Haish buntu sekali mau bikin FF noRen dikala tak ada moment baru. Mau bikin squelnya 'Need You' belum barokah dapat ide T_T. Teruntuk dewa 19 eh salah untuk Dewa Neptunus di angkasa sana...tolong saya banget persatukanlah Jeno dan Renjwin di variety show yang bisa mengundang moment-moment gemes anti mainstream lagi ya dewa ya dewi~

eh gapapa gak yah keluarin FF satu ini? Ngarepnya sih enggak garing yakkk Bismillah...ini Chapter moga aja gak stop di tengah jalan wkwk

Tittle : " Geunyang neo "

Pairing : noRen, markRen

Genre : Romance, Humor, DLL

Rating : T dulu aja yah

Typo mohon di maklumi...alur cerita boring di asik-asikin aja ya

Happy Hour~

" Huftthhhhhh~ "

Renjun menopang dagunya memandangi sosok tampan pake banget yang sedang di kerumunin lalat eh lalat enggak kok dikerumunin sama cewek-cewek tak jauh dari dirinya

" Udah lah coy, nyerah aja! Dia itu terlalu populer buat mu " Haechan itu temannya yang sekarang lagi nepuk pundaknya dengan muka datar

" Tapi dia itu sering kedapatan aku lagi ngeliatin aku chan..." Ucap Renjun mengetuk-ngetukan telunjunknya di dagu

" Ya Haneul! Kasian banget kamu suka sama orang gak kesampean, sampe ngayal yang gitu-gitu banget jun jun " Haechan menggelengkan kepalanya menanggapi racauan sahabatnya itu sambil masih fokus pada ponsel di tangannya

" Bukan ngayal geblek! Sumpah kalo kita berlewatan itu dia mesti ngelirik Hawwwwwhhh manis banget lagi lirikannya " Renjun mendadak heboh mengingat apa yang sedang ia pikirkan

" Ck mending kamu banyak-banyak aja shalat tahajud biar terkabul deh hayalanmu itu...Udah, kalo kataku mah terima takdir aja cari yang cocok... si tampan itu ketinggian buatmu! " Perkataan Haechan dalam sekali terbukti wajah Renjun jadi loyo karenanya

" Ishhh kasih semangat kek malah jatohin niat ku. " Renjun mempoutkan bibir tipisnya wajahnya ia tenggelamkan dalam meja

" Huaaaaaaaaa kenapa Mark Lee itu keren sekali? Waeyo waeyo " Renjun memukul meja secara brutal sambil merengek-rengek kayak kuda lumping *emang kuda lumpin ada yang merenk manja?* wkwk

" Udah deh cari yang lain aja, yang bisa kamu gapai, yang terjangkau gitu loh coy " Haechan melirik Renjun pake ekspresi se jengah-jengahnya

" Terjangkau lo kira harga BBM apa? Haishh kenapa dia itu bikin aku galau terus sih tiap hari " Renjun menatap melas pada sosok yang masih memancarkan pesonanya di tengah kerumunan cewek-cewek tersebut

" Dih Huang gaya lu kayak deket aja sama dia! Makanya gerak dong jangan cuman suka dari jauh, ngeliatin sambil heboh ria, terus ngerutiki nasib sendiri. Kalo gitu jangan pernah mimpi dia notice kamu " Haechan kesel ya iyalah geregetan sama Renjun yang rasanya pengen dia kurung aja dalam kurungan ayam

" Liat aja cewek-cewek itu, aku mah apa atuh chan hueeee " Habis nunjuk segerombol cewek itu Renjun kembali menenggelamkan wajahnya pada meja merengek lebih keras dari sebelumnya

" Kamu mah cuman butiran debu haha...eh nah itu tu move on aja ke orang itu " Haechan menunjuk seseorang yang lewat di depan mereka langsung membuat Renjun mengikuti arah telunjuk Haechan

