Disclaimer: Kuroko no Basuke Fujimaki Tadatoshi

warning: Typo, OOC, Gaje, dan masih banyak lagi!

Don't like don't read

OC POV

Rakuzan sebuah kerajaan besar yang dipimpin oleh raja yang bernama Akashi Seijuro. Terkenal dengan keberhasilannya dalam menjalankan roda pemerintahan, bersama dengan orang-orang kepercayaannya yang memiliki segundang bakat, terkenal dengan Kiseki no Sedai.

Kiseki no Sedai terdiri dari, Akashi Seijuro penguasa di seluruh daerah Kyoto, ketegasannya sebagai seorang pemimpin dan kharisma yang ada di dalamnya membuat tuan putri dari seluruh kerajaan bertekuk lutut di hadapannya. Berbakat dibidang apapun dan kesempurnaannya dalam mengerjakan tugasnya membuat daerah yang dipimpinnya maju dalam waktu singkat.

Midorima Shintarou, penasihat raja dengan otak cerdasnya Midorima dapat membuat hampir seluruh wilayah di Kyoto hidup makmur sejahtera. Dia juga tsundere.

Kise Ryouta, menteri keuangan tugasnya mengurusi pembukuan keuangan yang ada di kerejaan. Meskipun orangnya heboh dan berisik dia termasuk orang yang mengerjakan tugasnya dengan cepat.

Aomine Daiki, panglima perang yang mesum. Meskipun mesum dan bodoh tapi otaknya lumayan encer jika menyangkut strategi perang. Kekuatannya saat berperang sama dengan seribu pasukan.

Murasakibara Atsushi, kepala dapur di kerajaan. Hobinya yang suka makan dapat mengkreasikan makanan yang biasa menjadi luar biasa dan berbeda dari yang lainnya. Karena itulah Kyoto terkenal dengan daerah kuliner nomor satu di Jepang.

Dan terakhir Kuroko Tetsuya, mata-mata raja sangat hebat dalam penyusupan ke kerajaan lain dan penyamaan. Dikarenakan hawa keberadaanya yang tipis. Juga hebat dalam bermain pedang.

Di Rakuzan memiliki ciri khas yang cukup mencolok, sebagian besar masyarakat di Rakuzan rambutnya berwarna merah, coklat kemerahan, atau merah marun. Kecuali aku, aku satu-satunya orang yang rambutnya berwarna perak. Sesuai dengan warna rambutku, namaku adalah Araki Gin.

Kenapa aku tahu tentang semua informasi diatas? karena aku pelayan di kerajaan Rakuzan. Yup, hanya pelayan yang menjaga kebersihan kerajaan Rakuzan.

"Gin-chan, bisakah kau mencabuti rumput di taman belakang?" Perintah ibu kepala pelayan.

"Hai' wakarimashita." Dengan segera aku mengambil pisau untuk mencabuti rumput. Beginilah perkerjaanku sehari-hari, mengepel lantai di setiap ruangan, menyapu, mencbuti rumput, memberi makan hewan di peternakan, mencuci baju, mengelap kaca, membawakan barang-barang pejabat. Jika aku menjelaskan pekerjaanku mungkin tidak akan selesai dalam satu malam.

Kalian tahu luas taman belakang? Yang jelas sangat luas sejauh mata memandang. Meskipun dibantu dengan pelayan yang lain, mencabuti rumput termasuk tugas yang sangat berat.

"Are? Kenapa semua pelayan kelihatan cantik ya?"gumamku pelan. Sepertinya ada sesuatu yang membuat wanita di kerajaaan ini berdandan, kecuali aku tentunya.

"Ano… kenapa Yukari-san berdandan ada acara ya?" aku menanyai salah satu pelayan yang sedang sibuk memoleskan bedaknya.

"Gin-chan tidak tahu ya? Yang mulia nanti akan ke taman belakang untuk jalan-jalan. Jadi wajar saja jika aku berdandan mungkin saja nanti Yang mulia tertarik dengan ku lalu menjadikanku permaisurinya! Kyaaa! Gin-chan juga mau pakai?"

"Tidak, terima kasih." Ternyata hanya untuk tebar pesona saja. Lagipula aku tidak terbiasa memakai bedak-bedak seperti itu. Status raja saat ini masih sendiri, padahal banya wanita yang mendambakannya tapi ditolak begitu saja. Rumornya sih, karena calonnya hanya menginginkan jabatan permaisuri, idak tulus mencintai raja.

