"Broken Home"
Genre: Brother, Family, Friendship, Mistery
Cast:
Cho Kyuhyun
Choi Siwon
Lee Donghae
Leeteuk
Shim Changmin
Yesung
Lee Jonghyun
Seorang namja tampan berumur 17 tahun, ia duduk menyendiri di dalam kamarnya yang gelap. Ia memiliki 2 orang kakak laki-laki, yang 1 bekerja sebagai CEO pada agency SW Entertainment miliknya, sedangkan kakak kedua bekerja sebagai Kepala Polisi di daerah Gangnam. Mereka memiliki seorang ayah, namun ayah mereka pergi ke Negara lain, setelah bercerai dengan ibu mereka. Mereka tidak pernah menganggap ayah mereka ada, karena sejak mereka kecil, ayah mereka selalu memulai pertengkaran walau hanya masalah sepele, bahkan ayah mereka sering kali memukul hingga ibu mereka babak belur, bahkan ibu mereka sampai koma hanya karena perlakuan ayah mereka.
Namja itu bernama Lee Kyuhyun, ia menjadi sosok pendiam, dingin, dan sangat membenci jika ada seorang laki-laki yang memukul atau menganiaya perempuan di depannya.
Di Sekolah, Kyuhyun dikenal sebagai siswa yang dingin dan aneh, karena ia sama sekali tidak pernah berinteraksi dengan teman sekelasnya, bahkan semua siswa dan seluruh Guru juga Kepala Sekolah tidak pernah mendengarnya bicara, hingga mereka pikir Kyuhyun bisu.
Di Sekolah Kyuhyun tidak memiliki teman, begitu pula di lingkungan sekitar rumahnya. Kyuhyun dikenal sangat pendiam, juga saat ia berada di rumah. Kedua saudaranya merasa kasihan pada adik bungsu mereka, karena ia menjadi sangat pendiam ketika sosok ibu mereka meninggal, setelah 5 hari koma di rumah sakit, karena perbuatan ayah mereka.
Kyuhyun hanya ditemani suara instrumen violin dan piano dari mp3 yang ia putar di Ponselnya. Kyuhyun menoleh saat mendengar suara langkah kaki yang berjalan menuju kamarnya. Kyuhyun tahu itu adalah salah satu hyeongnya, yang selalu datang mengunjungi Kyuhyun di dalam kamar, saat malam hari.
Kyuhyun buru-buru merebahkan dirinya, dan bersembunyi di balik selimut. Klek…,pintu kamar Kyuhyun dibuka oleh seseorang yang menyayanginya.
Seorang namja melangkah mendekati ranjang Kyuhyun, kemudian ia duduk di tepi ranjang Kyuhyun. Namja itu mematikan musik di ponsel Kyuhyun yang terletak di atas meja nakas.
"Kyu, kau sudah tidur?" kakak pertama bernama Donghae menemui Kyuhyun yang ia pikir sudah tidur.
Kedua kakak Kyuhyun sangat menyayanginya, karena Kyuhyun sama sekali jarang bicara dan selalu mengurung diri di dalam kamar, jika mereka sibuk kerja.
Donghae mengelus puncak kepala Kyuhyun dengan lembut, lalu mengecupnya.
"Selamat malam, Kyu. Semoga mimpimu indah" ucapnya, tapi Kyuhyun tidak menyahut dari balik selimutnya.
Sebelum pergi, Donghae menyalakan lampu kamar Kyuhyun. Donghae menghela nafas berat karena perubahan sikap Kyuhyun yang sangat tertekan karena pertengkaran orang tua mereka dulu.
Donghae memeriksa tas ransel Kyuhyun yang diletakkan di atas meja nakas. Donghae membuka isi tasnya, dan Donghae ingin melihat, apakah buku tulis Kyuhyun masih kosong seperti biasanya?, dan apakah Kyuhyun mengerjakan tugas-tugas Sekolahnya.
Donghae menatap Kyuhyun sejenak, lalu ia menghela nafas, karena buku-buku tulisnya kosong, tidak ada catatan mengenai pelajaran-pelajaran di Sekolahnya.