" Haha kalo sama itu orang baru cocok jun, lagi kamu gak perlu repot-repot berusaha manis kalo pasanganmu kayak dia. Percaya deh tanpa basa-basi pun dia mau jadi pacarmu jun wkwkwk " Haechan tertawa dengan muka yang dibuat se mengejek mungkin tidak sadar aura membunuh mulai di lemparkan oleh Renjun

#Plaaakkkkkkkkkk

" Semoga panjang umur buatmu " Setelah menggeplak kuat se kuat-kuatnya kepala belakang Haechan Renjunpun pergi meninggalkan si empu kepala dengan santai tanpa dosa sedikitpun. Bagaimana dengan haechan? Sudah jangan di tanya dia ngerasa mungkin malaikat sudah mencabut nyawanya saking sakitnya pukulan dari Renjun. Jangankan marah mengaduh aja tak sanggup Haechan lakukan

Renjun mengomel sepanjang perjalanannya karena Haechan moodnya benar-benar rusak

" Kurang ajar! Bisa-bisanya dia nyuruh aku move on ke anak culun itu? Hellaw aku tau kali mukaku gak ganteng tapi masak iya aku di pasangin sama Lee Jeno si rambut mangkok, si culun kaca mata kelas IPA 1 itu sih! Emang dasar mulut si Haechan emang harus dikutuk! " Itulah deretan omelan yang keluar di bibir tipis Renjun. Jangan salah bibirnya memang tipis tapi kalu sudah marah bisa menjadi pedas se pedas-pedasnya heuh~

Cabai thailand aja kalah #tenkeselektiba-tiba

Merasa panas Renjun memutuskan ke toilet untuk sekedar cuci muka, biar cool gitu ceritanya

" Haaaahh~ segar juga " Renjun nepuk-nepuk mukanya habis ia basuh itu

" Hiks Hiks Hiks "

Mendengar suara isakan tiba-tiba, Renjun menghentikan aktivitasnya dan mengedarkan pandangannya mencari sumber suara yang ia yakini ada di pojokan sana...

Diapun berjalan perlahan mendatangi suara isakan tersebut

" Huuu kenapa Sicheng tinggalin aku? Waeyo..Wae? Sicheng gak kasian sama aku! Temen aku kan cuman Sicheng hueeee " Suara itu muncul dari dalam pintu yang lagi di kupingi (?) oleh Renjun

#Kriiietttt

Renjun membelalakkan matanya kaget setengah mati pasalnya pintu di depannya terbuka tanpa aba-aba, Renjun kan belum sempat sembunyi eh pintunya udah kebuka nunjukin kalo dia lagi nguping dari luar

" Nn-ngapain di depan pintu? " Tanya orang yang baru keluar dengan mata sembabnya masih berair pula

" O_O " Renjun diam

" Kamu baik-baik aja kan? " Orang itu nanya lagi

" Eee itu,..ya aku mau pipis lah pake nanya lagi aku mau ngapain! " Setelah sadar Renjun sempat kikuk sebelum akhirnya mulai menggunakan nada sewotnya

Orang itu memiringkan kepalanya melihat bilik toilet yang lain

" Tapi semuanya masih kosong, kenapa harus pintu yang ini? " Orang itu menunjuk pintu di belakangnya

" *sialan* haiisshh sudahlah aku mau keluar aja " Renjun ingin menjitaki kepalanya sendiri bisa-bisanya bikin alasan cetek begitu

#cklek cklek

" astajim...kok pintunya gak bisa di buka? Woyyy sapa yang main kunci woyyy buka woyy " Renjun panik karena pintu toiletnya kekunci

" Hm... percuma kamu gedor-gedor gitu. Gak akan ada yang denger apa lagi kalo bel masukan sudah bunyi..." Ucap orang itu menghampiri Renjun dengan wajah melasnya

" Apa-apaan jangan-jangan kamu yang ambil kuncinya! Ini gak lucu yaa cepet buka pintunya! " Renjun menatap kesal pada orang itu

" Kita sudah di kunci disini...ini " Orang itu mengambil sebuah kertas yang di selipkan di bawah pintu toilet

' Selamat menikmati bau WC culun hahaha ' Itu isi tulisan di kertas yang sedang di baca oleh Renjun