"Hei, hei Yang mulia sudah datang! Ya ampun, tampannya…"bisik salah satu pelayan yang berada di sebelahku. Dengan cepat aku menoleh ke arah yang ditunjuknya. Terlihat disana seorang berbadan tegap dengan menggunakan kimono yang sering digunakan para raja.

Aku menatap pria terebut yang tidak lain adalah Yang Mulia Akashi Seijuro. Di belakang raja itu ada sesosok makhluk bersurai hijau lumut, itu penasihat raja Midorima Shintarou. Penasihat itu terlihat mengomeli raja, entah karena apa, yang jelas saat itu aku tertawa pelan melihat pertengkaran kecil mereka.

"Hei Gin-chan kenapa kau tertawa?" tanya salah seorang teman dekatku, Nobunaga Hana.

"Mereka lucu sekali, aku kasihan dengan Midorima-sama yang omelannya tidak dihiraukan Yang mulia." Ujarku sambil menunjuk Midorima-sama yang masih setia dengan omelannya.

"Aish, jika kau menertawakan Yang mulia dan Midorima-sama kau akan tahu akibatnya lho!"

"Hahahaha yang benar saja. EKH!"

"Doushite Gin-chan?"

"Ini perasaanku atau Yang mulia melihat kita." Aku yakin saat ini mukaku pasti seperti orang yang melihat hantu.

"Dia pasti mendengar perkataanmu, Gin-chan."

"Mou! Jangan menakutiku seperti itu!" oh, Kami-sama dia masih melihat ke arahku, mungkin ini karma karena aku berani menertawakan Yang mulia. Dan yang mulia mulai berjalan ke arahku!

"Are? Are? Aku harus bagaimana?" bagaimana ini? Apa Yang mulia mengenaliku? Apa dia masih ingat denganku?

"Heika, waktunya rapat sekarang." Terlihat pria bersurai hijau lumut mendekati raja. Dia memandangku sebentar, lalu melihat raja kembali.

"Sudah waktunya ya… kimi, o namae wa?"

"Watashi Araki Gin desu, Heika."masih dengan membungkukkan badan aku menjawab pertanyaan Yang mulia. Syukurlah dia tidak mengingatku.

"Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" He… ada ingatan yang lepas dari segelnya ternyata.

"Tentu saja tidak Yang mulia, saya pelayan baru disini. Ini pertama kalinya saya bertemu Yang mulia." Maafkan aku Yang mulia, aku terpaksa berbohong. Kita pernah bertemu sebelumnya sembilan tahun yang lalu.

"Aku yakin kita pernah bertemu sebelumnya."

"Mungkin Yang mulia pernah melihat saya di suatu tempat, diantara para budak yang dikirim ke Rakuzan. Saya salah satu diantara mereka."

"Mungkin. Shintarou ayo!"

"Hai'. Kau, temui aku malam ini, diruanganku."

"Hai' wakarimashita." Setelah berkata seperti itu Midorima-sama mengikuti Yang mulia dari belakang.

"Wuah, pertama kalinya aku melihat Yang mulia dari jarak sedekat ini. Kau beruntung Gin-chan!" ah, lihatlah temanku yang satu ini berkeringat dingin, pasti karena aura mengintimidasi dari Yang mulia.

"Apanya yang beruntung Hana-chan, aku ketakutan lho!"

"Tapi kau terlihat tenang sekali."

"Tentu saja, aku tidak mau terlihat lemah di mata orang lain!" jawabku penuh semangat.

"Hahahahaha ada-ada saja Gin-chan!"

"Hei, aku serius!"

.

.

.

Pintu ruangan Midorima-sama tepat di depan mata, terlihat beberapa bayangan orang di dalam ruangan itu. Dengan sangat hati-hati aku mengetuk pintu kayu tersebut.

"Nama dan alasan." Terdengar suara pria dewasa dari dalam ruangan itu, sudah pasti itu suara Midorima-sama.

"Araki Gin, dengan alasan, kenapa kau memanggilku?"

"Masuklah." Disana terdapat empat pria lain dengan warna rambut yang berbeda-beda. Kuning keemasan, biru tua, biru langit, dan ungu.

