
"Dia harus kecil.. imuut.. dan sangat manissss.." jelas Sasuke.
"Lebih kecil darimu?" tanya suara itu menyebalkan.
"Itachi! Apa yang kau lakukan di sini?!"
"Awww. Bukankah kita ini saudara Sasuke?" kata Itachi meledek. Itachi adalah iblis tingkat menengah.
"Kau berhasil keluar dari dunia atas dengan sebuah kartu lisensi? Jadi kupikir kau akan bosan jika di sini sendiri."
"Kenapa harus kesepian..?" empat siku sudah menghiasi dahi Sasuke.
"Haha aku tak bermaksud buruk kok." kata Itachi melambaikan telapak tangannya, sebagai tanda bukan.
"Hei! Kalau seorang malaikat sepertiku terlihat bersama dengan iblis sepertimu, itu akan mengacaukan hasil evaluasi terhadapku."
"Kalau kamu hanya peduli pada hasil evaluasi, kamu tak akan menjadi orang yang baik."
"Tapi aku peduli, misi kali ini mempertaruhkan nyawaku!"
"Iya, sih tapi... aku tidak peduli..." ujar Itachi mengalihkan pandangan dari Sasuke. "Ah lihat Sasuke..." sambil menunjuk ke arah seorang gadis. "Dia kecil, imut, dan terlihat manis."
"Nampaknya kita sudah menemukan domba kecil yang sedang kesusahan." ujar Sasuke.
Dalam sekejap mereka berdua sudah mengapit sosok gadis berambut pink.
"Eh..." sang gadis merasa heran. "Ummm." Orang-orang berbahaya? pikir sang gadis.
"Ah! Jangan takut karena aku seorang malaikat." kata Sasuke ramah.
"Dan aku seorang iblis." gumam Itachi tak bersemangat. "Jadi.. kau mau seperti ini.. muncul ketika mereka mempunyai masalah dan memamerkan kekuatanmu..? 'Kyaaa jadi kau seorang malaikat?'." kata Itachi sambil menirukan gaya seorang gadis. "Kau ingin mereka mengatakan hal itu terus-terusan? Terlalu membosankan.."
"Sudah kuduga kau itu menyebalkan." kata Sasuke menatap tajam Itachi.
greb. Itachi melingkarkan tangannya di leher Sasuke. "Maaf kami membuatmu kaget orang ini memang omongannya kasar dan tidak sopan kamu tidak akan mengira dia seorang malaikat. Dan lagi dia terlalu pendek untuk jadi malaikat." jelas Itachi ramah.
"Hei Itachi! Itu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang malaikat!"
"Benarkah? Tapi tinggi badan dibawah 170cm itu terlalu pendek untuk seorang cowok." ujar Itachi menggoda.
pletak. Sebuah jitakan mendarat di kepala Itachi.
"Kukira jalan terbaik adalah dengan menunjukkan buktinya." Sasuke bergerak mundur dan...
"Ah! Sayap?!" sang gadis berseru melihat lelaki yang mengaku malaikat itu mengeluarkan sayapnya dan terbang rendah dihadapannya. Kereeen, malaikat sungguhan! Wahh!
"Tapi batasnya cuma tiga menit." ujar Itachi.
pop! Sasuke menyembunyikan sayapnya lagi.
"Itu salah satu efek samping sejak aku jadi Evangel, aku tak bisa terima kenyataan ini..." Sasuke agak murung.
Sang gadis memungut bulu yang tadi jatuh dari sayap Sasuke, ini asli..
"Jadi apa kau percaya padaku?" tanya Sasuke.
"Yah.. meskipun ini terlihat tidak nyata." kata gadis itu jujur.
"Baiklah kita mulai dari awal." kata Sasuke. "Aku adalah Sasuke sang Evangel, aku dikirim untuk membantu menyelesaikan permasalahanmu."
"Ha?" gadis itu terbengong.
"Benarr! Dan aku adalah..."
"Dia cuma sebuah aksesori." kata Sasuke menunjuk remeh Itachi.
"Sadis! Setidaknya kau bisa memanggilku 'kakak'." kata Itachi protes.