Donghae sering menerima keluhan dari seluruh guru-guru Kyuhyun di Sekolah, bahwa Kyuhyun hanya diam dan tidak mencatat apa yang dijelaskan, tapi meski demikian, seluruh guru di Sekolahnya tetap memberi Kyuhyun kesempatan untuk naik kelas, karena prestasi Kyuhyun, yang selalu dapat mengerjakan jika disuruh oleh Guru-gurunya, walau ia sama sekali tidak mencatat di buku.
"Kyu…,mau sampai kapan kau akan selalu seperti ini?" gumamnya sedih.
"Jika eomma masih hidup, eomma pasti akan sedih Kyu."
"Kami kehilangan dongsaeng kami yang manja. Kyu…kembalilah seperti Kyuhyun yang kami kenal. Hyeong sangat merindukan tawa dan sikap manjamu, Kyu" gumam Donghae terdengar parau, dan air matanya mengalir, lalu ia buru-buru menyekanya.
"Hyeong sangat menyayangimu, Kyu" gumamnya, kemudian Donghae merapikan kembali buku-buku Kyuhyun dan memasukkannya kembali ke dalam tas. Setelah itu, Donghae pergi ke luar, dan menutup pintu kamar Kyuhyun.
Ketika Donghae pergi, Kyuhyun beranjak, lalu ia menoleh dan mematikan lampu yang masih menyala, kemudian Kyuhyun kembali merebahkan tubuhnya.
Donghae menuruni anak tangga, dan ia melangkah menuju kamar saudaranya yang kedua. Donghae membuka pintu kamar Siwon, tapi tak menemukannya.
"Dia pasti ada di ruang kerja" gumamnya, kemudian Donghae pergi menuju ruang kerja Siwon yang ada di sebelah kamarnya.
Donghae membuka pintu tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Siwon menoleh dan tersenyum pada Donghae yang berjalan mendekatinya.
"Kau belum tidur Siwon?" tanya Donghae yang menemui Siwon di ruang kerja. Siwon tampak mempelajari kasus pembunuhan yang sering terjadi dengan kasus yang sama.
"Nde hyeong, aku masih banyak kerjaan"
"Kasus apalagi yang sering membuatmu begadang seperti ini?"
"Ini hyeong, kasus pembunuhan mutilasi. Jika kuperhatikan, korbannya adalah orang-orang yang memiliki masalah keluarga, dan selalu laki-laki paruh baya, dari banyak pengakuan, korban-korban itu selalu menganiaya istrinya. Yang membuatku bingung, kenapa motif pembunuhannya selalu sama?"ucap Siwon sambil membuka file dari kasus pembunuhan yang harus diselesaikannya.
"Mungkin saja, si pembunuh memiliki masalah kejiwaan karena pernah mengalami pertengkaran dalam keluarganya"
"Apa yang hyeong katakan, sama seperti pemikiranku hyeong" sahut Siwon.
"O iya hyeong, apa hyeong dari kamar Kyuhyun?"
"Nde"sahutnya lesu.
"Apa Kyuhyun sudah tidur?"
"Nde"sahutnya sambil duduk di depan Siwon.
"Siwon~ah, aku sedih melihat Kyuhyun seperti itu. Tadi aku memeriksa buku pelajarannya, selalu saja sama"
"Apa bukunya kosong lagi hyeong?"
"Nde, aku sangat merindukan Kyuhyun yang dulu, Siwon" ucap Donghae sedih.
Seorang pelayan di rumah keluarga Lee, ia sangat menyayangi majikannya, dan ia sudah lama bekerja di rumah keluarga Lee sejak Donghae masih kecil. Usianya sekitar 52 tahun. Ia bernama Kim Yesung.
Saat ini Yesung duduk sambil menonton Televisi, setelah semua pekerjaannya tuntas. Yesung terkejut melihat kasus pembunuhan yang disiarkan oleh salah satu chanel di Televisi Korea.
Siwon yang berencana pergi ke dapur, setelah Donghae kembali ke kamarnya, langkah kaki Siwon terhenti saat matanya tertuju pada siaran di Televisi.
"Pembunuhan mutilasi lagi?" tanya Siwon pada Yesung.
Yesung kaget, lalu ia menoleh, "Nde Siwon~ah " sahutnya.
