Kerusuhan terjadi dalam markas mewah *ceileee* milik organisasi kriminal Akatsuki, hal ini dikarenakan Konan, satu-satunya perempuan dalam organisasi tersebut sedih dan merajuk. Petaka yang didapatkan oleh anggota Akatsuki yang lain karena Konan tak mau beres-beres rumah dan membuat sarapan. Apakah gerangan yang terjadi? Siapakah yang yang sanggup mengembalikan mood konan agar ngga sedih lagi? *jeng jeng jeng*… author gag pandai bikin Summary, Jadi mohon maaf kalau summary nya jelek.
Naufa Hana Tsabita Present:
Cemburu Membawa Petaka
Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : T
Genre : Humor, Friendship
Warnings : OOC, humornya garing, Typo, EYD yang berantakan, sangat banyak kekurangan.
Assalamu'alaikum. Moshi-moshi Minna-san, saya newbie yang akhirnya memberanikan diri mempublish fanfic untuk pertama kalinya setelah sekian tahun lamanya membuat fanfic di buku dengan tema "Resident Evil4 Biohazard" tapi ga berani publish hehehe. Mohon maaf ya kalau banyak kekurangan, dan semoga senpai-senpai sekalian mau memberi masukan, tapi ga boleh Flame ya *ahay* .(semoga ada yang mau baca *puppy eyes*)
Don't like don't read
(Lagu: Widuri dari Broery Marantika)
Happy Reading
.
.
.
Chapter 1:
"Di suatu senja dimusim yang lalu…
Ketika itu hujan rintik
Terpukau aku, menatap wajah mu..
Di remang cahaya sinar Pelangi…"
Itulah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Pein, sang leader mesum organisasi kelas "Es Cendol". Sebuah lagu dengan lirik nan romantic yang penuh arti, dinyanyikan di bawah sinar rembulan dengan hembusan angin malam menjadikan Pein begitu keren dimata author (Pein: "hahaha.. gue emang keren." Author: "nyesel gue udah muji loe, dasar narsis!") dan sang leader pun bernyanyi dengan penuh penghayatan. Yah… walaupun suaranya dibawah standard dan serak – serak cempreng *author di shinra tensei*, dia tetap menyanyi dengan amat sangat PD.
Saking seriusnya, leader berambut duren orange yang katanya ngegemesin *huek* tersebut tidak menyadari kalau dia sedang di intip oleh anggota Akatsuki yang lain. Beragam reaksi yang mereka lontarkan, ada yang terharu, baca mantra, loncat-loncat kegirangan, muntaber, ngerekam pake handycam buat dimasukin ke yutup, bahkan sampai nangis darah akibat tak kuat menerima gelombang frekuensi yang dihasilkan dari suara cempreng Pein ("sekali lagi loe bilang suara emas gue cempreng, gue nikahin loe!" *deathglare*. Author: "yey! Mauuuuuu". Pain: *Sweatdropped*).
Tapi tunggu. Dari bermacam-macam reaksi gaje tersebut, ternyata ada pula reaksi yang membuat author dibakar api cemburu *lebay*. Matanya menatap leader yang memunggunginya dengan tatapan lope-lope, wajahnya bersemu merah. Dialah Konan, member cewek di organisasi nista *serang authooor* yang kecantikannya menyejukkan mata *ceilee* tetapi tak mampu menyaingi kecantikan Deidara dan tak mampu pula menyaingi keimutan Sasori*Plak* ini, sedang berusaha menahan senyum setengah mampus, merasa bahwa Pein nyanyi untuk dia. Sasori yang baru lagi nangis darah ga sengaja melihat wajah Konan tersebut. Kemudian Sasori menyeringai dan berbisik ke Deidara, yang menyebabkan Deidara cekikikan dan melirik kearah Konan.
"cie cie cie cuit cuit duit duit Kakuzu mata Duitan cuit cuit.." Sasori dan Deidara menggoda Konan, membuat anggota Akatsuki yang lain pun menoleh ke TKP, terutama Kakuzu yang langsung men-deathglare SasoDei karena menggoda Konan sekaligus merasa terhinakan, dan akhirnya semuanya-Pein ikut mengganggu Konan, mengakibatkan wajah Konan semakin merah semerah rambut Sasori.
"leader romantis ya, un" ledek Deidara.
