Fall in Love
Story©Dolphin1099
Desclaimer:
NARUTO©Masashi Kishimoto
Warning : Gaje, cerita ngk nyambung, romance, masih newbe, typo, kecepatan, cerita monoton(?), dan etc.
.
.
.
SasuSaku
.
.
.
Present
.
.
Chapter 1 : memorable meeting
Perjalanan panjang dan teriknya sinar matahar tak membuat Haruno sakura menghentikan langkahnya. Kaki jenjangnya terus melangkah menyusuri trotoar pinggir jalan guna mencari alamat yang tak kunjung di temukan. Gadis berambut pink pendek itu Mengusap peluh yang membajiri dahi lebarnya. Merasa dirinya letih, sakura berniat mencari tempat untuk sekedar melepas penat dan dahaga. Tidak sengaja, manik gioknya menemukan kedai yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Kaki jenjangnya yang berbalut celana jeans hitam dan flat shoes melangkah menuju kedai tersebut, ditangan kirinya terdapat sebah koper kecil berwarna hijau.
Pintu terbuka, menampakan helaian merah muda yang berjalan menuju counter tempat memesan makanan dan minum, cacing diperutnya sudah berdemo minta di isi. Dpilihnya seporsi kue mochi dan segelas ocha dingin. Ya, setidaknya bisa mengganjal perutnya yang lapar.
Menunngu pesanannya siap, jemari lentiknya membuka lipatan kertas yang telah kusut dan tak layak disebut dengan kertas. Membacanya sebentar dan mendesah frustrasi, sakura berfikir bagaimana caranya menemukan alamat yang entah dimana tempatnya, sakurapun tak tahu sama sekali. Ia hanya diberi selembar kertas dan kota dimana ia bisa menemukan alamat itu oleh bibinya. Kalo tahu begini, ia akan menolak mentah-mentah permintaan bibinya untuk menggantikannya bekerja menjadi pembantu di sebuah perumahan elit dikonoha. Konoha adalah salah satu kota metropolitan yang terkenal dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi. Berbeda sekali dengan kampung halamanya yang masih sangat tradisional dan sangat-sangat kolot.
15 menit kemudian, makanan dan minuman yang dipesannya datang. Tanpa pikir panjang ia melahap makanan didepannya, walaupun hanya kue mochi tapi sakura sangat daam waktu 5 menit ia menghabiskan makanannya. Diteguknya ocha dingin itu sampai habis. Mengelap bibir dengan tissue. Sakura langsung menuju kasir pembayaran.
"Berapa semuanya, obasan?" Sakura bertanya ramah kepada obasan penjanga kasir dengan senyum lima jari.
"Murah kok, nona. Hanya 1000 yen saja." Jawab obasan kasir itu.
Senyum 5 jari sakura luntur sekita. Ia melonggo tak percaya, segera ia meraih tas yang digendongnya. Tangannya mengobrak-abrik isi dalam tas. Tak lama ia menemukan beberapa lembar uang, dengan terpaksa sakura menaruh uang tersebut diatas meja kasir. Rasanya ia ingin menangis sekarang juga, tak menyangka kue mochi yang bisa ia dapat secara cuma-cuma didesa. Disini dihargai dengan harga melenjit, betul apa kata pepatah kejamnya ibu tiri tak sekejam ibukota metropolitan. Sekarang sakura mersakanya kejamnya. Sakura sempat berpikir lebih baik ia membuka kedai dari pada jadi pembantu untungnya bisa lumayan.
...
Malam seakin larut dan disinilah sakura. Didepan rumah yang sangat luas, seluas samudra dan semegah rumah kuno jepang jaman dulu. Gadis merah muda itu mengangga tak percaya didepannya ini rumah kaisar jepang atau rumah tuannya. Dibukanya kertas lusuh penuh dengan debu dan kotoran itu. Manik hijau klorofinya melirik bolak-balik dan mencocoknya. Kepala merah mudahnya megangguk-angguk.
Setelah dirasa cocok, sakura pun menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. Dengan segenap jiwa raga dan menggumpalkan seluruh keberaniannya, akhirnya jari letiknya memencet tombol disamping pintu coklat didepanny.
TING TONG, TING TONG..
CEKLEK
Pintu terbuka menampakan helaian raven dan tubuh setengah toples yang membuat Sakura mengganga tak elitnya dengan wajah merah merona bak udang rebus saus tomat. Pria tampan didepanya sepeti jelmaan dewa yunani, kulitnya putih seputih cat dinding, alisnya tebal terangakat sebelah, mata setajam elang, hidungnya mancung tapi tak semancung pinokio, bibirnya tipis setipis kertas, helaian rambut ravenya yang lembut selembut sutra, wajah datarnya sedatar televisi jaman sekarang dan .oh lihatlah perut absnya mebuat kaum hawa yang melihatnya mimisan, pingsan dan paling parah kejang-kejang. Tak terkecuali gadis gulali yang masih setia dengan posisi mengganga tak elitnya, manik gioknya melotot sempurna dan oh. Tidak. Sakura kau mimisan, astaga tissue-tissue sakura butuh tissue sekarang juga. Ya, ampun sakura. Kau mempermalukan dirimu senduri.
"Sudah puas melihatku dengan tatapan mesummu, nona?"
Suara bass itu mengalun memasuki rongga telingga,merambat kegendang telingga dan digetarkan oleh ketiga tulang dan teruskan oleh saraf auditori dan menuju ke otak sakura yang masih korslet akibat melihat pemandangan indah didepannya. Setelah ditangkap oleh otaknya, sakura terkejut mendengar suara bass dan datar itu sampai gadis gulai tak kuasa mwndengarnya. Pandangan sakura mengabur dan tubuhnya oleng seketika. Tak lama suara gedebuk terdengar dan dapat sakura rasakan dirinya jatuh menyentu lanta dan seorang malikat mendekat kearahnya dengan pandangan tajam, lama-kelamaan kesadaran sakura hilang sepenuhnya. Sakura pingsan tak elitnya setelah melihat malaikat bak dewa yunani di depanya.
.
.
.
.
To be continue
...
Hay saya author baru, salam kenal semua. Mohon kritik dan saran yang membangun ya.
Mind to RnR. Oke
Tomoni, luwu timur, sulawesi selatan.
Kecup jauh, Dolphin1099
