Disclaimer:
First, Oda own One Piece.

Second, I just make a fic, and really excited about Wano arc.

Third, This Indonesia Language fic

Fourth, Gear fourth...!, haha I mean, Let's read...!


Chapter 1: Landed

Di suatu malam, di suatu desa terlihat seorang wanita menggendong bayi tengah bersembunyi diselah rumah bergaya khas Jepang seperti hendak menghindar dari sesuatu, dia melihat ke sekeliling tempat persembunyian untuk memastikan jika tidak ada yg mengikuti.

"Kau harus tetap hidup" wanita itu berkata pada bayinya dan segera mengecup dahi bayi tersebut.

"A..Anda sedang apa disini ?" Tanya seorang lelaki yang berlari melintas, melihat seorang Ibu dan bayinya yg sedang bersembunyi di antara dua rumah yang berdekatan.

"Tolong bawa anak ini, dan pergi dari desa ini, kalau bisa dari pulau ini juga" kata si Ibu kepada lelaki tersebut dan menyerahkan anak tercintanya pada lelaki tersebut.

"B..Baik...tapi Anda akan..."

"CEPAT..!" Teriak wanita itu.

"Baiklah" sang lelaki itu pun berlari menjauhi desa dengan seorang anak di tangannya.

"Itu dia..! Wanita Itu...!, teriak bayangan seseorang yang datang dan melihat wanita tersebut.

Wanita tersebut berbalik untuk melihat siapa yang berteriak, belum sempat dia melihat dengan jelas tiba-tiba...

*SPLATT..!* Darah segar wanita itu terciprat di tembok.


"Oi Zoro..!, bangun...!, kita sudah sampai di Negeri Wano...!, wohoho...kerenzz...", teriak sang kapten bajak laut Topi Jerami dari atas kepala Sunny Go pada crew bermata satu yg tengah tertidur bersandar, di pinggir pagar batasan sebelah kiri.

"Mm..?, Hoamm..., iyaa...", sahutnya yg terbangun dari tidur siangnya. "tch...cuma mimpi..", Zoro berkata dalam hati.

Sesaat mereka bersandar di pelabuhan desa, semua crew bersiap untuk melakukan perjalanan ke tengah pulau mengantar Kanjuro, Kin'emon, dan Momonosuke ke desa mereka, kapten Straw Hat 'Monkey D. Luffy' sudah berjanji akan mengantar mereka, jika Luffy sudah berjanji maka dia akan menepati janjinya.

"Umm...apakah SUPERRR... tidak apa-apa jika meninggalkan Sunny Go disini?", tanya 'Franky' sang tukang kayu kapal.

"Eh iya bagaimana jika ada yg berusaha mencuri atau merebut?", tanya 'Nami' sang navigator khawatir.

"Em betul kata Nami-san mungkin Sunny akan dibakar, atau dihancurkan bahkan ditenggelamkan", sahut sang arkheolog 'Nico Robin' dengan wajah datar.

"Oi oi~~jangan begitu Robin..., menakutkan~~", sang Sniper 'Usopp' menimpali.

"Aaahhh...Sunny akan tenggelam...!", teriak sang dokter berbulu dengan suara imutnya 'Tony-Tony Chopper' panik.

"Oi Chopper...!, Sunny baik-baik saja", kata pendekar pedang 'Roronoa Zoro' berusaha menenangkan Chopper.

"Yohoho~, ternyata memang tidak akan apa-apa, Ah~", jawab sang pemusik 'Brook' yang hanya tinggal tulang, menenangkan diri dengan meminum teh.

"Nami-Swan~, Robin-Chwan~ ini bekal kalian, yang lain ambil sendiri...!", kata sang koki 'Sanji' membawakan dua bekal sambil menari dengan mata berbentuk love.

"Bodoh...", timpal Zoro.

"Kau ada masalah Otak lumut?"

"Dan kau cari luka Alis obat nyamuk?", *klik* suara salah satu katana Zoro mulai di keluarkan dari tempatnya.

"Kau yang akan mendapat luka", *tap* suara hentakan kaki Sanji bersiap untuk melayang.

"BERISIK...!" *PLETAK* suara pukulan Nami yg mendarat di kepala mereka dan tentunya sangat ampuh...

"Shishishi...kalian berdua lucu", kata Luffy.

"Berisik..!", balas mereka berdua serentak sambil mengelus benjolan di kepala masing-masing.

"Jadi bagaimana?", tanya Franky sekali lagi.

"Ya', semuanya ikut, kita tinggalkan Sunny disini", jawab Kapten dengan polosnya.

"Jangan bodoh" timpal Sanji mendengar perkatan kaptennya. "Begini saja, Franky kau tetap disini sementara kita mengantar orang-orang ini, jika sudah sampai kita akan menghubungimu melalui den-den mushi, kita akan memberi tahu apa yang selanjutnya akan kita lakukan", lanjut Sanji.

"Lagipula di pelabuhan ini semua mengenaliku dan Kanjuro bisa aku pastikan kapal ini aman, kami orang-orang yang di percaya di desa ini", timpal Kin'emon

"Baiklah aku akan disini dulu, lagi pula ada sedikit kerrrusakan kecil pada Sunny, aku akan memperrrbaikinya untuk mengisi waktu" jawab Franky dengan gaya khas supperrrnya itu.

"Okey, kita berangkaaatt...!", teriak Luffy dengan penuh semangat.

