Tittle: Tonight
Aouthor: Alifbata123
Cast: Kim Jongin (Kai) & Do Kyungsoo
Pair: Kaisoo
Rate: M
Warning: Boy x boy, yaoi, kata-kata tidak senonoh, typo parah, OOC
Disclaimer: Para cast murni milik Tuhan dan orang tua mereka masing-masing, saya hanya meminjam nama mereka untuk melengkapi FF ini, dan FF ini murni buatan saya sendiri.
DON'T LIKE
DON'T READ
HAPPY READING :)
Pria itu menenggak habis minuman di gelasnya dan menyeka sisa-sisa minuman di sudut bibirnya. Wajahnya kusut dengan rambut yang sudah jauh dari kata rapi. Ini adalah botol ke-3 wine yang sudah berhasil lolos masuk melalui bibir seksinya itu. Sudah bisa dipastikan sekarang pria itu dalam keadaan mabuk berat.
Siapa yang menyangka pria yang biasa disapa Kai ini bisa berada di tempat hiburan malam dengan keadaan yang cukup 'mengenaskan'. Ya, Kim Jongin atau yang akrab disapa Kai adalah putra tunggal dari seorang pengusaha minyak terbesar di negara beribukota Seol. Kai yang kesehariannya dikenal dengan anak 'emas' para dosen di universitasnya jarang sekali mau datang ketempat hiburan malam. Namun sepertinya pengecualian untuk malam ini.
Kai menatap gelas yang kini sudah kosong di depannya dengan tatapan mata yang sayu, seperti seseorang yang kehilangan jiwanya. Tatapan sayunya jauh menerawang entah apa yang dipikirkannya saat ini. Yang jelas sekarang tangannya terangkat untuk memanggil pelayan bermaksud untuk memesan botol yang ke-4 sebelum akhirnya seseorang menghentikan aksinya.
"Kai, sebaiknya kau pulang sekarang. Kau tau sekarang sudah hampir jam 2 pagi dan orang tuamu pasti mencemaskanmu."
"ahhh.. berisik sekali kau Park Chanyeol, tidak usah mengurusiku urusi saja pacar barumu itu, siapa namanya? Baek.. baek.. ahhh." Kai mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
Chanyeol menarik lengan Kai paksa dan menyeretnya ke luar dari tempat hiburan malam itu, "Aku akan mengantarkanmu pulang Kai, aku tidak yakin kau akan bisa menyetir dengan benar dengan keadaan seperti ini."
"Arrrghh terserahmu tiang listrik." Kai masuk ke dalam mobil sport miliknya yang berwarna putih itu. Chanyeol hanya menggelengkan kepala melihat betapa mengenaskannya keadaan sahabatnya itu saat ini.
Kai mungkin tidak akan jadi seperti ini kalau saja kejadian 3 hari yang lalu tidak terjadi padanya. Yah, Kai sekarang sedang tidak beruntung dalam percintaannya, atau kau bisa mengatakan dia dicampakkan oleh pacarnya sendiri, maksudku mantan pacarnya.
Luhan, laki-laki berparas cantik bak malaikat yang sudah setahun menjalin hubungan dengan Kai meninggalkannya begitu saja demi laki-laki lain. Kai yang sudah menyerahkan seluruh perasaannya kepada Luhan hanya bisa menyalahkannya dirinya sendiri karena tidak bisa membuat Luhan tetap di sampingnya.
Apa Kai tidak marah? Tentu saja ia marah, tapi kau tahukan ketika kau sudah mencintai seseorang kau tidak akan bisa benar-benar marah pada orang itu bahkan ketika orang itu melakukan kesalahan besar.
Kai POV
Xi Luhan kenapa kau meninggalkanku hanya demi laki-laki seperti Sehun. Apa kurangnya aku? Apa dia lebih tampan dariku? Apa dia lebih kaya dariku? Apa dia lebih pintar dariku?
Tidak taukah kau, aku bahkan berniat melamarmu ketika selesai kuliah nanti. Luhan, tidak bisakah kau merubah pikiranmu itu? Tidak bisakah kau memikirkannya lagi? Luhan, Saranghae.. jeongmal saranghae..
Chanyeol memapahku memasuki rumahku, para maid menyambut kedatanganku dengan berjejer rapi di depan pintu utama. Aku tidak mengenali semua maid yang kutahu cuma maid pribadiku yang biasa mengatur segala keperluanku. Bagiku hanya membuang-buang waktu untuk mengenali wajah para maid itu. Cukup mereka saja yang mengenali wajahku.
"Biar saya saja yang memapah tuan muda Kai." Kyungsoo –maid pribadiku– mengambil alih tubuhku dari tangan Chanyeol. Tubuh kecilnya berusaha dengan susah payah menahan berat badanku yang lebih berat dari berat tubuhnya.
