HURTS
Author : Yumi Liu Anchofish
Main Cast : HaeHyuk/AiHyuk (Aiden x Hyuk)
Rated : M
Genre : Angst, Hurt/Comfort, Romance
Lenght : Oneshoot
Summary : None
Disclaimer : The Charactes Belong To God And Their Family But The Story Is Mine!
Warning : Yaoi/Gaje/Typhos/Abal/Little Violence/D.L.L
A/N : Gak tahu kenapa langsung buat Fict beginian, Judul sama alur cerita gak nyambung sama sekali... Yang Minat Silahkan baca dan tinggalkan Review...
bayangin Eunhyuk di Sorry Sorry/Donghae di Bonamana/Aiden di Skip Beat
No Flame! No Bashing! Tak Suka, Silahkan Meninggalkan Fict Ini Atau Mengganti Dengan Fict Lainnya!
.
.
.
.
.
Rintihan, nafas terengah-engah, dan air mata... Begitulah yang keluar dari seorang Namja manis bersurai Dark Brown yang berada disebuah ruangan dilihat, kondisinya sedikit –atau sangat— menyedihkan. Ia tak memakai sehelai benang pun, kulit putih yang peluh bercucuran, luka gores atau luka cambuk, lebaman, dan kedua tangannya menggantung terikat.
''Hosh... Hosh... Haaahh...'', ia terengah-engah setelah ia menahan rasa sakit akibat cambukkan yang ia terima dari seorang Namja berpakaian hitam yang berada disampingnya.
KRIIEET
suara pintu terbuka, menampakkan sesosok Namja tampan bersurai cokelat cerah, berpakaian hitam casual, berkacamata hitam mulai memasuki ruangan tersebut. Namja berpakaian hitam itu membungkuk hormat padanya.
''kau boleh pergi'', ucap singkat dari Namja tampan itu dan Namja tadi berbungkuk lagi dan segera keluar dari ruangan tersebut. Namja tampan itu melepas kacamatanya, dan menatap Namja manis yang ada didepannya sambil menyeringai.
Didekati Namja manis itu kemudian mengangkat wajahnya. ''Hai, Hyukkie...'', gumam Namja tampan itu. Namja manis itu –Eunhyuk—hanya diam dan pasrah. Ia sudah menderita sekarang ini, oleh Namja didepannya. ''Kau tahu Hyukkie... Kau hanya MILIKKU... MILIKKU'', ucap Namja tampan itu sambil menangkup wajah Eunhyuk.
''ka-kau... Me-memang... MONSTER... Aiden!'', Eunhyuk menatap Namja tampan –Aiden— itu dengan tajam sementara yang ditatap hanya tertawa keras. ''HAHAHAHAHAHAHA! Terserah kau sebut aku apa, terpenting... Kau HANYA MILIK SEORANG AIDEN LEE!'', seru Aiden dingin dan tajam.
Eunhyuk menitikkan air matanya dikala Aiden melumat bibirnya kasar dan penuh nafsu. Ia memejamkan matanya dan sebuah memori mulai terlintas dalam kepalanya.
.
.
.
.
-7 Months Ago-
''Hyukkie-ah, Ppalliwa~!'', seru seorang Namja tampan setelah mengikat tali sepatunya. ''Ne, Hae-ah~ Chankkanman!'', balas seorang Namja manis dari lantai atas.
Tak lama, sosok Namja manis itu mulai turun dan mendekati sosok Namja tampan yang berdiri didepan pintu. ''lama sekali, kau sedang apa sih tadi?'', tanya Namja tampan itu sembari mengusap kepala Namja manis itu.
''hanya mengambil barang yang tertinggal saja'', jawab Namja manis itu kemudian tersenyum. ''Arasseo... Kajja'', celetuk Namja tampan itu dan mereka segera berangkat menuju kampus mereka.
.
.
.