"Sama sekali tidak!"
Si gadis menunduk. "...aku tidak mengerti..." suaranya agak bergetar.
"Kalau begitu kau membutuhkan pelajaran singkat." ujar Sasuke bersemangat.
poof. Tiba-tiba saja muncul papan tulis bertuliskan 'pekerjaan malaikat & iblis'
Itachi dan sang gadis duduk manis dibangku taman memperhatikan 'penjelasan' Sasuke.
"Tujuan diciptakannya malaikat dan iblis adalah membantu memfasilitasi pertumbuhan hati manusia, contohnya.."
A : ah! 1 yen!
Iblis : hehehe ambil saja!
Malaikat : Jangan itu milik orang lain! Kau harus menyerahkannya pada polisi!
"Seperti itu.. mereka bertarung di dalam hati manusia.. eh ada apa?" Sasuke merasa aneh.
Imuuuut pikir si gadis.
Bodoh bahkan sampai merubah suaranya segala pikir Itachi menahan tawa.
"Positif dan negatif... keseimbangan diantara dua emosi tersebut membentuk sebuah hati.." Sasuke kembali menjelaskan.
"Jika kau mendengarkan suara malaikat, hati yang murni akan terbentuk.."
"Kalau kau mendengarkan bisikan iblis, hatimu akan tercemar.."
"Memandu hati ke arah yang benar adalah tugas dan alasan keberadaan kami, para malaikat."
"Malaikat dan iblis tidak pernah akur satu sama lain."
"Tapi Sasuke dan aku spesial." kata Itachi menginterupsi.
"Diam kau! Dengan tidak memperdulikan manusia, hubungan malaikat dan iblis memperkeruh situasi. Mereka menciptakan strategi.."
"Kalau kau melihat dunia sekarang para iblis lebih kuat." kata Sasuke sambil menunjuk ke arah Itachi.
"Dengan hal-hal yang manis dan menyesatkan, para iblis bersenang-senang dengan hati manusia dan lagi emosi negatif menyebar lebih mudah dibanding emosi positif.."
"Tak peduli seberapa sering kami, para malaikat, menasehati mereka, mereka seakan menutup telinga mereka dari suara kita. Meski kita sudah memberitahu mereka untuk tidak melakukannya atau mereka akan hancur..."
"Sebenarnya hati manusia bukanlah hal yang penting.. bukankah akan lebih baik bila mereka tidak pernah ada?"
Secara umum malaikat menganggap manusia sebagai makhluk paling berharga setelah Tuhan. Para malaikat hanya menyalahkan ketidak-pedulian manusia untuk menutupi ketidak-berdayaan mereka. Malaikat-malaikat yang meninggalkan tugasnya tidak punya kesempatan untuk menang melawan iblis. Sekarang ini mereka yang menggiring manusia menuju kehancuran adalah para malaikat itu sendiri, pikir Sasuke.
"Nah ada banyak macam malaikat. Sejak akhir-akhir ini kami terlibat dalam dunia manusia dimana banyak iblis rendahan datang dan membuat kekacauan." kata Sasuke sambil menatap Itachi sinis.
"Eh ada apa dengan tatapanmu? Aku ini kan iblis tingkat lanjutan." ujar Itachi memegangi kedua sisi pipinya.
Sasuke mengacuhkan. "Standar pekerjaan di tentukan di surga dan biasanya kami tidak menasehati manusia secara langsung namun semenjak para iblis rendahan itu akhir-akhir ini turun ke bumi jadi aturan itu tidak berlaku."
*flashbackON*
"Baiklah Sasuke.." kata Tsunade, seorang petinggi langit. Terlihat sebuat alat besar berbentuk tabung dengan Sasuke di dalamnya, banyak kabel yang terhubung pada tubuhnya. "Aku yakin kau mengerti konsekuensinya, tapi ini adalah keputusan yang bahkan para malaikat tidak mau mengambilnya."
"Ini akan menjadi masalah bila 'hasilnya' tidak sesuai dengan yang kita harapkan." sambung Shizune sambil memasang kabel terakhir pada tubuh Sasuke.
