Pein memerhatikan teman-teman seperjuangannya, alias sesama anggota Akatsuki, dengan perasaan miris. Jelas saja, ketua mana yang tidak miris melihat tingkah anggotanya yang aneh bin ajaib?
Konan membuat origami dari uang kertas, saking sudah tidak ada lagi kertas di tempat itu. Kakuzu sedang sibuk mengomel pada anggota perempuan Akatsuki satu-satunya itu karena Konan telah membuat uang-uang kertas menjadi tidak halus dan licin lagi. Sasori sedang main boneka Barbie. Deidara sedang membuat bola-bola kecil dari tanah liat lalu melemparkannya pada Tobi—omong-omong bola tanah liat itu meledak begitu mengenai Tobi. Tobi compang camping karena dikerjai senpainya, lalu merengek bilang, 'Tobi kan, anak baik, kenapa dikerjai, sih!'. Hidan sedang khusuk berdoa pada Jashin. Itachi sedang mencium mesra foto adiknya—dasar bro-com. Kisame sedang menyanyikan lagu 'Ikan Bobok' pada piaraannya. Zetsu sedang berjemur lewat lubang jendela goa Akatsuki. Orochimaru sedang mencoba mengganti eye shadow ungunya menjadi warna merah fanta. Sedangkan sang ketua sendiri? Oh, Pein sedang menyaksikan tingkah aneh anak buahnya sambil mengupil.
Walau ia sendiri juga aneh bin ajaib, Pein tahu bahwa Akatsuki tidak boleh terus mendapat cap buruk selamanya, setidaknya harus ada sesuatu yang bisa mereka banggakan. Tapi apa? Tiba-tiba ada lampu bohlam menyala di atas kepala sang Leader.
.
.
Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto, Are You Smarter milik penciptanya, author tidak mengambil keuntungan.
Warning: sangat OOC. Jangan lupa baca author's note untuk mengirim soal.
.
Are You Smarter Than Akatsuki?
Chapter 1: Pembukaan. Apanya yang dibuka?
by Fei Mei
.
.
"Gaaaaeess~~" panggil Pein yang akhirnya selesai mengupil. Sontak saja seluruh mata tertuju padanya. Mungkin Pein sudah menjadi pemenang Miss Akatsuki 2016. Eh, tapi Pein kan laki-laki, masa gelarnya 'Miss'? Dan kenapa paragraf ini melenceng? Entah, tanyakanlah pada rumput yang bergoyang.
"Apaan, sih, Pein? Berisik aja, ikan-ikan gue jadi kebangun, kan!" omel Kisame. "Uuuhh, cep cep cep, jangan nangis ikan-ikanku. Bobok yaaa~ Ikan boboookk ooohh ikan bobooookk~"
"Kita tuh, ga boleh nista begini terus!" kata Pein dengan semangat.
Kakuzu melemparnya dengan sekarung daun—gara-gara uang kertasnya habis dibuat origami oleh Konan. "Kita? Lo aja kali! Gue tau lu lagi mikirin sesuatu yang aneh. Tapi sebelum lu minta hal aneh itu terlaksana, BAYAR UANG KAS!"
Hidan yang sedang khusuk berdoa jadi merasa terganggu karena berisik. "Heh, kalian tuh, menganggu banget! Dan Kakuzu, kayak kamu pernah bayar uang kas aja!"
Sekarang Kakuzu melempar karung daun pada si uban—maksudnya Hidan. "Denger ya, bendahara itu ga pernah berhutang, jadi uang kasnya pasti sudah lunas! Nama gue aja KASkuzu!"
"Sudah, sudah, jangan bertengkar!" kata Tobi si anak baik. "Leader katanya punya ide, kan?" Ide apa?"
"Oh, ide gue itu—"
"Plis jangan sesuatu yang mesum seperti menonton film bokep bareng-bareng," ujar Konan.
"Eh, enggak kok, bukan!" elak Pein dengan gugup. Sekali lagi, seluruh mata melirik padanya, termasuk mata barbie Sasori, mata Sasuke di foto Itachi, serta mata ikan-ikan piaraan Kisame. "Oke, itu ide keduanya. Ta-tapi! Ide pertamanya keren, kok! Ciusan deh!"
"Memangnya apaan?" tanya Sasori.
"Kita bikin kuis cerdas cermat!" sahut Pein bangga. "Kita harus membuktikan bahwa semua anggota Akatsuki, terutama gue, itu punya otak jenius! Dengan begitu kita bisa mengharumkan nama Akatsuki!"
Orochimaru menyerngit. "Mengharumkan nama Akatsuki? Kalau mau harum, mah, pake parfum aja. Preett, gitu."