EUNHYUK POV
Annyeonghaseyo, Naega Lee Hyuk Jae Imnida... Bangapseumnida Yeorebeun. Seperti yang kalian tahu, aku dan Hae tengah menuju kampus kami. Aahh... Aku lupa, perkenalkan juga... Lee Dong Hae, dia... Adalah tunanganku.
Aku dan Hae sudah dipertunangkan saat kami berusia 10 tahun. Karena kedua orangtua kami sudah bersahabat sekian lama dan mereka ingin kami menikah agar bisa terikat dan berkomunikasi... Mungkin.
Hubungan kami tentu dirahasia 'kan. Jika diumbar, bisa-bisa kami diperolok oleh beberapa orang... Eeuuhh... Tentang perasaan? Tentu kami saling mencintai, jadi kedua orangtua kami tak memaksa.
Aaahh... Tak terasa, kami bertunangan sudah 10 tahun lamanya. Appa dan Eomma berencana akan melangsungkan kami ke jenjang pernikahan, semua pihak kami sangat mendukung akan hubungan kami...
Kecuali seseorang yang berada dipihak Hae...
.
.
.
AUTHOR POV
-Seoul University-
Sebuah mobil Audi A6 biru tiba disebuah parkiran di universitas yang cukup populer di Korea. Eunhyuk dan Donghae keluar dari mobil mereka dan berjalan bersama menuju gedung kampus.
''Annyeong Haeppa~''
''Hai Hae Oppa~''
''Hae Oppa, Selamat Pagi~''
begitulah sapaan dari beberapa Yeoja yang berpapasan dengan mereka. Kenapa mereka tak menyapa Eunhyuk? Salahkan ketampanan Donghae yang bisa membuat Namja/Yeoja bertekuk lutut padanya... Eunhyuk sih hanya memaklumi-nya saja.
''seperti biasa Hae-ah... Kau memang populer'', bisik Eunhyuk. ''tentu Hyukkie... Karena aku sangat tampan'', balas Donghae narsis. ''ck dasar...'', celetuk Eunhyuk sambil terkekeh pelan. Mereka tiba dikelas mereka, dan tak sadar...
BRUGH
Seseorang menabrak Eunhyuk. ''...'', Namja yang menabrak Eunhyuk hanya diam. ''Hyukkie-ah, Gwenchana?'', Donghae mencoba membantu Eunhyuk berdiri. ''Gwenchanayo Hae-ah'', balas Eunhyuk kemudian tersenyum.
''Hn? Aiden-ah... Lain kali hati-hati... Kau tak punya mata ya?'', ucap Donghae -sedikit- kesal pada seorang Namja tampamelanjutkan langkahnya pergi meninggalkan mereka berdua. ''dasar ikan tak punya sopan satun!'' umpat Donghae. ''sudahlah, Kajja kita masuk'', Eunhyuk mendorong Donghae memasuki kelas... Dan melirik Aiden yang menatap mereka –atau dirinya— dikejauhan.
.
.
.
BREAK TIME
''Hyukkie-ah, Mian aku tak bisa menemanimu kekantin... Aku dipanggil Choi Seonsaeng'', ucap Donghae sambil memasang tampang memelas. ''Gwenchanayo Hae-ah... Lagipula aku juga ada perlu sebentar dengan pengurus perpustakaan... Hmm... Bagaimana kalau urusanmu sudah selesai, kau tunggu aku dikantin?'', ujar Eunhyuk dan Donghae mengangguk.
''Arasseo, Nae Princess'', Donghae mengecup kening Eunhyuk dan meninggalkan Namja manis yang merona merah. ''dasar Donghae, mencari kesempatan saja'', gumam Eunhyuk kemudian ia terkekeh pelan dan melangkah menuju perpustakaan kampus.
.
.
.
LIBRARY
''Annyeonghaseyo~''
''Annyeonghaseyo. Aahh, Hyukkie... Ada perlu apa?''
''hanya mengembalikan buku saja''
''setelah itu, kau akan meminjam lagi kan?''
