Tonari

Disclaimer Masashi Kishimoto

Genre: Romance, Humor

Pair: Sasusaku

Warning: OOC, banyak typo!

.

.

.

Don't like don't read

.

.

.

Chapter 1

.

.

.

Pagi itu gadis kecil dengan surai merah muda berlarian di taman bermain. Gadis kecil melihat anak lain yang sedang bermain pasir. Gadis dengan nama Sakura Haruno itu mendekati anak laki-laki yang sedang bermain pasir. "Nee, boleh aku ikut main?" Ucap Sakura.

"Tidak boleh, aku sedang ingin sendiri" ucap anak laki-laki itu, dia membelakangi Sakura.

"Eh, aku 'kan hanya ingin ikut main"

"Tidak boleh"

"Kau pelit, dasar pantat ayam" Sakura melihat bentuk rambut anak lelaki itu yang menyerupai pantat ayam. Anak laki-laki itu membalikkan badannya.

"Eh, aku bukan pantat ayam. Namaku Sasuke, permen kapas!" Seru anak lelaki yang bernama Sasuke itu.

"Aku juga punya, namaku Sakura" Sakura mengejek dengan menjulurkan lidahnya. Sasuke yang melihat itu merasa kesal dan membalas ejekan Sakura.

.

.

.

10 tahun kemudian

.

.

.

Krrriiinnggg!

Gadis merah muda itu mencoba meraih jam weker yang ada di meja kecil didekat ranjangnya. Ia pun mematikan jam weker itu. "Sakura, bangun! Ini sudah pagi, nanti kau akan terlambat ke sekolahmu. Ini hari pertama mu pindah ke Konoha Gakuen" Mebuki, ibu Sakura berseru didepan pintu kamar Sakura.

Sakura melihat jam setelah terbangun dari tidurnya dan ia sangat terkejut ketika melihat jam di meja kecil itu menunjukkan pukul tujuh lebih. "Iya, kaa-san. Aku akan segera ke bawah nanti!" Sakura berseru dari dalam kamar. Ia langsung menuju kamar mandi dengan terburu-buru.

Setelah beberapa lama, Sakura mulai keluar kamar dan menuruni tangga. "Kyaaa_" Sakura berteriak saat kakinya terpeleset di tangga. Tapi, teriakannya terhenti saat ia merasakan ada yang menahan tangannya agar tidak terjatuh. Sakura memandang seorang pemuda yang menahannya tadi. Ia terkejut saat melihat gaya rambut pemuda itu dan langsung menjauhkan diri.

"Kyaaaaa!"

Sakura kembali berteriak. "Ada apa, Sakura?" Ucap Mebuki yang baru datang dari dapur.

"Kaa-san, kenapa dia ada disini?" Sakura sangat terlihat panik dan menunjuk pemuda berambut raven yang ada di depan nya.

"Maksudmu Sasuke-kun?" Sakura menganggukkan kepalanya.

"Dia itu anak dari tetangga kita. Memang kau sudah mengenalnya?"

"Dia dulu satu sd dengan ku dan pantat ayam itu selalu mengejekku, Kaa-san" Sakura terlihat seperti anak kecil yang manja.

"Pantat ayam?" Mebuki terlihat bingung.

"Jangan panggil aku seenaknya saja, Sakura. Ba-san, dulu aku memang satu sd dengannya" jelas Pemuda yang bernama Sasuke itu.

"Yokatta. Kalau begitu Sakura jadi mempunyai teman saat disekolah nanti"

"Aku tidak mau berteman dengannya" Sakura mengembungkan pipinya.

"Kau tidak boleh begitu. Ayo, lebih baik kalian segera sarapan"

Saat sarapan pun Sakura tetap tidak mau memandang Sasuke.

.

.

.

Akhirnya, pagi itu Sakura menyusuri lorong sekolah barunya itu bersama Sasuke. Ia agak risih dengan pandangan yang dilemparkan oleh para murid perempuan yang ada di lorong padanya. "Kenapa mereka memandangiku?" Bisik Sakura.

"Nanti kau juga tahu saat sudah masuk disini" Sasuke tetap memandang ke depan.

"Cih, dasar pantat ayam" rupanya Sakura menginjak kaki Sasuke.

"Akh" ringis Sasuke yang merasa kesakitan.

"Oi, teme. Ohayou!" Seru pemuda berambut jabrik kuning bernama Naruto, dia mendekati Sasuke dan Sakura.

"Hn. Ohayou, dobe" ucap Sasuke dengan datar.

"Siapa itu, teme? Pacarmu kah?" Sakura bersembunyi dibelakang Sasuke saat Naruto mendekat.

"Oh, ini adalah Sakura. Murid baru disini. Bukan pacarku, lagipula siapa yang mempunyai pacar permen kapas seperti dia" Sasuke melirik kearah Sakura dan menjulurkan lidahnya tanda mengejek.

"Itte" ringis Sasuke saat ia merasakan tangannya dicubit oleh Sakura.

"Yo, Sakura-chan. Aku Naruto, teman Sasuke. Yoroshiku" Naruto menjulurkan tangan nya. Sakura mencoba melangkah ke depan dan menjabat tangan Naruto dengan gugup.