"Arakicchi hisashiburi ssu, aku merindukanmu ssu!" si pria kuning ini langsung menyambarku dengan pelukan mautnya.

"Le… lepaskan aku, Kise-sama!" aku mendorongnya menjauh dari tubuhku. Tapi entah kenapa semuanya memandangku dengan pandangan horror. Perlahan-lahan Kise-sama melepaskan pelukannya.

"Kenapa kalian memandangku seperti itu, hah?"

"O…oi ada apa denganmu? Kepalamu pasti terbentur ya?"

"Apa maksudmu Aomine-sama? Aku tidak terbentur sesuatu kok."ada apa sih? Kenapa semua memandangku dengan tatapan horror seperti itu?

"Ano… Araki-san, kenapa kau memanggil Kise-kun dan Aomine-kun dengan tambahan -sama?" sekarang Kuroko-sama

"Oh… karena itu, aku pelayan sekarang. Aku baru datang satu bulan yang lalu. Yoroshiku onegaishimasu."

"Benar juga… karena tragedi itu, kau satu-satunya yang selamat nanodayo. Mungkin kau sekarang dianggap buronan dan mereka pasti mencarimu nanodayo. Kami akan berusaha melindungimu nanodayo."

"Dasar pembunuh sialan, mereka membakar semua rakyat dan kerajaanmu, seharusnya kita serang saja sekarang!"

"Tenang dulu Aomine-sama, jangan bertindak gegabah. Kita biarkan dulu mereka menikmati kemenangan semantaranya, begitu lengah aku akan membunuh mereka semua." Irisku yang awalnya berwarna biru laut cerah, sekarang berubah menjadi merah darah.

AKASHI POV

Klan Majou. Memiliki kerajaan yang cukup besar di daerah Sapporo. Klan ini dianugerahi sebuah kemampuan menyegel ingatan seseorang. Ketika salah satu orang dari klan menyentuh kepalamu dan mengucapkan sebuah perintah untuk melupakan sesuatu, dalam sekejap ingatanmu tentang sesuatu itu akan menghilang begitu saja.

Klan Majou klan penyihir, sembilan tahun yang lalu tepat di musim semi klan ini hancur begitu saja. Kenapa? Karena ada sebuah perkumpuan yang sudah dari dulu mengincar klan ini. Saat klan ini lengah, mereka menyerang habis-habisan dengan cara membakar seluruh desa dan kerajaan.

Hanya ada satu orang yang selamat, ciri-cirinya idak diketahui. Yang mereka tahu korban selamat itu adalah tuan putri tunangan dari putra mahkota Rakuzan. putra mahkota pun sudah lupa dengan tunangannya sendiri, kemungkinan besar tuan putri itu juga menyegel ingatan putra mahkota untuk menghapus jejaknya.

"Tunanganku? Siapa?" dia benar-benar menyegel ingatanku, kenapa harus menyegel ingatanku? Hei dari dulu aku mencari sosokmu, karena selembar surat yang kutemukan di sebuah kotak usang. Karena urat itu aku berusaha mengingat kembali siapa dirimu dan mencarimu selama bertahun-tahun.

"Seperti biasa kau selalu membaca dokumen yang tidak penting nanodayo. Cepatlah istirahat, masih banyak yang harus dilakukan besok, tapi bukan berarti aku peduli denganmu nanodayo!" hah… makhluk tsundere ini selalu saja mengganggu kegiatanku.

"Bukan urusanmu Shintarou." Aku membuka kembali surat yang sudah kotor itu. Membaca kembali dan memahami baik-baik apa yang dimaksud isi surat tersebut. Tapi, masih belum ada petunjuk setelah membaca kembali surat itu.

Untuk Raja Rakuzan

Besok hari terakhir klan kami hidup, aku hanya memiliki satu permohonan yang hanya bisa dikabulkan olehmu, Yang mulia. Bisakah kau berjanji untuk ini? Kumohon lindungi putri kami satu-satunya dia harapan terakhir kami untuk membersihkan nama kami dari penghinaan. Kami mohon dengan sangat.

Tertanda Pemimpin Klan Majou

.

.

TBC...

halo semua! ini fanfict kedua saya di Fandom Kurobas. mohon maaf kalau fanfict ini gaje seperti biasanya. dan terima kasih sebesar-besarnya telah me-review fanfict sebelumnya. arigatou gozaimasu!