''ehehe... Iya begitulah, Sandara-sshi''
Seorang Yeoja cantik ber-Tag Name ''Sandara Park'' itu tersenyum dan mengambil buku yang Eunhyuk pinjam beberapa waktu yang lalu. ''kok tumben perpustakaannya lumayan sepi?'', cibir Eunhyuk sambil melihat sekeliling perpustakaan yang luas.
''entahlah, mungkin hari ini tak ada yang minat'', Sandara menghela nafas dan sedikit meregangkan otot tubuhnya yang sedikit kaku. ''tapi, tak apa deh... Aku ada waktu untuk istirahat'', tambahnya kemudian mengerling nakal.''hahaha... Kalau begitu selamat istirahat Ne?'', tukas Eunhyuk dan segera ia mencari buku untuk ia pinjam lagi.
''Sains? Budaya? Sejarah? Penemuan? Hhh... Buku apa yang ingin kupinjam?'', gumam Eunhyuk tetap melangkah 'kan dirinya ketempat rak buku yang letaknya paling pojok dalam ruangan tersebut.
Langkah Eunhyuk terhenti dikala ia melihat siluet Namja yang tengah merobek sesuatu dan membakarnya didalam toples. 'Namja itu... Sedang apa?', pikir Eunhyuk bingung. Ia melirik jam terdekat(?), jam 09.10 KST... Dan kembali menoleh ketempat Namja tadi.
'eh? Tak ada?', batin Eunhyuk bingung dan mendekati tempat Namja itu sebelumnya. Ia mendapati beberapa buku tentang... ''Voodo? Penyihir? Ilmu Hitam? Alien? Buku yang aneh... Tapi kenapa disobek dan dibakar?'', Eunhyuk memungut sisa kertas dan buku itu lalu memasukkannya disebuah kardus kosong.
Ia terus melakukannya hingga bersih dan tak menyadari seseorang mendekatinya perlahan. ''nah, selesai juga... Seka-'', Eunhyuk terdorong kedinding oleh seorang Namja. ''aaakkhh...'', ringisnya. ''Hyukkie...'', bisik Namja itu. Eunhyuk membuka matanya...
''Ai-Aiden... A-Ada apa ya?'', tanya Eunhyuk sedikit takut dikala Aiden mengunci pergerakannya dan menatap Namja manis itu intens. ''kau tahu... Sebenarnya... Kau itu hanya milikku...'', bisik Aiden tepat ditelinga Eunhyuk. ''dan siapapun yang memilikimu... Aku akan merebutnya... Dengan cara apapun'', tambahnya kemudian menjilati cuping telinga Eunhyuk.
''eenngghh...'', Eunhyuk merinding dikala Aiden sedikit menjilat dan meniup bagian sensitifnya itu. Namja tampan itu segera meninggalkan Eunhyuk dengan seringaian tipis.
.
.
.
CANTEEN
''Hyukkie-ah... Lama sekali kau ke perpus... Ada masalah?'', tanya Donghae setelah melihat Eunhyuk tiba dikantin. ''Aniyo Hae-ah, Gwenchanayo'', jawab Eunhyuk setelah mendudukkan dirinya.
''karena kau lama, sekalian aku memesan juga untukmu'', sahut Donghae kemudian memberikan nampan berisi Kimchi Special, Strawberry Milkshake, dan Pudding Strawberry. ''Gomawo Hae-ah... Dan Mianhae'', gumam Eunhyuk pelan.
''Cheonma... Kenapa harus meminta maaf? Aku sebagai TUNANGAN-mu sedikit terusik'', ucap Donghae menekankan kata 'tunangan' membuat Eunhyuk merona. Donghae terkekeh pelan melihat reaksi Eunhyuk dan mengacak suraian Dark Brown-nya membuat Eunhyuk mempout bibir kesal.
Donghae mulai memakan pesanannya, begitu pula dengan Eunhyuk. Tapi ia sedikit terhenti, dikala seseorang tengah menatapnya. Namja manis itu menoleh kesekitar, dan terhenti pada sesosok Namja yang menatap intens terhadap dirinya sambil menyeringai.