"Preett? Lu kira kentut?" tanya Deidara.
"Ayolah!" rewel Pein. "Kan lumayan buat asah otak kalian yang mungkin sudah tumpul terutama Sasori yang udah tua dan Hidan yang sudah ubanan!" Seketika itu juga Sasori dan Hidan mengambil segumpal tanah liat milik Deidara dan melemparnya pada si ketua.
BOOOMM!
"Aaaa Tobi kan anak baiiikk!" raung Tobi.
Lho, apa yang terjadi? Ternyata Pein langsung menyeret Tobi ke hadapannya sehingga tanah liat yang dilempar Sasori dan Hidan mengenai Tobi dan meledak.
"Ayo, dong!" pinta Pein, masih belum menyerah. "Kalau pada enggak mau, gue bakal ngambek dan ga mau makan dan ngomong sama kalian!"
"Baguslah, setidaknya bahan makanan kita bisa lebih hemat," kata Zetsu Hitam dengan kejam.
"Dan kalau kau mogok bicara, maka akhirnya goa Akatsuki ini bisa tenang," kata Zetsu Putih.
Mendengar itu, Pein langsung rewel sambil tiduran di lantai seperti anak kecil. Kesembilan anggota Akatsuki lainnya langsung merasa miris karena ketua mereka begitu nista. Yah, mereka tahu, sih, pada akhirnya mereka juga yang akan mengalah.
"Ya sudah, acara cerdas cermatnya mau bagaimana?" tanya Konan.
Pein langsung bangkit dari lantai dengan mata berbinar-binar sampai lalat di sekitarnya pingsan. "Jadi kita akan memberi proposal ke desa-desa sekitar sini, biar masing-masing dari kita bisa melawan salah satu anak dari desa-desa itu!"
"Oooh, berarti kita bisa undang Sasu-chan?" tanya Itachi langsung semangat.
"Tentu saja!" sahut Pein.
"Kalau begitu aku dukung acara ini!" kata Itachi riang. Dasar bro-com.
"Siapa yang buat proposal? Anggarannya bagaimana? Siapa yang bertanggungjawab?" tanya Kakuzu. Pada saat itu semua mata tertuju pada sang bendahara. "Lah, masa gue?!"
"Yang megang duit kan, elo," ujar Pein dengan polosnya. "Siapa yang setuju Kakuzu yang bertanggungjawab?"
Seluruh anggota Akatsuki, kecuali Kakuzu, mengangkat tangan.
" ... kalian menyebalkan ... " geram Kakuzu lalu ia mendelik pada Pein. "Kalau begitu, elo yang jadi peserta pertamanya."
Pein kaget. "K-kok gitu?!"
"Lah, lu ketua kelompok ini bukan?" tanya Kakuzu. Pein angguk-angguk. "Ya sudah jangan protes!"
.
.
~BERSAMBUNG~
.
.
A/N: Halo! Demi kelangsungan fict ini, Fei akan minta bantuan kalian untuk mengirim pertanyaan sebagai soal yang akan diberikan. Pertanyaannya bisa serius, becanda, atau berhubungan dengan fandom lain dengan format esai maupun pilihan ganda—jangan lupa kirim jawabannya biar Fei bisa tahu Akatsuki dan sang lawan jawabnya bener atau gak.
Misal: kapan Indonesia merdeka? (17 Agustus 1945). Jika satu tambah satu sama dengan dua, aku tambah kamu sama dengan? (apa aja boleh). Dulu kita bersama, tapi semua berubah ketika: negara api menyerang, atau kamu mendua, atau aku cepat laku? (negara api menyerang). Jika Kakuzu bertemu dengan Umbridge dari fandom HP, apa yang akan terjadi? (mereka akan bersahabat karib dan keuangan di kementrian sangat surplus). Dan sebagainya. Kirimkan pertanyaan (dan jawabannya) sebanyaknya sebelum dibatasi. Fict ini akan di-update setiap Senin malam atau Selasa pagi. Pertanyaan yang terlambat mungkin akan dipakai untuk chapter selanjutnya jika kekurangan pertanyaan. Ini akan mirip seperti fict Fei yang judulnya Are You Smarter Than Hermione Granger, bedanya kali ini Fei tidak akan self-insert, disclaimer untuk pengirim soal akan terpisah dengan isi cerita alias di author's note.
Pilih SATU untuk menjadi lawan Pein: Naruto, Sasuke, Sakura, Lee, Neji, Tenten, Hinata, Kiba, Shino, Shikamaru, Ino, Choji, Gaara, Temari, Kankurou.
Boleh reviewnya kakak~
