24/7

This story created by adorablexo

Park Chanyeol - Byun Baekhyun

Other cast find by yourself

Hurt , Romance

T - M

GS!

2018

Hari ini sangat cerah, dengan langit yang menampilkan warna biru muda, awan yang membentuk gumpalan putih sangat indah. Angin yang berhembus hangat lebih ke dingin membuat orang orang nyaman merasakannya. Pohon pohon yang sudah berubah warna menjadi kuning dan orange. Yap! Saat ini adalah musim gugur. Dimana daun akan berjatuhan mengisi jalanan dan dalam dua bulan kedepan akan berganti menjadi musim dingin dengan salju yang turun dengan indah.

Seseorang memasuki seoul convention hall menggunakan setelan suit berwarna hitam dengan dasi polos berwarna abu abu. Sepatu pantofel hitam yang mengkilap, dan jangan lupa rambutnya yang di tata rapi menampilkan dahi mulusnya. Satu komentar untuk pria ini. Perfect!. Tinggi semampan dengan wajah bak pangeran. Dialah seorang park chanyeol. Pria berumur 32 tahun ini menetap sebagai CEO di C.Y (read : si way) corporation yang bergerak di bidang konstruksi. Terbilang cukup muda untuk menjadi CEO di umur 30an awal. Dulu perusahaan ini hanya bernama seoul park saja, setelah chanyeol menjabat, ia meminta untuk merubahnya menjadi C.Y . Chanyeol menjalankan perusahaan dari mendiang kakeknya yang sangat dia sayangi. Semasa kecil chanyeol sangat dekat dengan kakeknya, selagi orang tuanya sering bekerja di luar negeri dan chanyeol pun mempunyai hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya, tidak merasakan bagaimana peran orang tua terhadapnya. Maka dari itu, dia tumbuh menjadi orang yang sangat kuat dan mandiri berkat kakeknya yang mendidiknya dari kecil hingga dewasa. Hal yang pertama membuat chanyeol sedih dalam hidupnya adalah dia harus meninggalkan kakeknya untuk melanjutkan menuntut ilmunya ke jerman sampai S3. Waktu yang sangat lumayan lama untuk berpisah. Dan chanyeol sangat bersyukur tuhan masih memperpanjang umur kakeknya hingga dia balik ke korea, sang kakek menitip pesan untuk mengurus perusahaan yang ia dirikan. Hingga saatnya hal terparah dalam hidup chanyeol ada kehilangan sang kakek yang sudah ia sayangi melebihi apapun yang di dunia. Orang terkasih dan orang yang menjadi lindungan hidupnya pun meninggalkannya. Itu terjadi pada 3 tahun yang lalu saat chanyeol masih menjabat sebagai CFO (Chief Financial Officer) di perusahaan itu.

Walaupun chanyeol seorang atasan di dalam perusahaan, namun dia tidak meninggikan derajatnya kepada orang lain, tidak bersikap angkuh layaknya sang pemimpin yang merasa tinggi jabatannya. Menjadi orang yang ramah dan baik adalah hal yang ditegaskan oleh kakeknya kepada chanyeol. Chanyeol memegang prinsip itu. Alhasil semua karyawan maupun koleganya sangat menjunjung tinggi seorang park chanyeol.

-Twenty Four Hours Seven Days-

Jam sudah menunjukan pukul 9 pagi. Orang orang masih berdatangan memenuhi aula tersebut, hari ini di seoul convention hall akan diadakan pertemuan dari berbagai macam perusahaan yang berada di korea selatan. Semacam seminar untuk perusahaan. Jadi orang orang yang berdatangan di aula tersebut adalah orang orang penting dalam perusahaan, termasuk chanyeol. Seminar ini akan diisi oleh pembicara yang berasal dari luar negeri dan dari ketua perusahaan, jika tidak ada akan diganti oleh perwakilannya. Kursi pun mulai dipenuhi oleh orang orang dan chanyeol mendapat kursi di baris ketiga. Lumayan dekat dengan panggung. Chanyeol membungkuk dan tersenyum ketika bertemu dengan orang disekitarnya, bersikap ramah pada biasanya.

