My Egois Angel By Natsuki no Fuyu-hime

Naruto © Masashi Kishimoto

Rated : M #Boww di C4. Nggak ding T aja nyari aman.

Genre : Romance . Hurt/Comfrot . Fantasy

Pairing : SasuFemNaru

Warning : Gaje, OOC, EYD berantakan, alur kecepatan tinggi, ancur tingkat dewa, susah dimengerti, jelek, TYPO, FemNaru, aneh, de el el. Apa bila tidak berkenan dihati silahkan KELUAR dari fic ini terimakasih.

Summary : Naruto adalah anak SMA yang baru saja meninggal dan berubah manjadi malaikat pemberi berkat. Selama menjadi malaikat ia akan diberikan sepasang sayap. Tapi anehnya sayapnya ini dapat berjalan dan berbicara, WOW it's amazing!

.

.

Happy Reading Minna

.

My Egois Angel

Hai, namaku Uzumaki Naruto. Putri dari Namikaze Minato dan Namikaze Kushina serta adik dari Uzumaki Kyuubi. Terdengar aneh ya kalau aku dan nee-sanku mengunakan marga Uzumaki (marga kaa-san sebelum menikah) jelas-jelas kami dari keluarga Namikaze? Tak perlu heran itu karena kaa-san memaksa tou-san agar kami mengunakan marga kaa-san.

"Toh saat menikah mereka akan mengunakan marga orang lain!" begitu pembelaan kaa-san jika ada yang bertanya mengenai marga kami berdua. Sedangkan tou-san yang mendengar jawaban kaa-san seperti itu ia pasti akan membalas, "Heh, seperti aku akan membiarkan kedua putriku untuk menikah saja!". Hi hi hi lucu memang, tapi itulah keluargaku. Sejelek apapun tetaplah keluargaku.

Menikah ya? Aku rasa sebelum menikah aku pasti sudah tidak ada didunia ini. Ha ha ha benar, aku mungkin tidak akan ada didunia ini lagi. Bahkan aku tak yakin aku bisa bertahan lebih dari 1 bulan ini. Tidak aku tidak berbicara sembarangan ataupun ada niat untuk bunuh diri. Kalau saja Tuhan memberi pilihan antara mendapat penyakit Leukimia (tulisannya bener nggak?) atau hidup selama-alamanya di dunia dengan kesengsaraan. Aku pasti memilih hidup dengan kesengsaraan.

Kalau kalian berfikir aku mempunyai penyakit leukimia karena perkataanku tadi, jawabanya adalah benar. Well, aku mendapat penyakit ini sejak umurku 6 tahun. Sebuah keajaiban aku masih bisa bertahan hingga sekarang, hingga umurku yang ke 16 ini. Sebenarnya kalau saja aku tidak sakit, besok aku pasti bisa mengikuti kegiatan penerimaan murid baru di SMA yang memang sudah aku impikan. Hanya saja takdir berkata lain. Aku divonis hanya bisa bertahan 1 bulan lagi karena penyakit ini telah menghancurkan sebagian sarafku.

Tinggal waktulah yang menentukan semua keadaan ini...

.

~ Natsuki no Fuyu-hime ~

.

'Musim semi. Musim yang sangat indah.' Gumam Naruto melihat pemandangan dari balik kaca salah satu kamar di RS Konoha. Memperhatikan bunga sakura yang dengan cantiknya bermekaran di sepanjang jalan. Dengan beberapa orang yang berlalu lalang di jalan itu dengan senyuman bahagia.

"Hai, Naru!" sapa sebuah suara yang sangat familiar di pendengaran Naruto, dari balik pintu putih yang ada ruangan itu. Dengan segera Naruto menoleh ke pintu untuk melihat seorang gadis berambut merah ke orenan, dengan iris mata merah marun tengah menatapnya sambil tersenyum dengan sebuket bunga matahari di tangannya.

"Ah, Kyuu-nee!" jawab Naruto sedikit parau.

"Iya, ini nee-san bawakan bunga matahari kesukaanmu dan buah jeruk agar kau cepat sembuh!" jawab Kyuubi menganti bunga yang layu di vas yang ada di atas meja di samping tempat tibur Naruto dan mulai mengupas buah jeruk untuk Naruto.

"Arigatou, nee-san! Aku sangat bersyukur mempunyai nee-san yang baik seperti Kyuu-nee!" kata Naruto memakan jerukanya dengan riang. Lain halnya Kyuubi yang mendengar perkataan Naruto, ia merasa gagal menjadi kakak untuk Naruto sampai-sampai gadis bersurai pirang ini mengatakan hal seperti itu. Ya, Kyuubi menganggap perkataan Naruto itu sebagai ejekan untuk dirinya yang gagal ini.