"Siapa pembunuh itu sebenarnya?!" Geram Siwon.
"Apa pembunuhnya sama?" tanya Yesung.
"Sepertinya begitu ajussi" yakin Siwon.
"Mengerikan sekali harus dimutilasi segala"
"Nde" sahut Siwon.
"Kau belum tidur, Siwon?"
"Aku belum mengantuk ajussi, masih banyak sekali tugasku" sahutnya.
"Kau mau kemana?"
"Aku mau ke dapur untuk mengambil air minum"
"Biar saya saja, kau tunggu saja disini"
"Ne" sahut Siwon, kemudian Yesung beranjak dan pergi menuju dapur, sedangkan Siwon dan menonton berita tersebut dengan serius.
Keesokkan harinya.
Yesung membangunkan Kyuhyun pagi-pagi sekali, karena Kyuhyun harus pergi Sekolah.
Tok…tok…
Yesung mengetuk pintu kamarnya, tidak berapa lama, Kyuhyun membuka pintu, dan sudah siap untuk ke Sekolah.
Yesung tampak tidak pernah terkejut lagi, karena sudah lama Kyuhyun bangun lebih pagi sebelum Yesung datang untuk membangunkannya.
"Donghae dan Siwon sudah menunggumu di ruang makan" ucapnya, dan Kyuhyun menyahut dengan anggukannya.
Kemudian Kyuhyun ke luar dan menutup pintu kamarnya, sedangkan Yesung berjalan di belakang Kyuhyun.
Yesung menatap Kyuhyun iba, karena Kyuhyun berubah sejak kematian ibunya.
Di ruang makan, Donghae dan Siwon sudah duduk menunggu Kyuhyun.
"Siwon~ah, hari ini kau antar Kyuhyun ke Sekolahnya, ya. aku ada meeting untuk menentukan artis baru yang lulus audisi beberapa minggu lalu"
"Hyeong tenang saja, aku akan mengantar Kyuhyun" sahutnya.
"Gumawo siwon~ah"
"Ne hyeong"
Tidak berapa lama, Kyuhyun datang , lalu mengambil posisi duduk di depan Siwon.
"Kau harus habiskan sarapanmu, Kyu" ucap Siwon mengingatkannya, dan Kyuhyun menjawab dengan anggukannya saja.
"Kyu, hari ini Siwon akan mengantarmu Sekolah" ucap Donghae, dan Kyuhyun menjawab dengan cara yang sama.
"Nanti pulang Sekolah, baru hyeong yang akan menjemputmu" tambah Donghae.
Kyuhyun menggeleng karena menolak Donghae menjemputnya, "Kenapa?" tanya Donghae.
Kyuhyun mengeluarkan ponsel dari saku seragamnya, dan mengetikkan sesuatu di layar ponselnya ,lalu menunjukkannya di depan Donghae.
"Aku pulang sendiri saja hyeong, aku ingin mampir untuk mencari CD Sung Sie Kyung yang terbaru" bohongnya.
"Oh, apa kau yakin?" tanya Donghae khawatir, Kyuhyun menyahut lagi dengan anggukannya.
"Ya sudah, hyeong akan memberimu uang jajan tambahan, kalau ada apa-apa, hubungi kami ya" Donghae memberikan uang jajan tambahan padanya, dan Kyuhyun mengangguk lagi.
Siwon menatap lirih Kyuhyun, bukan hanya Donghae, tapi dirinya juga sangat merindukan sosok Kyuhyun yang dulu. Jika melihat Kyuhyun yang hanya menjawab dengan anggukan, dan jika sedang malas bicara, Kyuhyun hanya menggunakan ponsel untuk berinteraksi dengan mereka.
"Kenapa kau jadi berubah seperti ini, Kyu?" batin Siwon.
Siwon dan Donghae menatap lekat Kyuhyun yang diam dan menyuap makanannya.
Siwon membuka pembicaraan dikeheningan yang terjadi di ruang makan.
"Hyeong, semalam ada kasus mutilasi lagi" ucap Siwon.
"Mwo?, kasusnya bertambah lagi?"
