Warn: Absurd, slight fluff, failed angst/hurt/comfort.

Disc: I don't own KHR.


…ia sudah tidak bernapas lagi…

Kedua mata Tsunayoshi Sawada melebar dengan ketakutan yang besar didalam kedua iris hazel itu.

lelaki itu sudah meninggal…

Kedua pupil lelaki yang ada di depannya mengecil, menandakan ajal telah mengambil nyawanya.

karena kedua tangannya…

Terdapat sebuah lubang tusukan yang besar dibagian dada kiri lelaki itu. Bercucuran darah merah marun yang segar dari luka itu.

ia ingin berteriak…

Wajah Tsunayoshi memucat dan segera menutupi mulutnya; ingin segera memuntahkan seluruh isi perutnya karena melihat pemandangan itu.

darah ada dimana-mana…

Aroma besi menusuk batang hidungnya; dan figur itu semakin memerah noda didada kirinya.

mengapa dirinya harus dipilih…

Tsunayoshi hanya dapat menutup kedua matanya dengan keras; dan menahan napasnya agar tidak dapat menghirup udara yang terkontaminasi oleh darah.

dipilih untuk menanggung beban ini…

Beberapa saat kemudian, sepasang lengan melingkari dan menutupi kedua mata Tsunayoshi yang terpenjam erat; membuat Tsunayoshi kaget dan sedikit tegang dengan kejadian yang tiba-tiba itu dari si anon itu.

ingin ia lepaskan seluruh beban itu kepada seseorang…

Tsunayoshi hanya dapat berdiam diri; menunggu sebuah peluru atau pisau untuk menembus dadanya dari sosok anon itu.

tapi apa dayanya…

Namun tidak terjadi apapun; tetapi Tsunayoshi tetap menjaga dirinya agar tidak panik.

Apalagi disaat seperti ini.

semua orang pasti akan menghindarinya jika ia ingin menumpahkan segala pilunya…

Si sosok anon mendekatkan kedua bibirnya kearah salah satu telinga Tsunayoshi; membisikkan beberapa kalimat yang menenangkan hatinya sedikit.

"Va tutto bene, Tsu-kun. Va tutto bene. Nessuno sta andando a più farti del male. Va tutto bene. Si potrebbe aprire gli occhi."

Tsunayoshi tertegun; suara sosok anon itu terdengar sangat menenangkan–sangat…

familiar

"…K-Kyoko…?"

apakah ada seorang bidadari yang mau mendengarkannya…

Sepasang tangan itu Tsunayoshi lepas dengan perlahan dan lembut; dan kini ia menghadap langsung kepada sosok Kyoko Sasagawa; yang menampakkan seutas senyuman tipis di wajahnya.

"…Kyoko…?"

Kedua manik hazel Kyoko menatapnya dengan hangat.

"Sore wa, Tsu-kun daijōbudesu."

tentu saja tidak…

"T-t-tapi K-K-Kyoko-!"

Kyoko langsung memeluknya; mengelus-elus punggungnya dengan lembut. Seperti ingin menenangkannya.

"Tidak apa-apa, Tsu-kun. Ini bukanlah salahmu." Bisik Kyoko dengan perlahan.

hanya teman yang mau mendengarkannya…

Ini bukanlah salahmu…

Suara Kyoko mendengung dipikiran Tsunayoshi.

Ingin sekali ia memeluk kembali sosok yang memeluknya; menandakan bahwa ia tidak apa-apa.

Tapi tetap saja tidak bisa.

tetapi bagaimanapun juga…

Ia bagaikan sedang terikat oleh sebuah rantai; agar tidak dapat melakukan sebuah gerakan apapun.

Lagipula…

Tsunayoshi tidak ingin membalutkan darah segar–dan kotor–yang ada di tangannya kepada Kyoko, bukan?

"…aku memang seorang idiot ya?"

hanya ialah yang harus menanggung semuanya…

Kyoko menggeleng kepalanya dipelukannya.

"Iie; Tsu-kun bukanlah seorang idiot,"

Pelukannya semakin mengerat; dan Tsunayoshi hampir merasakan sesuatu dipojok kedua sisi matanya.

Air mata?

"...Tsu-kun hanya bingung karena tidak tahu harus bilang kepada siapa, ne?" Ucap Kyoko perlahan sambil menepuk-tepuk kecil punggung bidangnya Tsunayoshi.

Tsunayoshi merasa ingin sekali menangis pada saat itu juga.

Tapi...

Bos Mafia macam apa ia, jika ia menangis coba?

terkutuklah kau, Vongola Decimo…

Namun tetap saja; air mata tersebut tetap saja mulai bercucuran dari sisi-tepi kedua mata hazel-nya.

"…maafkan aku, Kyoko."

Dan Kyoko hanya dapat tersenyum kecil lagi saat kedua tangan Tsunayoshi yang besar melingkari punggungnya; memeluk balik dengan kedua tangan yang terkotori itu.

Maafkan aku karena telah mengotorimu dengan kedua tangan ini…

END


Translate:

"Va tutto bene, Tsu-kun. Va tutto bene. Nessuno sta andando a più farti del male. Va tutto bene. Si potrebbe aprire gli occhi." = "It's okay, Tsu-kun. It's okay. No one is going to hurt you anymore. It's alright. You could open your eyes now."

"Sore wa, Tsu-kun daijōbudesu." = "It's okay, Tsu-kun."


AN: Lol. Apaan ini? Sudah tidak melanjutkan fanfic yang sebelumnya dan malah membuat fanfic baru; sekarang malah tidak nyambung isinya. Mau saya apakan otak saya ini… =_=; #so?

So basically, ini tentang versi saya saat Tsunayoshi telah melakukan hal yang ia benci sejak dahulu. Membunuh. Dan Kyoko disana sebagai semacam "penyembuh" untuk traumanya Tsunayoshi.

Oke; jadi apakah ada yang mau me-review fanfic yang absurd ini? ^^;

Have a nice day.

Sign, G L.


[Edited] Fixed a few things.