"Kamu jangan bicara seperti itu. Harusnya nee-san yang bersyukur mempunyai adik sepertimu Naruto! Jadi cepatlah sembuh!" balas Kyuubi tersenyum hangat.

"Sembuh? Aku tidak yakin akan hal itu Kyuu-nee." Jawab Naruto lirih, tapi masih bisa didengar dengan baik oleh Kyuubi.

"Kau bicara apa? Kau pasti sembuh!" jawab Kyuubi sedikit membentak. Mendengar kesungguhan Kyuubi Naruto hanya bisa tertawa hambar dengan senyum manis di wajahnya. Kyuubi yang melihat itu cuman bisa tersenyum getir.

"Kyuu-nee kalau aku sudah tidak ada disini lagi, tolong nee-san jaga kaa-san dan tou-san ne?" pinta Naruto masih tersenyum sambil memiringkan kepalanya kesamping kanan.

"Em, kau tenang saja Naruto. Aku pasti menjaga kedua orang tua itu!" jawab Kyuubi dengan nada begetar. Inikah, inikah saatnya? Apakah sekarang Naruto akan pergi? Batin Kyuubi menahan air mata yang sudah siap jatuh dari kedua bola matanya.

"Oya, kalau kaa-san dan tou-san sudah kembali dari kantin. Tolong katakan bahwa aku sangat menyayangi mereka ya, Kyuu-nee." Kata Naruto membaringkan badannya, dapat ia lihat dari sudut matanya bahwa Kyuubi sudah menangis sesegukan.

"Kyuu-nee, jangan menangis. Kau terlihat aneh jika menangis..." Kata Naruto lagi dengan mata tertutup untuk selamanya dengan senyum manis terpasang di wajahnya yang manis.

"Naru, Naru. Naru? Naru! NARUTOOOO!" jerit Kyuubi sejadi-jadinya menangisi adiknya sambil menguncang bahu Naruto keras. "Naruto! Kalau kau anggap ini lucu, ini sama sekali tidak lucu! Cepat buka matamu Naruto! Uzumaki Naruto cepat buka matamu!" bentak Kyuubi dengan air mata yang turun semakin deras.

Drap.. Drap.. Drap..

Dapat Kyuubi dengar suara langkah kaki tergesa-gesa dari luar kamar itu.

BRAKKK

"Kyuubi! Ada apa kenapa berteriak begitu?" tanya Kushina mendobrak pintu. Dan betapa kangetnya ia ketika melihat tubuh Naruto yang sudah tidak bernyawa dalam pelukan Kyuubi. Minato yang melihat itu jugapun segera memanggil dokter. Dokter propresional itupun dapat menebak keadaan gadis dalam bekapan Kyuubi dan hanya menggelengkan kepala.

Dan pada hari itu tepat pukul 12.00 siang hari. Naruto telah pergi meninggalkan seluruh orang yang menyayanginya.

Saat pemakamanpun banyak saudara-saudara baik dekat maupun jauh yang mengenal Naruto datang. Bahkan sahabat dan temannya sejak TKpun turut hadir turut berduka cita. Kyuubi dan Kushina tak henti-hentinya menangis meratapi nasib Naruto itu. Sungguh mereka merasa sebagai orang yang gagal, mereka gagal menyelamatkan Naruto.

Tak ada yang menyadari bahwa orang yang mereka tangisi tengah menatap mereka dari jauh dengan tatapan sendu. Gadis bersurai pirang dengan iris mata bagai langit musim panas tanpa awan, dan gaun putih selutut itu sedikit melambai. Lalu ia berbalik dan menerima uluran tangan seseorang berjubah hitam setelah itu mereka menghilang menyisakan bunga sakura yang sedikit berjatuhan.

"Daisuki yo, minna. Sayounara!"

.

.

TBC or Delete?

.

A/N : Halo, perkenalkan saya author baru di fandom ini. So, bagaimana? Baguskan? Jelekkah? Sebenarnya Natsu nggak Pe-De sama fic ini. Rasanya kesannya itu kurang menyentuh gitu dan kurang panjang tentunya, tapi chap depan pasti panjang kok. Kan baru prolog. Fic ini terinspirasi dari komik berjudul 'My Egois Angel' by Nakajima Yuka. Jadi? Mau dilanjutin atau mau Natsu delete? Silahkan masukan kritik yang membangun(?) dan saran dalam kolom review ne!
Arigatou gozaimasu yang sudah mau baca atau hanya sekedar mampir.

Naru : "Aku disini mati gitu?" *baca skrip

Sasu : "Aku belom keliatan ya?"

Natsuki : "Hee hee,, chap depan aja ya Sas! Jadi tukang sapu!" *pake helm

Sasu : "APA KAU BILANG? CHIDDORI!"

DUARRRR

Natsuki : "Natsu terbang melayang dechu~ Untung pake helm Bye Sasu-TEME."