"Um, Yoroshiku"

"Jangan bergaya gugup begitu, kalau sebenarnya kau bukanlah orang yang gugup seperti itu" Sasuke mengatakannya dengan datar.

Tak!

Sakura berhasil menjitak kepala Sasuke, setelah berjabatan dengan Naruto. "Diam kau, pantat ayam" ucap Sakura dengan penuh kekesalan.

"Haha, kenapa kau bisa kena kita kan dari seorang gadis, teme? Biasanya kau selalu membuat mereka memujamu bukan menjitakmu" Naruto tertawa saat melihat Sasuke terkena jitakan Sakura.

"Diam kau, dobe. Gadis ini berbeda dengan yang ada disini"

"Apa katamu, pantat ayam?" Sakura memberikan deathglare pada Sasuke.

.

.

.

"Ohayou gozaimasu. Hajimemashite. Namaku Haruno Sakura, kalian bisa memanggilku Sakura. Aku pindahan tahun kedua dari Oto Gakuen. Yoroshiku" Sakura memperkenalkan dirinya didepan para murid di kelas 2-1.

Perkenalan itu berlangsung tidak lama karena pelajaran harus segera dimulai. "Saa, minta kita mulai pelajaran hari ini" ucap guru bermasker yang mengajar hari itu.

Sakura duduk dibaris kedua, tepat dibelakang bangku Sasuke. "Nee, kenalkan aku Yamanaka Ino" ucap seorang gadis berambut pirang yang duduk dibelakang Sakura.

"Yoroshiku, Ino-san" Sakura melirik kebelakang dan kembali memandang ke depan.

.

.

.

Jam istirahat telah tiba dan Sakura agak kebingungan dengan secarik kertas atau lebih tepatnya peta yang diberikan oleh Sasuke saat di depan kelas tadi.

-flashback on-

Teng tong

Bel tanda istirahat sudah berbunyi. Sakura melangkahkan kakinya berniat menuju kantin, tapi langkahnya terhenti karena ia belum tahu dimana letak kantinnya. Alhasil, dia berdiam diri di koridor depan kelas.

Puk!

Sebuah tangan menepuk jidatnya dan ditangan itu ada secarik kertas. Saat tangan itu tidak lagi dijidatnya, Sakura mengambil kertas itu dan melihat siapa yang melakukannya. Ternyata itu adalah Sasuke yang berjalan bersama Naruto.

"Itu adalah peta. Jika kau ingin ke kantin ikuti saja yang aku gambar disana. Aku harus pergi dulu jadi jangan cari aku, permen kapas" Sasuke berlalu begitu setelah menjelaskan tentang kertas itu.

"Siapa juga yang akan mencarimu, baka" ucap Sakura yang memandang punggung Sasuke yang semakin menjauh. Pemuda itu hanya melambaikan tangannya.

-flashback off-

"Apanya yang peta, kalau tulisannya tidak jelas seperti ini" gumam Sakura yang terus memperhatikan kertas itu.

"Sakura?" Sapa Ini saat melihat Sakura.

"Ino-san"

"Tidak perlu menambahkan san, cukup Ino saja. Kau mau ke kantin?"

"Iya, tapi aku masih belum tahu jalannya"

"Ayo dengan ku saja, aku juga mau kesana"

Akhirnya Sakura pergi ke kantin bersama Ino.

.

.

.

"Oi, teme. Apa tidak berlebihan memberikan dia peta dengan tulisan yang tidak jelas seperti itu?" Ucap Naruto yang memandangi langit. Naruto dan Sasuke sekarang sedang berada di atap sekolah.

"Aku tidak peduli, Naruto. Lagipula, dia juga bukan gadis kecil yang harus diantar terus"

"Teme, sikap dinginmu tetap sama ya. Tapi, aku bingung kenapa waktu pagi kau terlihat begitu dekat dengan nya?"

"Hn, itu. Kami pernah satu sd dan sekarang dia menjadi tetanggaku" jelas Sasuke yang terlihat sedang menerawang.

"Begitu rupanya. Sepertinya dia sangat membencimu berbeda dengan para siswa perempuan disini yang sangat mengagumimu"

"Aku selalu mengejek namanya mungkin karena itu dia kelihatan membenciku"

"Haha, kau memang kejam, Teme. Tapi, dia juga punya panggilan yang bagus untukmu ya, yaitu pantat ayam. Hahahaha" Naruto tertawa dengan puasnya.

Tak!

"Baka, aku juga tidak mau dipanggil seperti itu" ucap Sasuke setelah berhasil menjitak kepala kuning itu.

"Maaf, Teme"

"Hn, ayo kita ke kantin. Memastikan dia tidak tersesat" Sasuke mulai berjalan menuju pintu.

"Rupanya kau sendiri khawatirkan nya" gumam Naruto yang berada dibelakang Sasuke.

"Apa katamu?!"Sasuke memberi deathglare pada Naruto.

"Ah, tidak tidak" Naruto hanya tersenyum yang ditahan.

.

.

.

TO BE CONTINUED

.

.

.

Halooooooo, minna-san!

Bertemu lagi denganku author yang kurang mahir dalam membuat cerita ini

Nah, aku suguhkan lagi fict SasuSaku yang entah humornya ngena atau nggak?

#plaakkk

Aku tunggu review kalian, sampai jumpa di chap selanjutnya...