Semua orang yang ada di Sunny akhirnya turun kecuali Franky yang bersiap untuk memperbaiki kapal, sementara yang lain menyusuri jalan bergerombol, membawa bekal dan peralatan masing-masing. Di perjalanan Staw Hat crew berbicara bercanda seperti biasanya sambil menikmati pemandangan negeri Wano yang indah.

"Em...apa di desa atau negri ini terdapat poneglyph..?", tanya Robin ke Kanjuro ataupun Kin'emon.

"Eng...? apa itu poneglyph?", tanya Kin'emon balik.

"Batu besar dengan tulisan aneh" timpal Zoro.

"Zoro, itu bukan batu besar dengan tulisan aneh, itu sebuah sejarah", balas Robin atas pernyataan Zoro.

"Yah yah...,terserah...", kata Zoro dengan intonasi malas.

"Apa yang kau inginkan dengan benda itu?" tanya Kanjuro.

"Ehm, membacanya", jawab Robin dengan senyum khasnya.

"Kau yakin?, sudah lama tidak ada seorang pun yg bisa membaca tulisan yang ada di batu itu dari dalam negeri ini atau pun luar negeri ini", kata Kanjuro kurang yakin.

"Oi oi..jangan meremehkan Robin-cwan~ kami, bodoh..!, dia satu-satunya orang di dunia ini yang bisa membaca tulisan aneh itu..!, iya kan? Robin-cwan~?", kata sanji memarahi Kanjuro dan Kin'emon.

"Itu bukan tulisan aneh Sanji-san!, itu sejarah" balas Robin.

"Hhmp..!" Zoro mendengus dan tersenyum jahat menoleh ke arah lain menyindir Sanji.

"Ngghh" Sanji membalas dengusan Zoro dengan tatapan kejam.

"Eh..., Zoro kau mau kemana?, tetap di tengah atau kau akan-", Nami mencoba memberi arah Zoro karena dia mulai berjalan menjauh dari kelompok, namun di potong oleh Zoro.

"Ya, Mengerti...!", potong Zoro dengan memperlihatkan gigi seraya kesal.

"O'Nami aku takut~", keluh Momo ke Nami sambil memendamkan wajahnya ke arah dada Nami.

"Fufufu", tawa kecil Robin.

"Hahaha", Sanji tertawa puas karena Zoro kesal.

"Nngg...tunggu...DASAR ANAK KURANG AJAR!" teriak Brook, Sanji, Kin'emon bersamaan melihat tingkah Momo.

"Ng..., itu desanya?", tanya Luffy.

"Bukan, itu desa kecil tempat klan Amedachi tinggal, kita akan beristirahat di sana", jawab Kin'emon.

Sesampainya di desa kecil itu, mereka berhenti di depan rumah kecil dan meminta izin pada pemilik rumah untuk berteduh di depan rumahnya, mereka lalu membuka bekal yang di buat Sanji untuk di makan bersama-sama.

"Apakah masih jauh Kin'emon-san?", Tanya Brook.

"Ah.., jika sudah sampai di desa kecil ini berarti kita sudah setengah jalan."

"Aku lelah~", sambung Chopper. "Boleh aku naik ke pundakmu nanti Zoro?"

"Tidak!, anggap saja ini latihan untuk menguatkan dirimu Chopper."

"Kenapa tidak berubah menjadi rusa Chopper~?", tanya Usopp.

"Ahh...benar ahahaha, Walk Point..!", mengeluarkan tawa khas nya dan berubah menjadi rusa kutub yang sempurna.

Sesaat kemudian mereka sudah siap melanjutkan perjalanan, disaat yang bersamaan keluarlah sosok wanita dari rumah tersebut, dia berambut merah tergerai sepunggung, mengenakan kimono putih bercorak Cherry Blossom, dia menantap Zoro dan Shusui-nya. Zoro yg tengah berbicara dengan Chopper dan Ussop merasa ada sepasang mata yang mengamatinya, dia menoleh ke arah tatapan tersebut dan mengamati sosok wanita yang menatapnya, Zoro berkata dalam hatinya, "ada apa dengan wanita itu?, aneh...", Dan kembali berbicara dengan kedua nakama-nya.

"Dia... Rambut hijau... Shusui...?" Kata wanita itu dalam hatinya sambil mengamati seluruh tubuh Zoro, pada saat Zoro menatapnya secara sepontan muka wanita itu memerah.

"Ah... Nona boleh aku melihat celana-", kata Brook sebelum...

*Duag* "BODOH...!" Kata Nami dengan kepalan tangan yg sudah berasap dan benjolan besar di kepala Brook.

"Maaf yaa atas kelakuan orang bodoh ini", kata nami meminta maaf sambil memegang kepala belakang nya dan tersenyum aneh karena bersalah.

"Ah iya..., kalian siapa?, dan kenapa Kin'emon-san, Kanjuro-san, bersama kalian?", tanya wanita tersebut.

"Mereka adalah...bajak laut yang menolong kami di Dressrosa mereka yg mengantar kami bertiga sampai disini", jawab Kin'emon.

"Baiklah kita lanjutkan perjalanan" kata Kanjuro.

"Oh baiklah...salam kan aku pada Kaisar" kata wanita tersebut.

"Ayo kita lanjut...!", teriak Luffy mengangkat kedua tangannya ke udara.

"Ngomong-ngomong siapa namamu wanita cantik Wano?", tanya sang Koki.

"Namaku... Amedachi Kitsune...", sambil memberi senyum hangat

"Ooaaa... CANTIK sekaliiii... namanya maupun orangnya...", jawab Sanji. "Ksatria-mu pergi dulu yaa~", lanjut Sanji.

"Bajak laut yang aneh", pikir Kitsune.