Archers Elements
Disclaimer: Semua karakter dari anime "Naruto" dan "Highschool DxD" bukan milik saya, saya hanya meminjamnya saja.
Main Char: Naruto .U.
Pair: Naruto .U x ? , Issei .H x Harem (canon)
Summary:
Aku tinggal di dunia ini sudah sangat lama karena tugas, aku akan menyelesaikan tugasku sampai selesai dimana tak ada lagi kekacauan. Tapi ketika aku ingin hidup lebih lama lagi di dunia ini, kenapa tugasku berakhir? Aku tahu, takdir mempermainkanku untuk sekian kalinya.
Warning: Author Newbie, Abal-abal, Semi-Canon, Typo, Miss Typo, SuperStrong!Naruto, Devil!Naruto, Archer!Naruto, and DLDR.
Prolog
-0-0-0-
Kebohongan di tengah kebahagiaan...
Issei POV.
"Oh, kau sudah datang."
Ketika aku sampai di ruang klub, hanya Buchou yang ada disana. Sekolah belum dimulai. Aku tiba disini lebih awal karena kemarin sore aku diberitahu bahwa kita akan mengadakan pertemuan pada pagi hari. Buchou duduk di sofa sembari meminum teh hijau.
"Selamat pagi, Buchou."
"Ya, selamat pagi. Tampaknya kau mulai terbiasa dengan pagi hari."
"Ya, semua berkatmu."
Buchou kemudian melihat ke arah kakiku.
"Bagaimana dengan luka yang kau terima dari malaikat terbuang?"
Pahaku tertembus tombak cahaya dari pertempuran beberapa hari yang lalu.
"Ya, sudah sembuh berkat kekuatan penyembuhan Asia."
Jawabku sambil tersenyum.
"Benarkah? Kekuatan penyembuhan gadis itu betul-betul luar biasa. Aku bisa mengerti kenapa seorang malaikat jahat begitu menginginkannya, bahkan sampai merahasiakan dari atasannya."
Aku duduk dikursi berhadapan dengan Buchou. Ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padanya.
"Ummm Buchou? Jika jumlah bidak iblis sama dengan jumlah bidak pada catur, berarti sangat mungkin untuk mendapatkan 7 pion lainnya selain aku, kan? Jadi apakah akan datang hari dimana pion lain selain diriku dating bergabung?"
Ya. Seperti pada catur asli, ada 8 bidak pion. Jadi sangat mungkin untuk mendapatkan lebih banyak bidak pion selain diriku. Aku bertanya karena hal ini akan terjadi suatu hari nanti. Tapi Buchou sedikit menundukan kepalanya sepertinya aku salah bertanya.
"Tidak, satu-satunya "PION" yang akan aku miliki adalah Ise."
Buchou menatap kearahku setelah mengatakan itu semua sambil tersenyum manis kearahku, tak biasanya seperti ada yang disembunyikan olehnya. Huh? Haruskah aku senang mendengarnya? Apakah ini pernyataan cinta? Sesuatu seperti "Ise adalah satu-satunya ku mau" atau sesuatu seperti itu?
"Ketika mereinkarnasi manusia menjadi iblis kami menggunakan bidak iblis, dan pemakaian bidak iblis bias bertambah tergantung dengan kemampuan orang yang akan dibangkitkan kembali."
Jadi itu bukan pernyataan cinta. Huh? konsumsi bidak catur?
"Ada anggapan di dunia catur. Ster memiliki nilai yang setara dengan 9 pion. Benteng setara dengan 5 pion. Kuda (Knight) dan Gajah (Bishop) masing-masing memiliki nilai yang setara dengan 3 pion. Sama seperti itu, ada nilai-nilai standar yang juga berlaku untuk bidak iblis. Fenomena serupa juga terjadi pada orang-orang yang dibangkitkan kembali. Ada yang menghabiskan 2 bidak kuda untuk dibangkitkan, dan juga 2 bidak benteng untuk orang dengan kasus lagi, harus ada kecocokan antara bidak. Kau tidak bias menghabiskan 2 bidak yang berbeda untuk memberikan mereka peran yang berbeda, jadi sangat penting untuk mengatur bagaimana kau akan menggunakan bidak- bidak tersebut. Karena kau tidak akan mendapatkan bidak baru yang sama setalah kau menggunakannya."
