Yo bros. Chima mau coba-coba nulis fanfic nih. Jadi maaf ya kalau misalnya ceritanya kaya gitu. Mohon review-nya ya. Onegaishimasu.
Disclaimer: Fairy Tail owned by Hiro Mashima.
FanFic by AeUrichima123.
Chapter 1
I'm Coming
Begin
Pada suat malam, di pinggiran kota Magnolia, kota yang dipenuhi oleh khayalan dan sihir, terlihat sosok seorang gadis dengan rambutnya yang panjang berwarna jingga kemerah-merahan. Gadis berusia 15 tahun itu terus memandangi bulan dengan senyum kecil.
"Heh. Tunggu saja aku nanti. Aku pasti akan mengalahkanmu, Erza.", katanya sambil memegang majalah bulanan Sorcerer yang bertuliskan:
Penyihir wanita terkuat Fairy Tail Academy, Erza Scarlet, dengan kemampuan bermain pedangnya yang membahana.
Keesokan harinya, di depan gerbang masuk Fairy Tail Academy, berdiri seorang gadis berambut jingga kemerah-merahan. Ia memakai seragam yang sama dengan siswa lainnya tapi ragu untuk masuk.
"Aku akan masuk. Aku akan masuk. Tidak, aku harus masuk. Untuk membalas dendamku 5 tahun lalu. Aku harus masuk.", katanya pada dirinya sendiri.
Gadis itu pun masuk menuju kelas A-1 dan duduk di pojok paling belakang dekat jendela. Belum lama setelah ia duduk, bel yang menandakan mulainya pelajaran berbunyi. Seorang pria paruh baya berambut coklat memasuki ruang kelas.
"Ohayou gozaimasu minna-san.", sapa pria paruh baya itu.
"Ohayou gozaimasu, Gildarts-sensei.", jawab siswa yang lain.
"Tampaknya ada murid baru diantara kalian. Bisa kau maju untuk memperkenalkan diri.", katanya pada gadis berambut jingga kemerahan itu.
Gadis itu pun maju memperkenalkan dirinya. "Hajimemashite. Namaku Mito Urichima, 15 tahun. Youroshiku onegaishimasu.", kata gadis bernama Mito itu.
Setelah Mito memperkenalkan dirinya, pelajaran pun dilanjutkan dengan kelasnya Gildarts-sensei, teknik menengah ilmu sihir. Setelah kelas Gildarts-sensei, masih ada kelas lainnya lalu istirahat.
"Hai, namamu Mito kan.", sapa seorang gadis berambut pirang yang mendekati meja Mito sambil menjulurkan tangannya, mengajak bersalaman. "Namaku Lucy Heartfillia.", lanjutnya.
"Senang berkenalan. Aku harap kita bisa menjadi teman baik.", katanya sambil menjabat tangan Lucy.
"Jadi, apa jenis sihirmu?", tanya seorang pria berambut sakura.
"Natsu, itu tidak sopan langsung bertanya seperti itu.", kata Lucy pada pemuda itu.
"Wari, wari. Namaku Natsu Dragneel. Aku adalah seorang Dragon Slayer. Jadi, kau punya sihir jenis apa?", kata pemuda itu.
"Si-Sihirku. Itu sihirku adalah 'Wing', itu adalah sihir yang memungkinkan penggunanya dapat terbang dengan berbagai macam sayap.", jelas Mito pada kedua teman barunya itu.
"Wah, jadi kau bisa terbang ya. Itu hebat! Aku adalah Celestial Summoner, aku dapat memanggil roh bintang.", kata Lucy.
Saat mereka bertiga sedang asik mengobrol, Makarov-sensei tiba-tiba masuk menandakan dimulainya pelajaran teakhir pada hari ini.
"Semuanya harap duduk di tempatnya masing-masing.", kata pria tua berkumis dan berambut putih tipis yang pendek.
"Kalau begitu kita sambung nanti lagi ya.", bisik Lucy pada Mito.
"Pelajaran hari ini adalah sejarah sihir. Buka buku kalian halaman 32!", kata Makarov-sensei.
"Hari ini kita akan mempelajari sejarah Fairy Tail Academy. Fairy Tail Academy adalah sebuah sekolah sihir terbaik di tanah Isghar. Bangunan di sekolah ini dibagi 2; gedung A untuk siswa berusia 17 tahun dan gedung S untuk siswa berumur 18 tahun keatas. Kedua gedung ini dipisahkan oleh tembok besar berduri dan siswa dari kedua gedung hanya akan bertemu saat perlombaan antar gedung atau saat tarung sihir.", lanjut Makarov-sensei menjelaskan pembelajaran.
Tanpa disadari sekolah pun usai, para siswa langsung mengemasi barang mereka dan menuju rumah masing-masing. Sedangkan siswa baru itu, Mito, masih celingukan di sekolah, seolah sedang mencari sesuatu atau seseorang.
"Oyyyyy, Mito-chan!", ucap Lucy sambil melambaikan tangan kepada sahabat barunya itu.
"Ah, Lucy, Natsu, dan juga... siapa kau?", sahut Mito pada teman-temannya itu.
"Apa kabar? Namaku Gray Fullbuster. Aku dari kelas A-2.", kata orang berambut gelap itu.
"Oh. Senang berkenalan, aku Mito Urichima."
"Ngomong-ngomong. Apa yang sedang kau lakukan di sini, Mito-chan?", tanya Lucy.
"A..aku sedang mencari seseorang. Kudengar dia cukup terkenal di sini."
"Hmm. Mungkin kami bisa bantu. Siapa yang sedang kau cari?", tawar Natsu.
"Aku sedang mencari seseorang bernama Erza Scarlet, kudengar dia bersekolah di sini."
"Eh...Ehhhh!?", heran ketiga temannya bersamaan.
"Jangan mengucapkan 'nama' itu. Itu tabu. TABU!", ucap Natsu dengan nada sedikit tinggi.
"A..Apa yang membuatmu mencarinya?", ucap Lucy heran.
"Apa kau tau orang macam apa dia? Menurutmu apa yang akan dilakukan 'Si Iblis' kalau kau macam-macam dengannya?", ucap Gray ketakutan.
"Se..sebaiknya kau pulang saja hari ini. Jangan cari masalah dengan dia, Mito-chan. Lagipula dia sudah tidak ada di sekolah pada jam segini.", ucap Lucy yang berusaha menarik Mito untuk kembali ke rumahnya.
"Kenapa kalian begitu takut padanya? Sudahlah, kalau dia memang tidak ada di sini, aku pulang saja. Tidak ada gunanya mencari-cari lagi.", kata Mito sebelum meninggalkan teman-temannya yang masih terkejut.
Sesampainya di rumah, Mito segera menuju kamarnya dan memikirkan cara agar ia dapat bertemu dengan orang itu. Apa sebenarnya yang terjadi antara Mito dan orang yang disebut 'Iblis' itu, dan apa hubungannya dengan kejadian 5 tahun lalu. Apapun kejadiannya, Mito sangat ingin bertemu dengan orang yang bernama Erza Scarlet.
End
Bagaimana? Kurang menarik ya, ya kalau memang begitu silahkan berikan saran atau kritik, agar ceritanya dapat diperbaiki.
Ngomong-ngomong, tentang hubungan antara Mito dan Erza akan dijelaskan di chapter selanjutnya. Silahkan tunggu.