Eunhyuk mengabaikan tatapan dari Namja tampan yang ternyata Aiden.
.
.
.
.
''Aaakhh... Eemmhhh...'', Eunhyuk terus mendesah dikala Aiden mulai mengemut kasar nipple kirinya dan tangan kanan Aiden mengocok junior Eunhyuk yang sedikit pre-cum dengan kasar.
''Je-Jebalhh... Hen-tikanhh... Ai-Aidenhh...'', racau Eunhyuk namun tak di indahkan oleh Namja itu. Aiden memberikan lagi Kissmark didada Eunhyuk –setelah pada leher putihnya— ''Hiks... Je-Jebalhh... Ai-Aidenhh.. Hiks...''
PLAK
''DIAM!'', bentak Aiden setelah menampar pipi putih Eunhyuk dan langsung melesakkan ketiga jari tangan kanannya ke Hole Eunhyuk membuatnya memekik kesakitan. ''AAKKH! A-Appo... Aakkhh.. Hiks.. Ai-Aiden-ahh... Hiks..'', Eunhyuk merintih kesakitan, Hole-nya bagaikan disobek secara paksa.
Sebuah memori lagi kembali muncul dikepalanya...
.
.
.
.
EUNHYUK POV
- 5 Months Ago-
Hari demi hari aku merasa risih, tatkala Aiden tengah mengawasiku... Entah dia dimana diwaktu kami berada di perpustakaan membuatku gelisah... Apa mungkin dia...
''Hyukkie-ah, Waeyo?'', sahutan Donghae membuatku tersadar dari lamunanku. Ia menatapku sedikit cemas. ''Eh? A-Aniyo Hae... Gwenchana..'', jelasku dan ia sedikit menghela nafas pelan. ''jadi, kau ingin yang mana?'', tanya Donghae.
''eemm... Sederhana saja Hae-ah. Warnanya putih gading saja'', jawabku sambil menunjuk ke sebuah stel pakaian Tuxedo putih gading yang menggantung di dinding. Yap, kami berada di toko pakaian pengantin sekarang ini. Lee Ahjumma menyuruh kami segera memilih pakaian untuk pernikahan kami yang sudah ditentukan. ''baiklah... Jadi ini aku sedangkan kau pakai dress-nya saja ya?''
BLETAK
''Ya! Aku ini Namja!'', protesku setelah menjitaki kepala Donghae. ''hehehe... Arra.. Arra... Aku hanya bercanda...'', cerocos Donghae kemudian menyengir. Segera Donghae meminta ke salah satu pegawai untuk mengambil pakaian itu dan membungkusnya.
Donghae segera menuju kasir sedangkan aku mengitari sebentar tempat ini sekedar melihat-lihat lagi. Tempat ini lengkap juga, baik itu cincin, sepatu, dress, tuxedo, dan lain sebagainya tentang pernikahan.
Aku berhenti melangkah ketika sesuatu tengah mengawasiku. Kuedarkan pandanganku sebentar... Dan pandanganku tertuju pada jendela yang berada didepan. Aku sedikit kaget karena... Aiden... Menatapku... Sambil menyeringai. ''Hyukkie-ah!''
Aku tersentak saat suara memanggilku. ''sedang apa kau? Kajja kita pulang'', ternyata Donghae memanggilku. Aku langsung mendekati Donghae yang mulai keluar dari toko.
.
.
.
.
''Eemmhh... Uuurrgghh...'', air mata tetap keluar dari kelopak indah milik Eunhyuk. Ia terus merintih, saat sebuah benda bergetar dan melesak kedalam dirinya. Aiden duduk disebuah sofa yang entah sejak kapan sudah ada diruangan tersebut, melihat keadaan Eunhyuk yang menurutnya begitu sexy.
Sebuah Gagball dimulutnya, matanya basah akan air mata dan terlihat sayu, keringat terus membanjiri tubuhnya yang penuh luka, sebuah Cockring terpasang di junior-nya, Nipple Massage bergelantung di kedua Nipple Eunhyuk yang sedikit berdarah, dan juga sebuah Vibrator 'unik' berukuran besar yang bersarang dihole Eunhyuk yang sedikit berdarah.