Acara akan dimulai. Chanyeol duduk dengan nyaman sembari membuka ponselnya mengecek jika ada hal penting yang harus dilakukan. Pembicara pertama pun sudah berdiri diatas podium. Membawakan acara menggunakan bahasa inggris karena dia berasal dari perusahaan luar negeri. Orang orang memperhatikan dengan seksama dan tenang. Sekitar 40 menit pembicara pertama pun sudah selesai dilanjut dengan pembicara dari perusahaan lainnya. Sudah sekitar sejam lebih acara itu berlangsung, Sejatinya seorang atasan ada kalanya merasa bosan dengan acara yang berisi tentang orang yang hanya berceramah di depan.

Chanyeol yang hanya diam memperhatikan sang pembicara tiba tiba merasakan ponselnya bergetar menandakan ada yang menghubunginya. Ia pun mengambil ponselnya dari saku celana, mengecek dan segera men slide tombol warna hijau tersebut.

"tuan, nyonya park berkunjung"

Itulah yang dikatakan maidnya lewat telepon

Ternyata pesan tersebut adalah pesan dari maidnya yang bekerja di apartemennya. Ya. Chanyeol tinggal di sebuah apartemen mewah di kawasan seoul. Kawasan itu terkenal dengan orang orang yang memang memiliki uang yang banyak karena membayar apartemen itu tidaklah murah. Dari segi design pun sudah terlihat, itu adalah hasil dari architect ternama. Sejak kakeknya meninggal, chanyeol pun memutuskan untuk pindah dari rumah dan tinggal sendiri. Dia membeli apartemen dari hasil kerjanya dan melanjutkan hidup mandiri. Tidak mengherankan bagi chanyeol untuk tinggal mandiri karena saat kuliah di luar negeri, dia membekali hidupnya dengan tidak sering bergantung pada orang lain dalam artian hidup mandiri lebih bagus dan dia selalu ingat kata kata kakeknya semasa dia remaja 'orang yang hebat adalah orang yang lahir dari kemandirian' itulah satu pacuan chanyeol untuk bisa sukses dari keluarga yang bisa dibilang berantakan. Sayangilah keluargamu jika masih berada dalam kehangatan layaknya keluarga pada umumnya, jika itu sudah tidak terjadi maka kamu akan menyendiri dan pergi dari keramaian karena masalah yang sering terjadi dalam keluarga. Hidup kaya tidaklah menjamin orang itu akan mudah dalam segala urusan.

Chanyeol pun mendecih ketika mendengar pesan dari maidnya. Mengapa chanyeol tidak senang jika ibunya datang? Bukan seperti itu. Itu bukanlah ibu asli dari chanyeol, melainkan adalah ibu angkatnya yang telah menikah dengan ayahnya setelah ibu kandung chanyeol meninggal karena jatuh sakit. Hal terburuk chanyeol kedua pun menghampirinya setelah tidak lama kematian sang kakek. Ibunya meninggal setelah merasakan sakit yang sudah lama ia derita. Dan sang ayah? Hanya mencari istri yang baru. Ya. Itulah mengapa dia benci dengan ayahnya dan memutuskan untuk keluar dari rumah untuk hidup sendiri. Ayahnya bukan hanya tidak peduli dengan ibunya tetapi dengan semua hal dari yang kecil maupun yang rumit.

"mengapa dia mengunjungiku!" ucap chanyeol dengan nada kecil

Chanyeol pun berdiri dari kursi dan segera keluar dari aula menuju luar aula, tepatnya di lorong besar gedung tersebut yang menyatu dengan dinding kaca yang menampilkan kota seoul. Chanyeol tersenyum dan membungkuk pada orang yang ia lewati dan temui. Dia terpaksa meninggalkan acara tersebut sejenak karena untuk menghubungi ibu angkatnya jika ia tidak bisa bertemu saat ini karena ada acara yang tidak bisa dilewatkan. Dan ternyata benar setelah chanyeol berjalan menuju pintu aula, ibunya pun menghubunginya, bagi chanyeol itu adalah hal yang mengganggu.