" Kita akan terkunci sampai pulangan, itu pun kalau ada yang dengar..." Jelas orang itu

" Yang bener aja kekunci di sini? Sorry aja aku gak mau lumutan...hyaaaaa tolong sapa aja ada yang ke kunci ini di dalam...yaaaaaaaaa " Renjun terus menggedor pintu berharap ada ke ajaiban yang datang

2 jam berlalu

Keajaiban tak juga datang, karena lelah berteriak Renjun akhirnya memilih duduk di samping orang tadi dengan jarak yang lumayan jauh tentunya.

" Mereka itu setiap hari akan membulliku seperti ini..." Ucap orang di sebelah Renjun. Renjun tidak berniat menanggapi walau ia menoleh singkat

" Hanya karena aku anak culun...hufth tapi aku gak menyalahkan mereka sama sekali " Mendengar itu Renjun kembali menoleh sedikit agak lama

" Aku aja yang bodo biarin diri sendiri di bulli " Orang itu menoleh mendapati Renjun menatapnya, Renjun buru-buru memalingkan wajahnya

" Mhh ngomong-ngomong, kenapa ke toilet lantai 4? " Orang itu masih memandang wajah Renjun dari samping

" Kenapa emang? Gak boleh? " Ketus Renjun melemparkan tatapan jutek pada orang di sampingnya

" Bukan gak boleh, lain kali jangan pernah ke toilet ini lagi " Ucap orang itu menatap lurus kedepan

" Karena tempat ini adalah tempatku...tempatku untuk ngebiarin diri ini di bulli hehe akibatnya kamu jadi kena sasaran mereka sekarang " Lanjut orang itu menunduk kan kepalanya

" Ini gara-gara aku ngomel aja sampe ke lantai ini..terus gerah lah orang lagi kesel " Ucap Renjun menggebu-gebu

" Haishh kalo aku tau gak deh aku coba-coba ke sini..sapa yang rela di kunci begini? Apa mereka itu gak punya hati apa chh, emangnya ngerjain orang sampai gini itu lucu apaa? " Renjun mulai merendahkan suaranya walau ketusnya belum hilang

" Ini bakalan menyenangkan bagi tukang bulli seperti mereka Renjun-ssi " Ucap orang itu tersenyum. Renjun menoleh ketika orang itu tau namanya

" Kok tau namaku? " Tanya Renjun

" Siapa yang gak tau Huang Renjun anak paling manis di sekolah ini..." Puji orang itu tanpa mau melihat Renjun mungkin ia malu

" Woy jangan bikin aku takut ya sama kamu...bisa-bisanya bilang aku manis kenal aja belum berapa menit! " Renjun kesal ia kembali meninggikan suaranya

" Itu bukan penilaianku Renjun-ssi tapi penilaian murid-murid di sekolah ini, percaya aja mereka bakal nyesal udah ngunci Idola mereka di sini..." Ucapan orang itu membuat Renjun bingung

" Haish lupakan aja lah! Ngomong-ngomong kenapa kamu nangis? Temanmu ada yang mati, atau keluargamu? " Renjun memilih mengganti topik baginya dia sangat risih mendengar orang itu memujinya

" Iya temanku satu-satunya pergi meninggalkanku. Dia itu selalu ada buatku...dan tadi mamah telpon dan kasih kabar kematiannya " Orang itu tampak sangat sedih membuat Renjun sedikit simpati padanya

" Kenapa dia mati? En maksudku karena apa " Renjun memang ingin tahu soalnya sampai bikin orang itu terisak

" Ditabrak mobil huhuhu, sedihnya lagi mamah kirim fotonya ke aku...makanya aku gak kuat langsung nangis huhuhu " Orang itu kembali menangis membuat Renjun perlahan mendekatinya

" Ehm ya ya berat emang rasanya kehilangan, tapi kamu harus tegar soalnya kehidupan masih panjang coy! Lagian semua orang kan pada akhirnya bakal mati..." Renjun menepuk-nepuk bahu orang itu