Sang Leader yang masih tak menyadari keberadaan anak buahnya tersebut masih terus saja menyanyikan lagu yang berjudul asli "Widuri" dengan serius-seriusnya seserius seriosa.
"Namun Engkau tersenyum
Ku menyesali diri
Tak tahu apakah arti senyum mu..
Hiiinaataaa,,, elok bagai rembulaaaan sayaang..
Hiiinaataaa,,, indah bagai lukisan… oh maniiis.."
WTH! Ternyata Pein bernyanyi untuk seorang lady klan Hyuuga, Hinata. Sontak hal tersebut membuat terkejut semua anggota Akatsuki. Mereka kaget sekaget kaget kaget kaget kaget kaget kag- ("author yang baik hati dan rajin menabung, sekali lagi loe bilang kata-kata kaget, gue kirim lo ke dimensi laen" *deathglare*. author : ampuuun Bang Uchiha *nangis tersedu-sedang*.) Terutama Konan yang dari pertama udah kepedean, menjadi malu dan murka (Konan: "iya dong gue marah, secara Pein kan milik gue seutuhnya!". Author: "diem loe Nan, gue ga minta pendapat loe".)
"Hi…na…ta…" Konan mendengus pelan mengucapkan nama gadis tersebut.
Sementara di rumah kediaman Klan Hyuuga, Hinata merasakan aura gelap yang mendatangi dirinya dan menyebabkan yang empunya nama merasa ilfeel dan merinding ngebor.
"Kenapa kamu dek?" Tanya Neji heran ngeliat bulu kuduk adeknya yang lagi ngebor .
"Gag tau nih bang, kayak ada yang sedang membicarakan gue.. pengen ikutan ngebor jadinya kaya bulu kuduk gue ." akhirnya Hinata benar-benar goyang ngebor Ala artis dangdut.
Neji sweatdropped ngeliat tingkah adeknya yang benar-benar sangat OOC, dan ninggalin Hinata secepatnya karena dalam hati Neji sebenarnya pengen ikutan ngebor. Tapi demi menjaga image seorang Neji Hyuuga, maka keinginan tersebut ditahannya.
-Back to Akatsuki-
Konan begitu marah, aura membunuh keluar dari tubuhnya, menyebabkan anggota Akatsuki lainnya –Pain bergidik ngeri dan menelan ludah merasakan pahitnya menghirup aroma kemurkaan Konan. Kakuzu lah yang paling merasa takut, karena kalau Konan marah, maka barang-barang di markas akan dirusak dan hancur berantakan, yang akan menyebabkan Kakuzu harus mengeluarkan uang kas lagi untuk membeli barang yang baru (dalam hati Kakuzu: "Pliss Konan,, jangan ngancurin barang lagi…" *nangis bombay*).
Kisame mencoba menenangkan Konan "Konan, yang sabar yah, begitulah nasib jadi pacarnya Playboy, udah jangan sedih lagi, tenang, masih ada Kisame yang setia buat Konan".
HAAH! Ternyata Kisame mencuri kesempatan dalam kesempitan hati seorang Konan, yang membuat anggota Akatsuki lainnya sweatdropped. * Plakk!*. kisame di gampar Itachi. "loe mau nenangin orang apa mau cari kesempatan? Gue jadiin Ikan bakar loe".
Konan tetap tak bergerak. Ternyata dia begitu sedih, dia tak pernah melihat Pain bernyanyi seperti itu, bahkan untuk dirinya, dan Pain masih terus bernyanyi.
"Hiiinaataaa… bukalah pintu hatiii untuk ku
Hiiinaataaa… ku akan menyayangi.."
"Kok Hinata sih.. emang leader s*t*n." gumam Hidan pelan plus kesal.
"yey! Leader-Sama naksir Hinata-chan! Hore! Hore! Hore!" Tobi bersorak kegirangan sambil tabur bunga, benar-benar tak mengerti situasi kalau yang laen pada panik dan kesal oleh ulah Pein tersebut.
Deidara membekap mulut Tobi si anak baek. "diamlah Tobi, un.".
Sasori dan Zetsu saling berpandangan heran, kemudian Sasori berkomentar "kapan yah Leader ketemu ma Hinata..". "Ntah lah, gue juga ga tau, di comberan kali", jawab Zetsu ngasal.