''Hiks... Aaakkhh... Hiks... Eemmhh'', hanya isakan pilu disertai desahan yang keluar dari mulut Eunhyuk. Ia ingin bebas... Bebas dari siksaan yang diciptakan oleh Aiden... Bebas untuk menjalankan kehidupannya kembali... Bebas untuk bertemu keluarganya... Dan Namjachingu-nya...
'Hae-ah...'
.
.
.
.
EUNHYUK POV
-3 Months Ago-
Tak terasa, hari ini pun datang juga... Hari dimana aku dan Hae akan selalu bersama dan mempunyai kehidupan baru... Yaah, pernikahan kami.
Gereja sudah mulai dipenuhi oleh para undangan, pastor tengah melihat buku yang akan ia baca, dan beberapa tengah menyiapkan yang lainnya. Sekarang aku berada diruang rias... Hhhh... Dan kalian tahu... Dua minggu yang lalu tiba-tiba Eomma menyuruhku memakai DRESS... Alasannya simple..
''Pastor ini ternyata tak begitu menyukai hubungan sesama jenis... Dan sudah tak ada waktu untuk mencari yang lain'' tentu aku kaget dan menuruti perkataan Eomma begitu saja... hhhh... Yang terpenting aku dan Hae akan berbahagia.
Semua Make-Up telah terpakai dan aku sudah siap untuk menikah. Beberapa orang yang meriasku sudah melenggang keluar karena ada perlu, meninggalkanku sendiri sementara waktu. Kutatap diriku dari pantulan cermin... Wig Cokelat gelombang panjang, Make-Up, Dress pengantin yang –menurutku—panjang dan terkesan elegan. Kuhembuskan nafasku pelan dan mengambil sebuket bunga mawar putih yang ada diatas meja rias.
''Hyukkie, kau sudah-'', aku sedikit kaget tiba-tiba Donghae datang dan melihatku begitu terpukau. ''kau sangat cantik'', gumamnya setelah mendekatiku. ''dan ternyata ucapanku sebelumnya kau memang harus mengenakan Dress, Chagi'', tukasnya membuatku cemberut.
''Aigoo... Jangan cemberut begitu'', Donghae mengecup pipiku dan aku sedikit merona. ''akhirnya hari ini tiba juga...'', bisiknya sambil memeluk pinggangku dan menumpu kepalanya di bahu kananku. ''Ne, Hae-ah... Aku merasa ini seperti mimpi saja...'', balasku sembari mengusap lengan Donghae. ''Ne, Aku juga berpikiran begitu'', bisiknya lagi kemudian melepas pelukannya dan membalikkan tubuhku.
''Neomu Saranghaeyo, Lee Hyuk Jae'', ucapnya dan aku sedikit tersipu malu mendengar intonasi Donghae yang terkesan ambigu. ''Nado Saranghaeyo Lee Dong Hae'', balasku lalu Donghae mengecup keningku dan meninggalkanku sendiri karena pernikahan sudah dimulai.
.
.
.
AUTHOR POV
Dentingan piano mulai terdengar, seluruh undangan berdiri dan menoleh ke mempelai 'wanita' yang sudah memasuki gereja tersebut. Eunhyuk terlihat begitu cantik, ia melangkah dengan anggun didampingi sang Ayah disampingnya. Dan kemudian ia tiba di altar, disambut oleh Donghae menuntun dirinya kehadapan Pastor.
''Hadirin yang berbahagia, hari ini... Adalah hari dimana sepasang manusia akan dipersatukan dan memulai hidup baru mereka. Sukacita maupun sukaduka akan mereka tempuh dihari berikutnya... Dan semoga Tuhan menyatukan mereka, membahagiakan mereka, dan melindungi mereka...''
''Lee Dong Hae, apa kau bersedia menerima 'wanita' ini sebagai 'isteri' anda dalam sukacita maupun sukaduka?''