" Boleh liat fotonya gak? Serem gak? Berdarah gak? " Tanya Renjun yang berjongkok di depan orang itu

" Mengenaskan..huhu kepalanya pecah kelindes ban mobil huhu " Jelas orang itu sambil mengeluarkan ponselnya dan mengutak-atik mencari foto yang akan ditunjukan pada Renjun

" Hiiii serem nya duh~ coba aku liat " Renjun mencondongkan wajahnya untuk segera melihat layar ponsel milik orang itu

" YA SALAM~ INI ANJING? " Renjun membelalakkan matanya tidak percaya..orang itu mengangguk-angguk

" JADI YANG MATI ITU INI ANJING! " Renjun lagi-lagi tidak bisa percaya sampai urat lehernya mau putus saking ngototnya. Dan orang itu ngangguk lagi dengan pasti

" Iya sicheng itu anjing peliharaanku yang paling aku sayang huee dia kelindes mobil pas lepas dari rumahku, miriskan matinya di depan rumahku pula huee " Orang itu bercerita dengan lempengnya tidak sadar kalau Renjun ikut menangis

' Sudah bersimpati dan ikut sedih eh yang mati sekalinya guguk...memang kupret manusia culun satu ini ' -batin Renjun

#krruuuuuuuukkķk

Renjun noleh ke orang di sampingnya ketika dengar suara perut keroncongan khas orang lapar

" Kamu laper? Jangan bilang belum makan dari pagi? " Tebak Renjun yang sangat tepat sekali karena orang itu mengangguk

" Ya tuhanku...hidup kok suka nya nyiksa diri sendiri sih. Bentar aku kayaknya tadi beli di katin..." Renjun mengeluarkan roti dari saku celananya

" Nih makan! Aku gak mau ya se ruangan sama mayat kalo kamu sampe mati kelaparan..." Renjun menyodorkan rotinya pada orang itu, orang itu tampak terkejut sebelum akhirnya menerima roti itu dengan senyuman lebar di wajahnya

" Terimakasih..." Ucapnya.

.

.

.

" Ponselku anjirr! Ponselku tadikan di pake si haechan main game, ini sudah mau bel pulang gimana aku hubungin dia? " Renjun panik ketika ingat dimana ponselnya berada

" Ini pake punyaku..." tawar orang di sebelah Renjun

" Tapi aku gak hafal nomor Haechan soalnya dia cuman bawa hape khusus paket..." Renjun menerima ponsel orang itu

" Ya hubungin ponselmu aja kan ponselmu sama dia " Ucap orang itu sekaligus menyadarkan Renjun kalo dirinya lumayan oon juga kadang-kadang

" Anak IPA mah suka sok pinter! " Walau mencibir Renjun akhirnya menghubungi ponselnya

.

.

.

" Haechan bakalan datang bentar lagi...liat aja bakal ku gamparin itu orang yang udah ngunciin aku didalam sini! " Renjun mengepalkan tangannya membuat orang yang sedari tadi mengamatinya tersenyum

" Renjun ssi pemberani ya orangnya..hihi " Orang itu tertawa sampai matanya menghilang, melihat itu Renjun sedikit gemas wajah orang itu seketika seperti kucing

" Selagi benar ngapain takut coy! Kamu pokoknya jangan mau lagi di bulli ingat ya gak ada disini murid yang derajatnya lebih tinggi! Kita ini semua sama coy sama-sama niatnya belajar dan lulus sekolah dengan baik...jadi kamu jangan takut lagi ya...ya coy ngerti ya! " Renjun semangat sekali dirinya jadi terlihat seperti pemimpin dari unjuk rasa di depan rumah wali kota haha

Orang itu hanya diam bak terpesona oleh sosok di depannya. Sebelumnya ia hanya tau Renjun tapi sekarang dia memutuskan untuk menyukainya karena ke beranian dan kebaikan hati si Renjun...ia benar-benar terpesona~

#Braakkķkkkk

" HUAAAAAAAAAAA MANISKU..."

" MOOMINKU..."