"Nde hyeong, dan semalam hanya ditemukan kepala di dalam kresek yang dibuang di dalam tong sampah"
"Mwo?, ish!, menyeramkan sekali, apa motifnya masih sama?"
"Mungkin saja hyeong, tapi hari ini aku berencana pergi ke TKP dan mencari buktinya, semoga saja penyelidikanku ada hasilnya"
?
"Kau tidak akan bisa menemukan bukti itu, Lee Siwon!, karena aku melakukannya dengan sangat rapi" batinnya.
"Hyeong, kami pergi dulu" pamit Siwon.
"Ne, hati-hati dijalan ya, jika kau sudah mengantar Kyuhyun ke Sekolahnya, hubungi hyeong" sahut Donghae.
"Beres hyeong" ucap Siwon, kemudian mereka masuk ke dalam mobil.
Siwon mengemudikan Mobil, dan Kyuhyun duduk di sebelahnya. Sepanjang jalan, Kyuhyun diam dan hanya mendengarkan musik dari ponsel melalui earphone miliknya, sambil memejamkan matanya. Sesekali Siwon menatap Kyuhyun, lalu ia menghela nafas beratnya.
"Dulu kau selalu mengoceh, ada saja yang menjadi pembahasanmu, Kyu. Dulu kau sering membuat lelucon hingga membuatku tertawa, tapi sekarang rasanya sepi sekali" batinnya fokus mengemudikan mobil.
Kyuhyun tiba di depan Sekolah, ia ke luar dari Mobil, lalu pergi begitu saja tanpa pamit pada Siwon.
Siwon masih memandangi kepergian Kyuhyun dari balik punggungnya, "Kyu, hyeong sangat berharap sekali, kau bisa seperti dulu" gumamnya, kemudian Siwon mengemudikan mobilnya.
Kyuhyun melangkah sambil menundukkan wajahnya, karena ia enggan menatap siswa/i yang menatapnya aneh dan menjauhi dirinya. Kyuhyun masuk ke dalam kelas, dan duduk paling belakang pojok dekat jendela. Tatapan Kyuhyun tertuju pada burung-burung yang terbang bebas di udara.
Terdengar suara bel Sekolah, dan seluruh siswa/i berlarian masuk ke dalam masing-masing kelas, tidak berapa lama guru mereka masuk.
Ketua kelas memberi perintah untuk pada siswa/i yang lain untuk memberi hormat, dan hanya Kyuhyun yang diam. Kemudian mereka duduk kembali.
"Anak-anak, hari ini kalian kedatangan siswa baru pindahan dari Jepang" ucap wali kelas mereka.
"Namja atau yeoja?" celetuk salah satu siswi berambut panjang, ikal dan cantik.
"Yeiiii, maunya pasti namja kan?" ledek siswa yang lain.
"Harus dong, minimal lebih tampan dari Kyuhyun. Hahahaha" tawanya meledek Kyuhyun, dan Kyuhyun hanya diam tidak peduli,mimik wajahnya selalu datar.
"Sudah-sudah, kalian ini ribut saja" tegur wali kelas.
"Kau ,masuklah" perintah wali kelas mereka.
Kemudian siswa baru itu masuk, dan wali kelas mempersilahkannya untuk mengenalkan diri.
"Perkenalkan dirimu di depan mereka"
"Ne" sahutnya.
Siswi-siswi tampak antusias mendengarnya, karena siswa baru tersebut termasuk tampan.
"Namaku Shim Changmin, aku pindahan dari Tokyo. Mohon kerjasamanya, semoga kita bisa menjadi teman yang baik" ucapnya sopan.
"Huwahhh, dia tampan juga, tidak kalah dari Kyuhyun"celetuk salah satu siswi padanya.
"Kau, duduklah di kursi kosong itu" perintah wali kelas padanya.
"Ne Sonsaengnim" sahutnya, kemudian Changmin berjalan menuju kursi kosong di samping Kyuhyun.
Changmin tersenyum padanya, tapi Kyuhyun menatapnya datar tanpa senyum.
Pelajaran dimulai, Changmin bingung karena disaat yang lain mencatat pelajaran, tapi Kyuhyun hanya diam dan menatap buku tulisnya yang kosong.