"perkenalkan, saya byun baekhyun, perwakilan dari S.S.A corporation. S.S.A sendiri adalah kepanjangan dari South Seoul Art ….."

suara itu berasal dari pengeras suara yang ada di dalam ruangan tersebut. Pegangan chanyeol pada gagang pintu besar itu pun terhenti setelah mendengar nama yang diucapkan oleh pembicara wanita tersebut. Mendengar suaranya pun seketika mengingatkan nya pada masa lalu. Seseorang yang sempat mengisi masa remajanya saat di sekolah menengah atas.

Yap! Dulu semasa remajanya saat ia duduk di bangku sma, dia mengenal seseorang bernama byun baekhyun. Parasnya elok, cantik, putih, sipit, bibirnya mungil, badannya tidak terlalu tinggi dan kata chanyeol postur badannya nyaman untuk dipeluk, bahkan dia sendiri belum pernah memeluk wanita itu, hanya khayalan seorang park chanyeol. Dulu wanita itu menjadi primadona sekolah yang di idamkan banyak lelaki bahkan perempuan lain pun iri dengannya. Chanyeol mengenal wanita itu saat tingkat dua, pandangan pertamanya pun dimulai saat wanita itu memperkenalkan dirinya didepan kelas sebagai murid pindahan dari jerman. Chanyeol sangat kagum dengan wanita itu, bukan hanya kagum dengan parasnya tetapi juga kagum dengan negara yang ia tinggali sebelumnya. Jerman. Ya. Chanyeol suka dengan jerman. Sampai saat itulah chanyeol berteman baik dengan baekhyun, menanyakan banyak hal tentang jerman karena dulu cita citanya adalah melanjutkan studinya ke jerman bahkan wanita itu menyaksikan betapa giatnya dia dalam mengejar cita citanya, sampai sampai wanita itu ingin dibayar oleh chanyeol untuk mengajarkan bahasa jerman tetapi wanita itu menolak. Mereka adalah teman baik. Tidak ingin hubungan pertemanan dibayar oleh uang. Semuanya saling berbagi ilmu. Alhasil sampai saatnya lulus dari sekolah menengah atas dan chanyeol mengikuti berbagai seleksi tes untuk kuliah di jerman dan dia diterima! Semua itu berkat teman baiknya. Byun Baekhyun.

Dia berhenti sejenak untuk mendengarkan suara yang melantun lewat mic dan disebarkan oleh sound system yang terletak di pinggir ruangan.

'byun baekhyun? Benarkah itu kau?'

Chanyeol memaksa kan diri untuk menoleh ke belakang ke arah panggung tersebut. Tapi dia tidak yakin dengan apa yang ia tebak. Dia menoleh dengan berharap jika itu benar baekhyun yang ia kenal semasa sekolah dulu, pertemukan kembali dia bersama baekhyun. Ia menoleh ke arah panggung tersebut dan memperhatikan dengan jelas seseorang diatas panggung itu. Gocha! Ternyata dia salah dalam menebak. Mengapa ia menebak dengan asal? Mengapa tiba tiba dia berpikir jika itu baekhyun yang ia dulu kenal? Manusia di dunia ini memiliki nama yang sama. Byun baekhyun pun di korea tidak hanya satu kan. Chanyeol menghembuskan nafasnya menyesal dan segera keluar dari aula tersebut.

"maaf bu, hari ini kita tidak bisa bertemu dulu. Saya punya acara yang tidak bisa dilewatkan" chanyeol pun menjawab telpon ibunya sambil memasukan satu tangannya kedalam saku, berhadapan dengan kaca gedung tersebut yang menampilkan kota seoul dari ketinggian lantai 10.

"kau ini bagaimana chanyeol, aku kan ibumu. Kau lebih memprioritaskan pekerjaan mu dari pada ibumu?"