"Kami mengandalkanmu, pionir malaikat kelas satu, Sasuke..." ujar Tsunade.
Ya.. aku tahu kata Sasuke dalam hati.
*flashbackOFF*
Bagi kalian para malaikat, aku hanya sebuah obyek percobaan... dan setelah aku tidak berguna lagi, kalian akan membuangku.. aku sama sekali tidak istimewa.. bahkan untuk melewati percobaan itu aku harus mempertaruhkan nyawaku..
"Seorang malaikat yang digabung dengan elemen-elemen iblis makhluk tidak lazim yang dikaruniai kekuatan unik, itulah aku, seorang Evangel." ujar Sasuke mengakhiri penjelasan panjangnya. "Dan kamu adalah pelanggan pertamaku.."
Gadis itu terkejut. "Ke-kenapa ak.."
"Tidakkah di dalam hatimu terdapat kegelapan?". tanya Sasuke menyelidik.
"Aku tidak tahu! Aku tidak tahu apa yang kau katakan!" Gadis itu setengah berteriak dan..
bruk. Mendorong Sasuke jatuh dan berlari menjauh.
"Hmm.. sepertinya dia kabur." kata Itachi sambil memegangi dagunya.
"Bingo! Tapi dia tak akan bisa kabur soalnya sudah kuputuskan dia pelangganku." Sasuke tersenyum penuh arti.
"Boleh-boleh saja. Tapi omongan dan wajahmu mirip iblis tuh."
.
.
[Sekolah, ruang kelas]
Aku tidak tahu...
kalian salah...
tap tap tap. Gadis itu memasuki ruang kelas.
"Hey Sakura sudah tiga hari ya?" sapa Rock lee teman sekelasnya. "Apa flu-mu sudah sembuh?"
"Iya lumayan.."
"Padahal kami baru saja mau menjengukmu nanti sepulang sekolah." tambah Tenten.
"Ah Ino kemana?" tanya Sakura saat melihat meja sahabatnya kosong.
"Dia tidak masuk sejak kemarin, mungkin flu juga?" jelas Lee.
"Sejak kemarin?!"
"Iya, kalian berdua benar-benar sahabat yang kompak bahkan flu juga kena sama-sama." kata Tenten.
"Flu.." Sakura heran. Tiba-tiba...
"Heeeh jadi mereka ini teman-temanmu, Sakura-chan?" Itachi muncul diikuti Sasuke, "Tolong beritahu kami nama mereka." Mereka berdua muncul dengan seragam lelaki sekolah Sakura.
"Ap.." Sakura kaget. "Kalian membuntutiku kemari?"
"Jangan bicara begitu, itu bisa membuat reputasi kami jadi buruk, kami mengejarmu kemari." kata Sasuke.
"Itu sama saja!" tegur Itachi.
"Bukankah di luar sana masih banyak orang lain yang lebih butuh pertolongan dibanding aku?! Sekarang waktunya pelajaran, jadi silakan keluar." Sakura menolak.
"Sakura, apa cowok-cowok itu temanmu? Mereka kelas berapa?" tanya Tenten.
"Mereka itu malaikat dan setan."
"Ha?" seru Tenten dan Lee berbarengan.
teeet. Bel tanda masuk berbunyi.
"Ayo duduk di tempat masing-masing!" Seorang guru masuk ke dalam kelas.
Selama pelajaran Sakura tidak bisa konsentrasi. Ia memutuskan untuk keluar kelas sebentar.
"Ada apa Haruno?" tanya sang guru ketika melihat Sakura berdiri tiba-tiba.
"Haruno-san sepertinya kurang sehat." kata Sasuke sambil mendekati Sakura.
"Jadi kami akan mengajaknya ke UKS." tambah Itachi.
Mereka bertiga pun meninggalkan kelas.
"...siapa mereka?" sang guru keheranan.
.
.
[Sekolah, koridor sekolah]
"Lepaskan aku!" bentak Sakura. "Kenapa kalian melakukan ini."