"Apa hubungan hal itu denganku?"
"Ise, Aku menghabiskan 7 bidak "PION" saat menghidupkanmu kembali. Jika tidak kulakukan, aku tidak dapat membuatmu menjadiiblis."
7!? Serius? Jadi aku bernilai seperti 7 bidak pion.
"Ketika aku tahu hal itu, Aku memutuskan untuk membuatmu menjadi pelayanku. Tapi aku tidak
menemukan alasan mengapa kau menghabiskan 7 pion. Namun sekarang aku yakin. Gear suci yang dikatakan sangat hebat, salah satu dari 'Longinus', 'Boosted Gear'. Dan kau, Ise, yang memilikinya. Itulah alasan kau memiliki nilai yang sangat tinggi."
Aku melihat lengan kiriku. Pelindung tangan merah. kekuatan yang besar, yang menggandakan kekuatanku setiap 10 detik. Dikatakan bahwa aku bisa membunuh Tuhan, tergantung bagaimanacaraku menggunakannya. Gear suci ini terlalu hebatuntukku, tapi hal ini tak bisadipungkiri, karena aku telah memilikinya.
"Ketika aku mencoba menghidupkanmu, bidak yang kumiliki hanyalah 1 kuda, 1 benteng, 1 gajah dan 8 pion. Untuk menjadikanmu pelayanku, aku hanya dapat menggunakan 7 bidak pion. Bidak yang lain tidak memiliki kekuatan untuk menghidupkanmu kembali. Tapi pada dasarnya, nilai dari sebuah "Pion" itu sendiri masih merupakan misteri. Juga karena adanya "Promosi". Itulah mengapa aku bertaruh pada kemungkinan itu. Sebagai hasilnya, kau adalah yang terbaik."
Buchou tersenyum gembira. Ia mengusap pipiku dengan jemarinya.
"Merah pekat dengan merah juga merupakan kombinasi yang cocok, 'Putri penghancur bermabut merah pekat' dan 'Pelindung tangan kaisar naga merah'. Ise, pertama-tama, cobalah berusaha menjadi 'Pion' terhebat. Jika itu kau, kau pasti akan dapat meraihnya. Karena kau adalah pelayanku yang menggemaskan."
"Pion" terhebat. Terdengar sangat hebat. Buchou mendekatkan wajahnya ketika aku sedang memikirkan kata- kata Buchou barusan.
Dekat!
Kau terlalu dekat Buchou!
Cup!
Kemudian bibir Buchou mengecup keningku.
"Itu untuk jimat keberuntungan. Jadilah lebih kuat, ok?"
Kecupan di kening...
Aku menjadi goyah karena apa yang terjadi barusan.
Uoooooooooooooooooooo!
Sesuatu terjadi di dalam kepalaku! Aku sangat senang sekali sampai ingin menari! Oh man! Oh man! Ciuman pertamaku dari seorang gadis! Memang bukan di bibir atau di pipi, tapi tidak ada yang lebih membahagiakan selain ini! Aku hampir menangis saking senangnya! Aku berusaha lebih keras Buchou! Aku berjanji atas ciuman itu!
Pasti!
"Aku mungkin harus berhenti mengagumimu sampai disini sekarang. Gadis baru itu akan cemburu terhadapku."
Cemburu? Apa yang Buchou maksud?
"Ise-san...?"
Terdengar suara dari belakangku. Aku tahu suara ini. Ketika aku menoleh aku mendapati gadis berambutpirang, Asia, yang mencoba untuk tersenyum.
"A-Asia?"
Huh? Apa ia marah? kenapa?
"Pasti karena... Rias-Buchou sangat cantik, makanya Ise-san pun... Tidak, tidak! Aku tidak boleh berpikir seperti
itu! Oh Tuhan. Tolong maafkan hatiku yang penuh dosa."
Asia berdoa tapi kemudian ia
berteriak "Ouch. Kepalaku sakit."
"Wajar saja. Jika iblis berdoa kepada Tuhan, tentu saja kau akan merasa sakit."
Ucap Buchou sewajarnya.