''Ne, saya bersedia''
''Lee Hyuk Jae, apa kau bersedia menerima pria ini sebagai 'suami' anda dalam sukacita maupun sukaduka?''
''Ne, Saya bersedia''
''kalau begitu, mempelai pria... Silahkan anda menciumi pasangan anda'', ucap Pastor itu dan Donghae mencium 'isteri'-nya disambut tepuk tangan yang begitu riuh.
.
.
.
Acara pernikahan dilanjutkan pesta kecil. Acaranya berada dihalaman luas Gereja itu. ''Hyukkie Hyung~ selamat atas pernikahannya... Whooaa, Hyung kau sangat cantik~!'', seru seorang Namja mungil setelah memeluk Eunhyuk yang tengah bersenda gurau dengan Donghae dan kedua orang tua mereka.
''Gomawo Wookie... Hhh... Hyung tak sudi memakai ini jika Pastor tadi ternyata tak suka hubungan sejenis'', Eunhyuk cemberut disambut cubitan gemas oleh Namja mungil -Ryeowook- ''Aigoo~ Hyung, Kyeopta~! Tapi Hyung sangaaaatt cantik~! Hae Hyung beruntung sekali punya 'isteri' macam Hyukkie Hyung'', ucap Ryeowook dengan nada menggoda membuat beberapa yang mendengarnya terkekeh pelan.
''Yesung Hyung, apa yang Hyung lakukan hingga Ryeowook menjadi begini?'', timpal Donghae kepada Namja bermata sipit disebelah Ryeowook -Yesung- ''tak melakukan apapun kok'', balas Yesung kemudian ber-smirk kecil.
''kau ini Hyung... Bisa-bisanya me-''
DOR
DOR
''KYAAAAAA~!'', suara tembakan dan histeris beberapa undangan wanita memotong ucapan Donghae. Mereka menoleh kesekitar, dan mendapati dua orang Namja terbujur kaku dengan luka tembak dikepala. ''OMMONA~!'', Mrs. Lee kaget dan nyaris pingsan bila Mr. Lee tak menahan tubuhnya. ''SIAPA YANG MELAKUKANNYA?!'', seru Mr. Lee penuh emosi.
Beberapa undangan panik dan mencoba pergi dari ini. Eunhyuk dan Ryeowook bergetar takut dipelukan masing-masing pasangan, Kedua orangtua mereka pun begitu. ''SIAPA YANG MELAKUKANNYA?! CEPAT KELUARLAH!'', Mr. Lee berseru lagi dan sesosok Namja tampan muncul disekitar semak-semak dekat dengan tempat mereka berdiri.
''A-Aiden...?'', gumam Eunhyuk melihat Aiden muncul dan menyeringai. ''A-Aiden... A-apa yang kau lakukan nak?'', tanya Mrs. Lee sedikit bergetar karena takut. ''aku hanya mengambil sesuatu yang seharusnya MILIKKU Eomma'', jawab Aiden menyeringai tetap menatap Eunhyuk intens. ''jangan bilang... Kalau Hyukkie yang kau inginkan!'', cerocos Mr. Lee yang mulai emosional.
''hahahaha! Memang itu yang ku inginkan!'', Aiden menjentikkan jari dan beberapa orang berseragam hitam datang dan menyerang beberapa orang termasuk mereka -kecuali Eunhyuk- ''Hae~!'', Eunhyuk panik melihat Donghae dipukul hingga terjatuh. Ia melangkah mundur ketika Aiden mendekatinya... Hingga ia terjatuh karena tersandung.
''ternyata... Kau cantik juga bila berdandan seperti ini...'', gumam Aiden sambil mengusap wajah Eunhyuk. ''Hiks... Ai-Aiden-ah... Je-Jebal... Hiks... Hentikan semua.. Hiks... I-Ini... Kumohon...'', ucap Eunhyuk lirih disertai isakan. Aiden hanya diam... Dan melumat kasar bibir plump Eunhyuk.