" CINTAKU..."

" WOYY KAMU YANG TADI GEPLAK KEPALAKU! " Itu suara Haechan yang mengingat kejadian di kantin tadi. Haechan masuk bersama tiga makhluk dengan badan yang kekar-kekar yang menjabat sebagai pemegang kunci kamar mandi ini. Mereka adalah dalang di balik terkuncinya Renjun disana.

" Manisku maaf yaa aku gak tau kalo kamu keikut didalamnya. Mohon maafkan kakak yang Swag ini..." Seorang cowok dengan badan berotot berambut poni lempar bukan kangen band tengah berlutut di depan Renjun cowok itu berbicara dengan aksen kebarat-baratan baca name tagnya Seo Jonnhy

" Moomin abang, ya allah ngapain juga moomin ke toilet bau ini? Kan abang gak nyangka kalo moomin bisa di dalam sini...maafin abang ya moomin " Yang ini cowok badannya berotot juga tapi lebih kecil dari yang tadi. Wajahnya bak malaikat dengan dua lesung pipi dalam di pipinya , rambutnya hitam dengan jambul tinggi di depannya ikut berlutut juga seperti temannya cowok ini bernama Jung Jaehyun

" Cintaku~ kamu pasti di culik ya sama si culun ini! Woyyy cupu kenapa lo bawa-bawa cinta gue ke toilet juga haaa! " Dan cowok ketiga berbadan paling pendek di bandingkan kedua temannya berwajah super dingin namun mempunyai senyum yang menenangkan jiwa bername tag Lee Taeyong yang kini mencoba menarik badan orang yang sedang bersembunyi di balik badan Renjun ketakutan.

" YAAAĶKKK... KALIAN BERTIGA! " Teriakan Renjun membuat ketiganya terdiam

" Apa kalian bangga ngelakuin ini? Apa ini sangat lucu sampe kalian suka ngelakuin ini? Ini tu jahat tau gak! Kalian ngebulli orang terus kalian pikir kalian jadi keren gitu haaaa " Renjun marah besar di tunjuknya satu per satu wajah tiga orang yang menguncinya tadi

" Berhenti ngebulli orang kak! Kita sekolah disini gak ada yang derajatnya lebih tinggi...kita sama kak, sama-sama mau belajar! Seharusnya kakak itu kasih contoh yang baik buat adek kelasnya bukannya ngajarin bulli membulli begini! " Renjun masih memarahi ketiga cowok yang berlebihan atau tidak mulai berkaca-kaca itu

" Gini aja aku bakal kabulin permintaan kalian yang dulu-dulu gak pernah ku setujuin dengan satu syarat! " Renjun tidak berteriak lagi ia kini berbicara baik-baik pada kakak kelasnya

" Serius mau jalan sama kita seharian penuh? " Kata Johnny dengan mata berbinar-binar di ikuti anggukan penuh semangat dari Jaehyun dan Taeyong

" Iya... tapi harus ngelakuin syaratnya! " Ucap Renjun

" Apa Apa syaratnya...kita bakal turutin kok asal Renjun mau jalan-jalan sama kita dan jadi teman kita..." Taeyeong sangat bersemangat mengucapkan setiap kalimatnya

" Kalian..." Renjun menatap satu persatu mata mereka

" Jangan pernah lagi ngebulli Lee Jeno! " Ucap Renjun mantap.

Bersambung dulu yak coy...

Yah mau di kkeut agak panjang tapi takut hehe jadi di kkeutnya disini aja dulu. Nanti pasti kedepannya bakal banyak moment markRen dulu yeee soalnyakan sementara yang di sukai si Reren si Makeu jadi Jeno sabar ya coyy...aduh ngoceh gini ada juga kah yang baca wkwk ya gak apalah keep optimis

Kalo ada yang mau sumbang dana eh sumbang ide mah sok monggo di bantu~ saya sangat senang coy

Udah lah moga ada yang nagrep next chapnya walaupun tetep saya posting demi menyalurkan otak saya yang isinya NoRen...hihihi

Khamsamnida