"Oh iya, ya. Aku telah menjadi iblis. Aku tidak bias memuja Tuhan lagi."
Asia terlihat sedikit bermasalah dengan hal itu. Tolong jangan pasang wajah sedih seperti itu, Asia.
"Apa kau menyesal?"
Tanya Buchou kepada Asia. Asia menggelengkan kepalanya.
"Tidak, terima kasih banyak. Aku sudah cukup senang jika bisa bersama dengan Ise, aku akan baik-baik saja walaupun aku sudah menjadi orang yang berbeda."
Wajahku mulai memerah karena malu atas jawaban Asia. Ummm, hal seperti ini membuatku senang. Sebagai laki-laki, itu adalah pujian terhebat. Buchou tersenyum setelah mendengar itu.
"Kalau begitu, berarti tidak apa-apa. Mulai hari ini kau akan menjadi pelayanku, dan aku akan membuatmu bekerja bersama Ise."
"Ya, aku akan melakukan yang terbaik."
Asia menjawab dengan sangat semangat. Pertama-tama ia harus membagikan selembaran, tapi aku penasaran apa ia akan baik-baik saja? Aku merasa cemas. Kemudian aku menyadari sesuatu yang berbeda dari Asia. Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?
"Asia, seragam itu?"
Ya, Asia mengenakan seragam sekolah tempatku. Seragam sekolah wanita 'Kuou'.
"Apa aku terlihat cocok dengan seragam ini?"
Dia bertanya kepadaku dengan malu. Tentu saja! Dewi lain telah turun ke sekolah kami! Aku sudah bias mendengar para laki-laki di sekolah kami membicarakannya. Kau terlihat cantik!
"Ini saat yang terbaik! Ayo kita berfoto berdua."
"Umm, ya."
Ia merasa bermasalah dengan bagaimana ia harus bereaksi, tapi memang benar ia terlihat lucu dengan seragam itu. Aaaah, kehidupan sekolahku baru saja terasa menyenangkan.
"Aku telah mengatur agar Asia bisa sekolah disini. Karena ia terlihat seperti seumuran denganmu, berarti ia termasuk kelas 2. Karena ini hari pertamanya disekolah, tolong pastikan kau membantunyaya."
Buchou berkata kepadaku.
Apa kau serius? Kelasku? Asia akan sekelas denganku!?
"Mohon bantuanmu, Ise-san."
Asia menundukkan kepalanya.
Aku mulai membayangkan Asia kukenalkan kepada Matsuda dan Motohama. Aku tidak dapat berhenti tertawa, membayangkan betapa akan cemburunya mereka kepadaku.
"Ya. Aku akan mengenalkanmu kepada kedua temanku."
"Ya, aku sudah tidak sabar lagi."
Fufufu, Matsuda dan Motohama, sepertinya aku semakin dekat dengan kedewasaan dibanding kalian berdua. Kehidupanku sebagai laki-laki tidak populer telah berakhir, teman!
Kiba, Koneko-chan dan Akeno-san pun datang ketika aku sedang membayangkan hal tersebut.
"Selamat pagi Buchou, Ise-kun, Asia-san."
"Selamat pagi Buchou, Ise-senpai, Asia-senpai."
"Bagaimana kabar kalian Buchou, Ise-kun, Asia-san?"
Semuanya menyapa kami. Semuanya memanggilku "Ise" dan mengakui Asia sebagai anggota klub ini. Bagus. Tidak ada yang lebih baik selain ini.
Buchou berdiri.
"Karena semuanya telah ada disini, bisa kita mulai pestanya?"
Buchou menjentikkan jarinya setelah mengatakan hal itu. Kemudian muncul kue besar di atas meja. Apa ini juga sihir?
"Mungkin bagus juga kalau kadang-kadang kita kumpul di pagi hari untuk hal-hal seperti ini, ya? Karena kita punya anggota baru, aku membuat kue, jadi ayo kita makan."
Buchou berkata dengan malu- malu. Tapi kue buatan Buchou! Aku dengan senang akan memakannya! Buchou, pertama-tama aku akan berusaha menjadi "Pion" terhebat. Aku akan berusaha keras bersama Buchou, Asia, Kiba, Koneko-chan dan Akeno-san. Setelah berjanji kepada diriku sendiri, aku melakukan kuda-kudakamehameha untuk memeriahkan suasana.