Ingin sekali chanyeol berkata, 'kau hanya ibu tiri ku yang tidak ada urusan lebih kepadaku selain dari ibu kandung ku sendiri'. Tapi chanyeol masih sadar. Dia harus menjadi orang yang sopan dan tidak brutal. Dalam kata lain melawan. Jika ayahnya tau. Dia akan dihajar dengan alasan tidak patuh dengan orang tua. Tetapi saat ibu kandungnya masih ada, ayahnya malah memperlakukan ibunya semena mena, walaupun bukan melakukan secara fisik tetapi cukup miris untuk diingat kembali.

"baiklah, 30 menit lagi bagaimana?" chanyeol menahan diri agar tidak meninggikan suaranya saat sambungan telepon berlangsung

"kau kira ibumu apa? Seseorang yang tidak penting sehingga disuruh untuk menunggu lama?" oke. Chanyeol habis kesabaran dan memilih mengalah

"baiklah. Sekarang!" chanyeol menekan tombol merah untuk menutup sambungan telepon tersebut. Menggenggam ponselnya kuat karena tidak ada barang lain yang bisa menjadi pelampiasan untuk amarahnya. Tapi chanyeol yakin, dalam waktu dekat ini dia akan bebas dari ini semua. Pergi ketempat yang jauh, dan bebas dari kebisingan seperti ini. Dia telah merencanakan sesuatu dan tidak ada yang mengetahuinya.

Chanyeol terpaksa meninggalkan acara ini demi ibu angkatnya. Ini sudah keberapa kalinya hal ini terjadi. Dan membuat chanyeol geram. Sebagai seseorang yang memiliki jabatan paling tinggi dalam perusahaan pasti mempunyai banyak aktivitas. Hidupnya bukan hanya untuk ibunya yang semena mena memperlakukan dia layaknya orang biasa. Tak apa jika benar ada sesuatu yang harus ia lakukan, tetapi? Ini hanya hal sepele yang mungkin membuat orang hanya bisa geleng geleng kepala.

Chanyeol sudah berada di dalam mobil BMW 730Li nya, menyalakan mesin dan segera melajukan mobilnya keluar dari basement gedung tersebut. Chanyeol menjalankan mobilnya perlahan melewati depan pintu yang tadi membawa dia dari dalam gedung menuju basement.

Tanpa dia sadari, seorang wanita dengan berpakaian women suits berwarna hitam yang pas di badannya dan sedikit membentuk tubuh bagusnya, dengan bawahan menggunakan rok selutut dan blazer hitam yang menutupi kemeja putihnya, kakinya yang memakai sepatu wedges hitam dengan tinggi 7cm. Rambut panjangnya ia gerai dan wajahnya sedikit terhalang oleh rambutnya jika terlihat dari samping. Masuk kedalam gedung melewati pintu yang tadi chanyeol lewati dengan mobilnya, Wanita itu berjalan dengan partner satu perusahaannya.

Sejenak wanita itu pun berhenti setelah selangkah masuk kedalam pintu kaca tersebut untuk menuju masuk kedalam gedung. Ia coba melihat kebelakang setelah mobil itu pergi.

"chanyeol?"

-To Be Continue-

ini kebanyakan perkenalan para tokoh dulu ya dengan diselingi sedikit kejadian. tetapi belum semua tokoh dikenalkan. bahkan pemeran utama belum semua dijelaskan. semua akan dijelaskan seiring berjalannya cerita. support cerita ini ya dengan review terbaik kalian ya luv. boleh dengan saran maupun kritik. tidak usah sungkan. oiya sebenarnya aku bukan orang baru di ffn. join di sini udah dari 2014 kalo enggak salah. tapi semua cerita yang aku buat aku hapus. karena mungkin menurut aku masih terlalu amatir *sekarang sih juga masih amatir haha* jadi maklumin ya jika alur cerita atau kata katanya masih hancur bahkan ada typo(s) nya. saya bukan orang sastra, bahkan pelajaran bahasa indonesia pun enggak dikuasai haha.. minta supportnya aja ya dengan review, follow dan favorite :). Big thanks to ma luv ( my lovely readers)