Chanyeol berpamitan untuk pulang dan Kyungsoo memapahku menaiki tangga menuju kamarku di lantai dua. Sekilas aku bisa mencium aroma tubuh Kyungsoo, aromnya seperti… apel? Yang benar saja apa dia tidak memiliki selera yang lebih baik.
Kyungsoo satu-satunya maid yang kukenali dan ku tahu namanya di antara para maid tentu saja karena dia maid pribadiku. Ia merebahkan tubuhku di atas ranjang king size milikku dan mulai mulai melepas sepatu dan kaus kakiku. Jujur saja sekarang kepalaku benar-benar pusing dan bayangan wajah Luhan mulai memenuhi pikiranku lagi.
Pikiranku kembali kalut dan rasanya jutaan jarum kembali menusuk-nusuk tepat di jantungku membuatku harus memegang dadaku berharap rasa sakit itu segara hilang. Entah sejak kapan air mata mulai keluar lagi. Aku tidak peduli jika sekarang Kyungsoo sedang berada di kamarku, aku hanya ingin berteriak mengeluarkan rasa sakit itu.
"AAAAAAAAAAAAARRGHHHHH."
Kyungsoo POV
Keadaan tuan muda malam ini terlihat tidak baik, ia bahkan harus dipapah oleh seorang temannya untuk pulang. Ia mabuk. Padahal dia bukan orang yang suka mabuk-mabukkan, aku tahu betul soal itu.
Aku melepas sepatunya ketika aku mendengarnya terisak. Ia menangis. Hal yang baru pertama kali aku lihat selama aku menjadi maid pribadinya. Ia terus memegangi dadanya seolah-olah ada sesuatu yang membuat ia kesakitan.
"AAAAAAAAAAAAARRGHHHHH."
Tiba-tiba ia berteriak sangat keras membuatku refleks menutup telingaku. Apa tuan muda kerasukan? Kudekati dirinya dan berlutut di samping tempat tidur tepat di dekat kepalanya.
"Apa kau baik-baik saja tuan?" tanyaku takut-takut. Jujur saja sekarang aku takut terjadi sesuatu pada tuan muda lebih tepatnya aku takut dia tiba-tiba berteriak seperti tadi dan mencekik leherku. Aku bergidik ngeri membayangkan fantasiku sendiri.
"Apa aku kurang tampan kyungsoo? Apa aku kurang baik? Apa aku kurang kaya? Apa aku kurang pintar." Tuan muda terus bertanya tanpa menoleh ke arahku. Pertanyaannya yang tiba-tiba dan panjang seperti kereta api membuatku gelagapan harus menjawab apa. Aku hanya terdiam.
"Jawab aku kyungsoo!" Ia sedikit membentakku, membuat tubuhku gemetaran.
"Aniyo, Tuan. Kau sangat baik, kau kaya, kau pintar, dan kau juga… tampan," aku menunduk, bisa dipastikan sekarang wajahku bersemu merah, "Kau sempurna Tuan."
"Jeongmal?"
"Ne, tuan."
"Lalu kenapa Luhan meninggalkanku demi laki-laki lain, kenapa Kyungsoo?"
"…"
"Hiks.." Tuan muda kini menangis terisak. Sepertinya ia benar-benar terluka sekarang.
Aku sempat beberapa kali mendengar cerita tentang Luhan dari mulut tuan muda. Luhan adalah laki-laki yang sudah berhasil membuat tuan muda jatuh cinta. Ya, tuan muda adalah seorang gay, dia mencintai sesama lelaki. Apa aku tidak heran? Awalnya mungkin iya, namun setelah kupikir tak ada yang salah, bukankah cinta memang tidak pernah salah?
"Kenapa rasanya benar-benar sakit kyungsoo," ia menggenggam tanganku dan meletakkan tepat di dadanya, "Sakit di sini Kyungsoo, aku ingin mati saja rasanya." Ia terus memegangi tanganku di dadanya sambil terisak.
Hey perasaan apa ini, kenapa rasanya hangat ketika merasakan tangan tuan muda menggengam tanganku? Dan kenapa jantungku tiba-tiba berdetak semakin cepat? Tuhan perasaan apa ini.
"Tu.. tuan.." buru-buru kutarik tanganku dari genggamannya, "Tuan istirahatlah, saya akan keluar."
Aku sudah hendak beranjak dari sampingnya ketika kurasakan ada seseorang yang memelukku dari belakang. Ya Tuhan apa lagi ini?
"Temani aku malam ini." Ia memeluk pinggangku semakin erat. Aku merasakan kehangatan dalam pelukkannya, dan sepertinya ada jutaan kupu-kupu yang sekarang menggelitik di perutku. Ayolah tuan muda kenapa kau meminta hal yang seperti ini?