Konan benar- benar cemburu. Tak terasa air matanya mengalir. Ya ampun..! ternyata Konan menangis sodara-sodara!. Tak pernah Konan sesedih itu, anggota Akatsuki yang lain makin panic dan takut. Tiba-tiba…Konan terjatuh dan pingsan. Dengan sigap Hidan menangkap Konan dan menggendongnya ke kamar.
Di dalam kamar, Konan yang pingsan dikipas-kipas sama Tobi si anak baek menggunakan kolornya Pein. Sementara itu, Itachi dan Zetsu yang ikutan murka tapi tak berani marah sama Pein *takut di rajam* mendatangi leader tercinta.
"Leader…" panggil Zetsu dengan suara pelan. Tak ada reaksi dari Pein.
"Oi Leader…!" kali ini Itachi yang memanggil sambil colek-colek bahu Pein. Tetap tak ada reaksi. Pein tetap menyanyi.
"Zet, loe tunggu disini yah, gue mau pinjem toa Pak RT bentar", kata Itachi kepada Zetsu.
"tapi jangan lama-lama yah, gue takut niih sendiri di sini ngadepin Ketua," jawab Zetsu.
"okeh dhe,, babai ciluk baa cay,, muah." Itachi kissbye ke Zetsu, menyebabkan Zetsu kejang- kejang. Kemudian, Secepat kilat kuning Itachi nyamperin rumah Pak RT.
"Assalamu'alaikum Pak RT yang terhormat lagi bijaksana lagi baik hati lagi rajin menabung lagi penyayang binatang…".
"Wa'alaikumussalam, ada apa nak?" jawab Pak RT ramah dan merasa tersanjung oleh pujian Itachi.
"Mau pinjem Toa dong Pak.."
"Boleh.. 1 menit Rp300.000,-,"
"HAA! Mahal amat Pakk,, saya mau pinjem bukan nyewa Paak," Itachi memelas.
"Kamu kan dari klan paling elit se dunia Naruto jadi tajir dong. Mau pa gag ne? kalau ga mau pergi sana!" Pak RT ngancam.
"Ga segitunya juga kali Paak,, diporotin nih saya, saya aduin ntar bapak ke Badan Perlindungan Anak Konoha (BAPAK) atas tuduhan pencurian dan mengancam anak dibawah umur." Itachi balik ngancam.
"Emangnya kamu masih anak-anak? Di Kartu Keluarga perasaan umur kamu udah 24 tahun deh" Pak RT heran. Wuah, Pak RT hafal tahun lahir warganya. Keren.
"Anggap sajalah begitu hehehehe" Itachi nyengir. "jadi minjemin gag ni pak? Boleh lah ya pak ya, ya, ya *puppy eyes no jutsu*".
"Hadeh.. gag mempan mata jurus blink-blink kamu tuh nak, secara saya laki-laki..kalau sama anak gadis saya mungkin mempan, ada-ada aja. Udah pinjamlah tapi cepat dikembalikan ya, bayarannya foto kamu beserta tandatangan aja, untuk anak saya tuh, dia ngefans sama kamu". Kata pak Rt.
"Hahay, oke dheh Pak… terima kasih…" itachi menundukkan kepalanya berterima kasih sambil menyerahkan foto beserta tandatangannya kepada pak Rt yang baik hati *author juga mauuu fotonya Itachi!*.
Itachi kembali ke markas dengan sebuah toa besar. Begitu melihat Itachi datang Zetsu langsung lari-lari kearah Itachi dengan gaya slow motion di iringi lagu dari negeri India "dil she". Itachi kaget, dan langsung menghindar dari pelukan Zetsu. Tapi Itachi kalah cepat dari Zetsu. Zetsu meluk Itachi kuat2 sambil nangis gaje. Itachi merasa ada yang basah dan hangat di jubahnya.
"Zet.. jangan bilang kalo loe…." Itachi tak begitu kuat untuk melanjutkan kata-katanya. Jantungnya dag dig dug ga karuan.
Zetsu terisak "iya Tachi-kun, gue ngompol, hiks!".
"UAPAAA! Kena jubah gue ni ompolan Loe!" Itachi panik. "Lepasin gue zet, gag segitunya juga kali loe takut ma leader sampe ngompol".
"Habisnya loe lama banget, hiks." Kata Zetsu sambil melepas pelukannya.
