Thanks yang udah ripyu fic SHIKI KERASUPAN, sumpit ga nyangka fic abal yang dibuat beberapa tahun lalu (& awalnya di publish di blog) lumayan disuka ^^. Thanks for Gimo Kiryuu-chan yang udah kasih saran~ uph~ *nahan ketawa lagi*PLAK*.

Title: Zero mendadak Baik?

Rate: T

Disclaimer: Vampire Knight punya mba Hino Matsuri. Dan kalo boleh boong, Shiki ntu punya author loh 8D *dikepret rame-rame*.

Warning: Fic ini mengandung ke-OOC an tinggi, dan maaf kalau author sengaja ga sengaja membashing chara , karena fic ini hanya untuk hiburan semata m(_ _)m.

TING TONG TING TONG (anggep aja bunyi bell #bah)

"Kepada Kiryuu Zero, kepada Kiryuu Zero-san anda diharap untuk menghadap kepala sekolah sekarang. Kepada Kiryuu zer-"

"Oi, Zero! Kau dipanggil kepala sekolah tuh" Ucap Yuuki yang sedang melakukan tugas rutinnya bersama Zero. Kalian semua pasti tau apa tugas rutin mereka berdua (*author mendadak sweatdrop*).

"Cih. Kau jaga yang benar, Yuuki" Ucap Zero sambil melompat tembok Night Class yang memang ruang kepala sekolah tidak jauh dari sana.

"Ce-cepatlah kembali Zero! Aku tidak bisa bertahan lebih la- KYAAAA!" Dan terdengarlah jeritan pilu Yuuki karena terdorong oleh ratusan, yep RATUSAN siswi Day Class yang menanti pujaan hati mereka di Night Class.

"KYAAAA AIDORU-SENPAI!"

"SHIKI-KUN!"

"ICHIJOU-SAN!"

"KANAME-SAMA!"

Dan berbagai teriakan histeris lainnya saat gerbang Night Class terbuka.

"Sepertinya Yuuki-chan kembali gagal melakukan tugasnya. Iya kan, Zero-kun?" Ucap sang kepala sekolah berambut panjang, berkacamata, dan sedang berputar-putar gaje didepan sang anak angkat keduanya, yang bernama Kaien Cross.

"Khh ini semua juga gara-gara anda, kepala sekolah" Zero hanya menghela napas dan berusaha untuk tidak melihat apa yang ayah angkatnya lekukan sekarang.

"Muu~ Zero-kun jahat~" Kaien meMONYONGKAN (?) bibirnya sambil merengek manja dan memeluk Zero.

"Cih" Zero langsung menendang sang Headmaster Cross Gakuen itu sampai terpental dan jatuh diatas meja kerjanya dan kembali terbelah menjadi dua (walau kali ini adalah kesalahannya).

"Dan apa maksudmu memanggilku?" Zero men-deathglare Kaien dengan sangat-sangat niat. Oh~ andai anime ini mengandung Sho-Ai, mungkin ada adegan blushingan Zero karena ditatap memelas oleh Kaien. Oke, mulai ngelantur.

"Eto~ aku ingin kamu memberikan ini pada Yuuki" Kata Kaien sambil memberikan sebuah cincin berbentuk sayap malaikat kaya punya Byakuran (kembali OOT).

"Kenapa tidak memberikan langsung pada Yuuki?" Zero menggebrak meja kerja Kaien sampai terbelah menjadi 8 bagian. Sepertinya Kaien harus beli 4 meja cadangan lagi, kasihan. . . . *author ngelus-ngelus kepala kaien-taichou*.

"Zero-kun, bukankah kamu SUKA Yuuki?" Pertanyaan Kaien sontak membuat wajah Zero memerah dan menyemprotkan teh yang diminumnya barusan.

"A-APA MAKSUDMU, BAKA TAICHOU?" Zero mencengkeram kerah kemeja Kaien dengan wajah marah, kesal sekaligus senang?.