"Tapi Tuan.." belum sempat aku menyelesaikan kalimatku ia sudah menarikku jatuh di ranjang king sizenya. Kini posisi kami sama-sama berbaring di ranjang dan saling berhadapan dengan tangannya melingkar di pinggangku. Dan jujur saja sepertinya sekarang aku lupa caranya bernafas.
KAI POV
"Temani aku malam ini." Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulutku. Aku benar-benar butuh teman malam ini, sendirian akan membuatku mengingat wajah Luhan lagi dan lagi.
Kini Kyungsoo sudah berbaring di sampingku tentu saja itu karena ulahku yang menariknya paksa. Aku bisa melihat wajah Kyungsoo lebih jelas sekarang, matanya yang belo, wajahnya yang mulus, dan bibir tebalnya yang merah seperti menggoda untuk minta segera dicicipi. Hey apa yang kupikirkan?
Bisa kulihat pipinya memerah, ia membuka mulutnya sedikit seperti ingin mengatakan sesuatu namun buru-buru menutupnya kembali, alih-alih bicara dia malah menundukkan kepalanya.
Aku semakin mendekatkan tubuhku padanya dan sekarang hampir tidak ada jarak di antara kami berdua. Aku mengangkat sedikit dagunya bermaksud melihat wajah milik Kyungsoo dan ketika mataku tertuju pada bibir kissable-nya kenapa bibir itu semakin minta dicicipi?
Ah persetan jika Kyungsoo seorang maid, aku sungguh tidak tahan untuk tidak mencicipi bibir merah tebalnya itu.
Kutempelkan bibirku ke bibirnya, bisa kurasakan reaksinya yang kaget dengan perlakuanku. Aku menempelkan bibirku cukup lama namun Kyungsoo hanya diam dan itu seperti menantangku untuk melumat bibir itu.
Author POV
Jelas sekali Kyungsoo kaget ketika Kai menempelkan bibirnya di bibir Kyungsoo. Matanya yang belo seperti ingin keluar dari tempatnya. Ia hanya diam, tubuhnya seperti sedang disihir untuk membeku.
Kai melumat bibir Kyungsoo pelan namun semakin lama lumatannya semakin intens. Kyungsoo tidak memberi respon apa-apa dan terus menutup mulutnya. Hal itu membuat Kai terpaksa menggigit bibir Kyungsoo yang membuatnya mengerang, kesempatan itu diambil Kai untuk memasukkan lidahnya ke goa hangat milik Kyungsoo.
Diabsennya satu persatu isi dari goa hangat Kyungsoo, rasanya benar-benar membuat Kai ketagihan untuk terus mencicipinya. Lidahnya bertemu dengan lidah Kyungsoo dan menggelitiknya dengan lidahnya.
Kyungsoo sepertinya mulai menikmati permainan Kai, ia mendorong lidah Kai berusaha memberi tahu siapa yang lebih dominan di sini. Tangannya kini sudah melingkar di leher Kai.
Namun sepertinya usaha Kyungsoo harus rela dikalahkan oleh Kai karena kini Kai lebih dominan dalam memimpin permainan. Suara kecipak saliva dari keduanya kini seperti alunan musik tersendiri bagi mereka. Saliva menetes dari hasil permainan mereka, entah berasal dari saliva siapa mereka tidak peduli.
"Eunghhh.." Kyungsoo melenguh kehabisa nafas, ia mendorong tubuh Kai namun tenaganya kalah kuat dengan Kai. Kyungsoo hanya bisa memukul dada Kai meminta untuk melepaskan pagutan mereka karena sekarang ia benar-benar kehabisan nafas. Kai yang mengerti melepaskan pagutan mereka dan terciptalah benang saliva di antara keduanya.
Kai bisa melihat wajah Kyungsoo yang memerah kerena ulahnya, dan wajah Kyungsoo yang seperti itu membuat nafsu Kai benar-benar dikuasai setan.
Ia tak membiarkan Kyungsoo lama-lama menghirup udara, ia kembali menyerang bibir kissable Kyungsoo semakin ganas berbeda dengan sebelumnya. Tangannya kini tidak tinggal diam, ia mengelus-elus perut Kyungsoo sambil mencari tonjolan kecil milik Kyungsoo.
Kai berhasil menemukan tonjolan itu. Dipilinnya tonjolan yang sudah mengeras itu membuat sang pemilik mengeluarkan suara lenguhan,
"Enghhhhh.." Desahan Kyungsoo tertahan oleh ciuman ganas kai. Kai semakin intens memilin dua tonjolan yang menjadi titik sensitif seorang Kyungsoo.
"Tonight is our night Kyungsoo."
TBC
Mian kalo FFnya gaje T.T *nangis bareng luhan*
ini ff murni buatan Author yang lagi galau mikirin UN
Tolong reviewnya ya teman-teman yang sudah membaca untuk kemajuan chapter selanjutnya
dan gumawo sudah mau meluangkan membaca ff author yang jauh dari kata bagus ini huee ^^