"Kenapa kau bicara begitu? Padahal seluruh tubuhmu menjerit minta tolong." selidik Sasuke.
Tidak... meski aku tidak mau mengakuinya.. orang ini tahu isi hatiku.. batin Sakura.
"Lepaskan aku!" Sakura mencoba melepaskan genggaman tangan Sasuke pada pergelangan tangannya. Dan tiba-tiba saja aura hitam keluar dari tubuh Sakura.
bruuuk. Entah dari mana kekuatan yang didapat Sakura, ia melempar tubuh Sasuke hingga terhempas ke arah tangga. Dan sekelebat ingatan buruk tentang Ino terlintas di kepalanya.
"Aduuh seram.." kata Sasuke terbang dari lantai bawah.
"Kau dilempar oleh manusia biasa, samasekali tidak keren.." celetuk Itachi.
"Maaf, kami tidak bermaksud membuatmu tertekan." kata Sasuke lembut pada Sakura.
Sakura tersadar. "Kumohon Sasuke tolong aku.."
"Dua hari lalu aku tertidur karena flu dan waktu terbangun aku menemukan diriku berdiri di rumah Ino di lantai dua, dia teman baikku sejak masih sd.."
"Aku bisa merasakan seseorang naik ke atas... dan ketika aku sadar itu adalah Ino, aku mendorongnya hingga ia terjatuh.."
"Hari itu aku merasa kalau aku bukan diriku sendiri saat itu..."
"Meski rasanya seperti mimpi tapi sensasi ditanganku terasa sangat nyata. Aku takut... kuharap itu hanya mimpi... tapi tadi aku diberitahu kalau Ino tidak masuk sejak kemarin.."
"Apa yang harus aku lakukan.. apa?!"
"Aku tak bisa mengelak kalau sebenarnya aku selalu iri pada Ino. Dia sangat cantik, pintar, dan bisa apa saja.." kata Sakura terisak.
Sasuke menepuk bahu Sakura untuk menguatkannya.
"Ya.. dia benar-benar tidak enak dilihat hingga aku ingin membunuhnya." tambah Sakura, suaranya berubah.
"Jadi akhirnya kau memperlihatkan dirimu?" ujar Sasuke.
"Sial.. padahal aku ingn bermain-main dengan gadis ini." kata suara lelaki dari dalam tubuh Sakura. "Apa kau sudah dengar rumor tentang dirimu?". "Sebuah percobaan yang diciptakan malaikat untuk melawan para iblis katanya, akan kukirim kau kembali ketempat asalmu." Tubuh Sakura bergerak mencekik leher Sasuke. "Dunia bawah bukan lagi tempat paramanusia yang baik hati kesayangan para malaikat berada, bahkan dalam hati gadis imut ini terisi dengan emosi gelap yang sudah membusuk."
"Ke-kenapa memilih dia?" Cekikan dilehernya semakin membuat Sasuke sulit bicara.
"Cuma iseng aja.." wajah Sakura tersenyum manis. "Rasa iri dan rasa minder pada sahabatnya... dia membenci dirinya sendiri. Satu-satunya yang kulakukan hanya melihat hatinya hancur berkeping-keping saat dia sadar ia telah mencoba membunuh sahabatnya."
"Tsch." Sasuke menatap mata Sakura dengan tatapan dingin.
"Jangan menatapku seperti itu." Suara lelaki itu berang. "Kalian para malaikat tidak punya kekuatan untuk melawan kami!"
"Ini tidak boleh, mengisi hati manusia dengan emosi negatif memang pekerjaan kita tapi memaksa mereka untuk menunjukkan emosi negatif bukankah melanggar aturan?" kata Itachi menarik tangan Sakura dari leher Sasuke. "Lagi pula menggunakan tubuh manusia seenaknya akan mendapat sanksi potongan gaji dan menjadi tahanan langit." Itachi memegang tengkuk Sakura dan menarik keluar iblis di dalamnya. "Itulah yang akan terjadi pada iblis yang tidak bisa mengikuti aturan mendasar. Membosankan ya?"
"Sialan kau Itachi... kalau kau mau membantu, lakukan lebih awal!" tegas Sasuke.