''Eerrmmhh...'', Eunhyuk kembali menitikkan air mata. Ia sangat takut... Takut akan orang-orang tercintanya tersakiti... Dan orang yang ada didepannya. Aiden melepas ciuman tersebut dan meyuruh orang-orang tadi menghentikan penyerangan mereka.
''begini saja... Ikut aku atau-'', Aiden mengambil sesuatu di jasnya membuat Eunhyuk membelalakkan matanya. ''-orang kesayanganmu mati?'', Aiden mengarahkan pistol kepada Donghae yang mencoba untuk berdiri setelah ditendang oleh orang tadi.
''Andwae, Aiden-ah... Jebal~'', Eunhyuk memohon dan air matanya masih mengalir. ''Uukhh... Ya! Aiden! Apa-apaan Kau Hah! APA YANG KAU LAKUKAN PADA SAUDARAMU?! BAHKAN KEDUA ORANGTUA-MU' HAH!'', geram Mr. Lee namun hanya dibalas seringaian oleh Aiden. ''bila kalian kedua orangtuaku dan dia adalah saudaraku, seharusnya kalian tahu apa yang ku ingin kan! KENAPA KALIAN LEBIH PERHATIAN PADA DIA! KALIAN TAK ADIL DALAM MEMBERIKAN PERHATIAN PADA ANAK KALIAN SENDIRI!'', bentak Aiden membuat Mr. Lee bungkam.
Sebenarnya Donghae tahu apa yang di ingin kan Aiden. Kembarannya ingin kasih sayang dari orangtuanya... Dan sesuatu yang ia sukai, Lee Hyuk Jae.
Donghae menatap Eunhyuk yang masih berlinang air mata. ''Aiden-ah... Kumohon... Hentikan ini... Biarkan Eunhyukkie dan saudaramu berbahagia...'', pinta Mrs. Lee. ''Ck, Arasseo...'', celetuk Aiden membuat mereka sedikit lega... Namun...
''Good Bye, Lee Hyuk Jae~''
DOR
.
.
.
Eunhyuk membuka matanya ketika dirinya tak merasakan apapun. ''H-Hyu-kkie...''
DEGH
Eunhyuk langsung menangis ketika melihat hadapannya adalah Donghae, yang mencoba melindungi Eunhyuk. ''H-Hae...'', gumam Eunhyuk. Semua orang kaget melihat kejadian itu sedangkan Aiden diam dengan angkuhnya.
''K-kau... Tak apa kan?'', tanya Donghae lemas sambil mengusap wajah Eunhyuk. ''H-Hae... Wa-Wae...'', Eunhyuk bergumam tak jelas dan air matanya tetap mengalir keluar. ''U-Uljima Hyukkie...'', Donghae mencoba menenangkan Eunhyuk namun perlahan kesadarannya mulai menghilang dan ia limbung dihadapan Eunhyuk dengan luka tembak di sekitar bahu kanannya.
''H-Hae... Hae..'', Eunhyuk mencoba menyadarkan Donghae yang terkulai lemas akibat darah mengalir keluar menodai tuxedo yang ia pakai. Aiden yang melihatnya itu langsung menyeret Eunhyuk. ''sekarang ia milikku! Tak ada yang boleh merebutnya lagi!'', ucap Aiden dan membawa Eunhyuk pergi.
Ibunda Eunhyuk histeris akan kepergian Eunhyuk, begitu pula dengan Ibunda Donghae yang menangis melihat putranya. Ayah Donghae sudah menghubungi ambulance setelah Aiden pergi.
Donghae tetap berada diposisi itu... Matanya setengah terbuka sehingga melihat Eunhyuk dibawa pergi oleh kembarannya sendiri. 'mianhae... Hyukkie'
.
.
.
.
''AAKKHH! Aakkhh... Hiks... Oouuhhh...Hiks...'', Eunhyuk memekik kesakitan disaat Vibrator itu melesak masuk... Kenapa sakit? Karena bentuk Vibrator itu berbeda dengan yang lain. Bentuknya seperti tangan yang berkuku panjang sehingga membuat Eunhyuk kesakitan.