"Ya gitu deh! Pokoknya kamu harus memberikan ini pada Yuuki" Kaien mendorong Zero keluar dan terus-terusan berkata macam-macam,"Ganbare, Zero-kun!" .

"Hah~ Tidak apa-apa sih. Tapi kenapa si kepala sekolah bodoh itu malah ikut campur sih?" Zero memukul tembok di koridor sekolah dan membuat orang yang kebetulan melihatnya langsung lari ketakutan.

"Mereka kenapa sih?" Oh, Zero. Apa kau sudah lupa yang telah kau lakukan tadi? Memukul tembok dengan berbagai macam hinaan, cacian atau apalah itu untuk kepala sekolah tercintanya(?) dan aura hitam yang kekuatannya mencapai radius 8km itu?.

"ZEROOO!"

"Yuuki"

"Antar aku ke asrama, ada sesuatu yang ketinggalan" Kata Yuuki memelas

"Cih, baiklah. Tapi, ini!" Zero langsung menyerahkan cincin yang didapatnya tadi dengan wajah yang memerah.

"Hee~ cincin yang bagus. Tapi. . . "

"Apa Yuuki?"

"Ini untukku?" Tanya Yuuki

"Te-tentu saja, memang untuk siapa lagi!" Zero tiba-tiba membentak Yuuki untuk menutupi rasa malunya.

"Hee~? Tapi, dilihat dari jauh pun bukankah ini kebesaran?" Ucapan Yuuki barusan membuat hati Zero hancur berkeping-keping seperti puzzle author yang bergambar Up*n & *pin.

"Ma-masa?"

"Hm! Coba deh dipakai" Yuuki meraih tangan Zero dan memakaikannya di jari manis zero.

'Seharusnya aku yang memasangkan cincin ini di jari Yuuki, kenapa malah kebalikannya? AKU MERASA SEPERTI SEORANG CEWEK!' Batin Zero.

Tetapi, setelah Zero berpikir seperti itu, cahaya keemasan memancar dari cincin tersebut.

"A-apa ini?"

"Ho-hoi, Yu-Yuuki!"

SYUUUTTT. . . .

Sinar tadi perlahan-lahan menghilang. Zero dan Yuuki terduduk lemas di lantai.

"Apa yang terjadi? Zero? Ke- kamu kenapa?" Yuuki mengguncang-guncangkan tubuh Zero, tapi Zero langsung ambruk di tempat.

"ZEROOO!"

UKS. . . .

"Dia baik-baik saja, Yuuki-chan. Hanya kelelahan saja" Jelas sang dokter.

"Arigatou, Sensei" Yuuki membungkukkan badannya. Dokter tersebut keluar UKS. Yang tersisa hanyalah Zero (yang tertidur), Yuuki dan Kaien.

"Benarkah kejadiannya seperti itu, Yuuki?" Tanya Kaien

"Hai, Taichou"

"Panggil ayah~~" Rengek Kaien.

"Iie! Dan ini cincin bermasalah itu" Yuuki memberikan cincin tersebut kepada Kaien. Kaien membelakkan matanya, 'Ini kan. . . ' .

"Loh itu kan. . . " Jelas Kaien sambil menggaruk kepala bagian belakangnya.

"Kenapa , Taichou?" Tanya Yuuki

"PANGGIL AYAH!" Kaien kembali merengek di bawah telapak kaki ibu- eh bukan. Di bawah kaki Yuuki.

"Hai, Otou-san. Bisa lanjutkan?" Kata Yuuki sweatdrop.

"Tunggu, aku lupa-lupa ingat" dan pernyataan Kaien membuat Yuuki mendepak Kaien sampai terpental dari lantai 2 UKS.

"Kurosu-san? Otousan?" ucapan Kaien terpotong karena Zero bangun dari pingsannya. Tetapi . . . .

"Kurosu-san?"

"O-Otousan?"

"HIEEEEEEEEEE"

TBC

Mau dibikin twoshot. Dan sekalian chapter depan bales ripyu fic Shiki Kerasupan ^^.

See you next chapter ^w^/.