-0-0-0-
Kembalinya sang Pion terbuang...
Syut!
Sebuah anak panah berwarna hitam pekat meluncur dengan cepat membentuk jalur lurus menargetkan seekor monster berukuran 2 kali tinggi manusia, monster itu hanya menyeringai saat merasakan serangan yang kembali dilancarkan oleh pemuda pirang yang jaraknya lumayan berjauhan dengannya. Monster itu tahu busur panah yang dibawa pemuda itu menandakan pemuda itu memiliki kemampuan jarak jauh yang luar biasa.
Trank!
Ekor besarnya memutus jalur anak panah yang sudah menargetkan dada sebelah kirinya dimana alat paling vital baginya menjadi target panah itu "Sudah kubilang, kau tak akan bisa mengalahkanku hanya dengan kemampuanmu sekarang ini, Iblis. Kau tak akan pernah mendapatkan inti Angin yang ada di dalam tubuhku, Hahaha!" Monster berdiri dengan angkuhnya dengan kedua matanya yang menatap kearah pemuda itu dengan pandangan merendahkan, dia seolah bangga dengan kemampuannya sekarang.
"Memangnya kau ini siapa, Monster? Kemampuan yang kau miliki adalah milikku dulunya dan aku datang untuk mengambilnya kembali, sudah saatnya aku mengumpulkan kembali pecahan kekuatan elemen-ku. Itu bukan milikmu, Sialan!" Pemuda itu sudah kembali melesatkan beberapa anak panah hitam legamnya pada monster itu, dia membuat anak panah itu dari ketiadaan.
"Grrooaaar!"
Gelombang angin besar yang sangat kuat mampu menahan lesatan beberapa anak panah itu bahkan tak mampu mencapai sasarannya, pemuda itu langsung menyingkir dari jalur yang akan dilewati angin besar itu. Sudah ia perkirakan jika kekuatan dari inti angin itu memang sangat dahsyat dan akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah, seperti yang dilihatnya sekarang.
Pemuda itu membuat tiga anak panah berwarna hitam lagi lalu melesatkannya secara bersamaan kearah monster itu, bibirnya menyeringai saat monster itu terfokus pada anak panahnya yang melesat kearahnya.
'Sudah saatnya aku menunjukan hasil latihanku selama satu tahun ini, aku juga harus membanggakan yang lainnya,' batin pemuda itu sambil memejamkan matanya.
Sang pemuda sudah menghilang dari tempat berpijaknya saat ini membuat gerakan tak kasat mata agar monster itu tak bisa membaca pergerakannya...
"Mau melarikan diri, heh? Dasar Iblis pengecut!" Monster itu seolah meremehkan kemampuan lawannya, sementara kepalanya terus bergerak kesana kemari demi mengantisipasi serangan dari pemuda itu lagi.
"Yah, setidaknya aku tak menggunakan kekuatan orang lain untuk menyerang lawan," pemuda itu sudah muncul kembali di belakang monster tersebut sambil mengarahkan anak panah berpendaran hitam pekat yang ukurannya berbeda dari sebelumnya, monster itu bisa merasakan kekuatan berbeda yang memancar dari anak panah tersebut.
"Ini saatnya aku mengambil apa yang menjadi milikku," pemuda itu tersenyum kecil dengan pandangannya yang tak lepas dari monster itu, tangan kanannya sudah menarik anak panahnya di tali busur itu
"Thousand Darkness Arrow!"
Anak panah itu kembali melesat kearah monster itu, tapi beberapa saat kemudian, anak panah itu memecah diri menjadi puluhan, ratusan bahkan ribuan dan menyerbu kearah monster tersebut. Monster itu hanya mematung di tempat dengan pupil mata melebar menandakan keterkejutannya...
Zraash! Zraash! Zraaash!
Ribuan anak panah itu mulai menghujam setiap bagian tubuhnya bahkan tubuh bagian depan monster itu seperti monster duri karena banyaknya anak panah yang menembus tubuh besarnya "Aaarrgghh!" jeritan-jeritan memilukan terdengar jelas di telinga pemuda itu tapi dari ekspresi yang dikeluarkannya, pemuda itu tak terganggu sama sekali.