''Aigoo... Kau membuatku bergairah Lee Hyuk Jae'', tukas Aiden kemudian ia melepas celananya. Ia mendekati Eunhyuk dan melepas semua Sex Toys ditubuh Eunhyuk.
JLEB
''AAAAKKKKKHHH!'', tanpa memberi waktu Aiden langsung melesakkan juniornya dan membuat Eunhyuk langsung orgasme. ''ckckck... Segitu saja sudah keluar eoh?'', bisik Aiden dan mulai meng in-out kan junior dengan brutal.
''Hiks... Aakkh!... A-Appo... Aakkhh... Hiks.. Eemmhh... Hiks'', isak Eunhyuk disertai desahan tetap keluar dari mulutnya. Ia sangat sakit, karena hole-nya terluka akibat vibrator tadi ditambah lagi dengan junior Aiden yang menyodoknya secara brutal. ''Damn! You... Aanngghhh... Very... Tight... Oouuhh...'', racau Aiden tetap meng In-Out kan juniornya.
''AAAAAKKKHHHH!''
CROOT
Eunhyuk kembali Orgasme dan disusul Aiden. ''hosh... Hosh... Haaah... Haah...'', deru nafas mulai terdengar dari keduanya. Aiden mulai mengeluarkan dirinya diikuti Sperma bercampur darah Eunhyuk mengalir keluar.
''hmm... Good Boy... I Love You'', bisik Aiden dan mengecup bibir singkat Eunhyuk. Ia melepaskan ikatan pada kedua tangan dan kaki Eunhyuk. ''istirahatlah... Hingga luka-luka nya sembuh... Good Night Babe'', ucap Aiden dan meninggalkan Eunhyuk diruangan itu.
Eunhyuk menundukkan kepalanya, seluruh tubuhnya mati rasa akibat Namja itu. ''Hiks... Hae-ah... Mianhae.. Hiks.. Aku sudah kotor.. Hiks... Dan... Menghianatimu... Hiks... Hae...'', desis Eunhyuk disela tangisnya.
.
.
.
.
EnD
A/N : eemm... Apa ngegantung? Mianhae... Aku cman kebayang ampe sini aja dan tadaa... Selesai deh... (._.)v
Dan JEONGMAL MIANHAE KALO GAK JELAS BANGET~! *Mewek*
Dan info gak penting...
Acc ini yg ngurus ada 2, Yumi dan Vira(Eunra) tapi dibagi tugas... Yumi OneShoot dan Eunra Chaptered~
Vira : kamvret! Gua bagian chaptered *garuk2 lantai*
Yumi : lha? Kan udh sepakat?
Vira : tapi gua berubah pikiran *deathglare*
Yumi : tapi ini udh sah dan tak bisa diganggu gugat lagi! *unjuk kertas perjanjian*
Vira : lu kira gampang apa bikin chaptered? Pusing tahu~ *pundung*
Yumi : yaaah itu sih salah Eonnie-Oppa mu... Kan lu punya segudang(?) imajinasi di otak lu
Vira : yeee... Tapi TETEP GAK MAU~! *teriak*
SuJu : WOOIII BERISIK!*teriak pke toa*
Vira : Napa?! Gak suka!? *emosi*
All Seme : IYA! Lu ganggu waktu gua!
Vira : Suka2 Gue Donk! Masalah Buat Lho!? *mehrong*
Kangin : ngajak ribut nih Yeoja *kretek(?)in jari*
Vira : Ok, siapa takut?! *smirk*
.
.
.
Yumi : sudahlah, tinggalkan mereka yang mulai bergulat tak jelas di sini... yg pasti si Vira yg menang *lirik Vira Smack Down-in Kangin dan Donghae* *ngacir ikutan bergulat(?)*
All Uke : Haaiissh... dua Yeoja itu... *merinding* RnR? Kamsahamnida~ *deep bow* *lambai2*... *masang taruhan(!?)*
