"Di pertemuan pertama kami, Park Jimin memberi ku sebuah sihir. Ku rasa, aku, Jeon Jungkook sudah tersihir olehnya. Tapi apa arti diriku di matanya?".

Yaoi. Kookmin / Jikook. school life. Jimin Jungkook Taehyung Yoongi Seokjin. Member lain nyelip? Rate awal T menyesuaikan mood! slight vmin taegi

Terinspirasi dari The Melody of Heart - Mahou no Kusui (Obat Sihir) Kamura Yoko

Obat Sihir

Prologue - Be my friend!

"Nih, obat sihir. Ini bukan permen biasa loh"

Aku hanya menatap uluran tangan bocah asing di depanku sambil mengernyitkan dahi. Apa dia bodoh? Jelas itu permen biasa yang bisa dibeli di toko-toko permen. Atau jangan-jangan itu obat terlarang? Tidak mungkin. Tidak ada bocah yang menjual narkoba di lingkungan sekolah SD.

"Nggak apa-apa kok. Cobalah"

Sedetik, dua detik, tiga detik, hanya hening. Aku tak berniat mengambil permen ditangannya, tapi bocah ini benar-benar keras kepala. Senyumnya terus mengembang. Berbeda dengan seisi kelas yang menatap ke arah kami sambil berbisik-bisik. Jengah terus diperhatikan seisi kelas dan anak ini, ku ambil permen itu tanpa berkata apa-apa, membuka bungkusnya lalu melahapnya segera. Berharap bocah ini puas dan segera pergi.

"Karena ini obat sihir, mulai sekarang kita berteman. Siapa namamu?" Ck, dia tidak berhenti sampai disitu ternyata

"Aku?... Aku Jungkook. Jeon Jungkook" Ku ambil buku dari dalam tas agar terlihat sibuk

"Wah, Kook? Kookie? Bukankah itu imut?!. Seperti kue? Cobalah tersenyum, pasti kuenya akan jadi lebih manis" Aneh. Bocah ini tersenyum geli dengan pipi gembilnya yang kurasa... sedikit lucu? Tapi tidak, aku tidak imut! Merasa harga diriku tergores karena aku tidak imut apalagi manis, akhirnya aku mengabaikan bukuku lalu menatapnya tajam.

"Hei! Sopanlah sedikit. Berapa umurmu?!". Meskipun kami sekelas aku tidak yakin anak ini seumuran denganku. Dilihat dari tinggi badannya yang mini, pipinya yang gembil dan matanya yang menutup tiap kali tersenyum, ku rasa dia masih anak-anak. Aku memang juga masih anak-anak, tapi anak ini benar-benar terlihat seperti bocah bagiku. Atau mungkin seperti anak anjing?

"Kamu lebih penasaran pada umurku dari pada namaku? Aku 10 tahun jika kamu benar-benar ingin tahu" dia tersenyum lebar. Tapi sedetik kemudian dia membuka suara lagi "Oh! Dan namaku Park Jimin." Lagi, dia menyunggingkan sebuah senyuman yang lebar dan matanya kembali menghilang. Seharusnya aku terlihat kaget sekarang karena ternyata anak ini lebih tua dariku. Tapi senyumnya membuatku melunak.

"Baiklah Chim. Ini hari pertamaku. Terima kasih, kamu bisa kembali ke mejamu". Aku tidak ingin memperlama percakapan ku dengannya meskipun aku tahu niatnya baik. Aku memutuskan untuk kembali ke buku pelajaran di atas mejaku, tak begitu memperhatikan ekspressi wajahnya saat aku sengaja salah menyebut namanya.

"Chim? Aku suka nama itu. Ah aku lapar. Kookie, ayo kita makan~". Aku melihat tanganku yang tiba-tiba digenggam olehnya. Seketika itu juga dia menyeret ku.

Aku merasa terganggu dengan anak-anak lain yang melihat ke arah kami. Ku coba melepaskan tangannya dari tanganku.

"Hei, anjing bodoh. Lepaskan tanganku! Dan jangan panggil aku Kookie!" Ups.. Aku kelepasan mengatakan apa yang aku fikirkan tentang dia yang terlihat seperti anak anjing. Selanjutnya belum lagi aku sempat kembali berontak, aku seketika berhenti karena menabrak Jungkook. Dia tiba-tiba berhenti tepat di sekelompok anak yang sedari tadi memperhatikan kami.