"Gue mesti merayu Pak RT nya dulu Zet, ga semudah yang loe kira.". Itachi memberi pengertian ke Zetsu bagaikan memberi pengertian ke pacarnya*Ceile..*.
"ya udah, Loe disini aja dulu, jangan dekat-dekat leader, tar ngompol lagi deh loe. Amis pula". Hina Itachi sambil menjauhi Zetsu dan mendekati Pain.
Itachi pun berteriak di telinga Pain menggunakan toa nya Pak Rt. "LEADEEEEEEEEEERRRRRRRRRR! KONAN PINGSAAAAN GARA-GARA LEADER TUUUUHHHH!".
Ternyata berhasil. Pein menoleh ke Itachi.
"Eh ada Itachi, sejak kapan Loe disini?. Kebetulan banget, tolongin gue dong Chi, pierching gue nyangkut di telinga kiri dan kanan, tersumbat nih telinga, tolong keluarin, gue cuma dengar suara gue aja,, hehe." Pein nyengir.
"Hadeh, ternyata loe ga mendengar suara dan panggilan apapun karena telinga loe tersumbat pierching gitu? Hm.. baiklah Leader-Sama".
Kemudian Itachi melepas pierching karatan yang nyangkut di telinganya Pein.
"Leader, loe tadi nyanyi lagu Widuri untuk Hinata Hyuuga kan? ngaku deh loe, kami udah merekamnya. Tega amat loe Pein, Loe kan udah punya Konan, ngapain nyanyi juga buat cewe nya penuh perasaan pula. Emang dasar Playboy cap Bambu Runcing loe". Omel Itachi tak putus-putus.
Wajah tampan *uhuk* Pein mendadak pucat pasi. "ja.. jangan bilang kalau yayang Konan mendengarnya!." Seru Pein panik.
"Iya deh gue gag bilang kalau Konan dengar" kata Itachi.
"Fiuh.. syukurlah, dimana Konan sekarang? gue kangen nih sama dia".
"Tuh dikamar, lagi dijagain sama anak-anak".
"Ha? Ngapain anak-anak jagain ayang gue?.
"Yyah, Konan pingsan.". jawab Itachi innocent. Pain langsung panic dan marah.
"KENAPA DIA BISA PINGSAN! KALIAN APAIN PACAR GUE!.". Pein menarik kerah jubah si sulung Uchiha, mata rinnegannya telah aktif.
"Ampuuun Leadeeer….! Konan pingsan bukan karena kami.. tapi karena dengar leader nyanyi untuk Hinata.". itachi ternyata terjangkit penyakit takut dari Zetsu. OOC banget nih si Itachi. (Itachi:" ape loe bilang? Sejak kapan pula gue takut ma leader mesum yang gag lebih tampan dari gue tu? Sekarang loe nistain gue di fic ini! Oh! Harga Diri Sang Uchiha…!" author: "diem ah, ntar tambah gue nistain loe!".itachi: " Ampuun author yang baik hati…jangan nistain gue lagi, *puppy eyes no jutsu*. Akhhh… sangat mempaaaan. Author: ba, baiklah *mimisan*).
Dari jarak yang tidak begitu jauh Zetsu melihat dengan seksama adegan demi adegan yang diperankan oleh leader dan temannya tersebut sambil gigit jari. Akh, Zetsu ngompol lagi. Secepatnya dia ngibrit ke wc untuk membersihkan pipisnya tersebut. Parah nih anak.. masak ngompol terus dari tadi.
Okei, kembali ke Pein dan Itachi.
Bak disambar chidori Pein mendengar jawaban Itachi.
"Kenapa tadi gue tanya ga loe jawab? HAH!" emosi Pein.
"Loe tadi yang suru gue ga boleh kasih tau kalau Konan juga mendengar lagu nista loe.". jawab Itachi kembali dengan wajah tanpa dosa.
"Ja, jadi gimana dong…!" Pein menjadi sangat panik.
"Au ah redup.". itachi menjawab cuek sambil berlalu meninggalkan leader tercinta mereka dalam kebingungan.
TBC
PLEASE REVIEW
Siap juga chapter 1 nya… oya. Autor belum banyak tau nih soal istilah-istilah dalam FFN, salah satunya Pairing. Apa FF ini bisa dikatakan Pairing antara Pein dan Konan? Mohon petunjuk Plus Petuahnya