"Kau bilang 'Itachi'?" tanya sang iblis.
"Fu fu fu. Ah jadi kau mengharap aku untuk membantumu ya?" goda Itachi.
Itachi... Sasuke..
"Aku sudah pernah dengar nama itu.. duo malaikat dan iblis yang memiliki kekuatan level tinggi tapi karena tingkah laku mereka terus berada di tingkat lanjutan..." kata sang iblis.
"Apa dia berbicara tentang kita?" bisik Itachi pada Sasuke.
"Kali." kata Sasuke acuh.
"Cih, tak peduli seberapa banyak kekuatan yang kau miliki kau tetap malaikat, kekuatanmu tidak sebanding denganku, Kabuto, kalau aku membunuhmu namaku akan terkenal di dunia atas."
Itachi terkekeh. "Dasar iblis kelas rendahan."
zrrrt zrrrt. Keluar cahaya putih di telapak tangan Sasuke.
"Sayang sekali aku bukan malaikat biasa." tegas Sasuke sambil mengeluarkan pedang dari dalam cahaya tadi. "Mengeliminasi para iblis itulah tugas utamaku. Berbahagialah kau sampel nomer satu."
"Tunggu... aku tak pernah mendengar malaikat bertarung.." kata Kabuto.
buaakkk. Sebuah tinju mendarat di wajah Kabuto.
"Ti-tidak hentikan..." Kabuto memohon.
tap tap. Sasuke mengetukkan pedangnya ke lantai.
"Sudah kubilang aku ini unik, menghilang!" kata Sasuke.
"Tubuhku..." Kabuto menghilang bersama cahaya putih yang dihasilkan pedang milik Sasuke.
"Kau melenyapkannya?" tanya Itachi.
"Tidak. Jiwanya aku transfer ke dunia atas, biar diurus petinggi langit."
"Uhh... aku.." Sakura tersadar. Hatiku terasa lebih tenang.
"Sekarang semua akan baik-baik saja, karena kau sudah mengakui kelemahanmu."
"Sa-Sasuke... bagaimana keadaan Ino?!"
"Hei hei tenang, jangan kuatir dia baik-baik saja." kata Sasuke menenangkan. "Kelemahan itu bagian dari menjadi manusia dan rasa irimu pada orang yang di atasmu... datang dari keinginanmu, hatimu sedang tumbuh..."
Kau tidak sama dengan kami, kau punya masa depan..
"...itulah yang kusuka dari kalian, manusia.." Sasuke melanjutkan. "Apa kau terluka Sakura?"
"Sasuke bukankah seharusnya kau menyembuhkan lukamu dari pada lukaku." kata Sakura.
"Ini bukan apa-apa."
"Tapi..."
"Jangan kuatir Sakura-chan, sesungguhnya ia tidak bisa menyembuhkan lukanya sendiri, itu efek samping lainnya." jelas Itachi yang menaruh kedua lengannya bertumpu pada kepala Sasuke.
pletak. Lagi-lagi sebuah jitakan mendarat di kepala Itachi.
"Yah, kita selesai di sini. Ayo pergi sekarang!" kata Sasuke kesal.
"Eh buru-buru sekali.. tungguu!" Sakura mencoba menghentikan tapi mereka sudah menghilang. Jadi dia benar-benar seorang malaikat, dia menolongku. "Terima kasih Evangel-sama..."
.
.
[Sekolah, atap sekolah]
"Bagaimanapun juga sepertinya tugas pertamaku berjalan lancar. Aku melenyapkan iblis bodoh yang melanggar hukum sambil menolong Sakura."
"Kau melebihi malaikat lain."
"Kenapa kau bicara seperti itu?"
"Hehe itu berarti kau benar-benar anak baik, Sasuke."
"Itachi... kau..." Sasuke mulai kesal. "Aku akan melenyapkanmu!"
"Hey berhenti main-main, ayo cari klien berikutnya." ucap Itachi riang.
"Kamu tidak usah ikut, sialan!"
.
.
bersambung...
.
.
Review?