"Hei teman-teman. Kenalkan si anak baru. Namanya Kookie. Dia sangat imutkan?". Jimin mencubit pipiku. Aku kesal, sangat. Tapi aku hanya bisa menunduk karena merona hebat. Malu. Bagaimana mungkin aku yang seorang laki-laki dibilang imut. Dan lagi ini hari pertamaku. Belum lagi dia yang terus memanggilku 'Kookie'. Aku hanya terdiam. Tak punya muka di hadapan anak-anak lain. Bagaimana mungkin aku akan menghabiskan masa SD ku dengan mereka? Atau aku pindah lagi saja?. Aku sudah bersiap dengan respon terburuk yang mungkin saja dikeluarkan oleh anak-anak lain.

"Wah. Kau benar!. Dia sangat imut. Aku tadi tidak bisa melihat wajahnya karena dia menatap keluar jendela sepanjang waktu. Kookie, kenalkan. Aku Kim Taehyung. Kau boleh memanggilku TaeTae asalkan aku boleh memanggilmu Kookie".

Apa? Apa yang baru saja terjadi. Aku mengangkat kepalaku karena ku rasakan pipi ku yang lain dicubit dan pelakunya adalah anak yang mengaku sebagai Taehyung. Anak itu kini menatapku dengan cengiran lebar.

"Bolehkah aku memanggilmu Kookie juga? Aku Jin, Kim Seokjin" Wow. Mataku melebar. Aku tidak menyangka mereka akan terbuka padaku. Anak itu membungkuk dihadapanku. Akhirnya ada satu anak yang setidaknya terlihat normal. Refleks aku membalas membungkuk masih dengan Taehyung mencubit pipiku. Ku lihat beberapa anak lain semakin mendekat untuk memperkenalkan diri. Aku harus melarikan diri dari ini.

"Bagaimana jika kau boleh memanggilku Kookie, tapi kau Lepaskan tanganmu sekarang, atau aku akan menggigit tanganmu ini??" Aku menarik paksa tangan Taehyung dan mencoba menggigitnya

"Wow, ternyata anak kelinci yang satu ini galak" itu Jimin yang menyahut sambil tertawa. Apalagi ini?! Tadi dia bilang aku kue, sekarang kelinci. Memang salahku yang mencoba menggigit Taehyung hingga gigiku yang terkenal dengan sebutan gigi kelinci ini terlihat. Tapi apa kah itu salahku jika ayahku menurunkan DNA gigi ini darinya? Aku geram dan mencoba memberikan tatapan mematikan kepada Jimin. Berharap mulutnya tertutup.

"Tapi Jimin, tadi aku mendengar dia memanggilmu 'anjing bodoh'. Aku baru menyadarinya. Kau memang terlihat seperti anjing. Apalagi jika kau tersenyum. Rasanya aku ingin menepuk kepalamu" Aku merasa Taehyung membelaku. Dia tidak benar-benar membelaku, tapi aku bahagia karena dia mengungkit hal itu lagi dan mengatakan itu tepat dihadapan Jimin. Aku coba bersikap tenang sementara Jimin mulai memukuli Taehyung. Mereka berdua tertawa renyah.

"Sudah lah Tae. Chimmy lelah. Mau makan bareng Kookie. Bye!" Apa itu? Anak ini mencoba terlihat imut? Benakku tidak salah saat mengatakan anak ini seperti anak anjing. Jimin tersenyum dan matanya lagi-lagi menghilang. Dia lalu melanjutkan kembali kegiatannya yang sempat tertunda, menyeretku menuju kafetaria.

Begitulah awal persahabatanku dengan Jimin, si anjing bodoh yang senyumnya seperti obat sihir. Anak pertama yang menyapaku saat aku pindah sekolah ke Seoul. Saat itu aku masih SD. Orang tua yang selalu sibuk bekerja membuatku menjadi anak yang pendiam. Bukan karena aku pemalu. Aku benar-benar suka berteman dengan siapapun. Tapi di umur ku yang baru 9 tahun aku sudah lelah beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku akan baik-baik saja sendiri. Ternyata fikiran ku salah. Di hari pertama aku masuk ke sekolah ku yang baru, Park Jimin memberi ku sihir untuk memulai ulang segalanya.

TBC

Cerita pertama. Maafkan kalo typo dan jelek dalam penggambaran karakter huhu

Ff ini g bakalan panjang karna garis besarnya mungkin bakal sama dg komiknnya. Sekitar 3-4 chapter maybe. Mungkin ada yg pernah baca? Ini aslinya persahabatan antara kucing dan anjing. Apa boleh buat karena BT21 cooky adalah kelinci dan chimmy adalah anjing jdi lah seperti ini xD

Ada yg baca aja udh seneng. Kalo g ada gpp. Pngen nulis aj. Chapter 1 kehidupan SMA.

jmp!

next chapter

"Dasar kelinci setan!. Berhenti".

"Ayo tangkap aku, anjing bodoh".

"Kookie dan Chimmy tiap hari selalu gembira ya"

"Diari? Punya siapa?

"Mungkin di dalamnya ada foto orang yang disukainya"