"Hei, kau tidak menulis?" tanya Changmin menegurnya, Kyuhyun menoleh sesaat padanya, lalu Kyuhyun menatap bukunya, dan menutup buku tulisnya, kemudian Kyuhyun merebahkan kepalanya di atas meja dan menoleh memandang langit.
"Namja ini aneh sekali" batin Changmin.
Bel tanda istirahat berbunyi. Kyuhyun pergi ke luar dan membawa ponselnya. Kyuhyun berjalan menuju tempat favoritnya. Kyuhyun berhenti di bawah Pohon Pinus, lalu ia duduk dan memandangi beberapa siswa yang bermain Basket.
Changmin melihat Kyuhyun dari kejauhan, karena penasaran, Changmin berinisiatif ingin berkenalan dengannya. Kemudian Changmin berlari menghampirinya.
"Hai, kenalkan…aku siswa baru di Sekolah ini. Namaku Shim Changmin" Changmin mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Kyuhyun yang duduk menyendiri di bawah Pohon pinus sambil melihat beberapa siswa bermain Basket. Kyuhyun hanya menatapnya datar, kemudian Kyuhyun beranjak dan pergi meninggalkan Changmin.
"Ish!, dasar aneh!" kesal Changmin.
"Hei!, aku ini teman sekelasmu!, kenapa kau dingin sekali!, Huh!" teriak Changmin padanya.
"Kyuhyun memang seperti itu, dia memang sangat dingin" celetuk salah satu siswa yang membawa bola Basket di tangannya.
"Kau mengenalnya?" tanyanya heran.
"Hei, kau itu masih baru di Sekolah ini!, bukan hanya aku, tapi seluruh siswa dan siswi di Sekolah ini juga tahu kalau Kyuhyun itu terkenal dingin dan bisu" sahutnya.
"Jadi namanya Kyuhyun?, dia bisu?"
"Nde, namanya Lee Kyuhyun, sebenarnya dia tidak bisu" sahutnya terdengar sedih.
"Sepertinya kau sangat mengenal Kyuhyun?"
"Aku adalah tetangganya, sejak kematian eommanya sekitar 5 tahun yang lalu, Kyuhyun jadi berubah, bahkan dia tidak pernah berinteraksi dengan orang lain, termasuk aku yang tetangganya."
"Oh, mungkin Kyuhyun shock setelah eommanya tiada. O iya, siapa namamu?, aku belum punya teman di Sekolah ini"
"Aku Lee Jonghyun, senang berkenalan denganmu"
"Ne, aku Shim Changmin. Semoga kita bisa menjadi teman baik"
"Pastinya. Hehehehe" sahut Jonghyun.
"Hyeong, apa kau yakin kita harus membongkar plastik sampah di sini?" tanya rekan kerjanya yang lebih muda dari Siwon.
"Nde, aku yakin, pasti pembunuh itu membuang bagian tubuhnya yang lain ke sampah"
"Tapi sudah 1 jam kita membongkar, tapi tidak ada hasilnya"
"Kim Kibum!, kau itu Polisi atau bukan?!, baru begini saja kau sudah mengeluh!" Kesalnya.
"Mianhe hyeong, bukannya aku mengeluh, tapi sampah ini sudah kita bongkar, dan tidak menemukan apa-apa" sahut Kibum merasa tidak enak.
"Kalau kau lelah, sebaiknya kau beli air minum saja. Biar aku yang mencarinya"
"Tapi hyeong…"
"Kau pergi saja, lagipula aku haus"
"Ne hyeong" sahut Kibum, lalu Kibum pergi membeli apa yang diperintahkan Siwon padanya.
Siwon membongkar 3 plastik sampah yang lain. Di saat Siwon membongkarnya, seekor anak Anjing terlihat menggonggong kearah salah 1 plastik sampah, dan Siwon bergegas membongkar sampah itu, dan "Bingo!, aku menemukannya!" Siwon senang karena menemukan potongan berupa jari-jari tangan dalam plastik tersebut.
"Jika potongan jari-jari ini ditemukan disekitar lokasi penemuan kepala semalam, berarti bagian tubuh yang lain berada tidak jauh dari tempat pembuangan sampah ini" pikirnya.
Tbc
