Kuroko No Basuke
Original Story By Tadatoshi Fujimaki
Fanfiction by SasShin
AkaKuro
Hanya kisah kecil seorang bocah usia 12 tahun yang mencari sang papa setelah kepergian sang mama
Bahasa sedikit kasar Dan vulgar
maafkan typos yang mungkin masih bertebaran
Don't like don't read
~~~~~~~~~~
Ini hanya sebuah kisah dari seorang anak bernama Kuroko Tetsuya. Usia belum genap 12 tahun namun sudah memiliki berbagai pengalaman dan pengetahuan selayaknya orang dewasa. Dia bukan anak nakal sebenarnya, tapi lahir dari ibu yang merupakan seorang jalang membuatnya terbiasa dengan kehidupan yang keras. Hal itu membuatnya menjadi anak yang mandiri dan tidak manja. Dengan rambut sewarna langit musim panas, begitu juga dengan sepasang bola mata yang mengimitasi birunya samudra, jangan lupa juga wajah dengan ekspresi lugu khas anak kecil membuat ibunya harus ekstra ketat menyembunyikannya dari para client.
" Aku harus berhati-hati, kalau mereka melihatmu aku yakin mereka akan lebih tertarik padamu! Tidak lucu sama sekali kalau aku harus bersaing dengan anak sendiri, " ucapnya disela-sela menaburi wajah anaknya dengan bedak hitam yang selalu membuat Tetsuya mual hanya dengan mencium baunya.
"Aku tidak pernah mempunyai cita-cita menjadi sepertimu, mama! Kau tidak perlu takut akan tersaingi, menurutku kau masih yang paling cantik dari semua pelacur yang aku kenal! " jawab Tetsuya dengan wajah datar tanpa ekspresi. Kedua telapak tangan sibuk mengusap-usap wajah agar serbuk serbuk bedak tidak lagi menempeli pipi pipinya yang gembul berisi.
"Berapa banyak pelacur yang sudah kau temui memang? Anak kecil sepertimu lebih baik diam, jangan banyak omong, kau kalau sudah bicara kenapa susah sekali disuruh berhenti? Heran sekali mamamu ini! " kini sang mama sudah sibuk mengurusi riasan wajahnya sendiri. Melirik dari cermin sang putra semata wayang yang masih berkutat dengan bedak arang. "Dan kecilkan sedikit pipimu itu, terlalu menggemaskan. Kau anak seorang pelacur, kalau tidak mau terjebak seperti mama, kau harus bisa tampil sejelek mungkin! Sepertinya harus kukurangi asupan vanilla milkshake untukmu! "
"Jangan berani-berani kau melakukan itu, mama! Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan vanilla milkshake! " bedak arang dalam wadah mengepul mencemari udara di sekitar mereka ketika tangan Tetsuya melemparnya dengan penuh kekesalan. "Aku akan mendiamkanmu selama sebulan kalau kau berani mengurangi jatah vanilla milkshake-ku! "
"Yatta! Baguslah kalau kau puasa cerewet sebulan, dengan begitu aku pun tidak perlu repot-repot mengurusimu! " si mama muda meleletkan lidah penuh kemenangan ke arah sang putra. Sama sekali tidak peduli dengan tangisan Tetsuya yang mulai pecah. Lipstik di bibirnya sepertinya kurang tebal, dirinya harus tampil semaksimal mungkin agar para pelanggan puas.
Ting tong
Suara bel pintu menggema disela-sela tangisan cempreng Tetsuya.
Sepertinya sang pelanggan datang lebih awal dari jadwal.
"Tetsuya diam! " bisik si wanita sambil membungkam mulut sang anak. Lega si anak menurut, mata yang identik dengan sang putra itu memindai seisi ruangan. Dua futon masih tergelar asal-asalan, sisa-sisa gelas vanilla milkshake entah dari hari kapan, dan tentu saja ceceran bedak arang dan tetek bengek lainnya mengotori lantai kamar kos mereka. Dengusan lelah terdengar dari makhluk yang lebih tua.
"Mou! Lihat apa yang kau lakukan! Berantakan sekali! Hukuman untukmu, jangan dulu tidur sebelum kau bereskan ruangan ini, mengerti! "
Bergegas untuk membuka pintu, melewati Tetsuya yang masih cemberut dengan muka berantakan karena bedak arang dan leleran air mata. Anak itu segera berpindah ke sisi lemari ketika dilihatnya sang mama membawa tamu laki-lakinya masuk. Meringkuk menyembunyikan tubuh kecilnya agar tidak terlihat, hal yang sering ia lakukan ketika ada tamu dari ibunda. Berusaha tidak menimbulkan suara, mendengar sayup-sayup percakapan kedua orang dewasa di depan sana. Mendengar si lelaki bertanya kepada mama tentang keberadaan dirinya, dan sang mama yang menjawab jika dirinya sudah tidur. Tetsuya tanpa sadar meremat lututnya sendiri ketika mendengar si lelaki meminta untuk melihat dirinya barang sebentar saja dan mama yang menjawab dengan nada sedikit terburu-buru agar keduanya segera pergi. Tetsuya bernafas lega ketika suara pintu ditutup dan suara langkah kaki keduanya semakin menjauh.
Haizaki Shougo. Salah satu pelanggan mama yang pernah melihat Tetsuya. Ketika itu mama masih sibuk mandi dan Tetsuya yang membukakan pintu untuk lelaki itu. Tetsuya tidak suka dengan tatapan mata paman berambut putih itu ketika melihatnya, Tetsuya benci sekali kepada lelaki itu karena malam itu ia dimarahi mama karena memperlihatkan diri kepada tamu lelaki mama. Tetsuya sangat benci karena malam itu ia dihukum mama tidur dengan slimut yang disita mama, membuat Tetsuya flu keesokan paginya. Semakin benci kepada lelaki hidung belang itu karena akhirnya mama harus membuang beberapa ribu yen uang yang sudah susah susah ia dapatkan untuk membawa Tetsuya ke dokter di hari berikutnya. Semakin membenci karena lelaki itu jadi lebih sering mengunjungi mama dan membuat dirinya harus mau dibedaki dengan serbuk arang oleh mama setiap kali lelaki itu datang. Dan sangat benci Tetsuya karena mama tidak pernah bisa menolak lelaki itu, seperti mama yang tidak pernah bisa menolak setiap lelaki yang akan memberinya uang.
Tetsuya benar-benar tidak suka.
Mama baru pergi lima menit yang lalu, tapi Tetsuya sudah merasa rindu.
-Bersambung