Brugh!
Tubuh monster yang besar itu menghantam permukaan tanah dengan kerasnya menimbulkan getaran kecil di sekitarnya, tubuhnya mulai bercahaya menerangi tempat yang temaram akan cahaya itu. Sedikit demi sedikit, setiap bagian tubuh monster itu melebur menjadi partikel-partikel cahaya seukuran atom dan melayang menuju langit. "Akhirnya selesai juga," gumam pemuda itu dan memfokuskan pandangannya pada bola hijau pucat seukuran kepalan tangan remaja, tangan kanannya yang ditutupi sarung tangan tanpa jari dengan bola hitam diatasnya terarah pada bola tersebut.
Bola itu melayang seiring gerakan tangan kanan pemuda itu lalu mendekati sang pemuda seolah menerima undangan dari tangan tersebut...
Trep!
Tangan kanan pemuda itu sudah menggenggam bola itu dengan sangat erat seperti tak ingin melepaskannya kembali "Akhirnya kita bersama lagi, Kaze," pemuda itu langsung menuntun bola itu menuju dada sebelah kirinya tepatnya di jantungnya, bola itu mulai bersatu dengan tubuh pemuda itu dan masuk ke dalam dadanya.
Bola yang ada punggung tangan kanannya mulai bercahaya lalu berubah warna menjadi hijau pucat setelah penyatuan itu, cahaya dari bola diatas sarung tangannya akhirnya memudar seiring waktu berjalan. Iris biru langitnya menatap bola diatas sarung punggung tangannya dengan rasa bangga, tubuhnya berbalik meninggalkan tempat tersebut dengan tenang dengan diiringi hembusan angin lembut yang membelai tubuhnya.
"Aku sudah mendapatkan Yami dengan menjual jiwaku pada salah keluarga Iblis tingkat atas dan juga Kaze setelah mengalahkan monster tadi, tinggal tersisa 5 elemen lagi," gumamnya sambil terus melangkahkan kakinya "Sudah ratusan tahun sejak peperangan itu berakhir, kenapa Kau memilihku sebagai pengawas dunia ini? Bukankah malaikat-Mu juga bisa melakukannya lebih baik daripada diriku? Aku sudah tak sehebat dulu lagi," lanjutnya dengan kepala tertunduk.
"Sudah saatnya aku kembali ke Kota Kuou, kira-kira bagaimana keadaan disana ya?" Tanya pemuda itu entah pada siapa, dia menaikan penutup kepala yang menyatu dengan jaket jingga polosnya. Dia menghilangkan busur panah yang sebelumnya ia pakai ke dalam lingkaran sihir berwarna merah menyala, pandangan pahit terlihat di kedua bola matanya.
'Setidaknya sesampai diriku disana, aku pasti akan diburu oleh keluargaku sendiri dan keluarga temannya itu. Meskipun yang lain akan memusuhiku, aku akan terus menepati janjiku padanya.'
[Prolog End]
Maaf jika ceritanya mungkin kurang memuaskan karena ceritanya yang pendek, mainstream atau memang terlalu membosankan untuk dibaca oleh kalian semua.
Saya cuma ingin menuangkan ide saja ke dalam tulisan, untuk cerita 'Kami no Te' masih dalam tahap penyempurnaan karena saya rasa masih ada yang kurang.
Terima kasih pada kalian yang sudah mau membaca cerita ini, semoga kedepannya saya bisa mengupdate kedua cerita saya tanpa halangan.
.
.
Naruto's Profile.
Name: Naruto Uzumaki (Former: Idaina Ite)
Race: Low Class Devil (Former: Demi-God)
Elemens: Yami (Darkness), Kaze (Wind), ?, ?, ?, ?, ?.
Hairs: Blonde Spike
Eyes: Blue Sky
Position: 1 Pawn (Gremory Clan)
Weapon: Bow, ?.
Skill:
-Membuat anak panah dari elemen yang dimilikinya.
-Melakukan serangan dengan menggunakan elemennya.
-Menyatukan dua elemen atau lebih menjadi elemen tertentu.
